Beranda / Romansa / Hubungan Gelap / Bab 96 Berlutut

Share

Bab 96 Berlutut

Penulis: Permen Jahe
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Pukul 12 tengah malam.

Suzy mendengar sesuatu dari arah jendela.

Terlihat tangan kokoh seseorang menahan pada pinggiran jendela, sebelum dia melompat masuk ke dalam.

Suzy tidak menengadahkan kepala. Dia fokus memoles kuku pada kakinya dengan cat kuku.

"Kamu terlambat," kata Suzy.

"Penjagaan di Keluarga Davis ketat," kata pria itu dengan suara datar.

"Berlutut!" pinta Suzy.

Pada saat itu, Suzy tidak perlu lagi terlihat baik di depan orang lain. Dia memberikan perintah yang sangat mencemooh.

Theo berlutut di lantai tanpa ragu-ragu.

Suzy memijakkan kakinya pada dada pria itu dan berkata, "Poles yang rapi."

Theo dengan diam mengambil botol cat kuku itu.

Dilihat dari keahliannya, sepertinya ini bukan pertama kalinya dia melakukan hal seperti itu.

Suzy memundurkan badannya dan berbaring di atas kasur, tidak mempedulikan bagaimana pria itu melihat pemandangan di balik roknya.

Dia membuka matanya untuk melihat lampu dan berkata, "Apa kamu merasa kalau Callista terlihat sangat familier?”

"Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hubungan Gelap   Bab 97 Diantara Lelaki

    Sesaat setelahnya.Callista melihat ke arah orang yang duduk di kursi kemudi dan berkata, "Maksudmu, kamu memintaku untuk mengalihkan Jason sehingga kamu bisa mencuri proposal?”"Apa maksudmu dengan mencuri? Aku ini Edbert Davis, anak kelima Keluarga Davis, bagaimana bisa aku melakukan hal buruk seperti itu?"Setelah berteriak, dia berkata, "Kakek tidak yakin apa mitra yang dipilih oleh Jason sesuai atau tidak. Ini karena dia khawatir tentang Jason."Edbert jarang mempunyai kesempatan untuk memperlihatkan kemampuannya kepada Kakek Eko dan sekarang Kakek Eko sendiri yang memberikannya pekerjaan, dia harus melakukannya dengan baik.Hanya saja semua informasi mitra yang lolos ronde pertama tersimpan di kabinet Jason.Edbert memikirkan cara untuk menemukan seseorang untuk mengalihkan Jason dan kemudian dia mengambil kesempatan untuk melihat.Orang yang dia pikirkan adalah Callista.Setelah mendengar rencananya, Callista hanya merasa itu adalah rencana yang tidak masuk akal, terutama ketika

  • Hubungan Gelap   Bab 98 Membantu Tunanganmu untuk Menjebakku

    Siapa yang bisa membayangkan kalau dalam hidupnya, Callista merasakan menjadi agen ganda.Di bawah pandangan kedua orang itu, langkah Callista menjadi kaku.Saat berjalan ke dispenser air, Callista jelas merasakan salah satu tatapan dari kedua orang itu memanas saat dia membungkuk.Suara air berhenti dan Callista berjalan menuju Jason dengan membawa air."Jason, ini airnya diminum."Jason yang bersandar malas ke kursi malas, tidak ada niat untuk bangun.Callista harus membungkuk untuk memberikan air itu.Edbert yang sudut pandangnya tertutupi oleh Callista merasa bersemangat.Pikirannya penuh dengan kata 'jatuh!'Callista tidak ingin membantunya sama sekali. Dia memegang pegangan cangkir di satu tangan dan tangan satunya menopang bagian bawah cangkir, berhati-hati untuk tidak menumpahkan air dalam cangkir itu.Saat sudah hampir dekat dengan tubuhnya, Jason baru bersedia merentangkan tangannya.Saat Jason akan menyentuh cangkir, tangannya tiba-tiba berubah arah."Aduh!"Callista yang me

  • Hubungan Gelap   Bab 99 Kulit Mulus Adik Ipar Tidak Boleh Terkena Panas

    Memegang baju yang masih tersisa panas tubuhnya dan melihat pria tak berbusana itu, Callista merasa hal ini akan mengarah ke arah yang ganjil.Takut gairahnya bergejolak, Callista tidak berani melihat ke arah Jason dan berjalan ke alat pengering untuk mengeringkan pakaian.Suara 'Ngung!' dari alat pengering rambut setidaknya agak membantu menutupi gejolak dalam diri Callista saat ini.Terdapat sebuah pernyataan metafisika, kalau manusia punya mata ketiga, yang dapat merasakan medan magnetik yang tidak terlihat oleh indra penglihatan manusia biasa.Seperti saat ini, tanpa melihat ke belakang, dia masih bisa merasakan seseorang mendekatinya dari belakang.Rasa panas menekan punggungnya dan perlahan-lahan menyelubungiya.Dia tidak benar-benar berusaha untuk melepaskannya sambil berkata, "Jangan bercanda terus, aku sedang mengeringkan pakaian."Tangan Jason yang menyilang memeluknya dari belakang, dia bisa mendengar suara tawa ringannya ditengah suara dengungan alat pengering."Kamu lanjut

  • Hubungan Gelap   Bab 100 Apa yang Kamu Lakukan dengan Jason!

    Pupil mata Callista menyempit dan pandangannya ke Jason tampak seperti seseorang yang sedang melihat orang gila.Kata-kata itu sangat keterlaluan, Edbert pun merasa kata-kata itu tidak enak di dengar.Dia melihat Callista dan kemudian Jason, tatapan kecurigaan muncul di matanya.Callista melihatnya dan tahu kalau dia menaruh curiga.Hanya saja situasi ini tidak bisa dijelaskan. Sekalinya dijelaskan, itu akan menjadi kenyataan.Callista hanya bisa mempertahankan ketenangannya dan berkata, "Terima kasih, Jason. Kalau begitu kami pergi dulu."Setelah berbicara, Callista secara naluriah memegang lengan Edbert.Edbert juga menyadari kalau pergi adalah hal yang paling penting saat ini, jadi dia pergi bersama Callista.Segera setelah keluar dari Sunsity, dia menghempaskan tangan Callista."Apa yang kamu dan Jason lakukan di kamar mandi?"Mata Callista bergerak sedikit dan bertanya, "Kamu yang mengaturnya sendiri, kenapa malah bertanya padaku?"Edbert tersedak sebentar dan berkata, "Aku mengat

  • Hubungan Gelap   Bab 101 Jason Davis Ingin Bekerja Sama Dengan Keluarga Lopez?

    Dalam sekejap, suasana di dalam mobil menjadi sunyi senyap.Tuan Besar Eko Davis terpaku hingga tidak bisa berbicara, sementara Callista terlalu terkejut untuk berbicara.Keluarga Lopez.Tuan Jason ingin bekerja sama dengan Keluarga Lopez.Urusan bisnis seperti ini, tentunya harus berbicara dengan orang-orang yang berkuasa terlebih dulu.Kalau begitu, bukankah Jason harus datang ke Kota Sakata?Callista menelan rasa pahit di tenggorokannya dengan susah payah dan menahan napas menunggu tanggapan dari Tuan Besar Eko.Tuan Besar Eko menenangkan pikirannya usai terkejut barusan dan mengumpat dengan suara lirih, "Dasar bangsat!"Kalau di Kota Sakata, masih ada ruang untuk bergerak.Sebaliknya, kalau berhubungan dengan Keluarga Lopez akan kesulitan.Markas utama Keluarga Lopez ada di Kota Guno dan itu di luar jangkauan mereka.Tidak hanya itu, tingkatan status Keluarga Lopez di Kota Guno dan Keluarga Davis di Kota Sakata hampir sama sehingga menjadi masalah yang benar-benar rumit.Jason memi

  • Hubungan Gelap   Bab 102 Tertangkap oleh Edbert

    "Yang sudah berlalu, aku tak akan mengatakannya lagi. Tapi yang baru-baru ini, saat aku membutuhkan uang, kamu langsung tidak mengatakan apa pun dan memberikan uang penutup mulut yang diberikan oleh orang tua kita kepadaku. Kamu yang melakukannya, bukan?" ujar Edbert menangkupkan tangannya di dada dan menyipitkan mata memandangi Callista.Senyum Callista sontak menghilang.Callista memberikan Edbert uang itu karena tidak peduli berapa banyak yang diberikannya, pada akhirnya uang itu akan kembali padanya. Tentu saja tidak masalah.Hanya saja Callista tidak bisa mengatakannya, dia diam mengamati saat ekspresi Edbert yang berubah menjadi lebih sombong.Edbert masih melanjutkan, "Lalu hari ini, kamu tahu betapa berbahayanya hal ini, tapi kamu masih menyiram air ke Jason. Bukankah kamu melakukannya untukku?"Callista terdiam lagi.Jelas Jason yang telah melakukan hal tidak bermoral itu, sementara saat itu kebetulan hanya ada air dalam gelasnya saja, tetapi bagaimana berubah menjadi Callista

  • Hubungan Gelap   Bab 103 Emosi dan Pengkhianatan

    Rasa dingin berembus mengenai dada Callista, dia membeku selama dua detik lalu dengan kuat berusaha menarik lagi kerah blusnya."Edbert, jangan melangkah terlalu jauh!" pinta Callista.Edbert tidak bisa lagi mendengar perkataannya. Sepasang mata Edbert memerah dan memeloti Callista dengan tajam.Karena, Edbert melihat ada tanda jari di atas tali bra berwarna merah itu.Emosi dalam diri Edbert berkobar-kobar dan telah mematikan setiap saraf yang ada.Hanya dengan melihat warna pekat dari bekas jari-jari itu saja, Edbert bisa membayangkan betapa bergairahnya waktu Callista bersama pria bajingan itu.Bayangan Callista bergumul di tempat tidur dengan seorang pria, bahkan sempat terlintas langsung di depan matanya.Setiap episode drama ranjang berputar dan menantang martabat Edbert sebagai seorang laki-laki.Dia menatap bibir Callista yang membuka dan menutup, hanya satu hal yang terlintas dalam benaknya sekarang.Edbert akan memberi pelajaran pada wanita jalang yang tidak tahu berterima ka

  • Hubungan Gelap   Bab 104 Tuan Jason Ingin Mengubah Seleranya

    Saat keluar dari mobil, Callista menundukkan kepalanya dan berusaha untuk tidak menatap mata Jason."Kak Jason."Suara Edbert terdengar lirih, bahkan terkesan kecil di tempat parkir yang kosong.Jason menjepit rokok disela jari-jarinya, dia tampak tersenyum dan berkata, "Edbert, bukankah setelah mengantar adik ipar pulang akan kembali ke Sunsity untuk balik bekerja, kenapa malah membolos?"Seperti pada umumnya kalangan anak muda yang tertangkap basah saat membolos kerja, ekspresi Edbert tidak bisa lagi mengamuk seperti tadi, dia tergagap-gagap untuk menjelaskan."Ah! Ini Callista yang bilang dia lapar dan memintaku menemaninya makan siang."Pandangan Jason langsung tertuju pada Callista, "Benarkah begitu, Callista?"Callista tidak ingin banyak bicara, hanya menganggukkan kepalanya.Sementara Jason melihat Callista, Edbert juga mengamati Jason, kecurigaan di matanya makin meningkat.Suasana di antara mereka terkesan aneh, Gilbert terpaksa bertindak untuk menjernihkan suasana."Tempat pa

Bab terbaru

  • Hubungan Gelap   Bab 210 Kamu Telah Banyak Membantuku

    Kebetulan, sekarang jam sibuk saat orang mulai pulang kerja, beberapa ruas jalan macet sehingga orang yang ada di jalan terihat panik.Callista terus saja melihat ponselnya, takut Jason akan berpikir dia akan berniat kabur lagi, lalu Callista mengambil ponselnya dan bersiap untuk menelepon Jason.Ponselnya tidak mengeluarkan suara, ini membuatnya semakin panik.Keadaan ini, membuatnya sangat takut saat memasuki Paviliun Marlion.Melewati taman kecil dan melihat lampu yang telah menyala di ruang tamu.Callista menelan ludah, dia memperlambat langkah kakinya dan diam-diam masuk ke dalam. Jason yang duduk di atas sofa, mengangkat kakinya di meja dan memainkan ponsel yang ada di tangannya, tetapi dia tidak mendongak kepalanya untuk melihat Callista."Sudah datang."Callista menggigit bibirnya, "Jalanan macet, aku ....""Omong kosong ini tidak perlu dibicarakan lagi."Jason melempar ponselnya, lalu menolehkan pandangannya ke Callista yang perasaannya sekarang tidak tenang, lalu dia menunju

  • Hubungan Gelap   Bab 209 Dia Masih Ada Rencana Terakhir

    Callista bernapas dengan tersengal-sengal, "Uang itu, memang sudah ditransfer ke luar negeri, tapi bukan seperti yang kamu pikirkan, aku akan membeli sesuatu dengan uang itu.""Oh?"Jason sangat senang menikmati kegelisahan yang dirasakan Callista saat ini, lalu dia berkata, "Barang apa yang membuatmu sampai menghabiskan banyak waktu dan tenaga?""Meski aku mengatakannya, Tuan Jason pasti tidak akan percaya, bagaimana kalau kita langsung pergi lihat saja?" Callista dengan tulus mendiskusikan dengan Jason.Jason tidak mengatakan ya atau tidak. Dia hanya mengamati gerak gerik Callista.Reaksi Callista membuat Jason merasa sangat aneh.Dalam pemikiran Jason, Callista mungkin akan mengodanya, bahkan berpura-pura terlihat kasihan.Satu-satunya yang tidak terpikirkan oleh Jason, sikap Callista tetap tenang, dia bisa memberikan jawaban yang masuk akal.Callista bahkan tidak menunda, melainkan ingin membawanya, "Melihat secara langsung dengan mata kepalanya sendiri."Semua ini membuat Jason m

  • Hubungan Gelap   Bab 208 Aku akan Melakukannya dengan Pelan

    Kalau Jason bisa bersikap patuh, itu baru aneh namanya. Jason dengan tangan yang panas meraba kulit Callista yang lembut."Kenapa dengan kondisi kita sekarang?"Callista mendongakkan matanya ke arah rumah sakit dermatologi, "Bukankah kamu mengatakan takut orang akan salah paham padaku, kalau aku pergi ke spesialis dermatologi? Sekalian saja, aku buktikan pada mereka."Mendengar kata itu, Callista merasa kata yang diucapkan sebelumnya seperti senjata makan tuan, tidak lama kemudian wajahnya menjadi muram.Kenapa Callista bisa lupa, selama ini Jason tidak pernah mau dirugikan.Memikirkan kapan saja Julia akan kembali ke mobil, Callista hanya bisa menenangkan Jason dahulu baru membuat rencana selanjutnya.Callista merangkul pergelangan tangan Jason dengan kedua tangannya dan berkata, "Tuan Jason sangat perkasa ... apa perlu dibuktikan lagi? Callista yang di depannya sesekali melirik ke pintu masuk rumah sakit, sambil menyenangkan hati Jason.Ujung jari Callista menggosok pergelangan tang

  • Hubungan Gelap   Bab 207 Terkejutkah?

    Terlihat satu persimpangan jalan lagi, mereka akan sampai di tujuan.Mobil yang mengikuti dari belakang makin mendekat.Saat Callista merasa segalanya akan berakhir di sini, tiba-tiba dia terpaku pada layar navigasi yang bertuliskan nama rumah sakit.Seketika itu juga, Callista tidak memedulikan Julia melihat atau tidak. Callista hanya bisa memanfaatkan lampu merah yang sedang menyala untuk mengetik kalimat di pesan teks.Saat lampu hijau menyala, Callista melajukan mobilnya sambil melihat ke belakang dengan kaca spion.Sesampainya Callista di persimpangan jalan, mobil yang sebelumnya mengikutinya, malah membelok ke samping area parkir supermarket yang ada di dekat sana.Callista merasa lega, kemudian dia melajukan mobilnya menuju rumah sakit.Pada saat yang sama, Jason mengetuk layar ponsel dengan tangan besarnya, membaca sms dengan serius.[Kita akan pergi ke rumah sakit spesialis dermatologi, kalau ada orang melihat mobil Tuan Jason ada di sana, bukankah nanti akan merusak citramu?]

  • Hubungan Gelap   Bab 206 Sampai Jumpa Saat Turun Nanti

    "Ini ...."Callista tampak malu dan menutup mulutnya, lalu berbisik, "Sebenarnya, kami tidak punya anak, karena Edbert yang kurang mampu." "Apa!" pekik Julia."Bagaimana mungkin!" serunya tidak percaya.Julia tampak marah, "Omong kosong apa yang kamu bicarakan!"Callista tidak berdaya dan berkata, "Bu, Anda yang meminta saya untuk mengatakannya." Melihat wajah serius Callista, ekspresi Julia berubah menjadi khawatir.Sebagai seorang wanita, Julia tahu apa arti masalah ini.Julia paling memperhatikan muka, putranya memiliki masalah seperti itu, ini lebih buruk daripada membunuhnya.Gaya angkuhnya tidak ada lagi, ketika Julia berbicara lagi, kesombongannya sedikit berkurang, "Apa yang kamu katakan itu benar?"Callista menjawab dengan serius, "Bu, bagaimana saya bisa bercanda tentang hal semacam ini?" Setelah berbicara, Callista menambahkan dengan lemah, "Tapi hal semacam ini melukai harga diri pria, tolong jangan menyebutkannya di depan Edbert. Kalau itu adalah masalah psikologis, sal

  • Hubungan Gelap   Bab 205 Untuk Memotong Lidah Pembohong Kecil

    Sunsity.Begitu Peter memasuki ruangan itu di pagi hari, Rudy menyapanya dengan suara yang nyaring."Kak Peter, pagi!"Peter hampir mati ketakutan, raut wajahnya begitu garang. Dia mengedipkan mata dan mengisyaratkannya untuk diam. "Ssst!"Rudy tampak bingung, "Kamu ingin buang air kecil?"Peter hampir pingsan dan memberi isyarat agar Rudy bergegas pergi.Alasan kenapa dia sangat gugup, terutama karena setelah empat hari berturut-turut, Tuan Jason memintanya untuk memeriksa masalah ini tetap tidak ada petunjuk.Ini yang menyebabkan Peter sangat ingin bersembunyi, ketika dia melihat Jason akhir-akhir ini.Tepat ketika, Peter akan menyelinap keluar seperti beberapa hari yang lalu, sebuah kalimat melayang keluar dari pintu yang terbuka di samping, "Peter, ke sini!"Peter memukul keningnya. Hari telah tiba!Memasuki ruangan, Peter menundukkan kepalanya dan tidak berani mengangkatnya, dengan tergagap menyapa, "Kak Jason!" Jason meliriknya dan kemudian melihat kembali ke ponselnya."Kamu si

  • Hubungan Gelap   Bab 204 Orang yang Bersembunyi di Kamar Mandi itu adalah Callista

    "Apa artinya tidak ada foto?"Raungan terdengar dari sebuah vila kecil di Kota Sakata."Bukankah kemarin kamu telah mengatakan berhasil melacak pelacur itu? Bagaimana bisa tidak ada fotonya?"Jessica berbicara dengan suara serak pada ponselnya.Suara samar seorang detektif swasta datang dari pengeras suara, "Hmm, setelahnya kami kehilangan titik keberadaannya, jadi tidak bisa mengambil fotonya," kata detektif itu berusaha menjelaskan. "Baru-baru ini, kami memiliki terlalu banyak menerima tawaran juga. Jadi tidak ada waktu untuk melakukan ini lagi, Anda bisa mencari tempat lain saja.""Toot toot!" suara telepon dimatikan."Hei? Hei!" teriak Jessica.Melihat orang itu benar-benar menutup teleponnya, Jessica hampir menjadi gila.Sejak Jessica diusir dari Keluarga Davis, dia telah berubah dari status setengah putri di Keluarga Davis menjadi seorang gadis yatim piatu yang bukan apa-apa.Jessica merasa telah menjadi bahan tertawaan kalangan kelas atas di Kota Sakata.Bahkan Edbert, yang sela

  • Hubungan Gelap   Bab 203 Ayo, Kita Kawin Lari

    "Tak kusangka, Callista, kamu masih memiliki hubungan dengan Keluarga Lopez."Suzy mengambil sepotong kecil makanan penutup dan memandang Callista yang berada di sisi berlawanan sambil tersenyum.Callista berhenti mengunyah dan dia menyesap es buah untuk menekan rasa manis di mulutnya."Kak Suzy memang pandai bercanda, Keluarga Lopez jauh di Kota Guno. Mana mungkin, aku akan ada hubungannya dengan Keluarga Lopez," ucap Callista."Benar juga," ucap Suzy.Suzy melihat ekspresi Callista seperti biasa, dia beralih berbicara dari sisi lainnya."Sepertinya, Wendry telah melakukan sesuatu yang tidak pantas, jadi membuatmu harus mengeluarkan uang untuk menyumpalnya," ujar Suzy penasaran.Karena Callista telah membiarkan Suzy bertindak, keberadaan uang itu tentu saja tidak dapat disembunyikan darinya.Callista memilih alasan yang masuk akal, "Keluarga Garcia bekerja sama dengan Gedung NYC milik Kak Christian. Kebetulan, Wendry melihatku keluar masuk sana sebelumnya, kalau sampai hal ini menyeba

  • Hubungan Gelap   Bab 202 Semoga Tuan Jason Bermain dengan Puas

    Mendengar ini, Callista tertegun sejenak.Beberapa kata ingin diucapkan, tetapi tanpa status, semuanya kembali ditahan olehnya.Callista sambil tersenyum ringan berujar, "Baiklah, Tuan Jason. Berhati-hati di jalan, ya." Melihat wajah Callista terlihat seperti biasa, Jason berseloroh langsung, "Ya, nanti ingat kirim sms, kalau tubuhmu sudah mulai nyaman." Kalimat yang terdengar bercanda, malah seperti baskom berisi air dingin yang turun menyirami Callista.Kata-kata ini secara terbuka memberi tahu inti dari hubungan mereka, hanyalah sebatas untuk memuaskan nafsu semata dan bukan atas dasar cinta.Callista menelan emosi di tenggorokannya, lalu mengangguk sambil tersenyum, "Baik, aku juga berharap Tuan Jason bersenang-senang malam ini." "..."Kekuatan yang menekan sudut bibir Callista sepertinya berbobot seribu kilogram. Semuanya runtuh, begitu pintu kamar itu tertutup.Semangkuk sup di atas meja yang sebelumnya, dia merasa sangat nikmat. Kini, terasa dingin dan kental, juga terlihat s

DMCA.com Protection Status