“Apa hasilnya?”"Dia segera menyakiti orang lain begitu dia mendapat kesempatan."“Apa sebenarnya yang dilakukan Sabrina untuk menyinggung Mindy? Dia memasukkan Sabrina ke dalam koper dan hampir mencekiknya. Juga, wajah Sabrina hampir rusak oleh pukulannya. Dia bahkan menemukan lebih dari seratus pria dan siap menyiksa Sabrina sampai mati!”“Kalian, Tuan dan Nyonya Mann!”"Inilah yang kalian berdua dapatkan karena serakah!"“Jika tidak secara paksa menduduki milik orang lain saat itu, mungkin putrimu tidak akan menjadi seperti ini!”“Jika aku melepaskannya lagi kali ini, bukankah aku akan menggali kuburan untukku, Ruth, dan Sabrina?”Tuan dan Nyonya Mann terdiam.Ryan tidak melihat pasangan itu lagi, tetapi dia memerintahkan bawahannya, "Muat mereka bertiga ke dalam mobil untukku!"Mindy dan orang tuanya dimasukkan ke dalam mobil oleh Ryan dan dikawal kembali.Dalam perjalanan, dia menelepon Sebastian, “Paman Sebastian, aku tidak berani melanggar perintahmu. Setelah kau memberiku perin
Dokter menjawab dengan tenang, “Nona Mann, silakan kembali dulu. Tuan Ford tidak mengizinkan siapa pun mengunjungi nyonya.”“Aku … Aku juga tidak boleh mengunjunginya?” Ruth sudah menganggap dirinya sebagai adik kandung Sabrina. Pada saat itu, dia sangat peduli dengan Sabrina.Dokter itu tersenyum. “Maaf, Nona Mann. Ini adalah perintah Tuan Sebastian.”Ruth bertanya, “Aku hanya ingin bertanya, apa kondisinya saat ini sudah baik-baik saja?”Dokter menggelengkan kepalanya. “Nona Mann, tolong jangan khawatir. Nyonya tidak dalam bahaya. Wajahnya hanya bengkak karena dipukuli, tapi sekarang bengkaknya sudah berkurang. Namun, dia benar-benar ketakutan, jadi Tuan Sebastian ingin membiarkannya memulihkan diri selama beberapa hari.”“Oke, aku mengerti. Aku tidak akan mengganggunya. Terima kasih." Setelah mengatakan itu, Ruth kemudian pergi.Dia hanya satu pintu dari Sabrina.Di dalam ruang isolasi, ada Sabrina dan juga Sebastian yang sedang memegang semangkuk bubur dan menyuapi Sabrina.“Kau be
Anak kecil itu berkata, “Tentu saja!”Sabrina terdiam.Sebastian juga tidak mengatakan apa-apa, dan dia masih bisa memasang wajah tegasnya dengan angkuh.Lagipula, Sabrina tidak sebanding dengan sikap tegas pria itu. Akhirnya, setelah beberapa saat, dia bertanya, “Ada apa? Kenapa wajahmu begitu tegas?”Sebastian menjawab Sabrina dengan jawaban yang tidak relevan, "Kau punya terlalu banyak pakaian."Sabrina menunduk dan menatap dirinya sendiri. “Tuan, aku ini sekarang memakai baju rumah sakit, dan aku akan memakai baju rumah sakit selama tiga hari ke depan. Kau bilang aku punya terlalu banyak pakaian? Apa kau ini sedang linglung, Tuan!”Sebastian mengubah topik sebagai gantinya. “Tidurlah yang nyenyak. Aku akan mengajak Aino keluar untuk sarapan, dan kita akan kembali setengah jam lagi. Dengan Aino dan aku menemanimu, kau tidak akan kesepian.”Setelah mengatakan itu, dia memegang tangan Aino dan membawanya keluar dari bangsal tanpa menunggu Sabrina setuju.Sabrina terdiam.
Sebastian sama sekali tidak terkejut dengan respon Sabrina yang refleks.Sabrina berbalik dan menatap Sebastian serta Aino, yang memegang tangan Sebastian. Dia sangat marah sehingga dia meletakkan tangan di pinggangnya dan dengan galak menunjuk ke arah Sebastian. “Kau! Jadi kau di sini menungguku. Tiga hari yang lalu, saat aku dirawat di rumah sakit, kau bilang padaku kalau aku punya terlalu banyak pakaian. Aku tidak memahaminya pada waktu itu, dan sekarang baru aku paham. Aku … Lemari pakaian yang begitu besar, dan kau benar-benar mengosongkan semua pakaianku?”"Bu, masih ada beberapa yang tersisa." Aino dengan ramah mengingatkan ibunya bahwa ucapannya memang benar apa adanya. Setidaknya masih ada selusin jenis pakaian di lemari.“Aino Scott! Apa nama belakang mu Scott? Atau Ford?” Sabrina bertanya dengan sengit."Mau itu Scott atau Ford, dia tetap putriku," kata Sebastian dengan tenang dan kalem.Aino mengangguk, “Ya, benar!”"Sejak kapan ayah menyuapimu?" Dulu, Aino sangat men
Sebastian, yang sedang melihat video pengawasan, juga tercengang.Kingston, yang berdiri di belakangnya dan melihat pengawasan juga, mau tidak mau berkata, “Nyonya benar-benar terlihat cantik. Dia terlihat cantik meskipun tanpa make-up, dan itu kecantikan yang terpancar dari dalam.”Kecantikan seperti itu membuat Sebastian tiba-tiba merasa hatinya bergetar.Dulu, Marcus, Nigel, dan Zayn menyukai Sabrina, termasuk anak laki-laki itu, Ryan, yang datang belakangan. Dia juga menyukai Sabrina pada awalnya. Sebastian tidak akan menganggap serius semua orang ini.Namun, Holden Payne!Tatapan yang dia miliki saat melihat Sabrina terlalu mesra!Pada saat ini, Sebastian mengangkat pandangannya dan menatap Sabrina, yang tidak lagi marah, lalu dia berkata dengan nada yang sangat mendominasi, “Mulai sekarang, kau harus pergi bekerja tanpa make-up, dan kau tidak bisa memakai pakaian-pakaian yang bagus. Semakin tidak modis pakaianmu, semakin baik!”“Atas alasan apa?” Sabrina membanting meja!
Sabrina bertemu dengan dua rekannya yang cantik di luar perusahaan saat itu."Wow! Sabrina, baju terusan hitammu hari ini benar-benar terlihat tidak buruk! Apa suamimu membuatkan secara khusus lagi untukmu? Aku bisa bilang dari yang terlihat sekilas sepertinya begitu. Lihat gayanya yang sederhana. Dasarnya hitam semua tapi karena ikat pinggang kulit yang kecil ini melilit di pinggangmu memperlihatkan sentuhan akhir pada gaun ini. Seperti yang diharapkan dari pakaian yang bagus, tidak perlu ditambahkan sesuatu yang berlebihan, tapi memperlihatkan kecantikan yang sederhana dan elegan.” Rekan wanita menyampaikan secara gambling.Bagaimanapun, apa yang dia katakan juga benar.Sweater hitam pada dasarnya sangat biasa dan membuat Sabrina terlihat sangat kembung. Orang yang tidak tahu bahkan mungkin mengira Sabrina sedang hamil. Namun, ikat pinggang Sabrina mengubah nasib sweater ini.Sweater hitam ini menjadi seperti top desain internasional.Rekan wanita lain juga mengatakan dengan tuj
Kingston kemudian fokus mengemudi.Sebastian tiba-tiba berbicara ketika mereka sudah setengah jalan, "Selidiki berapa banyak orang yang datang dari Star Island untuk penyusupan dan rute mana yang mereka ambil, dan di mana terowongan pelarian bawah laut itu berada."“Siap, Tuan Sebastian! Aku akan segera menghubungi bawahan untuk menyelidiki sekarang.” Ketika dia selesai mengatakan itu, Kingston sudah mulai melakukan panggilan telepon.Sebastian memerintahkan lagi, "Tunggu!"Kingston berkata, “… Tuan Sebastian?”Sebastian berkata tanpa ekspresi, “Untuk berjaga-jaga jika kita memperingatkan musuh. Sebaiknya kita tidak usah menyelidiki hal-hal yang tidak menimbulkan banyak bahaya.”"Ya, Tuan Sebastian!" Kingston terus mengemudi dengan kecepatan tetap.Ketika mereka tiba di perusahaan, mobil itu sudah sedikit lebih lambat dari biasanya. Tanpa menunggu Kingston keluar dan membukakan pintu untuknya, Sebastian turun sendiri dari mobil. Dia kemudian membawa tas kerjanya dan melangkah ma
Nigel pergi ke Star Island. Sabrina terkejut, tetapi itu tidak terduga.Itu karena Nigel pernah mengatakan padanya sebelumnya bahwa dia akan membantunya.Namun, Sabrina memang sibuk karena dia kembali ke kampung halamannya dan menemui insiden Ruth selama periode ini. Karena itu, dia sudah lama tidak melihat Nigel selama lebih dari sebulan, tapi biasanya dia tidak akan melihat perbedaannya juga.Bagaimanapun, Nigel, setidaknya, adalah seorang teman biasa.Bukankah normal bagi teman biasa untuk tidak bertemu sekali dalam setahun, apalagi sebulan?Karena itu, Sabrina sudah melupakan apa yang dikatakan Nigel padanya sebulan yang lalu. Ketika dia tahu Nigel menelepon dari Star Island, Sabrina menyadari bahwa Nigel tidak muncul di depannya selama lebih dari sebulan karena dia memang pergi ke Star Island.“Nigel Conor! Tidak peduli seberapa penting hal yang akan kau katakan padaku, aku tidak mau mendengarnya. Aku hanya akan bertanya padamu, kenapa kau pergi ke Star Island?”Nigel terse