Share

10. Kamu Hanya Milik Saya (2)

Author: Pena_Zahra
last update Last Updated: 2022-12-18 20:06:12

Al berjalan cepat memasuki rumahnya yang bak istana, di depan ia bertemu Bi Ina yang sedang membereskan ruang tamu.

"Bi, Dina sudah datang?"

"Sudah, Tuan muda."

Setelah itu ia segera bergegas menuju kamarnya.

Braaak!

Al membuka pintu dengan kasar.

"Astaghfirullah Aa', pelan-pelan dong, buka pintunya, ngagetin aja," protes Dina yang sedang membereskan baju kotornya.

"Suka-suka saya lah, kamar, kamar saya," jawab Al kesal.

"Iya iya, maaf," ucap Dina kemudian mendekat ke arah suaminya, mencium punggung tangannya penuh hormat, kemudian mengambil alih tas kerja di tangannya, juga membantunya melepas jas yang dikenakannya. Membuat Al sejenak membisu, merasa tertampar dengan sikap manis istrinya, padahal baru saja ia berlaku kasar padanya.

"Kok Aa' pulang cepat? Ini baru selesai Ashar, lho! Belum juga jam 4, kirain aku kalau kerja kantoran tuh pulangnya jam limaan," celetuk Dina sembari membereskan barang bawaan A
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
awas tante meri mau meres Al lagi tuh karena Dina cantik dn sholeha ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    11. Pembalasan (1)

    Tante Merry?" batin Dina terkejut saat melihat nama yang tertera di hp suaminya. Dina memandang suami di sisinya, begitupun dengan Al yang membalas tatapan Dina. Mereka saling tatap dalam beberapa saat."Angkat aja, A', nggak apa-apa," ucap Dina berusaha tetap tersenyum. Ia harus sadar dan terus ingat akan perjanjian pra nikahnya dengan Al, bahwa ia tak akan menuntut kesetiaan. Bahwa ia tak akan mengekang hidup Alfaro dengan pernikahannya."Kenapa dia sama sekali tak merasa berat ya mengizinkan gue mengangkat telepon tante Merry? Apa sebegitu tidak berartinya gue sebagai suaminya? Apa dia sama sekali tidak takut kalau gue akan berpaling darinya dan bermain-main dengan wanita lain?" batin Al yang justru merasa jengkel melihat respon Dina yang biasa-biasa saja.Al yang semula enggan mengangkat telepon Merry kini berbalik menjadi antusias, ia berpikir inilah saatnya ia melakukan pembalasan pada Dina."Memangnya dia pikir hanya dia yang bisa bermain-main dengan lelaki lain?" batin Al kesa

    Last Updated : 2022-12-19
  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    11. Pembalasan (2)

    Dina masih terdiam merenungkan ucapan suaminya saat punggung Al menghilang di balik pintu kamar mandi."Kenapa dia bilang begitu? Bukannya memang benar apa yang kukatakan?" batinnya merasa aneh dengan jawaban Al, kemudian memutuskan untuk tak ambil pusing, lalu membaringkan dirinya sejenak di ranjang.Sepuluh menit berlalu, saat Al terlihat keluar dari kamar mandi, lelaki dewasa itu hanya mengenakan handuk yang melilit di perutnya, menampilkan tubuh bagian atasnya yang begitu indah.Ia berjalan ke arah lemari untuk memilih pakaian yang akan dikenakannya, sedangkan Dina, matanya terus melekat memandangi suami tampannya. Ingin rasanya ia menyentuh dada bidang yang masih setengah basah itu, memberinya kecupan penuh cinta di sana. Namun, rasa malu dan tak percaya diri menghalanginya untuk melakukan itu.Rasanya ia tak rela, jika tubuh itu nantinya akan mendapatkan sentuhan dari wanita selain dirinya. Mungkin dulu hal itu memang menjadi kebiasaan bagi

    Last Updated : 2022-12-20
  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    12. Pesona Istri Sah (1)

    Sesaat setelah mobil suaminya berlalu, Dina segera mengetikkan pesan pada seseorang yang sudah dihubunginya lima belas menit yang lalu.Setelah itu, ia bergegas menemui Bi Ina, berniat meminta nomor ponsel suaminya dari ART yang diperkerjakannya."Bi Ina!""Ya, Non?""Bi Ina simpan nomor hp Aa' Al, kan?""Iya, simpan, Non. Kenapa memangnya?" tanya Bi Ina heran, merasa aneh dengan pertanyaan Dina."Boleh aku minta?""Loh, kok malah minta sama Bi Ina? Kan Non Dina istrinya tuan muda, masa nggak simpan nomornya?" tanya wanita paruh baya itu seraya terkekeh."Panjang ceritanya, Bi. Kita belum sempat tukar nomor hp sih, boleh ya, Bi?" jelas Dina."Owalah, gitu toh? ada-ada aja ya pasangan jaman now ini," celetuk Bi Ina mengomentari. Namun tak urung dia segera merogoh sakunya untuk mengambil ponsel miliknya, mencari kontak dengan nama 'Tuan Muda' lalu menyerahkannya pada Dina. Segera Dina menerimanya lalu dengan cepat menyalin di layar benda pipihnya."Makasih, ya, Bi. Aku mau mandi dulu, s

    Last Updated : 2022-12-21
  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    12. Pesona Istri Sah (2)

    "Dina ngirim gambar apa, ya?" batinnya penasaran kemudian segera membuka pesan dari istrinya.Sejenak Al dibuat terkejut melihat gambar yang dikirimkan oleh Dina, bahkan kedua matanya sampai membulat sempurna, cukup lama Al memandangi gambar di layarnya tampa berkedip, sesekali ia menelan kasar salivanya, merasakan tenggorokannya tiba-tiba tercekat."Ini beneran Dina?" gumamnya merasa takjub dalam hati, melihat Dina dengan penampilan yang sangat berbeda di layar pipihnya. Istrinya itu tengah berpose miring di atas ranjang, dengan tangan sebagai penyangga kepalanya. Dina yang biasa tampil dengan busana muslimnya kini tampak lebih menggoda dengan lingerie merah yang dikenakannya.Lingerie merah itu begitu pas membalut tubuh sexynya, juga begitu kontras dengan kulit putihnya, membuat pesona Dina semakin terpancar berkali-kali lipat.Tidak hanya lingerie merah yang membuatnya tampil berbeda, tapi, riasan tipis di wajahnya yang polos membuatnya tampak

    Last Updated : 2022-12-22
  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Chapter 13 A

    Al melangkahkan kakinya cepat memasuki rumah, mengabaikan Bi Ina yang menyapa dengan ramah. Langkahnya lebar-lebar ke arah kamarnya, seolah sudah sangat tak sabar untuk segera menyalurkan hasratnya.Bayangan Dina dengan lingerie merahnya benar-benar membuatnya lemah, lemah untuk sekedar mengendalikan dirinya sendiri.Al meraih kenop pintu kamarnya, kemudian dengan cepat memutarnya, mendorong daun pintunya hingga terbuka, menampilkan Dina yang tengah terduduk di tepi ranjang.Sejenak Al terpaku, terpesona melihat kecantikan Dina yang tengah tersenyum manis ke arahnya. Ia menegang, merasai desiran darah yang tiba-tiba terasa deras, membelai titik sensitivnya dengan kenikmatan yang tiada bisa diungkap dengan kata-kata.Al menutup pintu perlahan, memutar kuncinya agar tak ada satu orang pun yang akan mengacaukan ritualnya bersama Dina. Bersamaan dengan itu, Dina yang semula duduk, kini beranjak berdiri menyambut kedatangan suaminya.Al melangkahkan kakinya perlahan, mendekat ke arah Dina

    Last Updated : 2022-12-25
  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Chapter 13 B

    "Terus Aa' nyesel?""Nggak juga.""Kenapa? Kan Aa' kehilangan banyak uang," sahut Dina."Karena sejumlah uang yang hilang itu tidak ada harganya dibanding kepuasan yang saya dapatkan, " jelas Al.Lagi-lagi Dina hanya tersenyum tak berdosa. Ada bahagia dalam hatinya, karena harapan dan usaha yang ia lakukan ternyata tak sia-sia."Kalau memang belum disentuh kenapa nggak diminta balik uangnya sama tante Merry?"dengan polos Dina kembali bertanya."Nggak sempet, nggak kepikiran kesana juga,* jawab Al apa adanya."Pasti gara-gara Aa' dah kepikiran Dina terus, kan? Jadi nggak sempet mikir apa-apa lagi? Mikirnya asal cepet pulang aja, iya kan A'?" goda Dina membuat seorang lelaki kulkas mendadak bersemu merah."Nggak usah kege-eran!""Udah Aa' ngaku aja deh!" Dina terus menggoda."Lagian kamu kenapa biarin saya pergi kalau memang berniat mencegah?''tanya Al mengalihkan pembicaraan."Karena ak

    Last Updated : 2022-12-26
  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Chapter 14 A

    "Kenapa diblokir?" tanya Al heran.Sesaat Dina hanya terdiam, pandangannya kosong, tampak ia sedang ketakutan."Din, are you okey?" pertanyaan Al kembali menyadarkan Dina."Oh, A', aku nggak apa-apa kok," sahutnya kikuk.Al memperhatikan gerak-gerik Dina, gestur tubuh Dina yang semula tenang berubah menjadi gelisah, walau ia berusaha untuk menutupinya, tapi Al dapat merasakannya. Setiap hari hidup berkutat dengan ribuan karyawan yang bermacam-macam membuatnya pandai membaca keadaan."Hei kamu tenang dulu," ucap Al menenangkan.Dina menghela nafas panjang kemudian menghembuskannya."So, coba jelaskan pada saya, itu tadi nomor saudara kamu? Kakak kamu?"tanya Al pelan.Dina mengangguk."Lalu kenapa malah kamu blokir?" tanya Al heran, ia mulai menyadari ada sesuatu yang tak beres dengan hubungan keluarga Dina."Dia suka ganggu aku A', aku nggak mau lagi diganggunya," jawab Dina dengan pandangan kos

    Last Updated : 2022-12-27
  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Chapter 14 B

    "Ngomong-ngomong siapa seseorang yang mengatakan tentang filosofi air mata itu ke kamu, sepertinya orang yang sangat berarti dalam hidup kamu, sampai kamu mengingatnya begitu baik. Apa itu ibu atau ayah kamu?" tanya Al penasaran."Kenapa Aa' bertanya seperti itu? Pasti karena kata-katanya memang mengena di hati ya?" tanya Dina membuat Al berpikir."Ya, bisa di bilang begitu. Dia memandang air mata dari sisi lain, berbeda dengan kebanyakan orang pada umumnya," sahut Al."Ya Aa' betul, dan orang yang mengatakannya bukanlah Ayah atupun Ibu, sebab Ayah dan Ibu tak pernah memberiku nasihat tentang air mata, karena semasa mereka masih hidup, mereka sangat menyayangiku, sedikitpun tak akan membiarkan sesuatu membuatku sedih apalagi menangis.Aku mengetahui filosofi itu saat merasa terpuruk sepeninggal Ayah dan Ibu. Lalu seseorang datang dengan sebuah kalimat yang membuatku bangkit dan menjadi lebih kuat sampai saat ini," jelas Dina membuat Al semakin pen

    Last Updated : 2022-12-28

Latest chapter

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 45 (ENDING)

    Bab 45 PRUK"Bismillahirrahmanirrahim, Allahumma sholli 'Alaa sayyidina Muhammad wa 'alaa aali sayyidina Muhammad. Ushikum wa nafsii bi taqwAllah, faqod faazal muttaqun.Uzawaijuka 'ala maa amaraAllahu bihi min imsakin bima'rufin au tashrihin bi ihsan.Ya Ali Zainal Abidin Bin Kyai Husein, Ankahtuka wazawwajtuka makhtubataka ibnati Kamila Cahaya Alfahri binti Alfaro Putra Al-fahri, alaa mahri 1 milyun rubiyah, haalan.""Qobiltu nikahaha wa tazwijaha bil mahril madzkur haalan." Gus Zianal menjawab kalimat ijab dalam sekali tarikan nafas dan penuh kefasihan."Bagaimana saksi, sah?"Sah!Sah!Sah!Alhamdulillahi rabbil 'Aalamiin, baarkallahu laka wabaaraka 'alaika wa jama'a bainakuma fii khair."Doa doa baik dipanjatkan oleh orang-orang tua dan masyayikh yang hadir. Semuanya turut bahagia atas pernikahan putra kyai Husain.Kamila yang menunggu di atas pelaminan bersama bunda dan mertuanya mengikuti seiap rangkaian acara dengan khidmat. Ia tak berhenti memanjatkan doa di waktu yang hadi

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 44

    Bab 44 PRUKSebuah cincin berbahan emas baru saja dilingkarkan di jari manis kiri Kamila oleh Bu Nyai Hana, sebagai simbol bahwa kini Kamila sudah berada dalam pinangan putranya, Gus Zainal.Segala doa dipanjatkan untuk kebaikan keduanya, seluruh keluarga terlihat bahagia atas keputusan Gus Zainal dan Kamila yang pada akhirnya memutuskan untuk segera melaksanakan pernikahan.Tanggal pernikahan telah disepakati, begitu juga dengan bagaimana konsepnya. Rencana gus Zainal dan Kamila untuk melaksanakan program riyadhoh sebelum pernikahan dilangsungkan juga disetujui bahkan didukung oleh seluruh pihak keluarga.Setelah selesai sesi lamaran, Kamila langsung dibawa oleh pihak keluarga Gus Zainal, bukan sebagai pengantin yang diboyong ke tempat suaminya, melainkan sebagai calon santriwati program riyadhoh selanjutnya.Sesampainya di pesantren, Gus Zainal segera mengantar calon istrinya ke tempat di mana ia akan menghabiskan waktu selama 40 hari ke depan."Sudah siap?" tanya Gus Zainal."Insya

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 43

    Bab 43 PRUK"Saya hanya ingin Gus bahagia, dengan menikahi wanita pilihan Gus. Saya tidak ingin menghalangi kebahagian Gus dengan melanjutkan perjodohan ini." setelah beberapa saat, akhirnya Kamila menjawab dengan kalimat yang terdengar ambigu.Gus Zainal terdiam, ia memperhatikan Kamila dengan seksama, "Kamila terkesan menjaga jarak denganku, bahkan dia terlihat segan dan canggung, berbeda dengan Kamila yang kukenal sebelumnya. Kamila yang ceria, yang kocak, yang asal jiplak kalau bicara.Kamila yang dihadapanku ini terkesan pendiam, hanya berbicara seperlunya, terkesan membentengi dirinya dariku. Dia bahkan mengganti kata ganti untuk dirinya dari 'aku' beubah menjadi 'saya'.Entah mengapa, mungkinkah ini akibat dari kejadian yang baru menimpanya, atau mungkin ini sudah menjadi keputusannya? Aku tidak tahu. Tapi hatiku, mengharapkan Kamila yang dulu, yang apa adanya, yang telah berhasil mencuri hatiku. "Bagaimana jika bahagiaku ada padamu, Kamila?" tanya gus Zainal kemudian.Kamila

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 42

    Bab 42 PRUK"Ayah ... Ayah tenang dulu, ya." Gus Zainal mencoba menenangkan Ayah Kamila yang semakin tergugu."Saya menyesal, Gus ... kenapa harus Kamila yang menjadi korban atas dosa-dosa masa lalu saya? Saya malu, Gus ... saya malu dengan Kyai Husain, saya malu sama njenengan, Gus ...."Ayah Kamila kembali mengungkapkan isi hatinya. Tangisnya pecah, ia merasa gagal sebagai seorang ayah.Addina yang mendengar ratapan suaminya turut teriris hatinya. Dia tahu betul, bahwa suaminya sangat mengharapkan perjodohan ini. Harapan terbesarnya adalah mengantar Kamila sampai ke pelaminan, dan bersanding dengan lelaki yang tepat, yang mampu memimpin Kamila dan mengarahkannya pada kebaikan.Perjodohan dengan Gus Zainal adalah salah satu cara yang ia harapkan dapat menjadi jalan untuk mewujudkan impiannya."Tolong, Gus ... tolong sampaikan maaf saya pada Kyai Husein. Maaf karena terpaksa perjanjian perjodohan ini harus berakhir sampai di sini." Alfaro melanjutkan kalimatnya."Ayah ... jika memang

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 41

    Bab 41 PRUKKamila menceritakan semua dari awal sampai akhir, tanpa ada sedikitpun yang ditutupinya. Walaupun dengan penuh drama, sembari terus terisak penuh penyesalan, namun Kamila memutuskan untuk mengakhiri semua dramanya.Kejadian yang baru saja menimpanya membuatnya sadar, bahwa jalan yang ia pilih selama ini adalah salah.Dion, lelaki yang selalu dipuja-pujanya, justru merupakan lelaki yang hampir saja merusak diri dan masa depannya.Rasa syukur dan terima kasih tak henti ia ucapkan pada Allah, kedua orang tua dan Gus Zainal, karena tanpa jasa mereka, Kamila tak dapat membayangkan lagi apa yang akan terjadi dalam hidupnya."Astaghfirullah, Kamila ... Kamu—!" Ayah Kamila tak dapat menahan amarah, setelah mendengarkan cerita Kamila, ia menyimpulkan, bahwa semuanya bermula dari kecerobohan putrinya.Ia menarik nafas panjang, lalu kembali membuangnya kasar. Berusaha meredam emosi yang tiba-tiba menguasai jiwa."Berapa kali Ayah bilang sama kamu, jauhi Dion, Kamila ... jauhi Dion! T

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 40

    Bab 40 PRUKGus Zainal melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Dadanya masih bergemuruh, tiap kali membayangkan apa yang telah Dion lakukan pada Kamila.Melalui spion tengah, ia melirik Kamila yang masih terlelap dalam tidurnya."Nyenyak tidur Kamila sangat tidak normal, besar kemungkinan Dion menabur obat tidur di dalam makanan atau minuman Kamila.Seharusnya hal ini cukup membuat hatiku, lega, karena itu artinya, apa yang terjadi, bukan atas dasar keinginan Kamila.Tapi tetap saja, hati ini begitu kecewa. Mendapati kenyataan bahwa Kamila berada di sebuah ruangan bersama lelaki lain. Tak hanya itu, dia bahkan sudah disentuh-sentuh," gumam Gus Zainal dalam hati"Aaaarrrrrrrgggghhhh!" ia berteriak penuh amarah sembari memukul setir. Merasa emosinya tak stabil, ia menepikan mobil, sejenak menenangkan diri dari serangan emosi."Ya Allah ... kenapa harus seperti ini? Kenapa harus Kamila? Aku telah gagal menjaga Kamila, aku telah gagal mengemban amanah yang Abah berikan padaku. Dan saya

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 39

    Bab 39 PRUKSetelah puas bermain-main dengan kepala Kamila, kini tangan Dion turun membelai pipi Kamila. Membuat gadis itu semakin meronta di alam bawah sadarnya. "Cantik," gumamnya pelan dengan suara yang semakin memberat, tanda ia mulai berhasrat."Ah, rasanya aku udah nggak tahan lagi lihat Kamila tergeletak tak berdaya seperti ini. Sebaiknya aku segera eksekusi," gumam Dion seraya membuka pakaian yang dikenakannya. Lalu menyibak selimut yang membalut tubuh Kamila, menampilkan setiap lekukan dari tubuh moleknya.Dion tersenyum puas memandangnya. Matanya semakin menggelap, dan ingin segera melangsungkan aksinya.Melihat kaki putih jenjang Kamila yang hanya terbuka separuh membuat sisi lelaki Dion semakin menyala, bulu-bulu halus yang tumbuh di sana mulai dibelai-belainya. Menimbulkan sensasi nikmat tersendiri baginya. Dion memejamkan mata, merasakan halus kulit tubuh Kamila.Perlahan posisi tubuh Dion sudah berada di atas tubuh Kamila, mulai memandangi wajah cantiknya yang tengah t

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 38

    Bab 38 PRUK"Di ... please ... kamu mau ngapain?" tanya Kamila semakin ketakutan."Santai aja, Mil ... Aku cuma mau nolongin kamu kok," ucapin seraya merangkul dengan Kamila. Akan tetapi dengan cepat Kamila menjauhkan tubuhnya dari sentuhan Dion."Jangan sentuh aku, Di!" ucapnya lantang.Akan tetapi hal itu tak membuat Dion menjadi gentar, ia justru semakin mempermainkan perasaan Kamila, "rileks, Mil, santai aja ... aku nggak akan ngapa-ngapain kamu. Aku cuma mau bantuin kamu kok. Ayo sini, kamu jangan terlalu lama di sini dengan pakaian seperti ini, kamu bisa masuk angin nanti, ingat, kamu habis kehujanan." Dion menyampaikan kalimatnya dengan suara yang sangat lembut, membuat Kamila seketika merasa luluh, seolah tengah terhipnotis dengan perlakuan Dion, walau dalam hati ia tetap was-was.Kamila mengikuti langkah Dion yang memapahnya ke tepi ranjang, kemudian menggunakan selimut untuk membalut tubuhnya.Setelah itu ia melangkah ke arah nakas dan mengambil segelas minuman hangat yang

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 37

    Bab 37 PRUK"Assalamualaikum, Gus ... Maaf apa sudah ada perkembangan?" Ayah Kamila kembali bertanya dari telepon sebab desakan istrinya. Bunda Kamila terus mengeluhkan hatinya yang tak bisa tenang, seolah memiliki firasat yang kuat akan kondisi putrinya yang tak baik-baik saja."Waalaikumsalam, Ayah. Ini saya masih terus melanjutkan pencarian. Tadi melalui cctv toko alat tulis milik Pesantren, kami mendapatkan jejak. Kamila pergi menggunakan mobil, seseorang telah menjemputnya dan saya curiga dia adalah Dion." Gus Zainal mencoba menjelaskan perkembangan pencarian putri Pak Alfaro tersebut."Dion? Jadi Gus Zainal juga kenal dengan Dion?" Ayah Kamila terdengar sedikit terkejut."Iya, Yah. Kamila sering bercerita tentang Dion, bahkan kami sempat saling bertemu dan berkenalan," jelas Gus Zainal disambut ucapan istighfar oleh Ayah Kamila."Astaghfirullah, Kamila ... Maaf ya, Gus, saya benar-benar nggak ngerti dengan pola pikir Kamila. Saya sengaja memasukkannya ke Pesantren demi bisa menj

DMCA.com Protection Status