Sesuai rencana kemarin, Dira sudah menjemput Hilda di sekolahnya. Nampak gadis cantik itu masuk ke dalam mobil Dira."Udah siap," tanya Dira pada adiknya Hilda"Siap kak, let's go!" seru Hilda semangatMobil pun meluncur ke tempat kerja nya Alden yang kemarin di beritahu oleh Mami. Tak butuh lama, mobil Dira sudah berhenti agak jauh dari posisi toko."Tapi kok Kak Alden belum kelihatan ya," Hilda meneliti toko itu"Tunggulah, mungkin bentar lagi datang. Kak Alden mumgkin kerja sore Hil, kan paginya sekolah.""Oh iya benar juga, kak. Kenapa tak terfikirkan olehku," Hilda cekikikan"Kau itu Hil, kayaknya otakmu butuh mineral,"Dira menahan tawaSedang di sisi lain, Alden bersama Yasmine asyikk memasaka nasi goreng untuk makan siang bersama sambil bergurau."Sayang, ini apalagi yang aku potong," ucap Alden sambil mengusap air matanya karena kepedesan.Yasmine yang dari kamar mandi terkejut suaminya sudah nampak keringatan dan wajahnya merah. Buru-buru ia mendekat dan bertanya"Al, kau kena
Tiga hari kemudian, Alden dan Yasmine pagi ini bersiap ke sekolah tapi untuk berangkat touring. Yasmine seneng bisa ikut tapi juga kepikiran takut uang mereka habis. Kedua insan itu tengah berjalan tapi ada seseorang dari belakang membunyikkan klakson sengaja.TinTin"Waw, pasangan orang miskin ikut juga," celetuk Alvin sengaja menyindir pedas lalu pergi meninggalkan Alden dan Yasmine.Keduanya tak menghiraukan ucapan sampah, mereka kini kebal apa saja ucapan yang dilontarkan oleh Alvin dan teman yang lain. Alden dan Yasmine di sekolah disambut para sahabat."Pagi sahabatku dan pangerannya," sapa Lala pada kedua insan itu"Pagi," ucap kompak Alden dan Yasmine"Bro, udah bawa barang lengkap kan," tanya Leo"Udah dunk.""Oke, ayo aku absen naik ke bus ya," seru Willi."Oke."Satu persatu mereka masuk sesuai absen yang disebut oleh Willi, perwakilan dari kelas 3. Alden dan Yasmine duduk bersebelahan tak diacak karena pasti mereka akan marah jika dipisah apalagi status sudah menikah. L
Alden masih di klinik dekat area tempat ia berwisata bersama dengan teman-temannya. Tak lama, dokter yang menangani gadis itu keluar dari ruangan."Bagaimana keadaannya, dok?""Oh dia nggak apa, hanya lecet saja. Oh iya ini obatnya. Semoga cepat sembuh."."Terimakasih dokter."Saat akan masuk ruangan untuk memberikan obat pada gadis itu, ada seruan tak asing ditelinganya"Alden," teriak Yasmine diikuti para sahabat dari belakang"Sorry bro, dia khawatir sama kau," ucap Willi dan dibalas anggukan"Ayo masuk, sayang. Aku mau kasih obat pada gadis itu."Yasmine mengangguk dan mereka masuk sedangkan para sahabat menunggu di luar. Saat masuk gadis itu beranjak dari brankar, Yasmine membantunya berdiri."Makasih kak.""Sama-sama.""Oh iya, ini obatmu.""Makasih.""Oh ya, kamu kenal siapa yang menyerempetmu," tanya Alden menyelidik"Nggak kak, kayaknya emang tak sengaja. Makasih udah nolong aku, kak. Kenalkan, aku Lina," ucapnya tersenyum dan mengulurkan tanganAlden tak menerima uluran
Para warga pun berusaha tenang lalu salah satu warga mengantar Yasmine. Saat perjalanan menuju rumah Lina, Yasmine melihat ada seseorang mencoba memapahnya. Dengan langkah cepat Yasmine menghampiri mereka."Ada apa ini?"tanya Yasmine menatap tajam pada dua orang preman di depannya"Kakak," ucap Lina gugup"Hei cantik, kau orang kota ya. Jadi mending aku minta aja uangmu.""Idih, menghayal aja.""Wah, nih cewek cari mati bro," ucapnya pada temanDengan gerakan cepat Yasmine lihai menangkis setiap pukulan dari para preman. Cewek cantik itu membuat warga dan Lina terkejut akan kepandaian bela dirinya. Tanpa lama, para preman terkulai lemas dan melarikan diri."Waw, kakak keren. Makasih ya.""Sama-sama.""Kau pandai sekali nak," puji warga tersebut"Ini untuk berjaga saja pak, bukan untuk main-main atau menyombongkan.""Pantas saja kau berani ke sini sendiri. Temanmu tak ada yang mau mengantar.""Kebetulan mereka sibuk, Pak. Ya aku, sambil jalan-jalan aja.""Ya sudah, kebetulan ini Lin
"Daddy, Mami."Nina berlari memeluk putranya yang ia rindukan dan bergantian memeluk menantunya. kemudian Arkha memeluk putra kesayangan juga menantunya. Dari jauh, Dira dan Hilda saling berpelukan haru melihat semua kembali lagi."Apa kabarmu nak," tanya Arkha tersenyum menatap pada Alden dan Yasmine"Kami baik Dad, seperti yang dilihat.""Daddy bangga sama kamu. Daddy udah menghapus hukumanmu, jadi kembalilah ke rumah," ucapnya tersenyum manis"Maaf Dad, Alden dan Yasmine menikmati seperti ini," ucap Alden sambil memegang erat tangan istrinya pertanda meminta dukunganArkha mengerutkan alisnya menatap keduanya dan Yasmine ikutan berucap"Iya Dad, kita bahagia bisa mandiri," Yasmine menegaskan sambil mengulas senyumanArkha semula kecewa namun melihat raut wajah putra dan menantu terlihat jujur, akhirnya mengiyakan"Baiklah, Daddy ijinkan kalian mandiri. Tapi jangan tolak pemberian dari Daddy."Alden dan Yasmine saling menatap lalu mengangguk bersama. Nina bahagia keluarganya kemba
Saat mereka bercanda bersama, bunyi bel berbunyi pertanda jam pelajaran akan di mulai. Alden mengantar pujaan hatinya terlebih dahulu."Silahkan masuk tuan putri," ucap Alden pada istrinya"Makasih Al," mengulas senyuman"Jangan lupa sayang," ucap Alden menunjukkan pipinya sebelah kiriYasmine tersenyum dan saat akan mencium, ia terkejut ada gurunya di depan mata seketika ia masuk. Sedangkan Alden masih membungkukkan badan, guru tersebut menggeleng kepala"Mau sampai kapan kau membungkuk, Al," tanya Guru wanita pada Alden sambil menatap tajamAlden terkejut dia membuka mata ternyata guru istrinya di depan, seketika ia mendapat jeweran dari guru itu."Aw, bu Nia. He ... maaf.""Kau itu kalau mau pacaran nanti aja, ini mau jam pelajaran ,Al."Saat Alden di jewer tersebut dilihat teman-teman sekelas Yasmine, Yasmine ikutan malu sejadi-jadinya."Huuuuu," sorak semua siswa menatap Alden menggarik kepalanya yang tak gatal dan masih sempat melambaikan tangan untuk istrinya."Udah sana nant
Saat Alden membukakan pintu mobil, tiba-tiba ada menyeletuk dari belakang mereka"Oh udah balik kaya," Alvin tersenyum sinis berlaluAlden ingin menghampiri tapi dicegah oleh istrinya. Alden heran masih saja Alvin mengganggunya,Yasmine menyuruh untuk masuk mobil segera. Alden ada rencana buat Alvin tak ganggu dia lagi, Ia kesal kelakuannya tak berubah.Alden menancapkan pedal gas dan mengemudikan menuju apartemen baru. Saat perjalanan Yasmine ingat barang-barangnya masih di kost."Al, berhenti."Alden pun menepikan mobil dan berhenti"Ada apa sayang?" tanya Alden sambil memegang tangan istrinya"Bukannya barang kita masih di kost.""Iya, Lalu," tanya Alden sambil menggodanya menatap Yasmine penuh arti"Al, aku serius. Ih kamu itu.""Iya sayang, biarin barang kita di sana dulu. Nanti juga diambil para bodyguard.""Hadeh, mulai deh songongnya. Percaya yang anak sultan.""Apaan sih sayang, denger ya nona Yasmine kau pun sekarang jadi menantu sultan."Alden tersenyum lalu melanjutkan per
Alden berlari keluar dari sekolah hingga melihat jalan depan namun tak menemukan istrinya. Ia mengusap wajahnya kasar lalu menelpon bodyguard Daddy nya minta bantuan."Halo, tolong cari istri saya sekarang juga. Kabari jika melihatnya.""Baik, tuan muda."Alden kembali masuk ke sekolah mencari tahu semua sedangkan Yasmine kini tengah di jalan sedang duduk di kursi trotoar dengan wajah sendu, tiba-tiba ada sebuah tangan memberinya sapu tangan, Yasmine mendongak"Papa."Reyhan tersenyum Seketika Yasmine memeluk Papanya yang lama ia rindukan, sejak menikah dengan Alden ia tak pernah bertemu lagi. Kini dara cantik itu memeluk erat sambil meneteskan air matanya."Hei anak Papa yang cantik, kamu kenapa hem?"tanya Reyhan lembut"Yasmine rindu Papa. Papa kenapa tak menghubungi Yasmine," ucap Yasmine menatap sendu seolah meminta jawaban"Maafin Papa, cantik. Papa ingin kamu belajar mandiri apalagi kamu sudah ada suami. Jadi denger ya nggak boleh cengeng, ini kamu kenapa bisa di jalan dan masih