Share

Part 30 Akibat

Author: Rita Febriyeni
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Ini sudah membuang banyak waktuku. Inur sepertinya sengaja menghindar mengakui kesalahannya. Begitupun Jaka, ia tak langsung pulang seolah meremehkan masalah ini. 

"Ini hp-mu!" Kuberikan ponsel Inur yang tadinya kurebut agar bisa bicara dengan Jaka.

"Lancang amat, kamu kira ini hp kamu? Main rebut aja," cerocos Inur kesal sambil menerima kasar ponselnya.

"Jika tidak begitu, suamimu akan memperlama waktuku di sini. Kamu kira aku tak punya kerjaan lain, ngurusin ini berjam-jam."

"Ya udah pulang sana! Ngapain juga di sini."

"Hoy, Inur! Kamu mau menghindar dengan cara mengusir Rina? Jangan anggap Rina bodoh," sela bu Salma. 

Terlihat kekesalan bu Salma ke Inur. Tentu karena mereka selesai main jambak-jambakan. Tatapan Inur ke bu Sal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
kenapa gak dilaporin aja ya.. Rin dh termasuk baik loh
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
Kl aku jadi rina sih langsung aku laporin
goodnovel comment avatar
Atun
cara buka bab gratis
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Hinaan Dari Keluarga Suami   Part 31 Kembali Kerja

    "Jangan bikin berita bohong menyudutkan kami! Apa kamu sengaja mempermalukan keluarga ulah ucapanmu itu."Stela yang tadinya cuek dengan ucapanku tentang mas Bayu ingin bunuh d*r*, akhirnya bersuara juga. Dan bukannya prihatin tapi ia malah merasa malu seperti aku mengumbar berita bohong, atau ibarat sebuah aib."Terserah kamu, seandainya kamu di posisi suamiku, dihina oleh keluarga karena cacat fisik. Apa kamu tak merasa tertekan? Makanya bicara itu dipikirkan.""Sudah sudah! Kamu sudah dapat semua yang kamu mau. Senang mempermalukan kami depan orang banyak? Sekarang jangan sok mau menasehati!" Ibu mertua juga ikut menyalahkanku."Bu, Mas Bayu itu anakmu. Seharusnya beri dukungan dengan kondisinya. Tapi apa yang ia dapat, aku rasa ibu sudah tau jawabannya. Semoga hati nurani Ibu sebagai wanit

    Last Updated : 2024-10-29
  • Hinaan Dari Keluarga Suami   Part 32 Balas Budi?

    Pov Stela"Syukurlah kamu sadar posisimu, biarpun udah nikah dengan Mas Bayu, tetap aja kamu bukan siapa-siapa," tukasku kesal."Aku pegang kata-katamu. Ingat ya, bukan siapa-siapa," balas Rina menekan.Mana mungkin aku mau kalah. Selama ini ia tak lebih dari pembantu setelah numpang hidup di rumah ibu waktu itu. Lagian hingga sekarang ia belum bisa menguntungkan hidupku. Jadi tak perlu menganggapnya."Aku beri waktu sepuluh menit, jika ceritaku yang kamu curi belum dihapus, nama dan fotomu akan viral karena seorang plagiat."Gila! Ia mengancam menyebarkan foto aku? Oh tidak, apa kata dunia seorang Stela berpendidikan ketahuan mencuri cerita. Apa kata Kelfin? Ia pasti bertambah ilfeel dan ..., oh tidak! Aku harus segera menghapusnya.

    Last Updated : 2024-10-29
  • Hinaan Dari Keluarga Suami   Part 33 Beli Mobil Bekas

    Pov BayuAku meninggalkan rumah ibu. Air mata berjatuhan seiring langkah. Ibu minta aku bayar hutang dilahirkan. Apakah pantas ada hutang antara ibu dan anak kandung?Ibu, tahukah kamu jika aku sangat merindukanmu. Aku tahu bukan seorang anak yang bisa dibanggakan. Aku membuatmu malu. Sebanyak apapun hinaan dilontarkan, tak pernah hati ini menyimpan dendam. Justru aku merasa bersalah karena tak bisa memanggakanmu. Ibu ....Jika Stela bicara tidak mengakui aku kakaknya lantaran malu, aku masih bisa terima dan rasa sedih ini, tak seperti yang kurasakan saat ibu menuntut hutang melahirkanku. Kenapa hanya padaku ibu berani menuntut. Kenapa Stela dan mas Jaka diperlakukan baik. Bukankah kami terlahir dari rahim yang sama.Angin sore segera berlalu. Angkot yang membawaku pergi meninggalkan rumah ibu dengan berjuta ke

    Last Updated : 2024-10-29
  • Hinaan Dari Keluarga Suami   Part 34 Berbalik Arah

    Aku hanya menanggapi tersenyum kecil saat Jaka dan Inur meremehkan kami. Kami datang pakai mobil pribadi tapi mereka yang berkoar-koar seolah kami datang untuk memanas-manasi mereka. Padahal niatku datang karena menghargai mas Bayu. Kalau bukan karena suamiku, tak sudi aku menginjakkan kaki di rumah ini.Awalnya aku keberatan ikut ke sini. Tapi setelah melihat raut wajah mas Bayu, ada rasa tak tega. Ini lebih ke saling menghargai. Bapak sering berikan nasehat, turuti ucapan suami selagi tidak menentang agama. Itulah yang berusaha kulakukan."A-apa? Kalian beli mobil ini?" Suara Jaka terdengar gugup. Aku tahu ia masih belum percaya. Ekspresi mukanya mangap berulang kali"Tapi kok bisa?" Inur pun masih belum bisa menyembunyikan keterkejutanya. Norak juga."Perlu aku jelaskan agar tidak ditud

    Last Updated : 2024-10-29
  • Hinaan Dari Keluarga Suami   Part 35 Pergi

    "Ibu nggak mengusir kamu, Jaka. Tapi bukankah kamu mau pergi dari rumah ini agar tak ada beban bayar listrik. Ya sudah, lakukan." Ibu mertua memperjelas ucapannya hingga Jaka dan Inur langsung beradu pandang."Tapi, berarti, berarti Ibu nggak peduli aku lagi?"Entah kenapa aku merasa Jaka justru sebenarnya tak ingin pergi dari rumah ini. Jika dihitung, untuk ngontrak mungkin akan lebih mengeluarkan biaya banyak. Biaya kontrakkan perbulan dan ditambah bayar listrik dan air."Kok malah bertele-tele, bukankah tadi Mas Jaka ngancam Ibu tentang nggak mau bayar listrik? Tuh Ibu udah suruh pergi biar kalian nggak repot bayar listrik. Tenang aja, kami bisa tanpa kalian." Stela tampak merasa puas dengan ucapan ibunya."Mas, kita ngontrak di mana?" tanya Inur."Sebai

    Last Updated : 2024-10-29
  • Hinaan Dari Keluarga Suami   Part 36 Beda Pendapat

    Aku dan mas Bayu langsung beradu pandang mendengar ucapan Stela. Dengan bernada baik dan tutur kata yang hampir tak pernah terdengar, ia minta kami balik lagi ke rumah ini. Dan itupun setelah Inur dan Jaka pergi."Apa?" tanyaku berusaha meyakinkan diri. Dalam waktu sebentar Stela langsung berubah.Apakah aku senang dan tersanjung karena Stela berubah? Maaf jika aku tak tergugah. Ini hanya lantaran menghargai suamiku dan rasa kasihan ke ibunya. Jika diingat dan dendam yang telah lalu, mungkin tak sudi ke rumah ini. Ya Allah, maaf jika aku masih mengingat yang telah lalu."Iya, Mbak. Tolong maafkan aku dan Ibu. Kini Mbak Inur sudah pergi, aku sadar jika ia bukan kakak ipar yang baik."'Bukan kakak ipar yang baik' kalimat itu mengingatkanku tentang hinaannya dulu. Sebutan 'menantu gila' pernah ia lontarkan sambil

    Last Updated : 2024-10-29
  • Hinaan Dari Keluarga Suami   Part 37 Dulu Dan Sekarang

    Ada pepatah mengatakan, darah lebih kental daripada air. Jadi ikatan darah tak bisa dipisahkan dengan cara apapun. Inilah yang kulihat dari mas Bayu. Sebanyak hinaan yang diterima dari saudara dan ibunya, tetap saja mereka ada hubungan darah.Perdebatan ini terjadi di depan orang tuaku. Bahkan mas Bayu tak segan mengadu seolah ia yang benar dan aku yang salah karena tidak patuh suami selagi tidak menentang agama. Sepertinya mas Bayu sangat tahu sifat bapak. Ya, bapak selalu memberi nasehat itu."Kok ngomong gini sih, Mas? Apa aku harus mengerti kamu terus dan terus!"Tak terima saat ia bicara seolah aku bersikap mentang-mentang. Lagian selama ini aku masih menghormatinya meskipun akulah yang mencari uang. Tapi, kenapa ia bicara ini?"Aku tau jika aku suami yang tidak sempurna. Maaf, Rin, aku ...." M

    Last Updated : 2024-10-29
  • Hinaan Dari Keluarga Suami   Part 38 Bayar Dengan Tenaga

    "Sudah, sudah! Jangan ribut lagi." Akhirnya ibu mertua berhasil bersuara lantang. Kondisi masih sakit tapi karena Inur dan Jaka berdebat di depan kami, ini membuat keributan.Aku tak peduli mereka mau bertengkar atau tidak. Namun yang jadi fokus pikiran, tidak mungkin aku mau menampung mereka begitu saja dengan gratis. Tak ada uang tenaga pun jadi."Mau kalian bertengkar tetap saja tak bisa merubah keadaan.""Aku nggak terima disalahkan, selama ini kamu nuntut agar aku tetap berdandan agar kamu nggak malu sama teman-teman kamu, Mas. Tapi kenapa aku disalahkan?" Mata Inur mulai berkaca."Bukan gitu, Nur. Aku hanya bingung, sekarang untuk biaya harian kita nggak punya." Suara Jaka sudah mulai melunak.Melihat reaksi Jaka, kembali teringat saat dulu mas Bayu baru ke

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Hinaan Dari Keluarga Suami   Part 75 Tamat

    Mas Bayu menelepon memberitahukan tentang kematian Stela. Innalillahi, tak menyangka jika umur Stela sependek ini. Bahkan yang lebih parahnya, Stela pendarahan hebat karena ingin menggugurkan kandungannya. Pemikiran yang pendek hingga gadis seperti Stela mau melakukan hal yang membuat ia kehilangan nyawa. Teringat bagaimana dengan angkuh, ia menghina dan membanggakan pendidikannya. Hanya saja pendidikan belum tentu membuat seseorang berpemikiran panjang. Semoga Tuhan mengampuni semua dosa Stela, Aamiin."Kamu penyebab anakku mati! Kamu yang membunuh anakku! Kamu pembawa sial!"Baru menginjakkan kaki di sini, mataku langsung disuguhkan pemandangan yang sangat memprihatinkan. Ibu mas Bayu menyalahkan Inur di depan para pelayat. Sebuah alasan yang tak berlogika, kenapa Inur disalahkan atas kematian Stela. Astagfirullah'alazim ... Astagfirullah'alazim.

  • Hinaan Dari Keluarga Suami   Part 74 Duniaku Terasa Mau Runtuh

    Pov Bu IdaRasanya duaniaku mau runtuh. Siang ini ada seseorang datangkerumah memberi kabar tentang Stela. Dan yang membuat rasanya hampir berhentibernafas, Stela pendarahan di sebuah rumah seorang wanita, yang diketahui bahwawanita itu adalah dukun beranak. Ya Tuhan, jangan renggut anakku.Tadinya aku sudah sangat senang melihat Stela tidak lagimurung. Ia berdandan cantik seperti biasa ke kampus. Bahkan saat minta izin,terlihat senyum mengambang di bibirnya. Ia putriku yang cantik danberpendidikan.Berbagai cara telah dilakukan untuk menutupi kehamilanStela. Namun setelah kedatangan Leha, ia semakin terpuruk karena para tetanggamengetahui kehamilannya. Putri yang dibanggakan dengan berpendidikan, dimanjadan bahkan semua kemauannya selalu dipenuhi semaksimal kemampuanku, akhirnyabernasib seperti ini. &

  • Hinaan Dari Keluarga Suami   Part 73 Stela

    Pov BayuMungkin saat ini Rina sudah mendapatkan apa yang ia mau.Surat cerai. Tak ingin larut dalam kesedihan akan rasa kehilangan, setiappulang kerja aku menyibukkan diri berkebun. Maksudnya berkebun dengan polybagdi halaman rumah. Dan kini, rumah terlihat hijau dengan sayuran yang mulaimenampakkan banyak daunnya. Sebuah hobi yang juga menghasilakan uang meskipuntak banyak.“Ini kopinya, Bay.”Kupalingkan muka ke teras, ibu meletakkan secangkir kopi dimeja. Tanpa diminta, ibu selalu melakukannya. Kadang sepiring pisang gorengjuga menemani memanjakan lidah. Hidangan sederhana yang mengingatkan aku padaRina. Dulu ia yang sering menghidangkan itu. Rina ..., rindu ini hanya untukmu.Setelah mencuci tangan, aku duduk di teras. Menikmatisuasana sore yang akan

  • Hinaan Dari Keluarga Suami   Part 72 Maaf

    Rasanya tak menyangka jika Inur akan seperti ini. Kulitwajah mulus, putih dan glowing sudah tak terlihat. Yang ada hanya seseorangyang mepunyai kulit bekas melepuh karena terbakar. Tapi hanya di bagian pipisebelah kanan, namun tetap saja terlihat mengerikan. Astagfirullah’alaziim.“Ka-kamu bukan Inur, tidak mungkin.” Jaka mungkin syokdengan apa yang dilihatnya. Dan mungkin semua orang di ruangan ini juga sepertiitu.“Mas, aku Inur istrimu,” lirih Inur berusaha mendekati Jaka.“Jangan mendekat! Aku takut melihatmu.”“Apa kamu tak bisa lihat jika Jaka takut melihatmu?” ketusibu mas Bayu. Dari cara bicaranya, bisa dipastikan jika ia tak menyukai Inur.“Bu, aku istri Mas Jak

  • Hinaan Dari Keluarga Suami   Part 71 Bertemu Jaka Dan Inur

    “Kita jalan-jalan ke mana, Rin?” tanya Ibu sambil memasukanmakanan ke rantang.“Ke danau aja, Bu. Di sana pemandangannya bagus.”“Nggak apa-apa rumah makan ditinggal?” tanya bapak sepertienggan pergi. Tentu saja bapak merasa senang dengan usaha rumah makan ini. Kamibisa makan enak dan menghasilkan uang. Dari penghasilan rumah makan, tak lupa disisihkanuang buat biaya kuliah Yana. Dan ini lebih baik dari dulu saat bapak menjadipemulung.“Sekali-sekali apa salahnya kita refreshing, Pak. Lagian adaDoni yang ngurusin rumah makan kita. Kita percayakan saja, toh ia orangnyajujur kok.”“Bukan itu masalahnya, hanya saja Bapak merasa nyamanmengurus usaha ini.”“Iih, Bapak.

  • Hinaan Dari Keluarga Suami   Part 70 Berita Datang

    Pov Bu Ida“Wah, banyak sekali belanjaanmu, Stel.”“Iya dong, Bu. Kapan lagi aku menikmati hidup kalau bukansekarang.” Stela duduk sambil meletakkan semua belanjaanya di meja. “Ini untukIbu.” Stela menyodorkan sebuah kantong belajaanya padaku.“Ini buat Ibu ya?” Senang sekali Stela membelikan akusesuatu. Segera aku buka kantong itu.“Iyaaa. Semoga cocok sama Ibu.”“Waaah, gamisnya bagus sekali, Stel. Trus ini sendalnya ...,astaga, harganya mahal sekali.” Baru kali ini aku punya sendal mahal. Palingamahal yang pernah aku punya hanya sekitar sembilan puluh ribu. Mendadak merasajadi orang kaya deh.“Kapan Bagas ke sini lagi? Trus kapan ia membelikan mobildan rumah?”Dari setelah menikah hanya janji yang ada. Bagas hanyasekali ke sini setelah menikah. Stelah itu tak muncul lagi. Aku tahu Stelatidak mempermasalahakan itu, yang penting uangnya

  • Hinaan Dari Keluarga Suami   Part 69 Wajah Inur

    Pov Inur“A-apa? Kamu minta cerai, Nur?” Suara mas Jaka tergagap.Tepatnya mungkin ia merasa syok dengan permintaanku. Lah iya laah, siapa jugamau punya suami cac*t dan tak berg*na. Aku masih cantik dan bisa mencari lelakilain yang bisa memanjakan diri dengan uang.“Sudah putraku begini ulahmu, kamu meninggalkannya tanparasa kasihan?” Ibu yang masih berstatus ibu mertua, bersuara lantang menatap. Dikiranyaaku akan diam saja, nggak dong. lagian apa lagi yang bisa diharapkan dari keluargaini. Capek iya.“Mungkin nih ya, ia lebih tertarik sama su*mi orang, Bu,”timpal Stela mencemooh. “Kamu juga sadar diri dong, statusmu apa?” Tentu aku tidaktinggal diam.“Aku lebih ba

  • Hinaan Dari Keluarga Suami   Part 68 Kondisi Telah Berubah

    Pov Jaka“Tidak! Tidak! Ini pasti mimpi, ini pasti mimpi!”“Kakiku! Ibu ... kakiku, Ibu ....”“Aaaak! Aku mau mati saja, aku tak ingin hidup lagi, Ibu....”Teriakan ini berkali-kali saat melihat dan merasakan, akukehilangan kedua kaki. predikat lelaki cacat yang tidak berguna, itulahsebuatanku. Tidak, ini hanya mimpi. Tidak!“Sabar, Nak. Sabar ....” Ibu memelukku ketika aku tak mampulagi berdiri sendiri. Di ranjang ini, disaksikan semua keluarga betapa malangnyanasibku. Kecelakaan itu membuatku kehilangan kaki. Bahkan di setelah kecewamelihat Inur selingkuh. Istri yang dipuja, dibanggakan dengan pintarnya merawatdiri, tapi tega mengkhianati. Aku seperti seonggok sampah yang ta

  • Hinaan Dari Keluarga Suami   Part 67 Yang Menghina Telah Terhina

    Ini bukan karena aku tak kasihan ke Raka, tapi ini demikebaikan dan kelangsungan hidup membesarkannya. Tak ada niat memisahkan antaramas Bayu dengan Raka, namun ini masalah kenyamanan. Jika aku memaksakan tetapbersama mas Bayu, mau tak mau pasti berhubungan dengan ibu dansaudara-saudaranya. Untuk mencari uang akan terhalang karena memikirkan banyak masalahyang timbul. Aku capek dan jenuh dengan semua itu.Tentang sikap mas Bayu akan berubah, itupun membuatku takyakin. Jika mas Bayu kecewa dengan penolakan dari aku, itu tetap terjadi danaku harus memikirkan diri sendiri. Menenggang rasa sudah dilakukan dari dulu.Hasilnya, aku terbelenggu seputar masalah itu juga tanpa ada solusi darinya.“Jangan pernah istilah janda menjadikanmu minder. Hidupkalau memikirkan tentang pendapat orang tak akan habis. Pikirkan bagaimanamembesarkan Raka de

DMCA.com Protection Status