Home / Fantasi / I'm Cyborg / Episode 3

Share

Episode 3

Author: Fabela Muslim
last update Last Updated: 2021-09-04 21:42:33

"Kenapa Annie tak bisa dihubungi?" Aku melempar topi sebagai pelampiasan.

Setelah kepergian Annie, aku berusaha sekencang mungkin mengejar mobil yang ia gunakan. Namun nihil. Bahkan sampai depan rumahnya pun tak kutemukan  keberadaannya di sana. Sepertinya ia langsung menuju ke lain tempat. Kuhubungi beberapa kali ponselnya, tapi selalu tidak aktif. Layar hologram di depanku hanya berkedip pelan, tak ada tanda akan tersambung. Aku mengutuki diri, mengapa aku tadi terlalu lama berpikir hingga kehilangan jejak sejauh itu? Ah bodoh, dasar pengecut!

Mencoba beberapa kali kegagalan, akhirnya kuputuskan untuk menanyakan langsung pada ayah Annie. Dia pasti tahu segalanya, terserah nanti akan kudapati jawaban atau tidak, yang terpenting sekarang aku harus mencari peluang. Ya, itulah keajaiban terakhir yang kubutuhkan. 

Ayah Annie menolak panggilan. Ia justru mengirimkan pesan singkat sebagai gantinya, menanyakan kebutuhanku.

Ayah Annie : Apa yang kau butuhkan, Ren? Maaf aku tak bisa mengangkat panggilanmu. Saat ini aku sedang bekerja.

Aku : Maaf ayah jika aku mengganggu. Namun, kepergian Annie tadi membuatku cemas, apakah ia bersamamu?

Ayah Annie : Ya, dia bersamaku.

Aku : Apakah ada sesuatu yang penting, Ayah? Hingga Annie harus pergi dengan cepat. Ia bilang akan menemuimu secepatnya. Apa yang akan kau lakukan kepadanya, Ayah? Aku mohon, beri aku alamatmu sekarang juga.

Ayah Annie : Maaf tidak bisa, Ren. Ini masalah keluarga. Sudahlah, aku harus bekerja. Kita bahas lain waktu saja.

Aku : Ayah aku mohon ....

Aku : Ayah, izinkan aku untuk bisa menghubunginya sebentar

Aku : Bagaimana aku tidak khawatir jika kau saja seperti menghalangiku untuk menghubunginya? Aku bisa saja sekarang mencari keberadaanmu, bukan hal yang sulit untukku. Lalu aku menjemput paksa Annie darimu. 

Ayah Annie : Nanti akan kutanyakan pada Annie apakah dia mau kauhubungi. 

Aku masih berusaha mengirimkan banyak sekali pesan pada ayah Annie, tapi nihil. Ia telah memutus semua perangkat komunikasi. Entah memang benar ia sedang sibuk bekerja, atau bisa saja memang dia sedang menyembunyikan Annie dariku. Namun, inilah kehebatanku. Sebagai pekerja di pasukan intelijen, tentu hal ini bukan masalah besar bagiku. Aku akan segera menemukan lokasi Annie, lalu menemukannya secepatnya. 

Sial, mereka telah menutup segala layanan lokasi. Hal ini tentu mempersulitku untuk menemukannya. Kucoba beberapa kali memantau semua jenis sistem perkomunikasian, juga melacak sedikit demi sedikit arah mobil Annie berada. Berhasil, dia berhasil kutemukan. 

Bodoh, ternyata ia sedang berada di tempat praktek pribadi ayahnya. Padahal setahuku dia sangat membenci tempat itu. Apa yang mereka lakukan di sana? Aku langsung memakai lagi jaketku, memungut topi yang kulempar tadi, dan secepat mungkin menuju tempat yang jaraknya lumayan jauh. Untungnya saat ini sudah banyak jalan yang sangat bagus untuk menghindari kendaraan lain, pun mobil di era ini sudah dilengkapi banyak fitur terbaru. 

Tiba.

Suasana lenggang, seperti tak ada seorang pun di dalam. Bahkan tak kulihat satu pun penjaga di luar.

Gedung dengan tinggi hanya 5 lantai itu sangat terlihat elegan untuk keperluan satu keluarga. Tak ada yang boleh memasuki gedung ini selain keluarga Annie, juga beberapa rekan ayah Annie yang telah mendapat perintah dari ayah Annie sendiri. Di gedung ini juga terdapat banyak para peneliti yang tentunya mereka adalah lulusan terbaik di bidang kedokteran pada setiap universitas. Mereka bekerja di bawah naungan gedung kecil ini.

Aku masih berada di dalam mobil, memikirkan cara agar bisa masuk ke dalam gedung. Bahkan ruangannya saja aku tak tahu. 

Aku mencari informasi dengan beberapa kali menggeser layar hologram di depanku. Baiklah, aku akan masuk sekarang juga, aku telah menemukan caranya. 

"Apa yang Anda perlukan, Tuan?" Salah satu penjaga bertanya setelah aku masuk melewati dua pintu. Sungguh aneh, bahkan di gerbang utama saja tak ada seorang pun penjaga. 

"Aku ingin menemui Annie."

"Siapa itu, Annie?" 

Hah, dasar bodoh. Apa dia benar-benar tak tahu tentang Annie, atau memang ia berpura-pura di hadapanku? Aku mendengus kesal, harus menjawab apa.

"Dia salah satu peneliti di sini, dan aku juga akan didaftarkan sebagai peneliti baru," ucapku asal.

"Baiklah, silakan masuk, Tuan. Ruang penelitian berada di sebelah kanan lantai dua."

Hah, apa-apaan lagi ini. Bahkan penjaganya pun langsung mempersilakan orang asing masuk hanya dengan alasan yang sangat dangkal? Sungguh di luar dugaan normalku. Bagaimana bisa, gedung yang sangat menyimpan banyak rahasia dan tempat dilakukannya praktek serta keperluan informasi keluarga dibiarkan terbuka begitu saja bagi orang baru?

Namun, tak ada banyak waktu untukku memikirkan itu semua. Aku harus segera mencari keberadaan Annie. Mulai dari memutari lantai paling bawah, bertanya pada banyak orang tentang Annie dan ayahnya, juga menerka sendiri arah yang akan kulewati. 

Anehnya, banyaknya orang di sini justru tak ada satu pun dari mereka yang mengenal Annie, apakah privasi keluarga ini benar-benar dijaga sebegitu ketatnya? Bahkan anak dari atasan mereka pun tak tahu, sungguh aneh.

Setengah jam berkeliling, aku masih belum menemukan keberadaan Annie. Aku memutuskan kembali menghubungi Annie yang masih berada di fase ketidakaktifannya. Berjalan ke rencana kedua, aku mulai menghubungi ayah Annie. Hasilnya nihil, mereka sama-sama tak bisa dihubungi.

Padahal aku sudah mencari di segala penjuru ruangan, tapi tetap tidak kutemui mereka. Apakah ada ruang rahasia di sini? Ah, tidak mungkin petaku tak bisa membacanya. Aku memutuskan keluar gedung, mencari cara lain.

"Maaf Tuan, apakah Anda yang bernama Rey?"

Aku mengangguk. 

Seorang pengaman yang tadi kutanya ternyata mengejarku. Aku keluar dari mobil. 

"Anda di tunggu Tuan besar di atas. Mari saya antar, Tuan."

Entah apa yang kupikirkan, aku langsung saja menurut padanya. 

Sangat aneh. Mengapa mereka mencoba menutupi akses lokasi, jika akhirnya mereka sendiri yang menyuruhku datang. Entahlah, yang kupikirkan sekarang adalah bagaimana cara agar aku bisa menemukan Annie, kekasihku.

Tiba di ruang lantai paling atas. Tempat ini sebelumnya pernah kumasuki tadi. Sama, tak ada apa-apa. 

"Tunggu di sini, Tuan. Nanti akan ada yang menjemput Tuan. Saya permisi dulu." Dia menganggukan kepalanya sopan.

Tiga menit menunggu, datang seorang dengan seragan praktek khasnya. Sepertinya dia bawahan di sini. Tanpa kata, ia langsung melambaikan tangannya menyuruhku mengikuti. Aku menurut.

Benar saja, ternyata ada ruangan di dalam ruangan, ini ruang rahasia yang sebelumnya tak sempat kutebak. Di dalam sana masih ada sebuah pintu yang tertutup rapat, tapi aku tak diizinkan masuk. Aku hanya diperbolehkan duduk di meja tunggu. 

"Tunggulah di sini hingga Tuan besar datang. Sekitar 10 menit lagi ia akan menemuimu."

"Baiklah, terima kasih," ucapku siaga.

Bagaimanapun juga aku harus tetap bersiaga. Siapa tahu ada jebakan yang mereka pasang di sini. Buktinya mereka dengan mudahnya malah mempersilakanku masuk dan menemui ayah Annie. Anehnya, mereka menganggapku ingin menemui tuan mereka. Padahal itu jelas salah. Aku sama sekali tak mencarinya. Sayangnya mereka sama sekali tak mengenal Annie. 

Ruang ini tak terdapat apa-apa, hanya sebuah meja dengan dua kursi yang saling berhadapan. Yaitu kursi yang sedang kududuki. Sedangakan tadi aku melewati pintu yang sama persis seperti tembok. Mereka sangat pintar memanipulasi tempat. Hingga menggunakan teknik kuno yang sama sekali tak pernah ada di pikiranku. 

"Selamat sore, Tuan muda Ren." Suara berat khas yang tiba-tiba membuyarkan lamunanku. Dia tersenyum ramah.

Banyak peluh di dahinya, ia juga menggunakan seragam prakteknya. Ternyata memang benar ia sedang sibuk bekerja.

Aku membalasnya dengan senyum tipis.

 

"Sabar dulu, Ren. Aku tahu apa yang akan kau tanyakan. Namun, dengarlah dulu perkataanku. Aku sama sekali tak pernah mengada-ada, Ren." Dia berhenti sejenak.

"Di mana Annie, Ayah," jawabku tak sabar.

"Dia bersamaku. Dia aman, kau jangan terlalu mengkhawatirkannya. Hanya saja dia berpesan untuk tak menemuimu, begitu pun juga tadi saat aku menawarkan untuk menghubungimu."

Aku diam tanpa ekspresi, dasar pembohong.

"Kau tak perlu berpura-pura. Cepat katakan yang sebenarnya, Ayah." Kali ini aku sama sekali tak bisa memendam emosi.

"Bukankah sudah kukatakan tadi? Buat apa aku bohong? Hahaha.... Lihatlah benda di tanganku, dia yang berpesan padaku untuk memberimu ini."

Sepucuk surat dari kertas disodorkan ayah untukku. Aku diam, masih tak menerima. Jika dari tampilannya saja bisa ditebak kalau ini memang ide Annie. Karena hanya dia yang masih mencintai tradisi zaman dulu. Ayah meletakkan surat itu di atas meja. 

"Aku tak punya banyak waktu untuk menemanimu, Ren. Pulanglah, jika kau tak ingin membuat kekasihnu itu kecewa. Kau bisa datang kembali esok atau kapan pun yang kau mau, aku bisa membantumu menceritakan semuanya. Bahkan sesuatu yang Annie sendiri tak tahu. Aku sangat percaya padamu, kau anak yang jenius untuk masalah teknologi. Kau pasti bisa memahaminya nanti. Aku harus masuk ke ruangan lagi, Ren. Hati-hati di jalan."

"Ayah, tunggu!" 

Aku berlari menyusulnya. Kalah cepat. Dia telah menutup dan menguncinya dari dalam. 

Kugenggam dengan sangat erat surat yang Annie berikan. Aku belum membacanya, tapi kutahu isi surat itu. Tak bisa berbuat, ini keputusan Annie sendiri. Aku bisa melihatnya besok. Setidaknya aku tahu kalau ayah sebenarnya adalah orang yang baik, apalagi untuk keselamatan putri semata wayangnya. Aku memutuskan kembali ke rumah.

Related chapters

  • I'm Cyborg   Episode 4

    Hampir semalaman aku tak bisa tidur. Mencari banyak data yang harus kupersiapkan untuk menyelamatkan Annie. Apalagi tentang perkataan Annie pada suratnya agar aku harus menjauhinya, bahkan mencari pengganti pasangan. Sangat aneh. Bagaimana bisa dengan mudah ia mengatakan itu? Sedangkan perjanjian hubungan selalu kami tekankan agar bisa saling menjaga hati.Aku tak pernah menyangka dan aku pun tak akan percaya kalau dia memiliki cinta lain. Semua hanya bohong. Ini karena ulah ayahnya, mungkin saja mereka melakukan perjanjian agar Annie melupakanku dan dijodohkan oleh salah satu orang yang paling dipercayai ayah Annie. Eh, kenapa justru pembahasan perjodohan seperti ini yang kupikirkan?Hahaha, sekarang bukan lagi zaman batu yang mengharuskan cinta melalui perjodohan. Aneh juga, lagian mana mungkin anak sekarang mau dengan mudahnya menerima itu semua. Mereka lebih cenderung berpemikiran keras juga memiliki sikap yang keras untuk kemauannya.

    Last Updated : 2021-09-06
  • I'm Cyborg   Episode 5

    Pukul 04.45Erd dan Pak Edwin telah sampai di kantor pusat. Mereka terlihat sangat lelah. Beberapa pelayan langsung menyuguhkan minuman penenang, pun beberapa makanan ringan. Sangat aneh, bukan? Namun, kami memang telah terbiasa menganggap perusahaan seperti layaknya rumah sendiri."Ren, apakah kau sudah mempelajari berkas yang telah pasukan selatan kirim?" Pak Edwin menanyakan dengan santai."Sepertinya anak kesayangamu itu sedang kongslet, Pak. Dari tadi, ia selalu tertawa sendiri dengan tiba-tiba. Bahkan saat kalian sedang melakukan penyerangan, ia malah tertawa dengan sangat kerasnya. Apakah Dokter Hans telah memiringakan sedikit otaknya ya?" Angel menyerobot jawabanku, padahal aku telah membuka mulut untuk menjawab pertanyaan Pak Edwin."Hahaha, benarkah begitu Angel? Bisa saja, dia akan menjadi bahan percobaan selanjutnya jika berhasil dijadikan menantunya kelak." Pak Edwin malah ikut membuatku kesal.Aku m

    Last Updated : 2021-09-06
  • I'm Cyborg   Episode 6

    Aku tak tahu dengan keadaan apa yang tengah terjadi saat ini. Tubuhku seakan ditimpa beban sangat berat, apalagi bagian kepala. Seperti ada sesuatu yang akan meledak di dalam kepalaku. Entah sudah berapa hari, aku masih memejamkan mata. Tak tahu dengan keadaan sekitar. Apakah aku masih berada di dunia? Apakah aku masih hidup?Tidak-tidak, aku memang masih hidup. Aku masih sedikit bisa mendengar suara-suara di sekitar. Bisa mengenal waktu pagi, siang, dan malam. Itu juga berkat percakapan orang di sekitarku, juga suara denting jam khas kota kami.Kondisiku saat ini sangat lemah. Jika diukur, mungkin detak jantungku hampir saja menghilang. Sebenarnya apa yang orang-orang pintar ini lakukan pada tubuhku? Apakah mereka sengaja ingin membuatku mati?Ayah? Bukankah terakhir kali aku melihatnya, ia tengah tersenyum padaku? Apakah dia sudah bangga denganku? Apakah dia sudah tak lagi membenciku? Tidak, aku salah. Ayah tak pernah membenciku, hanya

    Last Updated : 2021-09-07
  • I'm Cyborg   Episode 7

    Seminggu, waktu yang kami perlukan untuk mencari data sebanyak-banyaknya seperti apa yang Pak Ed perintahkan. Semua data juga sudah kukirim berkala pada kantor pusat.Besok, pagi-pagi sekali aku memutuskan untuk kembali ke kantor pusat. Erd tadinya tak menyetujui ajakanku, tapi bagaimana lagi, aku selalu ngeyel untuk bisa pulang dengan alasan paling masuk akal yang sudah kurancang jauh-jauh hari.Selama seminggu di wilayah selatan, sepertinya kulitku lebih coklat dari biasanya. Aku yang biasa bekerja dari dalam gedung, kini harus mengikuti intruksi Erd untuk memantau langsung dari lapangan. Lagian, beberapa kali kami mencari kesempatan untuk terjun, semua hanya sia-sia. Tak kutemui apa pun di sana. Cyborg itu memang sangat cerdik. Sepertinya dia tahu kalau saat ini hidupnya tengah diancam oleh para mata-mata.Bahkan tiga hari lalu, aku memutuskan untuk melaju ke wilayah selatan-utara, utara-selatan, hanya demi mencari keberadaan Cyborg it

    Last Updated : 2021-09-08
  • I'm Cyborg   Episode 8

    Sekitar pukul 08.00 aku sudah berada di kantor pusat. Suasana terlihat lebih sepi dari biasanya. Mungkin mereka sudah fokus pada tugasnya masing-masing.Tidak, mengapa bahkan sampai kulewati beberapa koridor pekerja, mereka masih tak terlihat batang hidungnya? Aku melihat ke Erd yang masih dengan tenang berjalan ke depan. Menuju ke lift markas kami.Belum sempat masuk ke lift, seseorang berlari dengan sangat tergopoh, ia membawa perlengkapan senjatanya. Bahkan dia tak menyapaku sama sekali."Apakah kau tak merasakan perbedaan, Erd?""Aku merasakannya, Ren. Mereka sangat aneh. Lalu, apakah ada hari libur untuk kita para pasukan bayangan? Sangat mustahil. Jika pun benar iya, aku akan pulang sekarang juga, aku masih mengantuk, Ren."Aku memikirkan kalimat konyol Erd, tapi dari awal pertama aku di sini bahkan masih bekerja sebagai junior. Aku sama sekali tak pernah merasakan ada libur. Bahkan saat aku harus pulan

    Last Updated : 2021-09-12
  • I'm Cyborg   Episode 9

    "Apa yang sebenarnya terjadi?" Aku kembali menanyakan hal yang sama."Semalam, kantor kita di serang oleh para makhluk tadi. Bahkan mereka berpasukan lebih banyak dari ini. Juga melakukan penyerangan yang lebih ganas." Salah satu junior memberi tahu."Adakah perintah dari Pak Edwin untuk kalian?" Aku mencoba menanyakan hal lain.Tak ada gunanya kutanyakan di mana posisi semua rekan dan Pak Edwin sekarang. Mereka pasti tengah berada di tempat yang baik dan mungkin saja tengah melakukan penyerangan. Bukannya tak penting, tapi justru dengan menjalankan perintah dengan baik, bekerja sama sebaik mungkin, justru aku bisa menyelamatkan mereka.Entahlah, aneh juga sebenarnya jika Pak Edwin atau rekan lain sama sekali tak memberi kabar sedikit pun. Bahkan tak ada kabar di masyarakat. Mereka sama sekali belum mengetahui hal ini."Sejak penyerangan tadi malam. Atasanku hanya mengatakan kalau kubu junior dibagi dua. Satu untuk

    Last Updated : 2021-09-12
  • I'm Cyborg   Episode 10

    Hari ini, terhitung tiga hari sudah aku meninggalkan kota kesayangan. Kota dengan banyak kenangan. Saat aku tertawa bahagia pun kisah kelam yang telah kulewati. Sebenarnya aku tak pernah menyesal sama sekali, tapi semua anggota badanku seakan menolak sistem kerja baru mereka. Bukan hanya itu, otakku juga sangat menolak kisah dibalik ini semua.Ternyata dugaanku salah, kawan. Aku tak kehilangan semua ingatanku. Aku pun tak kehilangan semua rasa di hati. Memang ada beberapa yang harus kuingat dengan sangat keras, tapi bukan berarti aku kehilangannya, bukan?Aku berdiri di atas hamparan pasir yang sangat lembut, beberapa kali ombak datang dengan pelan, membasahi kakiku, juga memercikkan air asinnya di wajahku. Disambut juga dengan angin sepoi yang memainkan anak rambutku. Membuatku teringat saat dulu ibu membawaku berlarian ke pantai, tapi juga bukan berarti berada di tempat ini.Dulu, aku berlari dengan sangat kencangnya, ayah mengejarku de

    Last Updated : 2021-09-13
  • I'm Cyborg   Episode 11

    Dalam waktu 24 jam aku berhasil memperbaiki semua kerusakan sistem komunikasi di area kantor pusat. Aku juga mengirim sinyal pada semua rekan, mulai melacak keberadaan mereka. Semoga saja alat komunikasi yang mereka gunakan tidak mengalami kerusakan.Erd langsung menghubungiku seketika."Ren, aku mempunyai kabar bagus.""Apa itu?""Lihat semua berkasku. Aku sudah mengirimkannya barusan. Ternyata kau memang jago, Ren. Jika saja kau belum berhasil memperbaiki sistem komunikasi, tentu pengintaianku akan sia-sia."Aku hanya tertawa kecil."Itu hal mudah buatku, Erd." Aku sedikit menyombongkan diri."Apakah kau sudah melacak keberadaan Pak Edwin dan Andre? Kalau Angel, dia bersamaku sekarang. Baru sejam yang lalu, aku menyuruhnya menjaga kantor utara. Pemimpin pasukan di sana memerlukan bantuan untuk membahas suatu hal.""Aku baru saja mengirim sinyal pada merek

    Last Updated : 2021-09-14

Latest chapter

  • I'm Cyborg   Episode 29

    Pintu terbuka otomatis setelah beberapa detik aku berdiri di depannya. Sensor pengenal wajah telah meloloskanku. Ternyata benar, aku adalah Putra Mohkota asli di sini.Tak ada ornamen sedikit pun yang melayakkan bangunan ini disebut istana. Kuperhatikan kanan kiri, terpajang beberapa lukisan 4 dimensi, juga masing-masing memiliki tingkat kesulitan dan kerumitan yang tinggi.Aku melanjutkan langkah. Barang-barang yang dipajang sangat aneh untukku. Sesuatu yang kukenal di dunia bawah ternyata di sini terdesain lebih rumit. Memang aneh, bahkan bentuk botol saja mereka buat serumit ini. Padahal di bumi asli, botol adalah alat minum yang biasa saja, dan sangat mudah membuatnya.Tak kutemukan seorang pun di sini. Hanya beberapa pajangan benda 4 dimensi, juga hiasan yang sangat aneh. Aku baru mulai menyadari, setelah lama berkeliling dan tak kutemukan seorang pun, termasuk raja di sini.Bangunan ini memiliki konsep 4 dimensi, tent

  • I'm Cyborg   Episode 28

    Aku lebih tertarik menatap penduduk sini yang tak merasakan panas walau menggunakan pakaian tertutup dan berwarna gelap. Juga aku, tak merasa panas sama sekali, walau sedang berada di bawah sinar matahari langsung. Ternyata teknologi di sini memang sangat canggih. Bahkan pakaian saja yang disepelekan di dunia bawah, ternyata di sini justru mendapat perhatian khusus. Mereka menerapkan teknologi yang sangat maju bahkan pada sehelai pakaian.Namun, ternyata aku baru menyadari satu hal. Wanita bahkan walau di dunia mana pun, akan sama. Memiliki sifat foya-foyanya dan sangat menyukai shopping, untuk menenangkan pikirannya. Aku tertawa kecil."Kau baik-baik saja, Tuan?" Cray ternyata sudah ada di sampingku."Aku hanya menertawakan mereka, Cray. Bahkan sifat para wanita akan sama walau berada di dunia mana pun. Lihatlah toko pakaian di sana. Buat apa mereka berdesakan membeli pakaian yang sama persis seperti yang mereka gunakan? Berwarna hitam,

  • I'm Cyborg   Episode 27

    Sehari berada di dunia dimensi baru seperti apa yang dikatakan Cray, aku mulai bisa memahami tentang keadaan dan alasanku tak bisa kembali. Kuputuskan untuk kembali ke kota, melanjutkan perjalanan menuju istana. Cray mengatakan, jika hanya raja yang memperbolehkanku kembali ke dunia bawah, dunia asliku. Maka aku harus segera menemuinya sekarang juga."Langsung bawa saja aku ke sana, Cray. Aku tahu, kau pasti bisa menghilang dan membuka portal di mana-mana, bukan? Tak perlu mengelak lagi, aku sekarang sudah bisa memahami semua permainan ini." Aku menatap ke samping kanan.Sekarang juga, aku bisa memahami di mana letak dan keberadaan Cray. Dengan merasakan dan mempertajam pendengaran, aku bisa mendengar desingan halus Cray, dan tahu di mana posisinya."Apakah sekarang kau juga tahu aku di mana, Tuan?"Aku tertawa, "Jelas, Cray. Kau ada di samping kananku."Desingan Cray bertambah keras, menandakan kalau ia se

  • I'm Cyborg   Episode 26

    Merasa baru pertama kali melihat dapur yang sangat tradisional, membuatku bertambah penasaran dengan seluruh isi rumah. Tak ada kompor di sini, hanya ada tungku dan beberapa kayu bakar yang berserakan.Entah kenapa, tiba-tiba tubuhku merasa merinding. Aku berjalan ke arah rak piring dari kayu yang sudah sedikit rusak. Beberapa piring dari tanah liat, juga keramik tersusun rapi. Sedangkan di sini, gelas menggunakan bahan dari kaca bening yang tergambar motif bebunga di luarnya.Sangat indah, aku menyentuhnya. Dinding di sini hanya separuh, itu juga bukan dari batu bata. Ada anyaman daun kelapa yang digunakan sebagai pembatas, lalu dirancang sedemikian rupa hingga tak mengganggu aktivitas memasak.Tiba-tiba ada sesuatu di kakiku, yang membuatku harus menjerit keras."Aaakkh ... "Aku meloncat ke belakang. Sebuah tikus agak besar berwarna gelap berlari begitu saja, sambil ikut mencicit keras.Aku memandan

  • I'm Cyborg   Episode 25

    Sesuai perintah dari Pak Edwin, malam ini aku segera memaksakan diri untuk beristirahat. Memang tubuhku masih merasakan segar dan belum lelah sama sekali, walaupun sehari ini banyak sekali kegiatan yang harus kulakukan. Demi Pasukan Bayangan, besok aku harus menemani Ren dan Erd menuju Pulau Ujung Selatan.Aku menutupkan mata, mulai mencari dunia lain dalam mimpi. Padahal, semenjak adanya sistem perobotan dalam tubuhku, aku sama sekali tak bisa merasakan mimpi lagi, entah dengan malam ini.Satu ...Dua ...Tiga ...Sayup-sayup kudengar denting jam kuno menggema dan membangunkan tidurku.Perlahan kubuka mata, ada cahaya silau di atas sana. Aku menutupnya lagi. Sejak kapan juga ayah mempunyai jam kuno yang hanya kuketahui berasal dari teknologi dulu? Dia pasti ingin memberiku kejutan. Bukankah aku pernah bercerita padanya, kalau aku menginginkan benda-benda kuno? Aku sangat menyukai kebudayaan du

  • I'm Cyborg   Episode 24

    Terik matahari membuatku membuka mata perlahan. Cukup lama aku tertidur dengan malas di atas hamparan rumput lembut. Kupandang kondisi sekitar, sepertinya Cray sudah tak ada di sini. Aku bingung akan melakukan apa jika dia terus mengawasi dan cerewet seakan dia ibuku saja. Bahkan belum pernah aku dicereweti oleh ibuku.Aku berdiri, mencari jalan keluar yang memungkinkan. Terus berjalan di hamparan rumput, yang diselingi beberapa pohon besar, aku mulai mendengar keributan suara-suara aneh. Sepertinya benar perkataan Cray, kalau wilayah ini bukanlah sekedar hutan biasa tanpa penghuni. Ternyata aku akan memasuki kota yang ia maksud.Tak apa, jika aku mulai memasukinya, itu tandanya aku bisa mencari tahu informasi tentang kehidupan di area sini. Juga dengan apa yang dimaksud dimensi baru yang Cray katakan.Aku memandangi suasana di depan yang yang sangat berbeda. Mereka seakan hidup jauh dari wilayah pepohonan yang baru saja kulewati. Ini

  • I'm Cyborg   Episode 23

    Berada di lorong yang sangat gelap, tak ada sedikit pun cahaya. Aku meraba-rabakan tangan, mencari sesuatu untuk bisa kujadikan pegangan. Ada apa ini? Di mana aku sebenarnya?Bahkan tak ada benda apa pun, aku semakin merasa ragu untuk terus melangkah maju. Napasku mulai sesak, ikut terbawa suasana gelap. Ingin rasanya aku berteriak untuk mengecek keadaan, atau setidaknya siapa tahu ada orang yang memiliki nasib sama denganku, terjebak di tempat ini.Kenapa dari tadi aku tak merasakan apa pun? Bukannya aku sedang tertidur? Kutampar pipi berkali-kali, tapi tetap merasakan sakit. Bahkan ini bukan mimpi. Lalu, di mana aku sekarang?Sangat pelan, tetap kulangkahkan kaki maju. Sambil sesekali bersiap mengatur posisi berjaga diri, jika ada penyerangan secara mendadak. Namun, sejauh ini tak ada apa pun. Bahkan tak kunjung ada cahaya yang bisa membuatku tak merasa pusing seperti ini.Aku terus memegangi pistol dengan tangan kanan. Sedangkan t

  • I'm Cyborg   Episode 22

    "Apakah kita akan menjadikan Annie sebagai penyerang utama? Ini sangat tidak adil. Annie bahkan belum bisa mengendalikan tubuhnya dengan baik. Dia juga tak bisa mengeluarkan kekuatannya. Semua hanya terjadi secara tiba-tiba. Apakah kalian dengan sangat mudahnya mempercayainya? Apakah Pak Edwin juga berpemikiran begitu?" Aku menekankan semua kata. Menatap mereka satu persatu."Bukan begitu, Ren. justru itu kini kita berusaha untuk terus membantu Annie menemukan jati dirinya yang sekarang. Aku sangat paham kekuatannya, dia bisa diandalkan, Ren." Pak Edwin dengan tenang menjawab pertanyaanku.Aku menggelengkan kepala tegas."Tenanglah, Ren. Annie juga berharga buat kita, mana mungkin kita akan membunuhnya dan mengorbankan dirinya seperti apa yang kau pikirkan." Erd menimpali.Aku tak pernah habis pikir dengan cara berpikir mereka. Bahkan mereka menurut apa yang dikatakan Pak Edwin begitu saja, tanpa memikirkan hal lain. Baru kal

  • I'm Cyborg   Episode 21

    Hari ini adalah hari yang cukup melelahkan bagiku. Bukan lelah tenaga sebenarnya. Bahkan setelah kepulangan dari gedung pribadi Dokter Hans, aku terus berada di markas. Kami tengah merencanakan hal yang sangat penting. Bahkan pasukan tingkat tinggi harus berada di sini untuk terus memberikan pemikirannya. Juga menyelesaikan pekerjaan yang kacau balau.Kami mempersilakan Annie pulang sore tadi. Bagaimanapun juga, kami akan tetap menghormatinya sebagai putri dari Dokter Hans. Memang dia sudah dianggap sebagai Pasukan Bayangan, tapi tidak juga untuk tugas seperti ini. Dia bebas melakukan apa pun, kecuali saat tugasnya tiba, barulah kami memanggilnya. Seperti halnya dengan rencana pemberangkatan ke Pulau Ujung Selatan bersamaku, juga Erd.Jujur sampai saat ini aku masih tak rela jika melihatnya memiliki kekuatan seperti itu. Bukan karena tak rela dengan tubuhnya yang telah tersistem dan menjadi seorang Cyborg, tapi karena dia justru seakan menjadi pelindungku sek

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status