Share

Bent Out of Shape

Penulis: Sianida
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-27 21:15:47

Caspian, Brittany, dan Elora menyisir rumah dan menemukan Alfonso yang asli disekap di dalam lemari baju yang ada di kamar besarnya, bersama dengan pembantu dan supirnya. Setelah memanggil bantuan dan memastikan tak ada lagi penyusup, mereka kembali ke hotel.

“Penyusup itu sudah tahu kalau kita akan datang, dan mereka berpura-pura menjadi penghuni rumah.” Brittany berbicara setelah dia selesai melakukan panggilan telepon. “Alfonso mengalami syok dan tidak bisa diajak bicara, jadi kita tidak bisa menemuinya dalam waktu dekat. Kurasa sebaiknya kalian segera kembali ke Queenstown. Setidaknya di sana Elora aman karena berada di tengah-tengah kawanan.”

Caspian dan Elora mau tak mau menyetujui usul Brittany.

“Terima kasih atas bantuanmu, Brit,” ucap Caspian. Brittany mengangguk, dan mengamati pakaiannya yang rusak. “Ini kaus kesukaanku,” katanya sambil cemberut.

Caspian memutar mata. “Aku akan belikan yang b

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hëna: Arranged by The Moon (Indonesia)   Kiss Marks

    Caspian bagaikan menghilang ditelan bumi saat Elora mencoba mengejarnya. Elora mengira Caspian bakal menghilang selama berhari-hari, tapi ternyata dia muncul pagi-pagi sekali di kamar Elora saat Elora masih terlelap. Caspian mengguncang pelan tubuh Elora.“El, bangun.”Elora membuka mata, dan mendapati Caspian berbaring menyamping di sisinya. Mata birunya menatap Elora lekat-lekat dengan sorot lembut. “Hari ini kau kerja, kan?” katanya lagi.Elora mengerjap-ngerjapkan mata. “Jam berapa sekarang?”“Jam empat pagi.”Elora mengerang pelan, menggeliat, lalu menarik selimut lebih tinggi hingga menutup pipinya. Caspian tertawa pelan.“Kau kemana saja?” tanya Elora. Matanya kembali terpejam, tetapi kesadaran sudah menguasainya.“Jalan-jalan,” kata Caspian. “Ke makam Cooper.”Elora mengeluarkan tangan dari balik selimut lalu menyentuh pelan pipi Caspian

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-27
  • Hëna: Arranged by The Moon (Indonesia)   The New Client

    Charlie menyambut Elora di ruang rapat dengan senyum cerah di wajahnya.“Creative Director terbaikku!” serunya dengan kedua tangan terbuka seolah hendak memeluk Elora.Elora menyentakkan kepala ke belakang dan mengerutkan alis. “Tidak biasanya kau begini,” kata Elora. Ia tak menyambut niatan Charlie yang mencoba untuk memeluknya. Elora menarik kursi di samping Charlie kemudian duduk di situ.Charlie berdeham, lalu beringsut mendekat. “Jangan permalukan aku di depan klien,” bisiknya di telinga Elora.Elora melirik ke sekeliling, baru ada mereka berdua dan beberapa orang dari departemen lain. “Aku tidak sedang mempermalukanmu. Kliennya belum datang, kan?”“Yah, memang belum.” Charlie memijat pangkal hidung, sepertinya banyak urusan berat akhir-akhir ini dalam hidupnya. “Tapi kita sedang berlatih keakraban antar atasan dan anak buah. Karena itu akan menambah nilai di mata para klien.&rd

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-27
  • Hëna: Arranged by The Moon (Indonesia)   You are Different

    “Kalian saling kenal?” Elora menunjuk Caspian dan laki-laki itu bergantian.“Tidak,” jawab Caspian.“Tentu saja,” jawab lelaki itu. “Sepertinya tadi kita belum berkenalan, Nona. Namaku Aiden.” Dia lalu mengulurkan tangan pada Elora, yang dengan cepat ditangkis oleh Caspian. Aiden terkejut dan nyaris terlonjak. “Oh!” Dia memandang tak percaya pada Caspian, lalu tertawa lirih sampai bahunya berguncang.“Apa dia kekasihmu?” tanya Aiden, ia kelihatan geli.“Ya. Ada masalah?” balas Caspian, dingin.Aiden mengangkat tangan dan menariknya ke dada. “Tidak, tidak ada!”Jujur saja, menurut Elora gerakan Aiden terlalu berlebihan. Sepertinya dia sengaja membuat Caspian kesal. “Kalau begitu, sampai ketemu lagi, Elora dan Caspian!” Aiden melambai lalu masuk ke dalam lift. “Ah, aku ingin bertemu lagi dengan Charlie. Ada hal yang lupa aku sampai

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-27
  • Hëna: Arranged by The Moon (Indonesia)   Sheep in Wolf's Clothing

    Aiden sedang menyesap salah satu anggur koleksinya, yang ia bawa dari mansionnya di North Island ke kastil lamanya di Queenstown. Sudah begitu lama ia tidak kembali ke sini, setelah beberapa tahun yang lalu ia memutuskan untuk pindah dan memulai hidup baru, lepas dari bayang-bayang lelaki yang selalu mengunggulinya dalam persaingan bisnis. Ternyata keputusan yang Aiden lakukan tepat. Bisnisnya bisa lebih berkembang di North Island, dan kini ia kembali setelah tahu bahwa pesaingnya sudah meninggal.Biasanya saat Aiden tengah duduk di balkon sembari menikmati anggur serta suasana musim gugur yang dingin dan kelabu ini, tak akan ada anggota kawanan yang berani mengusiknya. Namun kali ini, Aiden mendengar suara langkah kaki yang mendekat, dan saat Aiden menyadari bau yang muncul setelahnya adalah bau yang asing, Aiden langsung berhenti menggoyang-goyangkan gelas anggur di tangannya.“Bagaimana kau bisa masuk?” tanya Aiden, tanpa melihat siapa yang muncul di ked

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-28
  • Hëna: Arranged by The Moon (Indonesia)   The Symbols

    “Aku akan benar-benar mengakhiri hubungan kita jika kau terus-terusan seperti ini.” Elora melotot sampai otot-otot matanya terasa pegal pada Caspian yang berdiri di hadapannya.Pagi ini, setelah Elora selesai mandi dan sedang berganti baju, Caspian tiba-tiba saja menyergapnya dari belakang dan menghujani punggung Elora dengan ciuman. Godaan yang sangat besar menjalari Elora dengan cepat, dan jika bukan karena Elora harus berangkat pagi-pagi ke lokasi syuting iklan untuk perusahaan Eclipse, mungkin ia akan tenggelam dan menyerahkan diri pada Caspian, seperti biasanya.Caspian memajukan bibir dan menjelajah wajah Elora dengan pandangannya. “Jangan pergi,” katanya, setengah merajuk.Elora menghela napas panjang. “Lama-lama aku jadi merasa seperti ibumu, bukannya kekasihmu.”Setelah mengatakan itu, Elora mendengar pintu kamarnya diketuk dan suara Kate menyusul. “El?! Apa kau di dalam?! Sepertinya aku menemukan sesuatu

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-28
  • Hëna: Arranged by The Moon (Indonesia)   All of You Will Die Today

    Sesaat, semuanya hanya terdengar seperti lengkingan panjang di telinga Elora, sampai ia menyadari kalau itu suara pertarungan yang berasal dari luar mobil. Elora memegangi kepalanya yang berdenyut hebat. Selain kepala dan beberapa bagian tubuhnya yang terasa sakit, selebihnya Elora baik-baik saja.Elora melenguh keras, bersusah payah melepaskan sabuk pengaman, dan dari penglihatannya yang kabur ia melihat perkelahian di luar sana. Aiden melawan beberapa manusia serigala. Dia kelihatan kewalahan, dan jelas kalah jumlah. Elora terpaku di tempat, tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Hal pertama yang terlintas di pikirannya adalah menelepon Caspian.Elora mencari-cari tasnya dan ternyata tasnya jatuh di bawah dasbor, isinya berceceran di lantai mobil. Ia membeliak dengan panik, berusaha menemukan keberadaan ponselnya. Hal selanjutnya yang Elora tahu adalah pintu mobilnya ditarik lepas dan tubuhnya ditarik paksa keluar. Elora menjerit dan memukul-mukul tangan yang menjamba

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-28
  • Hëna: Arranged by The Moon (Indonesia)   Today Has Just Begun

    Elora duduk di antara pertarungan bagaikan tengah menyaksikan sebuah pertunjukkan yang penuh dengan warna merah dan lolongan. Caspian mencabik dan menghabisi mereka semua tanpa ampun, hingga tak ada yang tersisa. Sekeliling Elora berubah menjadi lautan darah dan potongan tubuh-tubuh manusia serigala.Setelah Caspian menghabisi mereka semua tanpa terkecuali, dia berdiri di tengah-tengah area pertarungan itu, napasnya naik turun dan cairan kental menetes-netes dari cakarnya. Caspian menoleh mencari Elora dan dia mengubah dirinya menjadi manusia saat berjalan mendekati Elora.Caspian tidak mengatakan apapun, hanya sepasang matanya yang berbicara, menyampaikan apa yang kini dia rasakan. Elora tahu Caspian tengah berpikir seribu kali untuk sekadar menyentuhnya. Dan jujur saja saat ini ketakutan menguasai Elora, ia tak bisa menerima sentuhan dari lelaki manapun. Traumanya kembali bangkit.“Kau … apa kau bisa berjalan?” tanya Caspian, hati-hati. Elor

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-28
  • Hëna: Arranged by The Moon (Indonesia)   Debt of Gratitude

    “Apa yang akan aku katakan mungkin terdengar mengerikan untukmu, tapi aku harus mengatakannya, El. Supaya kau tahu seperti apa situasimu sekarang.”Aiden datang ke kamar Elora beberapa jam setelah Elora berusaha keras untuk tertidur. Dia sudah mengganti bajunya dengan kemeja putih dan celana kain berwarna abu-abu. Tubuhnya bersih dari darah dan luka, seolah pertarungan mematikan tadi pagi tidak terjadi.Matahari sudah tinggi saat Elora memutuskan untuk bangun. Sinarnya menyorot ranting-ranting yang kering karena kehilangan dedaunan. Caspian kini duduk di samping Elora, setelah Elora mengatakan ia mengizinkan Caspian untuk mendekat. Tak seperti biasanya, kali ini Caspian nampak menahan diri untuk tidak sembarangan menyentuh Elora, dan Elora menghargai usahanya.“Seluruh manusia serigala di New Zealand, bahkan mungkin di belahan bumi yang lain, saat ini menginginkanmu. Mereka ingin memiliki keturunan darimu, demi mewarisi kekuatan Hëna.&rdqu

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-28

Bab terbaru

  • Hëna: Arranged by The Moon (Indonesia)   Bonus Chapter - Kate and (Perhaps) Her Mate

    “Apa yang sudah aku lakukan?” tanya Archer. Ia tidak terdengar takut, malah cenderung penasaran.“Tak usah pura-pura bodoh. Kami mengawasi gerak-gerikmu di North Island, dan kami tahu kedatanganmu ke sini membawa sebuah misi.”Rahang Kate terkatup rapat. Seharusnya ia mendesak Archer agar mau mengatakan yang sebenarnya tadi, sehingga Kate tahu apa yang harus dilakukannya sekarang. Apakah Archer tengah menyelidiki sebuah kejahatan besar yang berkaitan dengan kawanan manusia serigala?Apa mereka termasuk dalam jaringan obat-obatan terlarang yang dulu diperdagangkan oleh Cooper?Terlalu banyak kemungkinan di dalam benak Kate, hingga membuat kepalanya sakit.“Aku tidak mengerti apa yang kalian katakan,” ucap Archer.Satu tembakan terdengar, disusul oleh suara sesuatu yang berat jatuh ke tanah.“Berani berboohong lagi, dan kali ini nyawa Alphamu akan melayang.”Kate mematung. Apa merek

  • Hëna: Arranged by The Moon (Indonesia)   Bonus Chapter - Kate and (Perhaps) Her Mate

    Kate tak bisa menemukan Caspian dimanapun pagi ini. Dia tidak ada di ruang kerja, di kamar, di bagian manapun di kastil. Ia baru saja hendak menelepon Caspian, saat ponselnya berbunyi dan sebuah pesan masuk. Itu dari Caspian.Tolong berikan dokumen yang ada di atas meja kerjaku kepada Aiden. Kau harus memberikannya pagi ini juga.Kate mengangkat satu alis dan mengerenyit. Dokumen apa yang membuat Caspian memberi perintah yang begitu mendesak? Kate pun kembali ke ruang kerja Caspian dan mengambil sebuah amplop cokelat dari atas meja kerjanya. Sebuah amplop dengan tulisan RAHASIA berwarna merah.Karena hari masih pagi dan jarak yang ditempuh tidak begitu jauh, Kate memutuskan untuk berjalan kaki menuju ke tempat Aiden. Sesampainya di sana, bukannya bertemu dengan Aiden, Kate justru disambut oleh Archer di depan pintu masuk.“Aku mau bertemu Aiden.”“Ada apa?”Kate mengacungkan amplop cokelat ke hadapan Archer. “Ca

  • Hëna: Arranged by The Moon (Indonesia)   Bonus Chapter - Kate and (Perhaps) Her Mate - 1

    “Aku rasa aku bertemu jodohku.” Caspian melengkungkan sebelah alis mendengar kata-kata Kate. “Aku rasa?” ulang Caspian, sangsi. “Kalau kau masih ragu dan menggunakan kata ‘aku rasa’, kupikir dia bukan benar-benar jodohmu. Kau bisa langsung mengetahui jodohmu begitu kalian bertatapan mata. Seperti aku dan—“ Kate mengangkat satu tangan ke hadapan wajah Caspian, memintanya untuk berhenti. “Aku tahu.” Ia lalu menggaruk bagian belakang kepala yang tidak gatal. “Maksudku—yeah… dia jodohku.” “Tapi?” sahut Caspian. “Tapi … aku tidak tahu apakah dia merasakannya juga.” Caspian meletakkan buku yang tengah ia baca ke atas meja kerja. Dia sedang membaca jurnal peninggalan Alpha yang menyinggung soal keluarga leluhur Elora saat tiba-tiba Kate masuk ke ruang kerja dan mengatakan hal yang membuat Caspian mengernyit. “Begini saja,” kata Caspian sembari memijat pangkal hidung, “ceritakan padaku dari awal pertemuanmu dengannya.” Kate mengangkat bahu lal

  • Hëna: Arranged by The Moon (Indonesia)   Bonus Chapter - Fourth Year

    Pesta tahunan manusia serigala.Menurut Amber ini adalah acara paling konyol yang diadakan oleh sekumpulan makhluk mitos terkuat di muka bumi. Sebagai keturunan langsung dari salah satu pimpinan kawanan manusia serigala terbesar di Inggris, sedari kecil ayah Amber sudah menanamkan pikiran bahwa pesta perjodohan membuat manusia serigala terlihat lemah. Romansa bukanlah hal yang cocok untuk kaum mereka.“Kau akan mengenakan pakaian seperti itu ke pesta?” Brittany menusuk Amber dengan tatapan khasnya yang sinis dan menyebalkan. “Lebih baik kau kembali ke Inggris sekarang juga dan katakan pada ibumu kalau aku tidak akan membantumu mencari pasangan.”“Kenapa aku harus punya pasangan?” protes Amber, yang lalu menoleh ke cermin panjang di sampingnya. Benda itu memantulkan sosok Amber yang pucat, dengan rambut merah keriting yang mencolok, serta sebuah sweater usang warna biru dan celana jins yang robek di bagian paha dan lutut. Oh, j

  • Hëna: Arranged by The Moon (Indonesia)   Bonus Chapter - Third Year

    Elora bergeming saat pria yang hampir memasuki usia seratus tahun itu menjatuhkan cangkir teh dari tangannya. Itu wajar. Tidak akan ada orang yang tidak terkejut menyaksikan kehadiran tamu tak diundang di salah satu ruangan pribadi di rumah penuh penjagaan seperti ini. Lelaki ini pastilah hendak bersantai, mungkin sembari membaca buku favoritnya, menikmati masa pensiun di rumah megah yang dibangunnya dari kerja keras.“Selamat malam,” sapa Elora. Ia berusaha bersikap sopan, setidaknya mungkin itu bisa menebus kelancangannya karena sudah menerobos masuk ke rumah Alfonso. Ya, dia adalah pria kaya raya yang dulu pernah Elora kunjungi bersama Caspian dan Brittany. Secara teknis mereka belum pernah bertemu dan bercakap-cakap dengan layak, karena yang Elora temui waktu itu adalah manusia serigala yang menyamar menjadi Alfonso.Elora melepaskan diri dari dinding, setelah cukup lama bersandar di sana sembari menunggu kedatangan Alfonso.“Maaf karena ak

  • Hëna: Arranged by The Moon (Indonesia)   Bonus Chapter - Second Year

    “Siapa kau?”“Kau tak punya hak untuk tahu.”Elora memastikan tali yang melilit seorang pria di hadapannya bersama dengan kursi yang didudukinya sudah kuat, sebelum Elora menyeret kursi pria itu melintasi ruang tamu, menuju ke luar.“Hei! Apa yang kau lakukan! Ke mana kau akan membawaku!” Pria itu berteriak, setengah marah setengah takut. “Lepaskan aku! Aku akan memberikan apapun yang kau inginkan! Lepaskan aku!”Awalnya Elora tak menanggapi teriakan itu, tetapi lama kelamaan ia merasa terganggu. Walapun tak ada orang lagi dalam jarak setidaknya satu kilometer dari tempat Elora berada sekarang, dan saat ini sudah lewat tengah malam, tetap saja Elora merasa gelisah, khawatir jika ada orang yang mendengar mereka. Bagaimanapun juga, pekerjaan seperti ini tidak pernah Elora lakukan sebelumnya.Hëna lah yang menuntunnya ke rumah ini, yang berada jauh di tengah hutan, tempat di mana nyaris mustahil ada

  • Hëna: Arranged by The Moon (Indonesia)   Bonus Chapter - First Year

    Suasana malam di bulan Maret membawa kenangan tersendiri pada Elora. Ia memandang jernihnya langit gelap dan terangnya rembulan dari balik pepohonan lebat di hutan utara South Island. Satu tahun hampir berlalu setelah Elora berada dalam pengasingan. Hidup berpindah-pindah seperti manusia zaman dahulu. Tanpa rumah. Tanpa keluarga. Tanpa harta.Untungnya Elora sudah terbiasa. Ya, ia sempat punya keluarga, dan mendapatkan perhatian penuh dari orang yang mencintainya bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilupakan. Namun, kesendirian sudah menjadi takdir hidup Elora.Sejauh ini Hëna belum pernah menampakkan wujudnya langsung. Dia hanya muncul dalam mimpi-mimpi, di tengah tidur Elora yang selalu gelisah. Dalam dunia di bawah alam sadar itu, Elora selalu berada di tempat yang sama. Padang rumput tanpa batas, dan wanita bercahaya itu bersuara dalam bahasa yang tidak pernah Elora dengar, tetapi ia mengerti artinya.Hëna memerintahkan Elora untuk hidup layaknya pen

  • Hëna: Arranged by The Moon (Indonesia)   Epilogue

    Sepuluh tahun kemudian ….Caspian mematut diri di depan cermin panjang yang ada di kamarnya. Hari ini merupakan hari yang sangat penting dalam hidupnya. Hari yang ia tunggu-tunggu kedatangannya selama sepuluh tahun terakhir.Caspian sengaja membuka pintu kamar, karena ia tengah menunggu kedatangan seseorang. Saat Caspian sedang membetulkan posisi jas yang melekat di tubuhnya, pintu kamar menyentak terbuka dan seseorang berlari masuk sambil berteriak.“Paman!!”“Sudah ibu bilang, panggil dia Alpha!”Satu pukulan keras terdengar, dan suara anak kecil yang berteriak kesakitan menyusul setelahnya. Caspian mengernyit, ikut merasakan sakit di kepala anak lelaki itu. “Tidak apa-apa, Kate. Dia kan keponakanku.”“Kalau aku biarkan, dia akan bersikap seenaknya padamu, Cas!”“Mama menyebalkan!” teriak Cooper, lalu dia berlari pergi meninggalkan Caspian dan Kate.Caspian te

  • Hëna: Arranged by The Moon (Indonesia)   Ten Years Without You

    “Elora!”Caspian berteriak memanggilnya, tetapi Elora terus berlari. Mereka memporak-porandakan salju di bawah kaki mereka, menerobos ranting-ranting kering dan menantang udara yang menggigit kulit. Elora berada dalam wujud manusia serigala, dan dia berlari lebih cepat dari pada Caspian.Caspian terus mengejarnya, tetapi yang bisa ia lihat hanyalah punggung Elora yang semakin menjauh. Sampai mereka tiba di tepi sungai yang gelap dan nyaris membeku. Elora tiba-tiba berhenti, lalu berbalik. “Jangan mendekat!” pekiknya. Caspian berhenti beberapa meter dari Elora. Paru-parunya terasa nyeri, dan lukanya berdenyut seperti jantung kedua.“Elora.” Caspian mengucapkan nama Elora dengan hati-hati, seakan namanya begitu sakral dan mengandung sihir. Satu kata itu mampu menggambarkan betapa rindu dan putus asanya Caspian. Dia berjalan mendekat, mengubah dirinya menjadi manusia lagi. Seketika, hawa dingin menyerbu Caspian, memperparah kondi

DMCA.com Protection Status