Share

MENCARI YANG TERSEMBUNYI

Penulis: Aurora Belle
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-13 13:16:06

MENCARI YANG TERSEMBUNYI

Ava mematung cukup lama di balik pintu kaca ruang meeting kantornya. Matanya menatap lurus pada dua pria yang sedang berbicara dengan Aldo di pintu depan. Satu pria berjas hitam dan satunya lagi berjas biru dongker. Keduanya terlihat gagah dan tampan. Tapi pria berjas biru terlihat … familiar.

“Ah, sial!” Ingatan Ava akhirnya mampu menemukan pria berjas biru itu. “Sial! Sial! Sial!.” Ava mengumpat terus menerus.

Fix! Pria berjas biru itu Nico. Pria yang Ava ajak bercinta secara random. Ava sadar, suatu saat mereka pasti bakalan ketemu lagi. Jakarta memang tidak seluas yang dibayangkan. Tapi, bukan di momen seperti ini. Dimana Ava adalah penjual, dan pria itu pembelinya.

Tangan Ava bergerak cepat untuk mengambil ponselnya. Ava mengetik ‘Nico Bio Group’ di situs pencarian g****e.

“Hah!” Ava menutup mulutnya sendiri dengan tangan. Wajah Nico muncul bertebaran di layar ponsel Ava. Jadi pria yang Ava ajak bercinta, ternyata Wakil Direktur dari Bio Group.

“Gila! Gila banget.” Tubuh Ava mendadak gemetar. Bagaimana mungkin dia punya hubungan intim dengan kliennya sendiri.

“Tenang, Ava. Calm down. Bisa jadi dia udah lupa. Cowok tajir kayak dia, pasti udah biasa tidur sama banyak cewek. Gak mungkin dia ingat satu persatu.” Ava mencoba menguatkan dirinya sendiri. Sampai akhirnya…

“Terima kasih sudah mau berkunjung ke kantor kami.” Ava membuka meeting di pagi itu. “Seperti yang sebelumnya sudah pernah saya jelaskan, kami berniat…”

“Sorry,” Nico tiba-tiba menginterupsi. “Sebelumnya kamu kasih penjelasan ke Alex kan?”

“Iya, Bapak. Sebelumnya kami pernah beberapa kali meeting dengan Pak Alex.”

“Well. Kalau gitu sebaiknya kamu jelaskan lagi ke saya. Karena sekarang saya yang handle semua urusan dengan Amazed.”

“Hm, mengenai itu…” Ava terbata. Dia jadi bingung sendiri dengan permintaan Nico. “Mohon maaf, tapi sepertinya akan lama kalau saya harus menjelaskan lagi dari awal. Sebab kami juga sudah melewati beberapa pertemuan.”

“It’s ok. Kamu butuh berapa lama?” tantang Nico. “Saya akan disini sampai kamu selesai menjelaskan.”

“Heh?!”

Fathan tersenyum kecil. Sebenarnya, di tangan Fathan sudah tersimpan beberapa proposal Kerjasama antara Bio Group dengan Amazed. Fathan sengaja meminta semua dokumen mengenai Amazed ke asisten Alex sebelum mereka pergi ke kantor ini.

Namun tanpa perlu di beri kode pun, Fathan sudah tahu jika saat ini Nico sengaja ingin mengulur waktu. Bos sekaligus sahabatnya ini pasti tertarik pada Ava. Wanita yang Nico sebut Ana.

“Apa perlu saya kosongkan jadwal Pak Nico hari ini?” tanya Fathan, gerak cepat.

“Sepertinya begitu,” jawab Nico sambil tersenyum.

“Satu hari cukup untuk kasih penjelasan ke saya?” tanya Nico pada Ava. “Atau, perlu ditambah satu malam?”

Ava menelan ludahnya sendiri. Kata ‘satu malam’ yang Nico sebutkan, langsung mengorek kenangan Ava di malam itu. Dada Nico yang bidang, perut Nico yang kuat, hingga bahu Nico yang lebar, semuanya jadi terbayang di otak Ava.

“Cukup. Cukup hari ini.” Ava menjawab. Tegang.

Aldo tiba-tiba tertawa. “Saya jadi merasa tersanjung karena Pak Nico mau meluangkan waktu untuk mengenal perusahaan kami. Saya yakin, kerjasama kita pasti akan berjalan dengan baik.” Aldo tertawa kembali. “Ava! Hari ini kamu milik Pak Nico. Jelaskan semua yang perlu Pak Nico tahu,” ucap Aldo pada Ava.

“Baik, Pak,” jawab Ava, tanpa bantahan.

Nico dan Ava duduk saling berhadapan. Ava sengaja menundukkan wajahnya agar tertutup layar laptopnya. Sebab Ava sadar jika mata Nico tidak pernah berhenti menatapnya.

Aldo Aksara pamit untuk kembali ke ruang kerjanya. Tentunya Aldo beralasan sedang ada pekerjaan. Padahal, Aldo malas jika harus mendengarkan penjelasan Ava. Pria itu lebih suka mendengar tentang berapa keuntungan yang bisa mereka dapatkan, ketimbang dengan cara apa dan bagaimana anak buahnya bekerja keras untuk mencapai keuntungan tersebut.

Nico juga memerintahkan Fathan untuk pergi lebih dulu. Nico tidak ingin pekerjaan Fathan jadi terbengkalai karena harus mengikuti permainan ‘penasaran’ Nico hari ini. Nico bersikeras untuk mendapatkan jawaban dari bibir Ava. Dia akan memastikan jika Ava memanglah Nia, gadis yang tidur dengannya di malam itu.

“Jadi berapa produk yang dijanjikan Alex ke kalian?” tanya Nico.

“Berdasarkan meeting ke tiga, Pak Alex minta kami membuatkan 3 iklan untuk 3 produknya.”

“Produk apa aja?”

“Ini, Pak…” Ava memutar laptopnya agar Nico bisa melihat apa yang ingin Ava sampaikan.

“Bisa kamu pindah kesini,” pinta Nico. Dia melihat Ava kesulitan ketika harus mengoperasikan laptop. “Saya juga perlu mengdengar suara kamu lebih jelas.” Nico menarik kursi yang berada tepat di sampingnya.

“Baik, Pak.” Ava tidak bisa menolak permintaan Nico. Padahal dia sudah berusaha menjaga jarak dengan pria ini.

“Jadi, ini 3 produk yang akan kami buatkan iklannya lebih dulu,” Ava mencoba menjelaskan secara detail pada Nico.

Nico mendekatkan kepalanya ke Ava. Bukan semata-mata karena Nico ingin tahu dengan penjelasan Ava. Tetapi Nico mencium aroma parfum yang tidak asing di hidungnya.

Tepat! Nico tersenyum sendiri. Ini aroma parfum yang sama. Aroma parfum Nia. Aroma parfum yang pernah Nico hisap dari tubuh Nia saat Nico menjelajah tubuh molek gadis itu.

“I will tell you something.”

“Ya?” tanya Ava.

“Ketiga produk yang Alex kasih ke kamu, adalah produk dengan penjulan terendah.”

“Ah. Baik, Pak.”

“Kamu yakin, bisa menaikkan penjualannya dengan iklan yang akan kamu bikin?”

“Jujur. Ini tantangan besar untuk kami. Tapi saya akan berusaha. Saya pasti…”

“Shut!” Nico memotong ucapan Ava. “Sebelum kami pindah ke Amazed. Kami menggunakan perusahaan iklan besar. Bahkan mereka menggunakan actor korea untuk jadi artis iklannya. Tapi, penjualan hanya naik 2%...”

Ava mengigit bibirnya sendiri ketika mendengar ucapan Nico. Dia merasa sedang ditaburi dengan beban besar oleh kliennya.

“Salah satu poin di kontrak yang kamu buat dengan Bio Group, menjelaskan jika kami bisa memberikan penalty pada Amazed jika penjulan produk tidak dapat memenuhi presentase yang diinginkan.”

“Iya, Pak.” Ava mengangguk. Dia tahu poin itu memang sangat memberatkan untuk perusahaanya. Ava juga pernah meminta Aldo dan manajemennya untuk mendebat poin itu. Tetapi Aldo dan manajemen perusahaan mengabaikan permintaan Ava. Mereka terlalu senang saat mendengar perusahaan sekelas Bio Group ingin menggunakan jasa dari perusahaan yang tengah berkembang seperti Amazed.

“Jadi, mulai lagi dari awal,” lanjut Nico.

“Mulai dari awal?” Ava kurang paham pada kalimat terakhir Nico.

“Gini…” Nico mendekatkan kursinya ke Ava. “Ada hubungan yang dimulai dari tidur bersama, lalu pacaran…”

Mata Ava terbeliak. Dia merasa jika Nico sedang menyindir dirinya.

“Tapi ada juga yang dimulai dari perkenalan, pendekatan, pacaran, lalu mungkin tidur bersama.”

Ava mencoba mengalihkan pandangannya dari tatapan Nico yang menjurus padanya.

“Intinya, dua-duanya sama-sama berakhir dengan pacarana dan tidur bersama…” Nico sengaja memberikan penekanan pada kata ‘tidur bersama’, “tapi, prosesnya yang berbeda.”

“So?”

“So, daripada kamu sekedar melanjutkan. Bagaimana kalau kita mulai dari awal?”

Ava masih belum benar-benar paham kemana arah pembicaraan Nico.

“Kita mulai dari perkenalan,” Nico mengulurkan tangannya pada Ava.

“Okay.” Ava membalas uluran tangan Nico.

“Kenali produk yang akan kamu iklankan. Cari tahu dimana kekurangan dan kelebihannya. Perbaiki kekurangan, tonjolkan kelebihan. Setelah itu, baru kamu iklankan.”

“Ah!” Ava akhirnya paham kemana pembicaraan Nico bermuara.

Bersambung…

Bab terkait

  • Hubungan Terlarang Penuh Tantangan   TANDA TANYA YANG MENGANGA

    TANDA TANYA YANG MENGANGA Sepanjang mendengarkan penjelasan Ava, Nico terus berpikir keras. Nico sudah tahu permainan Alex selama menjabat menjadi Direktur Utama setelah ayah mereka memutuskan untuk pension di usia enam puluh lima tahun. Alex bukanlah seorang pebisnis yang jujur. Meski tidak bisa dipungkiri jika Alex mampu menaikkan pendapatan Bio Group sepanjang dirinya mengepalai perusahaan besar tersebut. Selama ini Nico memilih untuk menutup mata, telinga, bahkan suaranya oleh semua tindak tanduk Alex. Nico juga memilih untuk tidak pernah mau ikut campur terlalu dalam pada manajemen perusahaan. Mungkin karena itu, Nico dianggap tidak memperdulikan perusahaan keluarganya. “Jadi, bagaimana menurut Bapak dengan konsep iklan yang kami tawarkan?” tanya Ava di ujung penjelasannya. Nico menatap Ava untuk beberapa lama. Entah apa yang Alex inginkan dari Amazed Company. Nico tahu betul, jika Alex sudah memilih salah satu perusahaan untuk dijadikan mitra, pasti Alex sedang mengincar ses

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-14
  • Hubungan Terlarang Penuh Tantangan   MENCARI NIA

    MENCARI NIA“Wah, tingginya!” Ava menatap gedung Bio Group yang berdiri gagah di tengah kota Jakarta. “Perusahaan elit emang beda.” Ava menghenal napasnya cukup panjang.Tepat jam sembilan lewat tiga puluh menit, Ava sudah tiba di loby gedung perkantoran Bio Group. Dia sengaja datang lebih awal dari janji temu di jam sepuluh pagi. Ava tidak pernah membiarkan dirinya datang terlambat di janji temu dengan klien-kliennya. Untuknya, ketepatan waktu adalah hal yang utama.“Silahkan. Pak Nico sudah menunggu di lantai lima belas,” pegawai resepsionis di gedung Bio Group memberikan kartu akses agak Ava bisa memasuki gedung dan menaiki lift.Sejujurnya, Ava tidak ingin menemui Nico lagi. Tapi Ava tidak punya alasan untuk menolak permintaan Nico. Lagipula, Nico adalah kliennya. Lebih tepatnya, klien besar di kantornya. Klien yang membuat Ava bisa menduduki jabatan asisten manajer seperti saat ini.“Selamat pagi…” sapa Ava sambil membuka pintu ruang kerja Nico.“Come!” suruh Nico dari meja kerja

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-15
  • Hubungan Terlarang Penuh Tantangan   TERBUKANYA RAHASIA

    TERBUKANYA RAHASIA“Video?!” Ava berpikir keras setelah Nico mengatakan jika dirinya memiliki video mereka di malam itu.Tidak. Tidak! Ava ingat betul jika tidak ada rekaman yang dibuat Nico. Tapi … Ava kembali berpikir. Yakin tidak yakin dengan pikirannya sendiri. Bisa jadi, Nico merekamnya dengan diam-diam.“Sial!” Ava meremas jari jemarinya sendiri. Dia mencoba mengingat, dimana Nico meletakkan ponsel malam itu.Mungkin lewat ponsel Nico? Jadi Ava tidak menyadarinya. “Brengsek!” Ava lantas mengumpat. Pantas aja, Nico semudah itu diajak tidur bersama. Mungkin konglomerat ini memang ingin memanfaatkan Ava sejak awal.Isi kepala Ava hanya berkutat dengan pertanyaanya sendiri.Apa iya? Mungkin tidak. Tapi, bisa jadi iya? Ah, gak mungkin.Kalimat -kalimat itu berputar terus menurus di pikirannya.“Sepertinya, itu jalan satu-satunya untuk menemukan Nia.” Nico merogoh kantongnya dan mengeluarkan ponsel miliknya.“Jangan!” Ava berusaha mengambil ponsel Nico.“Kenapa jadi kamu yang panik?”

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-18
  • Hubungan Terlarang Penuh Tantangan   EKSISTENSI ATAU POTENSI

    EKSISTENSI ATAU POTENSI Seorang pelayanan pria berpakaian rapi dan bersih mendatangi Ava dengan ramah. Tangannya dengan sigap membuka napkin yang sebelumnya terlipat di atas meja untuk kemudian di s***k dan di simpan di atas pangkuan Ava. Ini memang bukan pertama kalinya Ava makan malam dengan konsep ‘Fine Dining’. Sebelumnya Ava pernah Fine Dining, tepatnya saat dia mengikuti kursus Table Manner setelah lulus sekolah. Itupun, karena tantenya yang memaksa. Katanya, seorang wanita harus mengerti tata krama, entah dari cara bicara, bersikap, bahkan saat makan. Saat itu, Ava pikir kursus yang terpaksa dia ikuti hanyalah sia-sia belaka. Kursus seperti itu lebih cocok untuk anak pengusaha, bukan anak biasa macam dirinya. Tapi, ternyata moment untuk menggunakan hasil kursus tiba juga. “Saya udah pilihan makanan untuk kita. Semoga kamu gak keberatan,” ucap Nico dengan santun. “Gak pa-pa,” balas Ava singkat. Entah karena tempatnya, entah karena suasanya, atau entah karena tamu-tamunya ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-19
  • Hubungan Terlarang Penuh Tantangan   CURIGA

    CURIGARokok dengan harga mahal yang Nico beli dari luar negeri, mendadak jadi terasa tidak nikmat. Mungkin karena teman merokoknya adalah Alex. Atau mungkin karena isi pembicaraannya dengan Alex yang tidak enak hingga membuat rokok di tangannya juga jadi terasa tidak nikmat.Nico tidak menjawab pertanyaan terakhir Alex. Bisa dibilang sengaja – tidak sengaja Nico tidak menjawabnya. Nico kebingungan alasan. Dia khawatir, alasan-alasan yang dia paksakan justru akan menjadi boomerang untuk dirinya.Seperti pertanyaan Alex tadi. Nico sendiri yang mengatakan jika Amazed punya potensi, makanya Nico menyarankan Alex untuk membeli perusahaan yang sedang berkembang itu. Namun, ucapan Alex ada benarnya. Jika Amazed memang sudah punya potensi, untuk apa lagi Nico membantu Ava.“Shitt!” kata itu yang terbersit di pikiran Nico saat mendengarkan ucapan Alex. Alex memang selalu bisa memutarbalikkan ucapan Nico. Membuat Nico jadi termakan oleh ucapannya sendiri.“Belum selesai juga makannya?” tanya N

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Hubungan Terlarang Penuh Tantangan   Mr. AROGAN

    Mr. AROGAN“Ada yang aneh ya di muka saya?” tanya Alex tiba-tiba.“Eh. Oh. Gak, pak. Gak ada,” Ava jadi malu sendiri.Sepertinya Ava terlalu lama menatap Alex. Sampai dia tidak sadar jika Alex memperhatikannya.“Terpesona ya sama saya?”Ava tersenyum malu. “Sepertinya sih begitu,” Ava mengakuinya. “Abisnya Bapak hebat ya. Pak Alex bukan cuma bisa jadi pemimpin yang berwibawa, tapi sayang banget sama keluarga. Terutama Pak Nico.”Alex tersenyum bangga pada pujian Ava.“One more thing…” ucap Alex saat mobilnya berhenti di depan sebuah rumah dengan cat berwarna merah. “Saya kasih project Amazed ke Nico bukan karena saya gak percaya sama kemampuan kamu ataupun Amazed. Tapi karena saya juga ingin Nico punya andil di perusahaan kami. Jadi, kamu jangan tersinggung ya karena tiba-tiba Nico yang handle project kamu.”“Gak kok, Pak.” Ava mengangkat kedua tangannya. “Saya sama sekali gak tersinggung. Saya malah merasa terhormat karena Wakil Direktur seperti pak Nico masih mau mengurusi project ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-26
  • Hubungan Terlarang Penuh Tantangan   ALUNA

    ALUNA Lagi-lagi Nico memilih untuk mengalah. Meskipun ingin melawan, namun Nico memutuskan untuk tetap diam. Wajah angkuh Alex akan terlihat makin sombong ketika dia melihat Nico tidak lagi membantah ucapannya. “Lebih baik lu kerja aja yang benar…” ucap Alex, masih berdiri di hadapan Nico. “Kumpulin duit sebanyak mungkin,” lanjut Alex sambil menyentuh pundak Nico. “Mumpung gue masih kasihan sama lu dan Ibu lu. Karena, gue gak jamin gimana nasib lu dan Ibu lu setelah Papi kita meninggal nanti.” “Lu ngancem gue?” akhirnya Nico buka suara. Kata-kata Alex membuatnya naik darah. Alex tersenyum. “Buat apa gue ngancem lu. Lu bukan siapa-siapa tanpa Papi. Lu! cuma hasil dari iseng-iseng Papi sama sekretarisnya. Jadi jangan pernah berharap kalau lu bakalan punya hak di Bio Group.” “Jaga mulut lu!” Nico berang. Alex akan selalu membahas masalah itu saat mereka sedang ribut. “Iseng-iseng atau bukan, gue tetap mewarisi darah Biolanda. Jadi lu harus tetap waspada. Bisa jadi, besok gue yang men

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-03
  • Hubungan Terlarang Penuh Tantangan   RENCANA ALEX

    RENCANA ALEX Bibir tipis Aluna terlihat sibuk menghisap rokok tipis buatan pabrik di daerah Surabaya. Matanya memandangi satu persatu mobil yang melewati kawasan Semanggi, tempat apartemennya berdiri. Aluna adalah mantan supermodel yang ternama. Tubuh tinggi dan karakter wajahnya yang berkarisma selalu menjadi incaran pada perancang busana. Aluna juga kerap ditawari untuk membintangi film-film dengan bayaran tinggi. Bahkan Aluna sempat menjadi gadis impian para lelaki negeri ini. Namanya, tubuhnya, senyumnya, bahkan cara berpakaian Aluna pernah menjadi trend center pada masanya. Sayangnya, semua itu hancur berantakan hanya karena satu skandal saja. ‘Viral! Video syur Aluna dan Diki’ Begitulah judul dari berita yang kemudian mengisi hampir semua social media. Video bercinta Aluna dan kekasihnya menjadi makanan netizen hanya dalam setengah hari saja. Tubuh Aluna yang indah bisa dinikmati oleh jutaan pria di bumi. Aluna bukan lagi dikenal sebagai supermodel ataupun artis. Aluna mend

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-04

Bab terbaru

  • Hubungan Terlarang Penuh Tantangan   PACARAN?!

    PACARAN?! Tya merebahkan tubuhnya di atas ranjang tidurnya yang besar. Kepalanya terasa sakit, layaknya ada ribuan kerikil yang bertumpang tindih di dalam otaknya. Tya merasa bersalah, gundah, gelisah, dan entah apalagi istilahnya. Rasanya dia ingin mengucapkan sumpah serapah, tapi hanya diam yang lantas mampu dia ungkapkan. Air matanya menetes tanpa diminta. Tya merasa sudah gagal menjadi ibu dan bapak untuk Ava. Pengorbanannya, kerja kerasnya, dan lelahnya dibayar dengan luka dan nista. "Huh..." napas Tya terasa berat. Matanya mencoba terpejam meski air matanya terus mengalir dengan kejam. "Tan, makan dulu. Ava bikin telor dadar kesukaan Tante." ucap Ava dari depan pintu kamar Tya yang tertutup rapat. Hening. Tanpa balasan apalagi jawaban. Tante Tya masih juga tidak mau meladeni Ava yang sedari tadi berusaha untuk membuatnya keluar dari dalam kamar. Ava menggulung rambutnya yang panjang. Mengikatnya dengan tali karet berwana hitam. Dia berencana untuk membuat mie rebus d

  • Hubungan Terlarang Penuh Tantangan   MENIKAH DENGAN ORANG ASING

    MENIKAH DENGAN ORANG ASINGSuasana di ruang tamu rumah Tya mendadak hening setelah Ava mengeluarkan kalimat ampuhnya.Nico merasa lega, tapi entah kenapa, dia juga merasa kecewa. Ada sisi dari dirinya yang benar-benar ingin memiliki Ava. Menikahi gadis itu untuk menjadi pendamping hidupnya. Tapi sisi lain dari Nico juga mencoba melawan. Ingin tetap memegang prinsip bahwa pernikahan bukanlah jalan keluar dari cinta.Tante Tya mulai bisa bernafas lega. Keponakan satu-satunya tidak hamil di luar nikah. Dia tidak perlu merasa salah karena tidak becus dalam mendidik anak dari kakak satu-satunya.Sedangkan Ashanti, mungkin satu-satunya orang yang terpaksa harus menanggung marah. Dia kehilangan alasan kuat untuk memaksa Ava menikah dengan puteranya. Ashanti sebenarnya tidak terlalu peduli dengan kehamilan Ava. Dia hanya butuh alasan untuk menyelamatkan puteranya dari kehancuran yang dia yakini diperbuat oleh Alex.“Jadi…” Ava membuka suaranya lagi. “Pembicaraan soal pernikahan sebaiknya tida

  • Hubungan Terlarang Penuh Tantangan   DIDATANGI CALON MERTUA

    DIDATANGI CALON MERTUABukan Ashanti namanya jika hanya menerima. Ashanti mungkin bisa sabar saat dijadikan istri simpanan. Dia juga masih terima saat anak semata wayangnya dicatatkan sebagai anak dari istri sah suaminya. Tapi, Ashanti tidak bisa terima jika anaknya tidak bisa mendapatkan harta warisan suaminya.“Kita pergi ke rumah Ava,” perintah Ashanti kepada supir pribadinya.Ashanti sudah mengantongi alamat rumah Ava dari Fathan. Meskipun Ashanti harus memaksa dan meninggikan suaranya di depan asisten pribadi Nico, tapi Ashanti berhasil mendapatkan alamat Ava.“Tumben kamu mau nemenin tante lari pagi,” ucap Tya dengan nafas terengah-engah.“Aku butuh udara segar supaya berpikir tenang,” balas Ava sekenanya.Sebenarnya bukan itu alasan utama Ava menemani Tya olah raga pagi. Ava ingin memastikan tantenya tidak membuka me

  • Hubungan Terlarang Penuh Tantangan   MENANTU YANG TAK DIINGINKAN

    MENANTU YANG TAK DIINGINKAN Dugaan Ava benar terjadi. Video keributan dirinya dengan Aluna tersebar dalam hitungan detik. Netizen Indonesia terbukti tidak pernah tidur. Ratusan bahkan mungkin ribuan komentar bermunculan di semua media social yang menayangkan video tersebut. Ratu viral ‘Aluna’ memang tengah disorot atas kasus kehamilannya di luar nikah. Jadi berita apapun yang berhubungan dengan nama Aluna, sudah pasti ikutan viral. Nico menaruh ponselnya di atas meja kerja yang ada di dalam kamar tidurnya. Tangannya memijit keningnya yang tiba-tiba terasa sakit setelah melihat video dan membaca beragam artikel yang membicarakan tentang isi dari keributan Aluna dan Ava. Nico mengingat salah satu komentar yang menyebutkan bahwa Nico ternyata sudah menghamili dua wanita dalam kurun waktu yang hampir sama. Sekarang namanya bukan lagi disebut sebagai pria yang tidak bertanggung jawab. Tetapi sudah dicap sebagai pria ‘Red Flag’ yang meniduri wanita disana sini. Namun bukan sebutan ‘Red

  • Hubungan Terlarang Penuh Tantangan   BENCANA ATAU RENCANA

    BENCANA ATAU RENCANAAva berdiri cukup lama di depan televisi yang sedang menampilkan berita skandal Nico dan Aluna. Sebenarnya, hingga saat ini Aluna belum memberikan konfirmasi apapun terkait ayah dari bayi yang dikandungnya. Namun foto-foto Nico dan Aluna di hotel sudah cukup untuk membuat natizen berkesimpulan bahwa Nico adalah pria tidak bertanggung jawab.“Udah hampir sebulan, tapi beritanya masih panas aja.” Agnes berkomentar di samping Ava yang sama-sama sedang menonton berita di televisi.“Gimana gak panas, beritanya di gosok terus.” Suara Gita terdengar menyahut, membuat Ava dan Agnes bergegas meninggalkan tontonan mereka.“So, gimana?” tanya Ava, penasaran.Gita menganggukkan kepala beberapa kali. “Gue beneran hamil.” Senyum cantik Gita tersembul.Ava, Agnes, dan Tiwi bersamaan memeluk Gita. Mereka tidak tahu apa arti pelukan itu. Entah pelukan sayang atau pelukan kasihan. Mereka juga belum tahu, apakah kehamilan Gita akan menjadi bencana atau justru rencana indah dari Tuha

  • Hubungan Terlarang Penuh Tantangan   HAMIL

    HAMILNico hanya mematung. Menatap punggung Ava yang pergi menjauh hingga menghilang ditelan lift yang membawa gadis itu semakin jauh darinya.Nico tersenyum tipis.Lucu tapi juga dongkol. Ini pertama kalinya dia merasa tidak dihargai oleh seorang wanita. Wanita yang bukan apa-apa, bahkan siapa-siapa. Nico jadi menyesal karena sudah berusaha memberikan penjelasan pada Ava. Tapi, dia juga yakin jika dirinya akan lebih menyesal jika hanya diam sama, tanpa berusaha memberikan penjelasan kepada gadis itu.Lucu. Nico tersenyum lagi. Dia merasa seperti orang bodoh saat ini.Ava duduk terdiam di kursi halte bus yang sudah sepi. Gigi depannya mengigit ujung kuku jari tangannya tanpa dia sadari sepenuhnya. Pikirannya melayang. Merasa bersalah karena sudah bersikap kasar pada Nico. Tapi batinnya juga terus berteriak, memastikan apa yang dilakukannya sudah benar.Matanya lantas tertuju pada sebuah mobil yang melintas lambat di depan halte bus. Mobil yang bisa langsung Ava kenali pemiliknya. Mobil

  • Hubungan Terlarang Penuh Tantangan   TIDAK ISTIMEWA

    TIDAK ISTIMEWANico sadar, ada yang berbeda di masa tenang saat ini.Hampir tiga minggu, Alex tidak mengganggu Nico banyak permintaan dan suruhan yang kadang di luar nalar. Tapi masa damai seperti ini justru membuat Nico curiga. Terlebih lagi, Alex tidak terlihat bertindak apapun setelah Ava dengan berani mengancam dirinya.“Ada yang salah!” Nico bergumam sendiri di dalam ruangannya.Matanya tanpa sengaja menatap Ava yang sedang mengaitkan tas kerja dan berjalan menjauh dari meja kerjanya. Gadis itupun, memilih untuk tidak menyapa Nico sama sekali. Dan Nico pun, memutuskan mengikuti saran Fathan untuk berdiam diri dan tidak berusaha untuk menyapa Ava sementara ini.Tapi semua ini terasa salah untuk Nico. Genjatan senjata yang Alex lakukan, sangat mencurigakan. Bersikap acuh tak acuh pada Ava, juga bukan hal yang Nico inginkan. Huft! Serba salah.“Problem!”Nico mendapat pesan singkat dari Fathan. Dibawahnya, ada sebaris link website yang membawa Nico ke sebuah laman Youtube.“Masa tena

  • Hubungan Terlarang Penuh Tantangan   KEMARAHAN AVA

    KEMARAHAN AVASeorang wanita setengah baya terlihat sedang berdiri di dekat pintu masuk kamar tamu ketika Ava membalikkan badannya setelah puas mengomel pada Nico. Di tangan wanita itu ada sepasang pakaian Ava yang sudah tergantung rapi di gantungan pakaian berwarna hitam."Maaf, itu kayaknya baju saja." Ava mendekati wanita itu untuk mengambil pakaian yang dikenalnya."Silahkan." Kepala pelayan di rumah Nico itu tidak banyak bicara meskipun dia sudah cukup banyak melihat hal yang tidak biasa di hari ini."Makasih banyak udah di cuciin dan di gosokin bajunya." Ava mendadak canggung.Wanita itu tidak menjawab apapun. Hanya tersenyum manis pada Ava yang lantas pergi ke kamar tamu, tempat dia bermalam tadi.Walaupun tidak banyak bicara, tetapi lirikan wanita itu sudah berarti banyak untuk Nico. "I don't know. Dia marah-marah." Nico mengangkat bahunya. Berbicara pelan kepada wanita yang setia menjaganya selama ini.Wanita itu hanya mengangkat dagunya dan mengarahkannya ke kamar tamu. Mem

  • Hubungan Terlarang Penuh Tantangan   CANGGUNG

    CANGGUNGNico menatap wajah gadis yang tidur disebelahnya dengan serius. Jadi, seperti ini rasanya punya istri?Ada seseorang yang akan ditatap saat bangun pagi. "Konyol!" Nico lantas tersenyum sendiri. Bisa-bisanya dia berpikir soal istri. Padahal selama ini, dia berprinsip untuk tidak ingin menikah.Nico beranjak dari atas ranjang dengan perlahan. Dia tidak ingin membangunkan Ava yang masih tertidur dengan pulas. Gadis itu benar-benar terlihat menggemaskan saat sedang tidur. Membuat Nico enggan untuk pergi.Namun Nico tetap pergi juga. Meninggalkan kamar tamu yang sebenarnya tidak pernah digunakan untuk menerima tamu. Nico memang tidak suka ada orang lain yang menyambangi rumahnya. Dia suka ketenangan. Dia memilih untuk menjauhkan diri dari orang-orang yang hanya ingin mengambil keuntungan dari hidupnya."Tolong cuci cepat ya." Nico memberikan pakaian Ava kepada seorang pelayan wanita yang bekerja di rumahnya. "Hmm, kamar tamu gak usah di bersihin. Saya lagi ada tamu." "Baik, Pak."

DMCA.com Protection Status