Share

Semakin Kacau Balau

"Oh, Aldert  … Kembalikan kucingku!" aku setengah berteriak, "Oh, bandanaku!" rasanya seperti anak ayam dikejar-kejar musang. 

Bayangkanlah!

Aldert beranggapan itu anak kucing sungguhan. Tanpa perasaan berdosa sedikit pun dia melepas bandana lucu dan imut itu  dari kepalaku, membawanya ke dapur. Suara miaw, miaw, miaw-nya cukup membuat marah. Terlebih saat Tante Ariane mengingatkan kalau itu boneka, tak bisa makan ikan tuna kaleng tapi Aldert malah mengamuk. Oh  aku merasa terdampar di rumah sakit jiwa!

"Aldert?" antara takut dan harus aku memanggil. Berusaha merebut kembali bandanaku dari tangannya, tentu saja. Itu pemberian Mama, mana mungkin aku membiarkannya musnah di tangan Aldert? "Please, tolong kembaliin bandana aku?"

 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status