Share

13. Tempat Tinggal Baru

Author: Ria Wijaya
last update Last Updated: 2023-09-21 20:17:12

Author Pov.

Setelah menghabiskan waktu selama lima belas menit dengan mengandarai motor, Winda dan Wati akhirnya tiba di rumah mereka.

Namun, saat mereka berdua hendak masuk rumah, tidak lama kemudian Rohman yang menaiki motornya sendiri ikut menyusul mereka.

"Heh, kamu ngapain ikut ke sini?!" ketus Winda yang kini semakin benci dengan Rohman, sebab gara-gara mantan kakak iparnya ini juga, ia harus menanggung malu di hadapan banyak orang yang tinggal di area kos-kosannya.

"Lha, memangnya kalau nggak pulang ke sini, aku harus ke mana?" sahut Rohman santai seraya mengedipkan sebelah matanya ke arah Wati.

Winda yang melihat kelakuan Rohman, ia semakin muak dengan lelaki yang ada di hadapannya ini.

"Ibu! Aku nggak mau tahu, pokoknya cepat usir dia dari sini, Bu! Dan, jangan pernah lagi Ibu berhubungan dengan dia!" teriak Winda seraya menuding wajah Rohman.

"Winda, tenanglah! Jangan ribut seperti ini, nanti tetangga pada denger," sahut Wati yang kemudian menyeret Winda masuk ke dalam rumah
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    14. Dilamar

    Satu tahun kemudian..."Nella, nanti malam kita jalan ya?" ajak Sugeng yang berdiri di samping pagar, sedangkan Nella baru saja pulang dari pasar."Nella mengangguk, membuat Sugeng tersenyum senang, lalu kemudian ia berpamitan, "Kalau begitu Mas pergi kerja dulu.""Iya, hati-hati," sahut Nella seraya melambaikan tangannya. Nella menggelengkan kepalanya seraya tertawa ketika melihat Sugeng pergi dengan wajah semringah layaknya seorang bocah yang baru kasmaran."Astaga, padahal kita sudah tua, tapi kenapa pas pacaran seperti ini jadi seperti bocah lagi ya?" gumam Nella yang heran pada dirinya sendiri.Ya, Nella dan Sugeng akhirnya resmi pacaran dari dua Minggu yang lalu. Setelah mereka mengerti cerita hidup masing-masing, dan Sugeng yang juga gencar mendekati Nella, akhirnya membuat hati Nella menjadi luluh dan mau menerima cintanya Sugeng.Sugeng ternyata seorang duda tanpa anak, istrinya sudah lama meninggal, yang lebih tepatnya Sugeng sudah menjadi duda sejak lima tahun yang lalu.B

    Last Updated : 2023-09-22
  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    15. Tinggal Seatap Dengan Winda

    "Bu, Ibu, ... Bu, Ibu di mana?!" teriak Winda yang sedang mencari Ibunya."Sedangkan Wati yang sedang berada di dapur, ia merasa kesal mendengar suara teriakan Winda."Ish, itu anak berisik banget!" gerutunya seraya memijat kepalanya yang terasa pusing."Bu, ....""Apa?!" balas Wati yang kemudian ikut berteriak.Mendengar suara Ibunya yang berada di dapur, Winda pun langsung pergi ke sana. "Ibu, aku cariin dari tadi ternyata ada di sini?""Kamu ini kenapa teriak-teriak sih? Bikin kepala Ibu jadi tambah pusing aja!""Ish, Ibu. Aku punya berita penting, Bu.""Apa?" sahut Wati malas."Itu, Mbak Nella mau nikah lagi, Bu. Mana calon suaminya gagah dan ganteng banget lagi, aduh ... kenapa dia selalu beruntung ya? Itu meski si Rohman malas kerja, dia juga lumayan ganteng. Tapi, yang sekarang hemmm ...." Winda mengacungkan dua jempolnya di depan Wati."Memangnya kamu ketemu Kakakmu di mana?""Di taman kota.""Oh, berarti sekarang dia pindah ke kota?" "Enggak, dia sekarang tinggal di daerah

    Last Updated : 2023-09-23
  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    16. Iri

    Empat bulan kemudian ..."Selamat pagi, Bu Romlah," sapa Nella pada tetangganya ketika ia hendak berjalan mendahului Romlah."Pagi ... eh, Nella. Mau ke mana?""Mau ke warungnya Bu Nur, Bu.""Oh, sama dong, kalau begitu kita bareng ajak yuk!" Dengan cepat Romlah segera menyusul langkah kaki Nella.Sedangkan Nella dalam hati sontak berdecak, sebab ia sebenarnya sedang terburu-buru, namun karena Bu Romlah mengatakan seperti itu, ia hanya bisa mengangguk seraya tersenyum."Mau belanja apa, Bu?" tanya Nella sedikit berbasa-basi, sebenarnya Nella sedikit malas membuka obrolan dengan Bu Romlah, karena beliau terkenal sebagai orang yang suka nyinyir.Namun, kalau Nella hanya diam saja, Nella pasti akan dicap sebagai orang yang angkuh karena dianggap enggan berbicara dengan Romlah."Mau beli beras, kamu sendiri mau belanja apa?" balas Romlah seraya tersenyum. Di permukaan Romlah memang seperti orang yang ramah kepada semua orang, namun di belakang ia suka membicarakan orang, apalagi jika oran

    Last Updated : 2023-09-25
  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    17. Keinginan Yang Gila

    "Assalamualaikum ....""Wa'alaikumsalam ... wah! Kamu bawa apa ini, Mas?" tanya Nella seraya menerima kantong kresek yang diberikan oleh Sugeng."Martabak manis, kesukaanmu ...." sahut Sugeng seraya mengedipkan sebelah matanya.Nella yang mengerti kode itu, ia hanya tertawa saja melihat kelakuan Sugeng. Sugeng terkadang memang sering membelikan oleh-oleh kesukaannya Nella, lalu kemudian malamnya nanti ia akan meminta jatah dengan durasi yang sangat lama sebagai gantinya. Jadi seperti inilah cara Sugeng membuat rumah tangganya agar selalu harmonis.Di saat mereka berdua tengah tertawa, Winda yang juga baru saja pulang bekerja, ia langsung menyapa kakak dan kakak iparnya itu."Mbak, Mas," sapa Winda seraya tersenyum, saat ini Winda sedang berjalan kaki menuju kos-kosannya."Lho, kamu jalan kaki, Win? Lha temanmu yang biasanya antar jemput kamu ke mana?""Dia sudah pindah kerja, Mbak. Sudah dari seminggu yang lalu aku berangkat dan pulang jalan kaki.""Owalah ... ya sudah, sekarang kamu

    Last Updated : 2023-09-25
  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    18. Ada Yang Aneh

    Tiga Bulan kemudian...."Nella, aku tadi melihat suamimu membonceng adikmu. Tapi, mereka berdua kok kelihatannya mesra gitu ya?" ujar Romlah yang saat ini sedang belanja di pasar."Hehehe ... mesra bagimana, Bu. Bu Romlah ini ada-ada saja, dan beberapa bulan ini kan Winda memang aku suruh numpang motornya Mas Sugeng, sebab aku kasihan lihat dia pulang dan pergi kerja jalan kaki setiap hari.""Iya, aku tahu itu. Tapi, yang kulihat tadi ... Winda kok pegangan pinggangnya Sugeng kayak orang lagi pacaran gitu, pokoknya mereka berdua nempel banget gitu.""Hehe ... Bu Romlah ini, mungkin Mas Sugeng lagi buru-buru kali, Bu. Jadi bawa motornya kenceng, dan Winda tidak sengaja pegangan pinggangnya Mas Sugeng.""Ya memang Sugeng bawa motornya kenceng sih, Nell. Tapi, aduh gimana ngomongnya ya, memangnya kamu sendiri nggak khawatir gitu? Soalnya ipar kan halal dinikahi, Nell? Kamu paham kan maksudku?"Degh ....Setelah mendengar kalimat itu, tomat yang sedang dipegang Nella terjatuh dan mengge

    Last Updated : 2023-09-26
  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    19. Kemarahan Sugeng

    "Hayo! Mbak Nella ngelamun lagi," goda Nessa seraya menepuk bahu Nella dari arah belakang.Nella sontak terkejut, namun ia mengatakan, "Enggak kok, emang siapa yang ngelamun? Aku lho lagi lihat Ibu itu." Menunjuk asal seorang ibu-ibu yang sedang berbelanja.Nessa mencebikkan bibirnya tidak percaya, sebab ia bukan anak kecil yang bisa dibohongi."Sudahlah Ness, jangan ganggu Mbak Nella, dia mungkin semalam tidak dapat jatah dari suaminya, jadi kelihatan kayak orang linglung gitu."Semua orang sontak tertawa mendengar candaan Bu Yanti, namun berbeda dengan Nella yang hanya tersenyum tipis menanggapi candaan Bu Yanti.Sebab, apa yang dikatakan Bu Yanti memang benar, Nella semalam memang tidak mendapat jatah batin dari Sugeng, dan bukan hanya semalam saja, namun sudah dari tiga bulan yang lalu Nella sudah jarang mendapat nafkah batin dari Sugeng.Awalnya Nella memang tidak mempermasalahkan, sebab ia mengira jika Sugeng kelelahan hingga ia tidak berminat melakukan hubungan suami istri.Nam

    Last Updated : 2023-10-01
  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    20. Winda Hamil

    "Mas, kenapa kamu menamparku?!""Kenapa? Kamu bilang kenapa?" Lalu tiba-tiba saja Sugeng langsung merebut ponsel di tangan Winda."Ini, coba kamu lihat! Kamu sengaja ingin merusak rumah tanggaku ya?!" Menyodorkan ponsel tepat di depan wajah Winda, yang menampilkan sebuah pesan yang dikirim Winda ke nomornya Nella tadi."Lho, Mas. Memangnya kenapa? Aku kan hanya ingin titip rujak sama Mbak Nella, lalu apa salahnya?" "Kamu jangan sok polos, Winda! Kamu pikir aku tidak tahu akal busukmu itu! Kamu sengaja kan, ingin memberitahu Mbak mu tentang kehamilanmu ini?"Winda sekilas tampak terkejut, ia tidak menyangka jika Sugeng bisa mengetahui apa yang dipikirkannya, lebih tepatnya ia sedang sial karena ponselnya Nella ketinggalan di rumah."Huh, kenapa Mbak Nella nggak bawa HP nya sih? Kalau begini jadi rusak kan rencanaku," gerutu Winda dalam hati."Lebih baik sekarang kamu gugurkan anak ini, karena aku tidak mau punya anak denganmu!" sentak Sugeng seraya hendak menarik tangan Winda untuk me

    Last Updated : 2023-10-02
  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    21. Pernikahan Sugeng dan Winda

    "Nella, duduklah!"Nella menurut, lalu kemudian ia duduk di samping Bu Romlah."Nell, kamu dengerin Ibu baik-baik ya, dan kamu juga harus bersabar." Menghirup napas sejenak. "Winda hamil, dan lelaki yang menghamilinya adalah suamimu sendiri, dan kalau kamu ingin bukti, ini silakan kamu dengerin rekaman ini."Bu Romlah menyodorkan ponsel miliknya, namun Nella tidak mau menerimanya. "Terima kasih, Bu. Tapi, maaf itu tidak perlu, karena saya percaya dengan perkataan Bu Romlah."Mendengar itu, Sugeng sontak menghampiri Nella dan bersimpuh di kakinya. "Nell, tolong kamu dengerin penjelasan, Mas. Ini-ini semua tidak seperti yang kamu bayangkan, waktu itu aku dijebak sama adikmu!"Nella tidak merespon, ia hanya memandang lurus ke depan dengan tatapan kosong, dan meskipun Nella sudah memperkirakan ini, namun ia tidak menyangka jika perselingkuhan suaminya kali ini hingga sampai membuat adik kandungnya sendiri hamil.Namun, yang lebih parahnya, kenapa adiknya tega mengkhianatinya juga?"Nell,

    Last Updated : 2023-10-06

Latest chapter

  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    35. Yoella Anggraini

    Satu Minggu kemudian...."Sayang, memang kamu tidak apa-apa kalau aku tinggal pergi?" tanya Yoga yang sudah ke sekian kalinya, Yoga hendak pergi keluar kota untuk perjalanan bisnis, namun ia tidak tenang jika meninggalkan istrinya yang sudah dekat dengan HPL."Nggak apa-apa, Mas. Kan masih ada tiga hari lagi, sedangkan kamu besok sudah pulang.""Iya, tapi kata orang-orang melahirkan itu bisa kurang atau lebih dari HPL, terus jika tiba-tiba besok kamu melahirkan, dan tidak ada aku di rumah, lantas bagaimana?""Sayang, di rumah kan ada pelayan, dan sebentar lagi Ayah dan Ibu juga pulang, jadi kamu nggak usah khawatir lagi, cukup doakan aku dan anak kita selamat dan lancar lahirannya."Yoga memeluk Nella, ia benar-benar merasa berat meninggalkan Nella, namun ia juga tidak bisa mengabaikan pekerjaannya yang ada di luar kota."Baiklah, kalau begitu aku mau telepon Ibu dulu, aku mau memastikan kalau Ibu dan Ayah nanti sudah ada di rumah ketika aku sudah berangkat."Setelah menelepon ibunya,

  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    34. Menjadi Kesayangan Keluarga

    Satu tahun kemudian....Tidak ada yang bisa dilakukan Nella kecuali hanya makan dan tidur, sebab Yoga dan mertuanya melarangnya melakukan pekerjaan rumah, walaupun hanya sekedar merapikan tempat tidurnya saja."Mas, aku bosan. Aku bolehkan hanya menyiram bunga saja?""Nggak! Kasian dedek bayinya kalau kamu panas-panasan di luar.""Lha terus apa bedanya dengan kita jalan-jalan pagi di setiap hari Minggu, kan aku juga terkena sinar matahari.""Ya beda dong, Sayang ... kalau matahari pagi kan sehat, nah ini jam sepuluh kamu ingin panas-panasan di luar."Nella mencebikkan bibirnya kesal, ia diam-diam tidak bisa melakukan pekerjaan rumah jika ada suami dan mertuanya di rumah. Apalagi semenjak Nella hamil, ia sudah seperti tawanan yang harus diawasi setiap hari."Kalau begitu aku harus ngapain dong? Aku bosan kalau hanya luntang-lantung tak jelas di rumah.""Kamu kan bisa pergi jalan-jalan, belanja, atau apapun, asalkan harus diikuti pengawal.""Huh! Ternyata rasanya jadi istri CEO itu kehi

  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    33. Bertemu Dengan Calon Mertua

    Setelah disuguhi banyaknya hal yang mengejutkan, namun kejutan untuk Nella tidak hanya sampai di sini saja, Nella benar-benar akan dibuat syok setengah mati hari ini."Kita sudah sampai," ujar Yoga dengan wajah yang tampak bahagia. Yoga sangat senang karena akhirnya ia bisa membawa calon istrinya ke rumah."Lho, kita di mana? Ini kan bukan hotel?" tanya Nella bingung."Rumah mertuamu," sahut Yoga santai."Hah?" Nella semakin panik ketika pintu mobil di sampingnya dibuka Yoga, lalu kemudian Yoga mengulurkan tangannya."Lho, tapi ... Mas, kenapa ke rumahmu sih? Aku kan--"Yoga mengguncangkan tangannya lagi karena Nella tidak segera menyambut uluran tangannya.Sedangkan Nella yang tidak bisa kabur dari sini, ia pun dengan terpaksa menerima uluran tangan Yoga."Lho Mas, bukankah kesepakatan kita itu kamu harus bertanya dulu ke orang tuamu, tapi ini kenapa aku sudah diajak ke rumahmu?" Nella semakin panik ketika langkah mereka sudah hampir sampai di teras rumah Yoga, ia bahkan mengeluarka

  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    32. Manusia atau Tokoh Novel?

    Nella hampir tidak bisa tidur karena masih memikirkan siapa Yoga sebenarnya, sebab Yoga tidak mau menjawabnya dan berjanji akan memberitahukan semua tentangnya besok.Hingga akhirnya pagi-pagi sekali Nella sudah siap, begitu juga dengan Yoga yang memang sudah tidak sabar lagi mengungkapkan jati dirinya pada calon istrinya tersebut.Ya, meskipun Nella belum menjawab mau menikah dengannya, akan tetapi Yoga merasa sangat yakin bahwa Nella mau menjadi istrinya.Namun, jika Nella tetap menolak menikah dengannya, maka ia akan menggunakan cara yang sedikit menyebalkan agar Nella mau menikah dengannya."Sudah siap?"Nella yang baru saja membuka pintu sontak terperanjat ketika melihat Yoga yang sudah berdiri di depan pintu kamarnya."Sudah," sahut Nella sedikit canggung, dan Yoga pun juga merasakan bahwa sikap Nella kini menjadi terlihat berhati-hati padanya."Huh, sialan! Jika saja housekeeper itu tidak membocorkan identitas ku, maka Nella tidak akan berubah seperti ini hingga aku memberi kej

  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    31. Bukan Lelaki Biasa

    Sedangkan di tempat lain, saat ini Nella dan Yoga sedang dalam perjalanan menuju Jakarta, Yoga mengatakan bahwa mereka akan menemui teman dokternya untuk membicarakan masalah bisnis baru mereka."Nanti aku tinggalnya di mana ya? Kan kalau tinggal di hotel pasti mahal," batin Nella seraya memandang ke luar jendela, ia tengah memikirkan akan menginap di mana, sebab Yoga nanti pastinya akan tinggal di rumahnya, dan Nella tidak mungkin akan menginap di rumah Yoga.Di saat Nella tengah melamun, tiba-tiba saja pundaknya terasa berat, saat ia menoleh ke kanan, Nella langsung dapat mencium rambut Yoga yang harum.Nella hanya bisa diam ketika melihat Yoga yang tertidur pulas menyandarkan kepalanya ke bahunya, ia tidak mungkin membangunkan Yoga karena merasa kasihan, sebab perjalanan mereka memang terlalu jauh untuk ditempuh menggunakan jalur darat.Untungnya saja bus yang mereka tumpangi terbilang bagus, dan bus yang mereka tumpangi ini memang khusus untuk perjalanan langsung ke Jakarta, jadi

  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    Karma

    Winda yang terlalu mencintai Sugeng dan tidak percaya bahwa ia sudah diceraikan, akhirnya dengan penuh kenekatan ia berangkat sendiri ke kota Malang, dengan hanya berbekal alamat yang diberikan oleh salah satu teman Sugeng yang berada di kampung mereka, kini akhirnya Winda sampai juga di depan rumah alamat tersebut.Dengan perasaan sedikit ragu Winda mulai mengetuk pintu rumah tersebut, akan tetapi ia terkejut ketika melihat yang membukakan pintu adalah seorang wanita cantik yang Winda perkirakan seumuran dengannya."Maaf, Mbak nya mau cari siapa ya?" tanya wanita itu ketika melihat sosok asing di hadapannya."Oh, maaf ini apa benar dengan rumahnya Mas Sugeng?"Belum sempat wanita itu menjawab, dari arah belakang wanita tersebut terdengar suara lelaki yang Winda kenal."Sayang, siapa tamunya?"Jantung Winda berdebar keras ketika mendengar suara laki-laki yang dirindukannya selama beberapa bulan ini, akan tetapi ia hampir limbung ketika melihat sosok lelaki itu dengan nyata.Sugeng ben

  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    29. Diusir

    Beberapa bulan kemudian....Karena bisnis jualan online ternyata menjanjikan, maka dari itu kini Nella juga ingin menambah produk baru untuk jualannya, namun untuk yang ini ia ingin namanya sendiri menjadi merek dagang barang tersebut."Mas Yoga, setelah tahu rasanya jualan online, entah mengapa lama-kelamaan aku jadi ingin punya merek dagang sendiri gitu. Tapi, aku bingung, kira-kira aku cocoknya produksi apa ya?" ujar Nella, saat ini mereka berdua sedang duduk di bangku pantai setelah melakukan pemotretan.Yoga terlihat berpikir sejenak, lalu kemudian ia menjawab, "Bagaimana kalau skincare? Kebetulan aku punya seorang teman yang jadi dokter kulit, dan istrinya itu seorang dokter kecantikan. Jadi mereka berdua itu ingin memproduksi skincare, tapi sedang terkendala modal. Jadi, bagaimana kalau kita bekerja sama dengan mereka saja?""Hah, skincare? Tapi, itu kan modalnya nggak sedikit, Mas. Lalu aku berkontribusi apa untuk kerja sama ini? Aku kan juga nggak punya modal sebanyak itu.""

  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    28. Jadi Foto Model

    "Mbak, make up nya tolong jangan tebal-tebal ya? Aku nggak suka, hehe ....""Aduh, Mbak Nella ini ada-ada saja, Mbak tanpa makeup aja udah cantik, jadi ngapain harus tebal-tebal, Mbak? Mbak tenang aja, ini aku kasih tipis kok, jadi biar kelihatan natural."Nella mengangguk. Nella sebenarnya tidak menyangka jika hanya melakukan foto untuk model produk saja harus dandan seperti ini, padahal di FB saja banyak orang yang langsung foto dengan produk mereka tanpa perlu repot berdandan seperti ini."Mbak Mei, memangnya ini nggak berlebihan ya? Kenapa harus pakai blus on dan tetek bengek lainnya ini? Bukannya hanya memakai bedak dan lipstik saja sudah cukup?" tanya Nella pada fotografer yang sedang duduk tidak jauh darinya."Nggak berlebihan kok, Mbak Nell. Mbak sih belum lihat para selebgram memamerkan foto mereka, nah Mas Yoga ini maunya Mbak agar bisa terlihat seperti mereka, jadi biar sedikit lebih berkelas gitu dalam mempromosikan dagangan Mbak nantinya."Nella mengangguk. "Tapi, ini ka

  • IBU DAN ADIKKU PENGHANCUR RUMAH TANGGAKU    27. Kehancuran Winda Part 2

    Keesokan harinya....Winda dengan perlahan mulai membuka matanya saat mendengar suara seorang wanita yang sedang mengerang kesakitan. Ia sempat terkejut ketika melihat ranjang pasien di sampingnya telah ditempati seseorang."Oh iya, sekarang kan aku masih di rumah Bu bidan," batin Winda yang kemudian teringat dengan kejadian semalam."Bu Winda sudah bangun?" tanya Bu bidan yang baru saja masuk dan hendak memeriksa pasien di sebelah Winda.Winda mengangguk lemah, lalu kemudian bidan tersebut mengatakan, "Baiklah kalau begitu tunggu sebentar ya Bu, setelah saya memeriksa Mbak ini, nanti saya akan periksa Bu Winda."Lagi-lagi Winda hanya mengangguk, lalu setelah gorden yang berada di tengah mereka ditarik bidan tersebut, Winda kemudian mengambil ponselnya yang berada di atas nakas.Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh, pantas saja suaminya sudah tidak kelihatan di sini, sebab mungkin saja Sugeng saat ini sudah berangkat bekerja.Winda tidak mempermasalahkan Sugeng yang tetap pergi bekerj

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status