Share

18. Ada Yang Aneh

Author: Ria Wijaya
last update Last Updated: 2023-09-26 17:29:15

Tiga Bulan kemudian....

"Nella, aku tadi melihat suamimu membonceng adikmu. Tapi, mereka berdua kok kelihatannya mesra gitu ya?" ujar Romlah yang saat ini sedang belanja di pasar.

"Hehehe ... mesra bagimana, Bu. Bu Romlah ini ada-ada saja, dan beberapa bulan ini kan Winda memang aku suruh numpang motornya Mas Sugeng, sebab aku kasihan lihat dia pulang dan pergi kerja jalan kaki setiap hari."

"Iya, aku tahu itu. Tapi, yang kulihat tadi ... Winda kok pegangan pinggangnya Sugeng kayak orang lagi pacaran gitu, pokoknya mereka berdua nempel banget gitu."

"Hehe ... Bu Romlah ini, mungkin Mas Sugeng lagi buru-buru kali, Bu. Jadi bawa motornya kenceng, dan Winda tidak sengaja pegangan pinggangnya Mas Sugeng."

"Ya memang Sugeng bawa motornya kenceng sih, Nell. Tapi, aduh gimana ngomongnya ya, memangnya kamu sendiri nggak khawatir gitu? Soalnya ipar kan halal dinikahi, Nell? Kamu paham kan maksudku?"

Degh ....

Setelah mendengar kalimat itu, tomat yang sedang dipegang Nella terjatuh dan mengge
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    19. Kemarahan Sugeng

    "Hayo! Mbak Nella ngelamun lagi," goda Nessa seraya menepuk bahu Nella dari arah belakang.Nella sontak terkejut, namun ia mengatakan, "Enggak kok, emang siapa yang ngelamun? Aku lho lagi lihat Ibu itu." Menunjuk asal seorang ibu-ibu yang sedang berbelanja.Nessa mencebikkan bibirnya tidak percaya, sebab ia bukan anak kecil yang bisa dibohongi."Sudahlah Ness, jangan ganggu Mbak Nella, dia mungkin semalam tidak dapat jatah dari suaminya, jadi kelihatan kayak orang linglung gitu."Semua orang sontak tertawa mendengar candaan Bu Yanti, namun berbeda dengan Nella yang hanya tersenyum tipis menanggapi candaan Bu Yanti.Sebab, apa yang dikatakan Bu Yanti memang benar, Nella semalam memang tidak mendapat jatah batin dari Sugeng, dan bukan hanya semalam saja, namun sudah dari tiga bulan yang lalu Nella sudah jarang mendapat nafkah batin dari Sugeng.Awalnya Nella memang tidak mempermasalahkan, sebab ia mengira jika Sugeng kelelahan hingga ia tidak berminat melakukan hubungan suami istri.Nam

    Last Updated : 2023-10-01
  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    20. Winda Hamil

    "Mas, kenapa kamu menamparku?!""Kenapa? Kamu bilang kenapa?" Lalu tiba-tiba saja Sugeng langsung merebut ponsel di tangan Winda."Ini, coba kamu lihat! Kamu sengaja ingin merusak rumah tanggaku ya?!" Menyodorkan ponsel tepat di depan wajah Winda, yang menampilkan sebuah pesan yang dikirim Winda ke nomornya Nella tadi."Lho, Mas. Memangnya kenapa? Aku kan hanya ingin titip rujak sama Mbak Nella, lalu apa salahnya?" "Kamu jangan sok polos, Winda! Kamu pikir aku tidak tahu akal busukmu itu! Kamu sengaja kan, ingin memberitahu Mbak mu tentang kehamilanmu ini?"Winda sekilas tampak terkejut, ia tidak menyangka jika Sugeng bisa mengetahui apa yang dipikirkannya, lebih tepatnya ia sedang sial karena ponselnya Nella ketinggalan di rumah."Huh, kenapa Mbak Nella nggak bawa HP nya sih? Kalau begini jadi rusak kan rencanaku," gerutu Winda dalam hati."Lebih baik sekarang kamu gugurkan anak ini, karena aku tidak mau punya anak denganmu!" sentak Sugeng seraya hendak menarik tangan Winda untuk me

    Last Updated : 2023-10-02
  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    21. Pernikahan Sugeng dan Winda

    "Nella, duduklah!"Nella menurut, lalu kemudian ia duduk di samping Bu Romlah."Nell, kamu dengerin Ibu baik-baik ya, dan kamu juga harus bersabar." Menghirup napas sejenak. "Winda hamil, dan lelaki yang menghamilinya adalah suamimu sendiri, dan kalau kamu ingin bukti, ini silakan kamu dengerin rekaman ini."Bu Romlah menyodorkan ponsel miliknya, namun Nella tidak mau menerimanya. "Terima kasih, Bu. Tapi, maaf itu tidak perlu, karena saya percaya dengan perkataan Bu Romlah."Mendengar itu, Sugeng sontak menghampiri Nella dan bersimpuh di kakinya. "Nell, tolong kamu dengerin penjelasan, Mas. Ini-ini semua tidak seperti yang kamu bayangkan, waktu itu aku dijebak sama adikmu!"Nella tidak merespon, ia hanya memandang lurus ke depan dengan tatapan kosong, dan meskipun Nella sudah memperkirakan ini, namun ia tidak menyangka jika perselingkuhan suaminya kali ini hingga sampai membuat adik kandungnya sendiri hamil.Namun, yang lebih parahnya, kenapa adiknya tega mengkhianatinya juga?"Nell,

    Last Updated : 2023-10-06
  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    22. Bukan Anak Kandung

    "Bu, Winda. Aku ingin bicara dengan kalian berdua," ujar Nella setelah semua orang sudah pulang ke rumah mereka masing-masing.Wati dan Winda yang sedari tadi asyik mengobrol seraya tertawa, mereka sontak menghentikan obrolan mereka dan kemudian memandang Nella bersamaan."Ada apa?" Entah hanya perasaan Nella saja atau bukan, namun suara Wati mulai terdengar tidak ramah di telinga Nella.Melihat akan ada yang tidak beres dengan pembicaraan di antara ibu dan anak itu, Sugeng yang sebenarnya malas berada di sini, ia terpaksa tetap duduk di tempatnya karena penasaran dengan apa yang akan dikatakan oleh mantan istrinya tersebut.Sedangkan Nella sendiri, ia tidak menghiraukan keberadaan Sugeng, ia akan membiarkan Sugeng melihat drama keluarganya karena Nella hanya menganggapnya sebagai benda mati."Aku tidak tahu apa yang aku pikirkan ini benar atau salah, tapi adanya Winda melakukan hal ini padaku, membuat aku merasa bahwa sepertinya kalian berdua memang sengaja ingin menyakitiku."Nella

    Last Updated : 2023-10-07
  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    23. Memulai Hidup Baru

    Setelah selesai mengemas semua barang-barangnya, Nella kemudian pergi dan mencari kontrakan baru untuk ia tinggali. Kini Nella memilih area yang lebih dekat dengan pasar, dan yang jelas tempat tinggalnya kini juga lebih jauh dari rumah Wati, maupun Sugeng dan Winda.Setelah cukup lama mencari informasi rumah kontrakan yang dekat dengan pasar, Nella akhirnya menemukannya dengan bantuan Mbah Marni yang memang rumahnya berada dekat dengan area pasar.Nella mendapatkan rumah yang cukup luas, namun dengan harga yang relatif murah."Bagaimana, Mbak? Cocok nggak?" tanya sang pemilik rumah setelah Nella melihat-lihat sekeliling rumah tersebut."Iya, Bu. Cocok kok, Bu," sahut Nella senang. Nella tentu senang mendapatkan tempat tinggal yang luas dan murah seperti ini.Setelah proses kesepakatan dan pembayaran selesai, Nella kemudian membersihkan tempat tersebut dan kemudian mengambil semua barang-barangnya yang tadinya dititipkan dahulu di rumah Mbah Marni.Semua pekerjaan Nella selesai tepat p

    Last Updated : 2023-10-08
  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    24. Pedagang Baru

    Tiga bulan kemudian....Seminggu sebelum selesainya masa iddah, Nella mendapatkan kabar duka yang datangnya dari Mbah marni. Mbah Marni telah meninggal dunia karena sakit.Dan hari ini, Nella sudah mulai akan berjualan kembali, ia sudah sangat merindukan suasana jualan di pasar pagi."Lho, Bu. Di tempatnya almarhum Mbah Marni sudah ada yang nempatin ya?" tanya Nella yang baru saja tiba. Nella memang tidak tahu kalau ada pedagang baru yang menempati lapak Mbah Marni, sebab yang mengambil sayuran ke kontrakannya adalah suaminya Bu Yanti, dan suaminya Bu Yanti hanya sekedar mengambil dagangan Nella saja, jadi mereka berdua tidak pernah mengobrol, apalagi membicarakan tentang pedagang baru tersebut."Oh iya, penjual jilbab. Wah, akhirnya kamu jualan lagi, Ibu kangen sama kamu," sahut Bu Yanti senang."Iya, alhamdulilah ... Nella juga kangen sama Ibu."Nella kemudian segera menata barang dagangannya, dan tikar Nella pun berdampingan dengan tikar pedagang jilbab tersebut."Orangnya kok be

    Last Updated : 2023-10-09
  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    25. Memulai Bisnis Baru

    Satu bulan kemudian ...."Mbak Nella, Mbak nggak pingin jualan online juga gitu?""Hah, jualan online? Maksudnya Mas nyuruh dagangan sayuranku ini dijual secara online juga gitu?"Yoga sontak tertawa mendengar jawaban Nella. "Ya nggak dong, Mbak. Maksudnya Mbak itu jualan jilbab, pakaian, atau tas gitu, terus nantinya jadi kayak saya begini, ya jualan offline dan nyambi jualan online juga. Jadi untung Mbak nanti bisa dobel kan?"Sejenak Nella memikirkan perkataan Yoga, dan sepertinya tidak ada salahnya jika ia mencobanya."Kayaknya oke juga. Tapi, bagaimana caranya, Mas?"Yoga tersenyum, lalu dengan sabar ia mengajari Nella jualan lewat sosial media terlebih dahulu, lalu kemudian Yoga juga mengenalkan supplier tangan pertama dari salah satu marketplace yang cukup terkenal di Indonesia. Dan, produk pertama yang dicontohkan Yoga tentu saja jilbab."Saya juga ngambil dari toko ini, Mbak. Mbak Nella coba lihat aja dulu deh, harga di toko ini sangat murah."Nella sontak menerima ponsel ya

    Last Updated : 2023-10-10
  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    26. Kehancuran Winda Part 1

    Berjualan online memang tidak mudah, terutama bagi Nella yang masih baru berkecimpung dalam bisnis tersebut. Nella bukan hanya harus telaten untuk selalu posting barang dagangannya dan mencari pembeli, namun ia juga harus bersabar ketika menghadapi para calon pembeli yang hanya sekedar menanyakan barang dagangannya saja, bahkan ada juga yang ujung-ujungnya hanya memberi harapan palsu saja.Meski sudah satu bulanan Nella mencoba berjualan online, dan hanya mendapat beberapa pembeli saja, namun Nella tidak mau menyerah, sebab ia juga masih ingat perjuangannya dulu waktu berjualan di pasar pagi, Nella tetap harus semangat berjualan hingga mempunyai pelanggan tetap seperti sekarang ini.Sedangkan untuk hubungannya dengan Yoga, kedekatan mereka kian hari semakin bertambah, sebab Yoga selalu memiliki ide, bagaimana caranya mereka berdua bisa dekat hingga terus-menerus, bahkan kalau perlu hingga sampai pelaminan."Aduh ... nggak ah kalau aku disuruh jadi model seperti ini, memangnya kenapa s

    Last Updated : 2023-10-14

Latest chapter

  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    35. Yoella Anggraini

    Satu Minggu kemudian...."Sayang, memang kamu tidak apa-apa kalau aku tinggal pergi?" tanya Yoga yang sudah ke sekian kalinya, Yoga hendak pergi keluar kota untuk perjalanan bisnis, namun ia tidak tenang jika meninggalkan istrinya yang sudah dekat dengan HPL."Nggak apa-apa, Mas. Kan masih ada tiga hari lagi, sedangkan kamu besok sudah pulang.""Iya, tapi kata orang-orang melahirkan itu bisa kurang atau lebih dari HPL, terus jika tiba-tiba besok kamu melahirkan, dan tidak ada aku di rumah, lantas bagaimana?""Sayang, di rumah kan ada pelayan, dan sebentar lagi Ayah dan Ibu juga pulang, jadi kamu nggak usah khawatir lagi, cukup doakan aku dan anak kita selamat dan lancar lahirannya."Yoga memeluk Nella, ia benar-benar merasa berat meninggalkan Nella, namun ia juga tidak bisa mengabaikan pekerjaannya yang ada di luar kota."Baiklah, kalau begitu aku mau telepon Ibu dulu, aku mau memastikan kalau Ibu dan Ayah nanti sudah ada di rumah ketika aku sudah berangkat."Setelah menelepon ibunya,

  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    34. Menjadi Kesayangan Keluarga

    Satu tahun kemudian....Tidak ada yang bisa dilakukan Nella kecuali hanya makan dan tidur, sebab Yoga dan mertuanya melarangnya melakukan pekerjaan rumah, walaupun hanya sekedar merapikan tempat tidurnya saja."Mas, aku bosan. Aku bolehkan hanya menyiram bunga saja?""Nggak! Kasian dedek bayinya kalau kamu panas-panasan di luar.""Lha terus apa bedanya dengan kita jalan-jalan pagi di setiap hari Minggu, kan aku juga terkena sinar matahari.""Ya beda dong, Sayang ... kalau matahari pagi kan sehat, nah ini jam sepuluh kamu ingin panas-panasan di luar."Nella mencebikkan bibirnya kesal, ia diam-diam tidak bisa melakukan pekerjaan rumah jika ada suami dan mertuanya di rumah. Apalagi semenjak Nella hamil, ia sudah seperti tawanan yang harus diawasi setiap hari."Kalau begitu aku harus ngapain dong? Aku bosan kalau hanya luntang-lantung tak jelas di rumah.""Kamu kan bisa pergi jalan-jalan, belanja, atau apapun, asalkan harus diikuti pengawal.""Huh! Ternyata rasanya jadi istri CEO itu kehi

  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    33. Bertemu Dengan Calon Mertua

    Setelah disuguhi banyaknya hal yang mengejutkan, namun kejutan untuk Nella tidak hanya sampai di sini saja, Nella benar-benar akan dibuat syok setengah mati hari ini."Kita sudah sampai," ujar Yoga dengan wajah yang tampak bahagia. Yoga sangat senang karena akhirnya ia bisa membawa calon istrinya ke rumah."Lho, kita di mana? Ini kan bukan hotel?" tanya Nella bingung."Rumah mertuamu," sahut Yoga santai."Hah?" Nella semakin panik ketika pintu mobil di sampingnya dibuka Yoga, lalu kemudian Yoga mengulurkan tangannya."Lho, tapi ... Mas, kenapa ke rumahmu sih? Aku kan--"Yoga mengguncangkan tangannya lagi karena Nella tidak segera menyambut uluran tangannya.Sedangkan Nella yang tidak bisa kabur dari sini, ia pun dengan terpaksa menerima uluran tangan Yoga."Lho Mas, bukankah kesepakatan kita itu kamu harus bertanya dulu ke orang tuamu, tapi ini kenapa aku sudah diajak ke rumahmu?" Nella semakin panik ketika langkah mereka sudah hampir sampai di teras rumah Yoga, ia bahkan mengeluarka

  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    32. Manusia atau Tokoh Novel?

    Nella hampir tidak bisa tidur karena masih memikirkan siapa Yoga sebenarnya, sebab Yoga tidak mau menjawabnya dan berjanji akan memberitahukan semua tentangnya besok.Hingga akhirnya pagi-pagi sekali Nella sudah siap, begitu juga dengan Yoga yang memang sudah tidak sabar lagi mengungkapkan jati dirinya pada calon istrinya tersebut.Ya, meskipun Nella belum menjawab mau menikah dengannya, akan tetapi Yoga merasa sangat yakin bahwa Nella mau menjadi istrinya.Namun, jika Nella tetap menolak menikah dengannya, maka ia akan menggunakan cara yang sedikit menyebalkan agar Nella mau menikah dengannya."Sudah siap?"Nella yang baru saja membuka pintu sontak terperanjat ketika melihat Yoga yang sudah berdiri di depan pintu kamarnya."Sudah," sahut Nella sedikit canggung, dan Yoga pun juga merasakan bahwa sikap Nella kini menjadi terlihat berhati-hati padanya."Huh, sialan! Jika saja housekeeper itu tidak membocorkan identitas ku, maka Nella tidak akan berubah seperti ini hingga aku memberi kej

  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    31. Bukan Lelaki Biasa

    Sedangkan di tempat lain, saat ini Nella dan Yoga sedang dalam perjalanan menuju Jakarta, Yoga mengatakan bahwa mereka akan menemui teman dokternya untuk membicarakan masalah bisnis baru mereka."Nanti aku tinggalnya di mana ya? Kan kalau tinggal di hotel pasti mahal," batin Nella seraya memandang ke luar jendela, ia tengah memikirkan akan menginap di mana, sebab Yoga nanti pastinya akan tinggal di rumahnya, dan Nella tidak mungkin akan menginap di rumah Yoga.Di saat Nella tengah melamun, tiba-tiba saja pundaknya terasa berat, saat ia menoleh ke kanan, Nella langsung dapat mencium rambut Yoga yang harum.Nella hanya bisa diam ketika melihat Yoga yang tertidur pulas menyandarkan kepalanya ke bahunya, ia tidak mungkin membangunkan Yoga karena merasa kasihan, sebab perjalanan mereka memang terlalu jauh untuk ditempuh menggunakan jalur darat.Untungnya saja bus yang mereka tumpangi terbilang bagus, dan bus yang mereka tumpangi ini memang khusus untuk perjalanan langsung ke Jakarta, jadi

  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    Karma

    Winda yang terlalu mencintai Sugeng dan tidak percaya bahwa ia sudah diceraikan, akhirnya dengan penuh kenekatan ia berangkat sendiri ke kota Malang, dengan hanya berbekal alamat yang diberikan oleh salah satu teman Sugeng yang berada di kampung mereka, kini akhirnya Winda sampai juga di depan rumah alamat tersebut.Dengan perasaan sedikit ragu Winda mulai mengetuk pintu rumah tersebut, akan tetapi ia terkejut ketika melihat yang membukakan pintu adalah seorang wanita cantik yang Winda perkirakan seumuran dengannya."Maaf, Mbak nya mau cari siapa ya?" tanya wanita itu ketika melihat sosok asing di hadapannya."Oh, maaf ini apa benar dengan rumahnya Mas Sugeng?"Belum sempat wanita itu menjawab, dari arah belakang wanita tersebut terdengar suara lelaki yang Winda kenal."Sayang, siapa tamunya?"Jantung Winda berdebar keras ketika mendengar suara laki-laki yang dirindukannya selama beberapa bulan ini, akan tetapi ia hampir limbung ketika melihat sosok lelaki itu dengan nyata.Sugeng ben

  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    29. Diusir

    Beberapa bulan kemudian....Karena bisnis jualan online ternyata menjanjikan, maka dari itu kini Nella juga ingin menambah produk baru untuk jualannya, namun untuk yang ini ia ingin namanya sendiri menjadi merek dagang barang tersebut."Mas Yoga, setelah tahu rasanya jualan online, entah mengapa lama-kelamaan aku jadi ingin punya merek dagang sendiri gitu. Tapi, aku bingung, kira-kira aku cocoknya produksi apa ya?" ujar Nella, saat ini mereka berdua sedang duduk di bangku pantai setelah melakukan pemotretan.Yoga terlihat berpikir sejenak, lalu kemudian ia menjawab, "Bagaimana kalau skincare? Kebetulan aku punya seorang teman yang jadi dokter kulit, dan istrinya itu seorang dokter kecantikan. Jadi mereka berdua itu ingin memproduksi skincare, tapi sedang terkendala modal. Jadi, bagaimana kalau kita bekerja sama dengan mereka saja?""Hah, skincare? Tapi, itu kan modalnya nggak sedikit, Mas. Lalu aku berkontribusi apa untuk kerja sama ini? Aku kan juga nggak punya modal sebanyak itu.""

  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    28. Jadi Foto Model

    "Mbak, make up nya tolong jangan tebal-tebal ya? Aku nggak suka, hehe ....""Aduh, Mbak Nella ini ada-ada saja, Mbak tanpa makeup aja udah cantik, jadi ngapain harus tebal-tebal, Mbak? Mbak tenang aja, ini aku kasih tipis kok, jadi biar kelihatan natural."Nella mengangguk. Nella sebenarnya tidak menyangka jika hanya melakukan foto untuk model produk saja harus dandan seperti ini, padahal di FB saja banyak orang yang langsung foto dengan produk mereka tanpa perlu repot berdandan seperti ini."Mbak Mei, memangnya ini nggak berlebihan ya? Kenapa harus pakai blus on dan tetek bengek lainnya ini? Bukannya hanya memakai bedak dan lipstik saja sudah cukup?" tanya Nella pada fotografer yang sedang duduk tidak jauh darinya."Nggak berlebihan kok, Mbak Nell. Mbak sih belum lihat para selebgram memamerkan foto mereka, nah Mas Yoga ini maunya Mbak agar bisa terlihat seperti mereka, jadi biar sedikit lebih berkelas gitu dalam mempromosikan dagangan Mbak nantinya."Nella mengangguk. "Tapi, ini ka

  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    27. Kehancuran Winda Part 2

    Keesokan harinya....Winda dengan perlahan mulai membuka matanya saat mendengar suara seorang wanita yang sedang mengerang kesakitan. Ia sempat terkejut ketika melihat ranjang pasien di sampingnya telah ditempati seseorang."Oh iya, sekarang kan aku masih di rumah Bu bidan," batin Winda yang kemudian teringat dengan kejadian semalam."Bu Winda sudah bangun?" tanya Bu bidan yang baru saja masuk dan hendak memeriksa pasien di sebelah Winda.Winda mengangguk lemah, lalu kemudian bidan tersebut mengatakan, "Baiklah kalau begitu tunggu sebentar ya Bu, setelah saya memeriksa Mbak ini, nanti saya akan periksa Bu Winda."Lagi-lagi Winda hanya mengangguk, lalu setelah gorden yang berada di tengah mereka ditarik bidan tersebut, Winda kemudian mengambil ponselnya yang berada di atas nakas.Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh, pantas saja suaminya sudah tidak kelihatan di sini, sebab mungkin saja Sugeng saat ini sudah berangkat bekerja.Winda tidak mempermasalahkan Sugeng yang tetap pergi bekerj

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status