Share

29. Diusir

Penulis: Ria Wijaya
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-25 21:55:01

Beberapa bulan kemudian....

Karena bisnis jualan online ternyata menjanjikan, maka dari itu kini Nella juga ingin menambah produk baru untuk jualannya, namun untuk yang ini ia ingin namanya sendiri menjadi merek dagang barang tersebut.

"Mas Yoga, setelah tahu rasanya jualan online, entah mengapa lama-kelamaan aku jadi ingin punya merek dagang sendiri gitu. Tapi, aku bingung, kira-kira aku cocoknya produksi apa ya?" ujar Nella, saat ini mereka berdua sedang duduk di bangku pantai setelah melakukan pemotretan.

Yoga terlihat berpikir sejenak, lalu kemudian ia menjawab, "Bagaimana kalau skincare? Kebetulan aku punya seorang teman yang jadi dokter kulit, dan istrinya itu seorang dokter kecantikan. Jadi mereka berdua itu ingin memproduksi skincare, tapi sedang terkendala modal. Jadi, bagaimana kalau kita bekerja sama dengan mereka saja?"

"Hah, skincare? Tapi, itu kan modalnya nggak sedikit, Mas. Lalu aku berkontribusi apa untuk kerja sama ini? Aku kan juga nggak punya modal sebanyak itu."

"
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    Karma

    Winda yang terlalu mencintai Sugeng dan tidak percaya bahwa ia sudah diceraikan, akhirnya dengan penuh kenekatan ia berangkat sendiri ke kota Malang, dengan hanya berbekal alamat yang diberikan oleh salah satu teman Sugeng yang berada di kampung mereka, kini akhirnya Winda sampai juga di depan rumah alamat tersebut.Dengan perasaan sedikit ragu Winda mulai mengetuk pintu rumah tersebut, akan tetapi ia terkejut ketika melihat yang membukakan pintu adalah seorang wanita cantik yang Winda perkirakan seumuran dengannya."Maaf, Mbak nya mau cari siapa ya?" tanya wanita itu ketika melihat sosok asing di hadapannya."Oh, maaf ini apa benar dengan rumahnya Mas Sugeng?"Belum sempat wanita itu menjawab, dari arah belakang wanita tersebut terdengar suara lelaki yang Winda kenal."Sayang, siapa tamunya?"Jantung Winda berdebar keras ketika mendengar suara laki-laki yang dirindukannya selama beberapa bulan ini, akan tetapi ia hampir limbung ketika melihat sosok lelaki itu dengan nyata.Sugeng ben

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27
  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    31. Bukan Lelaki Biasa

    Sedangkan di tempat lain, saat ini Nella dan Yoga sedang dalam perjalanan menuju Jakarta, Yoga mengatakan bahwa mereka akan menemui teman dokternya untuk membicarakan masalah bisnis baru mereka."Nanti aku tinggalnya di mana ya? Kan kalau tinggal di hotel pasti mahal," batin Nella seraya memandang ke luar jendela, ia tengah memikirkan akan menginap di mana, sebab Yoga nanti pastinya akan tinggal di rumahnya, dan Nella tidak mungkin akan menginap di rumah Yoga.Di saat Nella tengah melamun, tiba-tiba saja pundaknya terasa berat, saat ia menoleh ke kanan, Nella langsung dapat mencium rambut Yoga yang harum.Nella hanya bisa diam ketika melihat Yoga yang tertidur pulas menyandarkan kepalanya ke bahunya, ia tidak mungkin membangunkan Yoga karena merasa kasihan, sebab perjalanan mereka memang terlalu jauh untuk ditempuh menggunakan jalur darat.Untungnya saja bus yang mereka tumpangi terbilang bagus, dan bus yang mereka tumpangi ini memang khusus untuk perjalanan langsung ke Jakarta, jadi

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-28
  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    32. Manusia atau Tokoh Novel?

    Nella hampir tidak bisa tidur karena masih memikirkan siapa Yoga sebenarnya, sebab Yoga tidak mau menjawabnya dan berjanji akan memberitahukan semua tentangnya besok.Hingga akhirnya pagi-pagi sekali Nella sudah siap, begitu juga dengan Yoga yang memang sudah tidak sabar lagi mengungkapkan jati dirinya pada calon istrinya tersebut.Ya, meskipun Nella belum menjawab mau menikah dengannya, akan tetapi Yoga merasa sangat yakin bahwa Nella mau menjadi istrinya.Namun, jika Nella tetap menolak menikah dengannya, maka ia akan menggunakan cara yang sedikit menyebalkan agar Nella mau menikah dengannya."Sudah siap?"Nella yang baru saja membuka pintu sontak terperanjat ketika melihat Yoga yang sudah berdiri di depan pintu kamarnya."Sudah," sahut Nella sedikit canggung, dan Yoga pun juga merasakan bahwa sikap Nella kini menjadi terlihat berhati-hati padanya."Huh, sialan! Jika saja housekeeper itu tidak membocorkan identitas ku, maka Nella tidak akan berubah seperti ini hingga aku memberi kej

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-29
  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    33. Bertemu Dengan Calon Mertua

    Setelah disuguhi banyaknya hal yang mengejutkan, namun kejutan untuk Nella tidak hanya sampai di sini saja, Nella benar-benar akan dibuat syok setengah mati hari ini."Kita sudah sampai," ujar Yoga dengan wajah yang tampak bahagia. Yoga sangat senang karena akhirnya ia bisa membawa calon istrinya ke rumah."Lho, kita di mana? Ini kan bukan hotel?" tanya Nella bingung."Rumah mertuamu," sahut Yoga santai."Hah?" Nella semakin panik ketika pintu mobil di sampingnya dibuka Yoga, lalu kemudian Yoga mengulurkan tangannya."Lho, tapi ... Mas, kenapa ke rumahmu sih? Aku kan--"Yoga mengguncangkan tangannya lagi karena Nella tidak segera menyambut uluran tangannya.Sedangkan Nella yang tidak bisa kabur dari sini, ia pun dengan terpaksa menerima uluran tangan Yoga."Lho Mas, bukankah kesepakatan kita itu kamu harus bertanya dulu ke orang tuamu, tapi ini kenapa aku sudah diajak ke rumahmu?" Nella semakin panik ketika langkah mereka sudah hampir sampai di teras rumah Yoga, ia bahkan mengeluarka

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-30
  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    34. Menjadi Kesayangan Keluarga

    Satu tahun kemudian....Tidak ada yang bisa dilakukan Nella kecuali hanya makan dan tidur, sebab Yoga dan mertuanya melarangnya melakukan pekerjaan rumah, walaupun hanya sekedar merapikan tempat tidurnya saja."Mas, aku bosan. Aku bolehkan hanya menyiram bunga saja?""Nggak! Kasian dedek bayinya kalau kamu panas-panasan di luar.""Lha terus apa bedanya dengan kita jalan-jalan pagi di setiap hari Minggu, kan aku juga terkena sinar matahari.""Ya beda dong, Sayang ... kalau matahari pagi kan sehat, nah ini jam sepuluh kamu ingin panas-panasan di luar."Nella mencebikkan bibirnya kesal, ia diam-diam tidak bisa melakukan pekerjaan rumah jika ada suami dan mertuanya di rumah. Apalagi semenjak Nella hamil, ia sudah seperti tawanan yang harus diawasi setiap hari."Kalau begitu aku harus ngapain dong? Aku bosan kalau hanya luntang-lantung tak jelas di rumah.""Kamu kan bisa pergi jalan-jalan, belanja, atau apapun, asalkan harus diikuti pengawal.""Huh! Ternyata rasanya jadi istri CEO itu kehi

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-31
  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    35. Yoella Anggraini

    Satu Minggu kemudian...."Sayang, memang kamu tidak apa-apa kalau aku tinggal pergi?" tanya Yoga yang sudah ke sekian kalinya, Yoga hendak pergi keluar kota untuk perjalanan bisnis, namun ia tidak tenang jika meninggalkan istrinya yang sudah dekat dengan HPL."Nggak apa-apa, Mas. Kan masih ada tiga hari lagi, sedangkan kamu besok sudah pulang.""Iya, tapi kata orang-orang melahirkan itu bisa kurang atau lebih dari HPL, terus jika tiba-tiba besok kamu melahirkan, dan tidak ada aku di rumah, lantas bagaimana?""Sayang, di rumah kan ada pelayan, dan sebentar lagi Ayah dan Ibu juga pulang, jadi kamu nggak usah khawatir lagi, cukup doakan aku dan anak kita selamat dan lancar lahirannya."Yoga memeluk Nella, ia benar-benar merasa berat meninggalkan Nella, namun ia juga tidak bisa mengabaikan pekerjaannya yang ada di luar kota."Baiklah, kalau begitu aku mau telepon Ibu dulu, aku mau memastikan kalau Ibu dan Ayah nanti sudah ada di rumah ketika aku sudah berangkat."Setelah menelepon ibunya,

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-01
  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    1. Rutinitas Pagi

    "Astaga! Ibu, kenapa Ibu berpenampilan seperti itu?"Aku terkejut ketika melihat Ibu keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang panjangnya hanya di atas lutut saja, padahal Mas Rohman ada di rumah."Ish, Nella! Kenapa sih heboh banget? Ibu kan habis mandi, jadi wajar dong kalau pakai handuk!" "Tapi, Bu. Di rumah kan ada Mas Rohman--""Halah, pikiranmu itu terlalu berlebihan, Nella! Si Rohman nggak mungkin doyan sama Ibu, apalagi Ibu?""Huh, mentang-mentang Ibu janda, kamu malah nuduh Ibu yang macem-macem," gerutunya sambil berlalu masuk kamar."Bu-bukan begitu maksud Nella, Bu. Tapi, seenggaknya Ibu kan bisa pakai daster gitu, jangan pakai handuk doang." Aku sedang mencoba menjelaskannya secara perlahan, namun ibuku sepertinya tersinggung, hingga Beliau menutup pintu kamarnya cukup keras.Huft ....Aku sungguh lelah, padahal aku baru saja pulang bekerja, tapi sampai di rumah sudah disambut dengan kejadian seperti ini.Sumpah! Aku sebenarnya tidak mempunyai pikiran, kalau

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-06
  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    2. Suamiku Yang Pemalas

    "Astaga! Sudah jam setengah dua." Aku pun buru-buru bangun dan mandi, kemudian tidak lupa melakukan ibadah salat malam sebelum berangkat kerja.Untungnya saja sebelum tidur, semalam semua sayuran sudah aku masukkan ke dalam karung, jadi aku tinggal mengangkatnya saja ke sepeda motor."Emh, akhh ...." Aku menghela napas panjang setelah mengangkat karung paling besar untuk diletakkan di atas obrok yang berisi sayuran juga. Lalu setelah itu aku membangunkan suamiku untuk meminta tolong mendorong motor, karena motor dalam keadaan standar tengah."Sudah semuanya?" tanya Mas Rohman dengan kondisi yang masih mengantuk."Belum, Mas. Itu, karung yang ada di sana, tolong angkat dan taruh di depanku."Mas Rohman menurut, ia mengambil satu karung sayuran yang masih bersandar di tembok."Hati-hati," ujarnya.Aku hanya mengangguk, lalu kemudian aku mulai melajukan motorku. Terdengar suara gerbang garasi di tutup dan dikunci kembali, dan aku berangkat di saat jalanan masih sangat sepi, dan mungkin

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-06

Bab terbaru

  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    35. Yoella Anggraini

    Satu Minggu kemudian...."Sayang, memang kamu tidak apa-apa kalau aku tinggal pergi?" tanya Yoga yang sudah ke sekian kalinya, Yoga hendak pergi keluar kota untuk perjalanan bisnis, namun ia tidak tenang jika meninggalkan istrinya yang sudah dekat dengan HPL."Nggak apa-apa, Mas. Kan masih ada tiga hari lagi, sedangkan kamu besok sudah pulang.""Iya, tapi kata orang-orang melahirkan itu bisa kurang atau lebih dari HPL, terus jika tiba-tiba besok kamu melahirkan, dan tidak ada aku di rumah, lantas bagaimana?""Sayang, di rumah kan ada pelayan, dan sebentar lagi Ayah dan Ibu juga pulang, jadi kamu nggak usah khawatir lagi, cukup doakan aku dan anak kita selamat dan lancar lahirannya."Yoga memeluk Nella, ia benar-benar merasa berat meninggalkan Nella, namun ia juga tidak bisa mengabaikan pekerjaannya yang ada di luar kota."Baiklah, kalau begitu aku mau telepon Ibu dulu, aku mau memastikan kalau Ibu dan Ayah nanti sudah ada di rumah ketika aku sudah berangkat."Setelah menelepon ibunya,

  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    34. Menjadi Kesayangan Keluarga

    Satu tahun kemudian....Tidak ada yang bisa dilakukan Nella kecuali hanya makan dan tidur, sebab Yoga dan mertuanya melarangnya melakukan pekerjaan rumah, walaupun hanya sekedar merapikan tempat tidurnya saja."Mas, aku bosan. Aku bolehkan hanya menyiram bunga saja?""Nggak! Kasian dedek bayinya kalau kamu panas-panasan di luar.""Lha terus apa bedanya dengan kita jalan-jalan pagi di setiap hari Minggu, kan aku juga terkena sinar matahari.""Ya beda dong, Sayang ... kalau matahari pagi kan sehat, nah ini jam sepuluh kamu ingin panas-panasan di luar."Nella mencebikkan bibirnya kesal, ia diam-diam tidak bisa melakukan pekerjaan rumah jika ada suami dan mertuanya di rumah. Apalagi semenjak Nella hamil, ia sudah seperti tawanan yang harus diawasi setiap hari."Kalau begitu aku harus ngapain dong? Aku bosan kalau hanya luntang-lantung tak jelas di rumah.""Kamu kan bisa pergi jalan-jalan, belanja, atau apapun, asalkan harus diikuti pengawal.""Huh! Ternyata rasanya jadi istri CEO itu kehi

  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    33. Bertemu Dengan Calon Mertua

    Setelah disuguhi banyaknya hal yang mengejutkan, namun kejutan untuk Nella tidak hanya sampai di sini saja, Nella benar-benar akan dibuat syok setengah mati hari ini."Kita sudah sampai," ujar Yoga dengan wajah yang tampak bahagia. Yoga sangat senang karena akhirnya ia bisa membawa calon istrinya ke rumah."Lho, kita di mana? Ini kan bukan hotel?" tanya Nella bingung."Rumah mertuamu," sahut Yoga santai."Hah?" Nella semakin panik ketika pintu mobil di sampingnya dibuka Yoga, lalu kemudian Yoga mengulurkan tangannya."Lho, tapi ... Mas, kenapa ke rumahmu sih? Aku kan--"Yoga mengguncangkan tangannya lagi karena Nella tidak segera menyambut uluran tangannya.Sedangkan Nella yang tidak bisa kabur dari sini, ia pun dengan terpaksa menerima uluran tangan Yoga."Lho Mas, bukankah kesepakatan kita itu kamu harus bertanya dulu ke orang tuamu, tapi ini kenapa aku sudah diajak ke rumahmu?" Nella semakin panik ketika langkah mereka sudah hampir sampai di teras rumah Yoga, ia bahkan mengeluarka

  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    32. Manusia atau Tokoh Novel?

    Nella hampir tidak bisa tidur karena masih memikirkan siapa Yoga sebenarnya, sebab Yoga tidak mau menjawabnya dan berjanji akan memberitahukan semua tentangnya besok.Hingga akhirnya pagi-pagi sekali Nella sudah siap, begitu juga dengan Yoga yang memang sudah tidak sabar lagi mengungkapkan jati dirinya pada calon istrinya tersebut.Ya, meskipun Nella belum menjawab mau menikah dengannya, akan tetapi Yoga merasa sangat yakin bahwa Nella mau menjadi istrinya.Namun, jika Nella tetap menolak menikah dengannya, maka ia akan menggunakan cara yang sedikit menyebalkan agar Nella mau menikah dengannya."Sudah siap?"Nella yang baru saja membuka pintu sontak terperanjat ketika melihat Yoga yang sudah berdiri di depan pintu kamarnya."Sudah," sahut Nella sedikit canggung, dan Yoga pun juga merasakan bahwa sikap Nella kini menjadi terlihat berhati-hati padanya."Huh, sialan! Jika saja housekeeper itu tidak membocorkan identitas ku, maka Nella tidak akan berubah seperti ini hingga aku memberi kej

  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    31. Bukan Lelaki Biasa

    Sedangkan di tempat lain, saat ini Nella dan Yoga sedang dalam perjalanan menuju Jakarta, Yoga mengatakan bahwa mereka akan menemui teman dokternya untuk membicarakan masalah bisnis baru mereka."Nanti aku tinggalnya di mana ya? Kan kalau tinggal di hotel pasti mahal," batin Nella seraya memandang ke luar jendela, ia tengah memikirkan akan menginap di mana, sebab Yoga nanti pastinya akan tinggal di rumahnya, dan Nella tidak mungkin akan menginap di rumah Yoga.Di saat Nella tengah melamun, tiba-tiba saja pundaknya terasa berat, saat ia menoleh ke kanan, Nella langsung dapat mencium rambut Yoga yang harum.Nella hanya bisa diam ketika melihat Yoga yang tertidur pulas menyandarkan kepalanya ke bahunya, ia tidak mungkin membangunkan Yoga karena merasa kasihan, sebab perjalanan mereka memang terlalu jauh untuk ditempuh menggunakan jalur darat.Untungnya saja bus yang mereka tumpangi terbilang bagus, dan bus yang mereka tumpangi ini memang khusus untuk perjalanan langsung ke Jakarta, jadi

  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    Karma

    Winda yang terlalu mencintai Sugeng dan tidak percaya bahwa ia sudah diceraikan, akhirnya dengan penuh kenekatan ia berangkat sendiri ke kota Malang, dengan hanya berbekal alamat yang diberikan oleh salah satu teman Sugeng yang berada di kampung mereka, kini akhirnya Winda sampai juga di depan rumah alamat tersebut.Dengan perasaan sedikit ragu Winda mulai mengetuk pintu rumah tersebut, akan tetapi ia terkejut ketika melihat yang membukakan pintu adalah seorang wanita cantik yang Winda perkirakan seumuran dengannya."Maaf, Mbak nya mau cari siapa ya?" tanya wanita itu ketika melihat sosok asing di hadapannya."Oh, maaf ini apa benar dengan rumahnya Mas Sugeng?"Belum sempat wanita itu menjawab, dari arah belakang wanita tersebut terdengar suara lelaki yang Winda kenal."Sayang, siapa tamunya?"Jantung Winda berdebar keras ketika mendengar suara laki-laki yang dirindukannya selama beberapa bulan ini, akan tetapi ia hampir limbung ketika melihat sosok lelaki itu dengan nyata.Sugeng ben

  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    29. Diusir

    Beberapa bulan kemudian....Karena bisnis jualan online ternyata menjanjikan, maka dari itu kini Nella juga ingin menambah produk baru untuk jualannya, namun untuk yang ini ia ingin namanya sendiri menjadi merek dagang barang tersebut."Mas Yoga, setelah tahu rasanya jualan online, entah mengapa lama-kelamaan aku jadi ingin punya merek dagang sendiri gitu. Tapi, aku bingung, kira-kira aku cocoknya produksi apa ya?" ujar Nella, saat ini mereka berdua sedang duduk di bangku pantai setelah melakukan pemotretan.Yoga terlihat berpikir sejenak, lalu kemudian ia menjawab, "Bagaimana kalau skincare? Kebetulan aku punya seorang teman yang jadi dokter kulit, dan istrinya itu seorang dokter kecantikan. Jadi mereka berdua itu ingin memproduksi skincare, tapi sedang terkendala modal. Jadi, bagaimana kalau kita bekerja sama dengan mereka saja?""Hah, skincare? Tapi, itu kan modalnya nggak sedikit, Mas. Lalu aku berkontribusi apa untuk kerja sama ini? Aku kan juga nggak punya modal sebanyak itu.""

  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    28. Jadi Foto Model

    "Mbak, make up nya tolong jangan tebal-tebal ya? Aku nggak suka, hehe ....""Aduh, Mbak Nella ini ada-ada saja, Mbak tanpa makeup aja udah cantik, jadi ngapain harus tebal-tebal, Mbak? Mbak tenang aja, ini aku kasih tipis kok, jadi biar kelihatan natural."Nella mengangguk. Nella sebenarnya tidak menyangka jika hanya melakukan foto untuk model produk saja harus dandan seperti ini, padahal di FB saja banyak orang yang langsung foto dengan produk mereka tanpa perlu repot berdandan seperti ini."Mbak Mei, memangnya ini nggak berlebihan ya? Kenapa harus pakai blus on dan tetek bengek lainnya ini? Bukannya hanya memakai bedak dan lipstik saja sudah cukup?" tanya Nella pada fotografer yang sedang duduk tidak jauh darinya."Nggak berlebihan kok, Mbak Nell. Mbak sih belum lihat para selebgram memamerkan foto mereka, nah Mas Yoga ini maunya Mbak agar bisa terlihat seperti mereka, jadi biar sedikit lebih berkelas gitu dalam mempromosikan dagangan Mbak nantinya."Nella mengangguk. "Tapi, ini ka

  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    27. Kehancuran Winda Part 2

    Keesokan harinya....Winda dengan perlahan mulai membuka matanya saat mendengar suara seorang wanita yang sedang mengerang kesakitan. Ia sempat terkejut ketika melihat ranjang pasien di sampingnya telah ditempati seseorang."Oh iya, sekarang kan aku masih di rumah Bu bidan," batin Winda yang kemudian teringat dengan kejadian semalam."Bu Winda sudah bangun?" tanya Bu bidan yang baru saja masuk dan hendak memeriksa pasien di sebelah Winda.Winda mengangguk lemah, lalu kemudian bidan tersebut mengatakan, "Baiklah kalau begitu tunggu sebentar ya Bu, setelah saya memeriksa Mbak ini, nanti saya akan periksa Bu Winda."Lagi-lagi Winda hanya mengangguk, lalu setelah gorden yang berada di tengah mereka ditarik bidan tersebut, Winda kemudian mengambil ponselnya yang berada di atas nakas.Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh, pantas saja suaminya sudah tidak kelihatan di sini, sebab mungkin saja Sugeng saat ini sudah berangkat bekerja.Winda tidak mempermasalahkan Sugeng yang tetap pergi bekerj

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status