Share

Oh, Tidak!

Setengah sadar, aku menerima gelas putih transparan dari petugas laboratorium. Seramah dan sehangat apa pun dia melayani, tetap saja hatiku hancur. Remuk. Aku benar-benar takut sekarang. Bagaimana kalau perbuatan jahanam biadab Arnold dulu itu benar-benar membuahkan hasil? 

Maksudku, bagaimana kalau aku benar-benar hamil? Ya Tuhan! Apa yang harus aku lakukan sekarang? 

"Nanti kalau sudah ditampung, tolong diserahkan ke loket yang tadi ya, Mbak?" 

"Eh, oh, iya Bu. Sa---ya ke toilet dulu. Permisi?" 

Petugas laboratorium itu tersenyum ramah. "Iya, silakan Mbak. Hati-hati, ya?"

Aku tak menjawab. Tak mampu berkata-kata lagi untuk lebih tepatn

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status