Kenandra sangat merindukan gadis yang selama ini menjadi pujaan hatinya. Monalisa adalah pengisi ruang kosong di hati Kenandra.
Sayang aku sangat merindukan mu," ucap Kenandra mengawali cumbuann nya.
Sedangkan Lisa yang sudah berada didalam kukungannya mendesah kegelian dan menikmati setiap sentuhan demi sentuhan yang diberikan oleh Kenandra.
"Kenandra kembali melakukan aksinya tangannya senantiasa bergerilya menggerayangi setiap inci tubuh wanita yang kini berada di pangkuannya, Kenandra begitu menikmati aksinya sehingga ia lupa mengunci otomatis ruang kantor nya.
Tiba-tiba pintu ruangan terbuka, Rudy sang asisten pribadi sekaligus sahabat Kenandra masuk dengan tanpa merasa bersalah dan terkejut melihat aksi mereka berdua.
Hal sama pun dirasakan oleh sepasang sejoli yang sedang dimabuk asmara itu. Namun bukannya berhenti Kenandra malah semakin bersemangat melakukan aksinya, ia mencoba membuat temannya itu iri padanya.
"Sial!" umpat Kenandra kesal tapi tetap saja Kenandra tidak mau berhenti.
"Sayang, lepaskan !" rengek Lisa manja yang semakin membuat gairah Kenandra semakin meningkat menginginkan lebih dari hanya sekedar berciuman saja.
"Hentikan kawan!" ucap Rudy dia tak begitu tertarik dengan aksi mereka berdua. Dan melengos acuh tak acuh ia seperti nya semakin muak dengan tingkah kedua manusia yang tidak beradab itu, baginya wanita itu sekedar sampah yang tak berarti sehingga tidak menimbulkan hal berarti baginya.
"Ayahmu ada di lobby utama lepaskan wanita itu atau mau langsung berurusan dengan ayahmu dan terlepas dari kedudukan mu sekarang." Kata Rudy dingin tanpa expresi sambil mengetuk ketukan jari telunjuk nya di atas meja memendam kekesalannya terhadap wanita yang kini masih berada di pangkuan Kenan dan itu membuatnya semakin muak ingin menampar wanita yang kini dalam perlindungan Kenandra itu.
"Sial !
"Kenapa tidak bilang dari tadi," umpat Kenandra semakin kesal dan menghentikan semua aksinya. Kenandra melepaskan pelukan wanita itu begitu saja hingga wanita itu terjerabab dilantai.
"Aw ! sakit," ucap wanita itu meringis menahan sakit dan kaget karena tiba-tiba saja Kenandra melepaskan pelukannya dengan tidak sengaja mendorong tubuh Lisa sehingga ia jatuh tersungkur di lantai.
"Maaf sayang tidak bermaksud melukai mu, " ucap Kenandra meminta maaf atas perbuatannya, dan membantu nya berdiri.
"Keluar lah ! sebelum ayah melihatmu disini dan akan semakin kacau."ucap Kenandra kepada Lisa sebenarnya ia masih menginginkan Lisa namun apa boleh buat ayah adalah salah satu kelemahan nya.
"Kenapa harus aku? Ucap Lisa marah dan malu dengan apa yang menimpa dirinya barusan, karena kebahagiaan nya terganggu dan melimpahkan kemarahannya ke Rudy.
"Asistenmu itu benar-benar tidak tahu diri, beraninya dia menerobos masuk ruangan atasannya ,harusnya kamu kasih peringatan atau pecat saja dia, biar jadi gembel di luar sana, " ucap Lisa sengit dan mengepalkan tangannya erat.
"Cukup! " Ucap Rudy kesal karena merasa dipojokkan oleh Lisa.
"Tutup mulut kotor mu itu !Tidak ada urusan dengan mu! bentak Rudy geram terhadap ucapan wanita di depannya.
Sejak awal Rudy memang tidak menyukai Lisa dan hubungan sahabatnya itu, Rudy jauh mengenal Monalisa terlebih dahulu sebelum Kenandra mengenalnya, jadi Rudy mengenal betul segala perangai wanita ular yang sekarang berhadapan dengan nya itu.
"Seharusnya wanita ular sepertimu yang harus angkat kaki dari tempat ini." Ucap Rudy tak kalah sengit.
Rudy benar-benar membenci Lisa selama ini Rudy mencoba mencari tahu tentang siapa Lisa sesungguhnya wanita bermuka dua yang haus akan harta dan memiliki banyak pria di dalam kehidupan nya.
Namun sayang Kenandra tidak pernah percaya pada nya. Kenandra menyukai Monalisa sejak kuliah, Lisa memang primadona kampus banyak pria yang tergila-gila pada nya. Dan Kenandra masuk ke dalam daftar pria yang terobsesi dengan pesona Monalisa.
Kenandra hanya diam saja melihat drama mereka berdua. Sejak dari dulu Rudy tidak menyukai LLisa.Rudy merasa Lisa bukan wanita yang pantas untuk bersanding dengan Kenandra.
"Sudah hentikan pertengkaran kalian! Ucap Kenandra yang tahu situasinya sedang tidak tepat.
"Maafkan Lisa keluarlah dari sini jangan sampai ayah melihatmu."ucap Kenandra memberikan perintah ke Lisa.
Pada akhirnya mereka menghentikan semua perdebatan dan meninggalkan Kenandra sendirian.
"Ada apa ayah ke kantor, tidak seperti biasanya," batin Kenandra yang mulai tidak tenang.
Beberapa saat Kenandra merasa gelisah, Kenandra tahu kedatangan ayahnya ini bukan hal biasa karena dikantor juga aman-aman saja selama dia yang megang.
"Rudy pasti ngadu sesuatu ke ayah tapi apa," batin Kenandra ragu ia tahu sifat Rudy sahabat sejak dulu itu tak mungkin rudy yang memprovokasi ayahnya.
Tidak mungkin ayah datang kalau tidak ada hal penting yang akan disampaikan, mending aku tunggu saja. Atau jangan-jangan ayah sudah tahu hubungan ku dengan Monalisa.
"Oh ! tidak mungkin." Batin Kenandra semakin kesal. Menerka setiap kemungkinan yang terjadi.
Baginya ayahnya adalah seorang yang tegas dan kejam karena setiap keinginan ayah adalah perintah baginya.
Kenandra tahu ayahnya tidak menyukai Lisa karena seorang artis, dalam hidup keluarga Hutama melarang anak-anak nya berhubungan dengan seorang publik figur ayah tidak mau kalau nama keluarga dan perusahaan menjadi pembicaraan publik.
Monalisa adalah cinta pertama Kenandra Mereka berpacaran sejak masih dibangku kuliah segala rintangan mereka lalui untuk tetap bersama sedang kan selama ini ayah Kenandra menentang hubungan mereka berdua dan mengerahkan anak buahnya untuk selalu mengawasi putranya.
Monalisa seorang model papan atas karir nya begitu gemilang di tahun ini gadis cantik nan elegan dan memiliki banyak fans berat yang menyukai dan termasuk Kenandra didalamnya.
Kegelisahan dalam diri dan perilaku Kenandra begitu terlihat jelas setiap ancaman dari ayah selalu berhasil ia lalui demi untuk tetap bisa bersama sang pujaan hati, Kenan sangat tergila-gila dengan gadis bernama Monalisa sejak kuliah, namun dari dulu ayahnya tidak pernah setuju atau pun menyukai kekasih pilihan itu. Hanya karena pekerjaan Lisa merupakan seorang publik figur yang selalu disorot oleh media.
"Kenandra!" Ucap ayah setelah masuk keruangan kenKenan berada.
"Untuk apa perempuan itu datang kemari ? Tanya Hutama dengan tatapan tajam terhadap putra semata wayangnya itu.
Ada hubungan apa kamu dengan wanita itu?
Sudah berkali-kali ayah peringatkan jangan pernah berurusan dengan para artis. Ayah tidak suka nama keluarga besar kita sampai dibawa ke media." Ucap Hutama dengan kemarahan nya.
"Untuk keperluan iklan produk kita, yah ucap Kenandra berbohong ia begitu takut mengambil resiko kemarahan ayahnya saat ini. Kenandra tahu sifat ayahnya yang tegas dan pemarah dan tidak pernah mau disinggung sedikitpun.
"Apa itu benar, Rudy ? Hutama memandang Rudy dengan seksama untuk mendeteksi kebohongan yang kini terjadi, namun persekongkolan mereka susah untuk ditebak. Hutama tahu persis tabiat putranya itu. Dimana pun berada Hutama selalu mengawasi setiap tindakan putra satu-satunya itu.
"Jauhi gadis itu!
Apa itu benar, Rudy ? Hutama memandang Rudy dengan seksama untuk mendeteksi kebohongan yang kini terjadi, namun persekongkolan mereka susah untuk ditebak. Hutama tahu persis tabiat putranya itu. Dimana pun berada Hutama selalu mengawasi setiap tindakan putra satu-satunya itu."Jauhi gadis itu!"Pecat dia dan ganti dengan artis lain, ayah tahu kamu masih mengejarnya. "Ujar Hutama tegas."Tapi ayah , Kenan sudah dewasa ayah tidak berhak mengaturku"ucap Kenan kesal."Ini perusahaan ayah sebelum kamu mengerjakan seseorang sebaiknya kalian berdua bicarakan dulu dengan ayah." Jauhi wanita itu atau tinggal kan semua fasilitas yang ayah berikan." Ucap Hutama memberikan ancaman kepada putranya."Besok datanglah ke rumah akan ada hal penting yang akan ayah bicarakan. Setelah itu Hutama meninggalkan kantor dan kembali ke kediaman nya.Tinggal Kenandra yang memberengut kesal karena dianggap anak kecil dan masih diatur dalam menentukan pilihan hidupnya.
Hal penting apa yang ingin ayah bicarakan padaku ," tanya Kenandra membuka percakapan."Ayah menjodohkan kamu dengan anak teman bisnis ayah." Ujar Hutama tegas.Salah satu anak gadis paman Danu teman bisnis ayah mereka gadis cantik dan terpelajar tentu nya cocok dengan mu,"ucap Hutama menjelaskan latar belakang gadis yang akan ia jodohkan untuk Kenandra."Ayah berharap kamu mau menyetujui perjodohan ini," ucap Hutama mengakhiri percakapan."Tapi ayah, Kenan sudah dewasa bukan anak kecil lagi Kenan berhak memilih jodoh Kenan sendiri," ucap Kenan ketus kepada ayahnya.Kenandra sangat sangat terkejut dengan keputusan ayahnya yang secara tiba-tiba menjodohkan nya dengan wanita entah seperti apa bentuk dan rupanya. Kenandra masih ingin sendiri malas dengan semua hubungan yang mengikat dirinya."Ayah tidak suka penolakan Kenan!"Ini adalah perintah Ayah. "Ucap Hutama egas dan tidak suka bila kehendak nya dibantah."Besok
Shena nampak gelisah, hatinya tidak bisa tenang terus memikirkan perjodohan yang dilayangkan oleh ayah kepada dirinya. Shena begitu kacau memikirkan dampak perjodohan ini ,belum tekanan yang setiap hari yang diberikan oleh Dirga kini hadir masalah baru lagi dalam hidup yaitu perjodohan dengan pria bernama Kenandra itu.Tragedi lima tahun yang lalu kembali terngiang dibenaknya peristiwa demi peristiwa terukir jelas dalam ingatannya rasa malu yang ia dapatkan membuat dirinya tak bisa move on dari masa kelam itu.Flashback lima tahun lalu.Hari ini adalah ospek pertama yang akan diadakan oleh kampus Pelita Bangsa. Semua mahasiswa berkumpul di depan area kampus."Pagi ini yang akan mengatur ospek kita adalah Kenandra Wijaya, saya harap kalian bisa bekerja sama dengan baik." Ucap kepala BEM mengawali pidato nya."Baik kak," ucap para peserta ospek."Shena Yulia Atmaja dan Gilang Wiguna kalian berdua satu kelompok kerjasama denga
Namun naas salah satu mahasiswi dari kelompok Shena mengalami kecelakaan dipatuk ular yang sangat berbisa, kejadian ini tidak pernah diduga, selama ini lingkungan kampus selalu dijaga ketat oleh pengaman dan ada juga tukang kebun yang senantiasa mengecek dan membersihkan kebun.Pertolongan pertama sudah diberikan kepada korban namun naas sebelum korban sampai di RS korban sudah tidak mampu bertahan karena sebelumnya korban memang dalam kondisi sakit."Shena cepat panggil ambulan!" teriak Gilang dari pintu luar aula dengan menggendong seorang anak gadis yang merintih kesakitan."Ada apa Gil?" Tanya Shena yang ikut panik sambil mengikuti apa yang diinstruksikan oleh Gilang."Salah satu anak dari kelompok kita dipatuk ular," ucap Gilang dan melakukan pertolongan pada anak gadis di hadapannya dengan mengikat kakinya dengan kain.Kondisinya sangat buruk kaki bekas gigitan ular berubah warna menjadi biru keunguan, mereka semakin panik ambulan yang d
Shena povSuatu hari perusahaan ayahku mengadakan pesta ulang tahun perusahaan yang ke 15 tahun ayah mengundang seluruh rekan bisnisnya untuk berpesta di kantor.aku dan adikku juga berada di pesta itu, waktu itu Amera masih kelas satu sekolah menengah atas ia masih begitu polos dan lugu sedang kan aku adalah mahasiswa ekonomi semester empat.Semua tamu bisnis ayah berdatangan mengajak anak istri mereka untuk menikmati pesta di kantor ayahku yang memang saat ini sedang berjaya dan banyak mendapatkan penghargaan. Dari sekian banyak tamu ayah yang hadir ada satu yang kurasa aku mengenalnya. Setelah sekian lama pria itu kuperhatikan, dan itu benar adanya pria itu adalah salah satu mahasiswa di kampus ku, dia adalah Kenandra Hutama Wijaya pria angkuh yang selama ini menjadi peneror di kampus, entah mengapa sejak awal perken
Hay kak!"Ngelamun terus sedang mikirin kak Kenan yea ?" Ucap Amera mengagetkan lamunan kakaknya."Jangan sebut nama pria itu lagi, Memuakkan kakakkakak membencinya." Ucap Shena sengit dan memalingkan wajahnya ke arah lain."Aw! maaf kak." Kata Amera yang sebenarnya tidak bermaksud menyakiti kakaknya.Amera tahu bahwa kakaknya adalah seseorang yang keras kepala sama seperti dirinya, ia akan terus melakukan cara untuk bisa menghindari perjodohan ini.Amera duduk di tepi ranjang milik shena, ia menghibur kakaknya yang selama ini masih galau karena perjodohan itu."Sudahlah Kak apa jeleknya manusia yang bernama Kenandra itu, sehingga kakak tidak suka padanya?" Tanya Amera sambil rebahan di kasur Shena dan memainkan ujung rambutnya."Yang jelas pria itu bukan kriteria kakak , dia juga seorang yang kejam dan sombong manabisa kakak hidup dengan pria macam itu."kata Shena penuh dengan penekanan."Please ! Mera jangan ganggu kakak ,kakak p
Akhirnya mereka bergegas menuju kantor Gilang atau rumah sakit dimana Gilang bekerja sekarang. Untung saja hari ini Gilang tidak lagi banyak pasien sehingga bisa dengan mudah mereka temui."Hay ,kak Gilang sapa Mera ramah sambil memperhatikan seisi ruangan kerja Gilang yang menakjubkan dimana disana berisi sebuah relief jantung, gambar Sampel darah, alat pacu jantung, oksigen dan entah apalagi isinya pokoknya menakjubkan sekaligus menyeramkan.Sedangkan Shena dan Gilang hanya saling lirik menuju kearah Amera."Tenang dia sudah tau hubungan kita," ucap Shena akhirnya."Tenang rahasia aman di tanganku. " Ucap Mera tanpa menoleh ke arah mereka sedangkan matanya masih takjub memperhatikan sekeliling ruangan di sekitar ruang kerja Gilang."Aku butuh bantuan Gil, itu adalah sapaan Shena sedari masa kuliah sampai sekarang tidak pernah berubah."Bantuan apa? Tanya Gilang heran tidak biasanya Shena panik dan tegang seperti ini. Terlihat jelas w
Seminggu kemudian sebelum jadwal pertemuan keluarga terjadi, Shena memantapkan hatinya untuk memberikan hasil tes itu kepada ayah.Dengan hati berdebar debar Shena memberanikan diri masuk ke ruangan kerja ayahnya.sebelum nya shena sudah membuat rencana terlebih dulu dengan Amera untuk membuat drama agar ayah percaya.Semua rencana dan persiapan segalas sesuatunya sudah matang Shena benar-benar tidak mau ada kesalahan sedikit pun yang ditakutkan akibatnya akan fatal untuk ayah."Tok tok tokTerdengar pintu diluar diketuk oleh seseorang."Masuk ! Ucap Ayah yang mempersilahkan Shena masuk.Shena masuk keruangan itu tangannya dan kakinya gemetarankan karena rasa gugup dan takut yang ia tahan."Ayah ini Shena," kata Shena mengawali kalimatnya.Ayah hanya menatapnya sekilas dan masih sibuk dengan berkas-berkas dari kantor yang kini menggunung diatas meja."Ada hal penting yang ingin Shena bicarakan ayah.
"Tuan Anda menggertak, Saya? ucap Yansen dengan sinis, Aku hanya seorang wanita tua tak layak Anda yang seorang terhormat mencoba mendekati wanita miskin seperti Saya apalagi saya masih saudara ipar Anda walaupun kakak sudah meninggal tak sepantasnya seperti ini, namun seperti nya pria tua itu sudah kebal malu ia terus saja maju menyudutkan wanita didepannya. Yansen mengatur nafas yang sesak karena perlakuan pria tua itu yang kini semakin menyudutkan langkahnya. "Kamu tetap cantik seperti dulu, bisik pria tua itu ditelinga Yansen yang membuat bulu kuduk meremang seketika detak jantung Yansen serasa berhenti, kenangan masalalu seperti terulang kembali, tubuh Yansen menggigil sesak di dada akan kenangan buruk kembali muncul, namun pria itu semakin mendekat lekat ditubuh Yansen yang hanya dibatasi oleh pakaian yang mereka kenakan, irama detak jantung yang menyatu membuat Yansen semakin gelisah gelenyar aneh akan keadaan dan siksaan itu sulit dihindari. "Apa maksud Anda Tuan berkata sepe
Maura percaya bahwa kehidupan keluarga akan berubah lebih baik setelah keputusannya siap tidak siap ia harus mulai berkembang mengikuti kata hati dan keluar dari zona nyamannya saat ini, dari parasnya yang cantik dan kecerdasan yang mumpuni menurun gen dari keluarga Admaja gadis itu tidak berbeda jauh dari kedua putri Admaja yang lain. Selama ini Maura tidak mengenal siapa ayah sesungguhnya namun ketika pertama kali bertemu dengan Danu Atmaja ia merasa mendapatkan figur seorang ayah dari pria paruh baya itu, niat Maura untuk lanjut pendidikan semakin kuat, hidup ditempat terpencil dan bekerja di kebun stroberi tak cukup untuk biaya pendidikan dan memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan juga sang ibu, walaupun Tuan Atmaja berjanji akan menopang semua kebutuhan pendidikan dan kebutuhan hidup ibunya Maura tetap tidak bisa menerima begitu saja pemberian dari orang yang baru ia kenal itu. Banyak hal yang masih membuat gadis itu penasaran apalagi seperti ada r
Seulas senyuman mengembang disudut bibir pria paruh baya dengan menghisap cerutu yang asapnya telah membubung tinggi dan terburai ditiup angin sejuk pegunungan, kini netra Pria paruh baya itu tertuju pada hamparan luas perkebunan stroberi yang sekarang menjadi hak miliknya. Sedang kan di depan pintu kamar Pria itu seorang wanita diam-diam memperhatikan gerak-gerik pria tua itu, dengan menghela nafas panjang dan memantapkan diri untuk mengetuk pintu dan akhirnya wanita itu memberanikan diri untuk masuk keruangan yang memang tak terkunci rapat dengan membawa secangkir kopi dan meletakkannya di atas meja saat mendengar langkah kaki dan aroma kas kopi tercium di indra penciuman Pria tua itu seketika menoleh mengembangkan bibirnya bermaksud menyambut hangat siapa yang datang dihadapannya saat ini, dilihatnya wanita masa lalu nya itu menundukkan kepala enggan untuk menyapa bahkan melihat wajah pria tersebut. "Terima kasih," ucap Pria itu datar, dan seketika meraih tangan wan
Wanita dihadapannya semakin membuat gairah Kenan semakin membuncah dan semakin memperdalam permainan menghisap memainkan ujung lidah dengan lembut dan menuntut dan lebih kasar dan setelah itu melumat lembut bibir mungil yang membuatnya selama ini candu rasa manis bibir mungil dengan lipstik warna pink sedangkan tangan berotot itu dengan lembut membelai bongkahan bulat yang nampak indah dan ketika istrinya itu hamil kini terlihat lebih berisi dan kenyal dan membuatnya semakin nyaman, menyukai benda kenyal itu dan terus memainkannya. "Sst....Sayang hentikan lenguh wanita itu berusaha menghentikan aksi suaminya namun tetap tak berdaya pria kekar dihadapannya lebih kuat mendominasi."Ini di kantor Aku malu kalau tiba-tiba karyawan melihatnya," kata wanita itu susah payah setelah bibirnya terlepas dari jerat bibir pria buas dihadapannya yang kini menyeringai bodoh bermaksud menggoda sang istri. "Hem... aku pastikan mereka tidak akan berani menggang
Sedangkan disudut lain nampak pria berkaca mata nampak mengulum saliva nya dan bergegas pergi, setelah aksi perempuan itu selesai ia takut wanita yang diam-diam menarik perhatiannya itu menyadari keberadaannya maka ia pun memutuskan untuk segera pergi dan melepaskan hasratnya ditoilet terdekat."Wanita yang luar biasa, Aku suka sifat liarnya," gumam pria itu dengan mendesah perlahan memikirkan gundukan kenyal yang menantang dengan meremas dan memenuntaskan benda keras yang berada di bagian pangkal paha nya yang kini dalam mode on membayangkan dirinya dalam buaian wanita seksi dalam fantasi liarnya.***Pintu ruang kerja Kenadra nampak terbuka, seorang wanita hamil dengan parasnya yang cantik dan menawan kini terlihat seksi dengan balutan dress bermotif bunga lili warna merah muda dengan tas tangan berwarna hitam yang menambah kesan elegan berjalan anggun menuju meja kerja sang pria yang sangat dicintainya, kegelisahan pada wajahnya nampak terlihat jelas."Sayan
Rudy mengerti dengan apa yang dipikirkan bos mudanya itu."Apakah harus juga aku yang turun tangan untuk membereskan semua ini, huh... menyebalkan," gerutu Rudy kesal, melangkah meninggalkan Kenan yang masih kebingungan membuat alasan apa untuk sang istri, sedangkan ia sangat kenal sifat istrinya seperti apa.Huh... memusingkan mereka ini menyebalkan," gerutu Rudy kesal, belum selesai masalah pekerjaan yang harus ia bereskan sekarang ia juga harus membereskan masalah rumah tangga bosnya."Sepertinya Aku harus segera mengakhiri masa lajang ku agar penderitaan ini cepat berakhir agar bisa mengerti masalah bosnya. Saat itu juga Rita masuk keruangan Rudy dengan wajah cemberutnya."Kenapa dengan wajahmu?Apa pria itu berulah lagi?" tanya Rudy pura-pura tak tahu dengan kemungkinan apa yang terjadi."Huh menyebalkan, kamu tahu bos muda kesayanganmu itu mulai menggila, sejak ia menikah dengan gadis kecil putri Atmaja itu tingkahnya banyak berubah, dan
Setelah selesai berbicara dengan sang Ayah Mera pun menyimpulkan bahwa Ayah juga tidak tahu kepergian Shena dan Kak Dirga. Dengan terburu Mera masuk ke kamarnya mengambil tas dan juga kunci mobil ia berencana ke Apartemen Kakaknya, sebenarnya kehamilannya sudah cukup besar dan sebaiknya ia tetap stay di rumah namun Mera bukan tipe orang yang tidak bisa diam saja di rumah tanpa melakukan tindakan apapun untuk menyelesaikan sebuah masalah. Mera bergegas keluar menuju salah satu mobil yang terpakir di garasi rumah mewahnya. Seorang sopir menghampiri dan mengambil kunci mobil dari tangan Mera dan segera membukakan pintu mobil untuk Nyonya mudanya itu, sebenarnya sang sopir cukup ngeri juga kalau harus membawa orang hamil namun dilihatnya majikannya nampak gelisah dan terburu-buru maka ia pun tidak berani melawan perintah."Silakan Nyonya," ucap sopir itu dan membukakan pintu mobil mewah berwarna hitam salah satu milik keluarga hutama itu untuk Mera."Terimakasih, cepat jalan P
Pagi ini seperti biasa Kenandra datang dan bekerja di kantor ia tidak tahu bahwa ada peristiwa besar yang tersembunyi, sampai di lobby kantornya Kenandra berpapasan dengan beberapa karyawan dan juga Rudy sang asisten kepercayaan keluarga Hutama, Rudy selalu setia menunggu bos kecilnya itu karena Rudy yang ditugaskan oleh Hutama untuk menjaga putra semata wayangnya itu.Rudy adalah teman Kenandra dari kecil hingga kini dewasa, Rudy adalah seorang anak pelayan istimewa di rumah keluarga besar Hutama, karena kesetiaan orang tua Rudy kepada keluarga trah Hutama maka Hutama membiayai seluruh kebutuhan Rudy dari biaya hidup tempat tinggal hingga pendidikan yang tinggi, Hutama melatih Rudy agar bisa semakin kuat untuk menjadi orang kepercayaannya juga bodyguard bagi Kenandra putra semata wayang Hutama. Tentu pria seperti Hutama sudah memperhitungkan pilihannya sejak lama, Rudy adalah anak muda yang bisa diandalkan dan setiap sikapnya yang dingin dan juga kesetiaan yang ditunjukkanny
"Pertanyaan terakhir, kalian adalah anak buah suamiku yang paling di percaya tentunya kalian bisa menjawab kemana suamiku pergi dan bertemu dengan siapa? ini sudah lewat sebulan suamiku pergi namun tak ada kabar, seharusnya kalian tahu kemana suamiku pergi kalian kan anak buah yang paling dekat dengan pria dingin itu?"Ayolah katakan"Maaf Nona, Tuan tidak pernah bilang dengan siapa ia pergi dan untuk bertemu dengan siapa kami tidak tahu kami hanya ditugaskan untuk menjaga Nona selama Tuan kami belum kembali.Jawaban yang sering Shena dengar dari mereka semua membosankan tidak ada satu dari mereka berkata jujur sepertinya percuma tidak akan pernah berhasil mendapatkan semua jawaban dengan mudah. Di tempat dengan keterbatasan sinyal dan juga transportasi mereka semua bisa hidup dengan nyaman tanpa mengeluh sulit sedikitpun sedangkan kehidupan asli Shena semua sangat membutuhkan teknologi bukan hanya mengandalkan otot dan tenaga.Aku kembali menyalakan pe