Beranda / Sci-Fi / Hidden Secret / SENSOR MERAH

Share

SENSOR MERAH

Penulis: Enura
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-05 16:30:55

“Oh, hai Sal, aku tidak papa,” jawab Liana tersenyum kepada Salma.

“Kamu pasti cemas, dengan berita yang akhir-akhir ini ramai di televisi ya,” ucap Salma memberikan botol minum kepada Liana.

“Iya Sal, semenjak kejadian di Lombok, semakin banyak kejadian di luar akal manusia yang terjadi,” balas Liana menengguk minuman itu.

“Betul, tapi kamu sudah bisa menemukan kakakmu. Kemudian, beberapa ilmuan kota yang hilang juga telah ditemukan,” seru Salma kemudian tersenyum.

“Iya aku tau, tapi keadaan sekarang semakin menghawatirkan. Apalagi, kita akan melakukan penyambutan di balai kota besok pagi. Pasti, mereka yang memiliki niat yang tidak baik, akan membuat onar disana,” balas Liana mengela napas.

“Benar juga Li, aku harap mereka akan tertangkap oleh petugas keamanan sebelum membuat keributan saat acara. Yang terpenting

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hidden Secret   PROTOTIPE

    Semua orang berhamburan untuk berlindung dari gedung-gedung tinggi yang kemungkinan akan runtuh. Gempa ini masih terus terasa. Liana masih memeluk Salma yang gemetar dengan erat. Liana mengaktifkan protokol keamanan yang telah ia rancang 2 minggu sebelumnya.“Akhirnya, alatku bekerja,” ucap Liana menghela napas. Tiba-tiba, terlihat beberapa kawanan nyamuk yang terbang diudara. Tentu itu bukan nyamuk sungguhan, itu adalah prototipe dengan desain nyamuk yang diciptakan Liana. Ukuran prototipe nyamuk adalah 5 inch, sehingga semua orang terkejut.Semua orang melihat kawanan nyamuk itu turun ke lahan yang tanahnya retak akibat gempa. Prototipe itu didesain sebagai suntikan yang berisi cairan khusus. Ya, cairan ini adalah cairan ekstrak yang bisa menghentikan kekacauan akibat alat pemusnah itu. Karena Liana yakin, gempa yang terjadi bukanlah gejala alam biasa, namun efek dari pengaktifan alat pemusnah.***2

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-06
  • Hidden Secret   MISI RAHASIA

    Gempa dengan kekuatan sebesar itu tidak biasanya tiba-tiba muncul tanpa penringatan dini dari BMKG. Sesampainya di rumah Salma, Liana berpesan jika sesuatu terjadi, ia harus segera menghubungi Liana.Saat perjalanan pulang, Liana melihat beberapa mobil polisi dan tim penyelamat dikerahkan untuk menyisir lokasi terdampak gempa karena mungkin akan ada korban. Sesampainya di rumah, mama dan papa langsung memeluk Liana dan bertanya bagaimana keadaannya. Liana menjawab dengan tenang, sambil memperhatikan Panji.“Kenapa kak Panji tidak menanyakan keadaanku?” Seperti kata kak Sofi, Panji terlihat santai ketika Liana pulang dengan selamat, tanpa ekspresi apapun. Namun, Liana percaya kakaknya tidak akan menjadi orang jahat.“Beristirahatlah,” pinta mama Liana.“Iya, Ma,” jawab Liana berjalan pergi, sembari memperhatikan Panji.Liana masuk ke dalam kamar

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-07
  • Hidden Secret   EFEK ALAT PEMUSNAH (I)

    “Pergi dari sini Liana,” teriak seseorang sembari memohon.“Tidak, kakak,” teriak Liana berusaha menyelamatkannya.“Kumohon,” ucapnya, dengan meneteskan air mata.***Pesan ancaman itu terus berdatangan. Liana mengira, pesan itu mungkin di kirim oleh Jack, untuk menakutinya. Namun, semenjak Sofi mengatakan jika Panji, kini sudah menjadi orang yang berbeda. Pikiran Liana menjadi tidak karuan.“Tetap saja, misi ini harus terlaksana.” Liana memakai kacamatanya, kemudian mulai membuat beberapa desain, dan menuliskan bahan-bahan yang ia butuhkan. Entah bagaimana ini akan berhasil, namun setidaknya Liana harus mencoba.4 bulan kemudian …“Liana, ayo makan dulu,” ajak mama mengetuk kamar Liana.“Iya Ma, Liana akan segera turun,” jawab Liana mematikan tabnya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-08
  • Hidden Secret   RAHASIA CERMIN

    “Liana,” ucap Aji melihat seseorang mendekati Liana, yang terkapar tak berdaya.Ia berlari kemudian menendang pria itu. Saat ini, terjadi perkelahian yang sengit, antara Aji dan pria penguntit itu. Beberapa saat kemudian, pria itu berhasil ditaklukkan oleh Aji. Kini, ia bersikeras untuk mengintrogasinya, setelah memanggil tim keamanan.“Hei, berengsek, siapa kamu?” tanya Aji marah, sembari menarik kera pria itu.“Aku tidak ada masalah denganmu, kenapa kamu memukuliku?” tanya pria itu kemudian tertawa.“Aish… dasar gila,” ucap Aji dengan mata marahnya.Ketika petugas keamanan datang, pria itu di bawa ke kantor polisi terdekat. Saat ini, Aji tengah menemani Liana mendapatkan pertolongan pertama, akibat kejadian itu. Meskipun Liana tidak terluka, Aji merasa ketakutan saat melihatnya terkapar di lantai, tanpa respon sama sekali s

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-09
  • Hidden Secret   PREDIKSI MALAPETAKA

    Liana terus memikirkan banyak hal tanpa henti. Terkadang, semua angan-angan yang ada di pikirannya terasa sangat berat. Namun, Liana tetap saja berpikir untuk mencari lebih banyak opsi untuk penyelesaian setiap masalah, yang ada di kepala kecilnya. Kini, ia duduk termenung dengan menyandarkan kepalanya.“Tuhan, tidakkah sekarang engkau bersamaku.”Ya, Liana selalu percaya bahwa Tuhan selalu menyertainya. Tapi, ia tidak mengerti mengenai takdir Tuhan yang sudah digariskan untuknya.Tit…tit…tit…Alarm jam tangan Liana berbunyi keras, sehingga menyadarkannya dari lamunan. Kemudian, ponselnya berdering. 20 panggilan tidak terjawab.“Liana, tolong aku,” teriak Salma kemudian mematikan panggilan itu.“Kenapa? Ada Apa?” tanya Liana terkejut.Panggilan itu tiba-tiba berakhir. Karen

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-10
  • Hidden Secret   LEDAKAN GAS

    Liana kemudian berlari sambil mengikuti titik lokasi di jam tangan itu, dan sampai di taman kota. Ia menghela napas, kemudian menyandarkan tubuhnya di kursi taman. Liana menyadari, bahwa tepat di bawah air mancur dibelakangnya, terdapat kebocoran gas yang diakibarkan oleh efek alat pemusna itu.“Air mancur itu, pantas saja baunya sedikit samar.” Ia memilih untuk duduk diam, dan menunggu apakah Tuhan kali ini ada di pihaknya, atau sebaliknya. Namun, semua keputusannya itu berubah ketika Reno menghampirinya.***“Cepat, beri oksigen,” teriak beberapa petugas ambulan. Beberapa korban syok akibat ledakan itu, langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Polisi dan pemadam kebakaran, menutup tempat ledakan itu agar masyarakat tidak melewati garis polisi untuk mencegah jatuhnya korban jiwa.Sofi memasuki ruangan cermin dengan raut wajah marah, kemudian menampar Liana.&l

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-11
  • Hidden Secret   BAGIAN DARI KENANGAN

    “Tidak, kak Sofi.” Liana mulai berteriak memanggil nama Sofi. Namun, hologram itu menghilang seketika. Perawat langsung memanggil dokter, ketika tidak mendapati Liana ada di ruang inapnya. Ketika sampai di ruang rawat Liana, tidak satupun dari mereka melihat anak itu.“Cepat, temukan Liana,” perintah dokter Bagus.“Baik,” jawab perawat itu, kemudian berlari bersama beberapa rekannya.Dokter menugaskan 4 perawat untuk pergi mencari Liana. Mama dan papa menghubungi Reno, untuk membantu menemukannya. Liana merasa kesakitan karena melepas infus dengan keras. Ia terus berlari menyusuri kolidor rumah sakit dengan darah yang terus menetes.“Aa.. sakit, aku harus, menemukan kak Sofi,” keluh Liana menguatkan diri, dengan napas tak beraturan.Ia yakin, hologram itu nyata, bukan hanya halusinasinya semata. Dengan tubuh lemas, ia berusaha berla

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-12
  • Hidden Secret   EFEK ALAT PEMUSNAH (II)

    “Barang-barang ini, aku mendapatkannya dari seorang anak perempuan psikeater. Aku ingat, psikeater itu, mirip seperti seseorang. Jika ditanya berapa lama ia jadi psikeater, ia selalu menjawab baru saja. Ya, psikeater itu mirip kak Sofi. Mungkinkah, anak perempuan yang aku lihat dulu, adalah kak Sofi,” gumam Liana, sembari memikirkan berbagai kemungkinan.Namun, ia akhirnya menyerah karena Sofi tidak pernah membahas soal pertemuan itu. Liana memandangi langit-langit kamar, berandai-andai apakah yang akan terjadi setelah ledakan itu.Kring…kring…kring…Tiba-tiba ponselnya berdering, itu telepon dari Aji. Ia mengetahui bahwa hari ini Liana diperbolehkan untuk pulang. Aji ingin mengajak Liana pergi untuk menyatakan perasaanya, sebelum semuanya terlambat.“Halo,” sapa Liana mengangkat panggilan itu.“Liana, aku ingin bertemu

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-13

Bab terbaru

  • Hidden Secret   PERANG ATAU MUSNAH

    Salma kemudian mencabut sebuah kabel agar video itu berhenti, sebelum Liana melakukan hal yang tidak bisa dicegah. Semua orang terdiam dan terus memperhatikan Liana.“Aku akan membunuhnya,” ucap Liana kemudian mengaktifkan senjata andalan yang pernah ia siapkan bersama Panji, selama ada di bumi.Melihat itu, Sofi memeluk Liana dan berusaha menenangkannya. Sofi tahu, bahwa alat itu bahkan bisa menembak mati seekor godzila dengan sekali tembakan. Alat itu, dibuat khusus dan hanya Liana yang bisa memakainya.“Ada apa denganmu? Mereka hanya memancingmu Liana. Tidak mungkin, Aji dan Panji dalam kondisi itu,” jelas Sofi terus memeluk Liana.“Apa kakak tuli? Kak Panji jelas-jelas memanggil kakak, dan kini kakak memintaku untuk mengabaikannya? Apa kakak waras,” tanya Liana.Liana melontarkan pertanyaan itu sembari melepaskan pelukan Sofi. Ia berusaha menyembunyikan

  • Hidden Secret   KITA AKAN SEGERA BERTEMU

    Alat buatan Liana telah selesai. Alat berkilau yang ia kerjakan selama 13 jam non stop itu, akan menjadi salah satu komponen terpenting dalam sejarah penyelamatan planet ini.“Astaga, kenapa alat ini bisa berkilau?” tanya Ratih.“Ini adalah sebuah trik,” jawab Liana kemudian membawa alat itu dan pergi ke pusat teknologi kota.Salma dan Ratih bergegas mengikuti Liana. Mereka sadar bahwa saat ini, pilihan hidup mereka hanyalah membantu Liana dan kembali ke bumi bersama Aji dan Panji.***Proses evakuasi kota masih terus dilakukan. Semua penduduk diberi alat pelindung diri yang sudah dirancang khusus, untuk melindungi diri jika kota ini berhasil di ambil alih.“Tenanglah, Ana. Mereka berusaha memprovokasimu,” ucap Sofi terus memantau keadaan di luar sana.Sembari terus memantau lapisan keamanan, Ana mengaktifkan semua perlin

  • Hidden Secret   PERLINDUNGAN UTAMA

    Semua orang berkumpul di kediaman utama, termasuk Ana dan penjaga kota. Setelah bedebat dengan kakaknya, Liana terkejut mendengar sirine diikuti dengan sensor merah yang menyala dimana-mana.“Apa yang terjadi?” tanya Ratih terkejut sembari menggenggam tangan Salma.“Mereka datang!” teriak salah seorang penjaga yang tergesa-gesa masuk ke kediaman utama.“Situasi darurat, amankan kota!” perintah kepala penjaga kota kemudian berlari keluar.Tanpa mengatakan sepatah kata, Ana berlari keluar dan segera menuju ke pusat teknologi. Entah apa yang akan terjadi, Sofi menarik tangan Liana dan melarangnya untuk ikut campur.“Liana dengarkan aku,” perintah Sofi sembari memegang tangan Liana.“Apa yang kakak lakukan? Kita harus mengikuti Ana,” tanya Liana terkejut ketika Sofi menghentikan langkahnya.“Tidak! Kamu tidak boleh ikut campur. Ka-k

  • Hidden Secret   SELAMA INI MEREKA BERSEMBUNYI

    Tiba-tiba suara larangan terdengar. Suara yang tidak asing bagi Liana, namun ia sendiri tidak tahu suara siapa itu. Liana terus memegang liontinnya erat-erat. Berharap sesuatu yang buruk tidak terjadi. Namun…“Pergilah Liana. Lari… cepat….” Teriakan larangan itu kembali mengusik Liana.Tanpa tahu apa arti dari suara itu, Liana dengan cepat mengaktifkan VEBU dan pergi meninggalkan tempat itu. Rasa berat hati meninggalkan tempat yang ia cari seharian penuh untuk menjawab tanda tanya di otaknya.***Sesampainya di kediaman utama, Liana terkejut beberapa penjaga beserta Ana memenuhi kediamannya. Terlihat pula Ratih dan Salma dengan raut wajah khawatir, sekaligus marah tanpa Liana tau apa penyebabnya.“Mengapa semuanya berkumpul di sini?” tanya Liana begitu sampai dan melihat semua orang.Tidak seorang pun membuka bibir mereka untuk

  • Hidden Secret   APA YANG TERSEMBUNYI DI SANA

    Mendengar perkataan kakaknya, Liana pun mencatat semua yang ia dengar. Sofi tidak lagi mengigau, atau terbangun sedikitpun. Namun, ucapannya itu, jelas membuat Liana merasa sangat penasaran.“Apa yang baru saja diucapkan kak Sofi? Mungkinkah, ingatan itu adalah kejadian yang tidak diketahui oleh siapapun, saat kak Sofi menghilang,” tanya Liana kepada dirinya sembari merapikan selimut Sofi.***Hari sudah berganti. Matahari di atas daratan mungkin sudah terbit saat ini. Tinggal di kota bawah tanah dengan waktu yang sama dengan daratan, membuat semua orang melupakan kenyataan bahwa mereka sudah hidup cukup lama di bawah sana.Dengan sinar matahari yang diserap langsung dari atas, mereka kerap kali tidak sadar bahwa saat ini tengah menjalani kehidupan di dalam bumi.“Selamat pagi,” sapa Ratih sembari membawa sepotong roti.“Apakah kak Sofi masih tertidur?&rdqu

  • Hidden Secret   CERITA SOFI (II)

    “Mama akan melindungimu, jadi jangan bersuara.” Satu kalimat yang membungkam Sofi selama 5 tahun pertama dia tinggal di planet ini.Selama itulah, dia tidak berkomunikasi dengan siapapun. Bahkan, Sofi kerap kali menangis ketika mendengar bunyi benda keras yang berjatuhan.Kedua orang tua Ana berusaha untuk merawatnya seperti putri mereka sendiri. Namun, apadaya jika seorang anak terus merindukan kasih saying orang tua kandung mereka.“Saat itu, aku sedang menunggu,” ucap Sofi singkat.“Apa yang sebenarnya kakak tunggu?” tanya Liana semakin penasaran.“Mama,” jawab Sofi kemudian meneteskan air mata.Liana kemudian menggenggam kedua tangan Sofi erat. Ia sadar bahwa tidak seharusnya bertanya hal itu, karena akan membuat kakaknya semakin sedih. Namun, Liana ingin Sofi berbagih kesedihan itu dengannya.“Mama berkata,

  • Hidden Secret   CERITA SOFI (I)

    Semua orang meletakkan pandangannya kepada Sofi. Siapa sangka, jika gadis kecil yang penuh dengan tatapan trauma itu adalah dirinya. Melihat diri kecilnya yang meringkuk di balik pohon, Sofi mengalihkan pandangannya dan mulai mengatur napas.“Apakah semua ini? Mengapa gadis kecil itu adalah kakak?” tanya Liana terkejut dengan raut wajah tidak percaya.Keinginan untuk terus bungkam membuat Sofi bergelinang air mata. “Tidak.” Kata yang saat ini membungkam bibir merah muda itu. Namun, sampai kapan derita itu akan dia tanggung seorang diri.“Itu aku, sekaligus keadaan pertama kaliku ketika menginjakkan kaki di planet ini,” jawab Sofi sembari mentup kedua matanya dengan telapak tangan.“Oh… apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Salma menahan air matanya ketika melihat gadis kecil yang tak lain adalah Sofi.“Saat itu Jack bahkan menghancurkan rumah kami.

  • Hidden Secret   HAI LIANA

    Mereka masih berada di ruangan yang sama, sejak terakhir kali tersadar bahwa ada sesuatu yang menanti. Terperosok masuk ke dalam tanah, bahkan tidak terpikirkan oleh mereka.Sekarang, Liana telah menemui sosok yang dipanggil sebagai “Liana” di universe ini. Mereka saling memandang satu sama lain. Begitu juga dengan Salma dan Ratih, raut wajah terkejut itu membuat siapapun ingin tahu apa arti dari semua yang terjadi hingga detik ini.“Hai, aku Liana,” sapa Liana dari universe ke 4.Liana masih terdiam, tidak berucap apapun dan terus memandang gadis seusianya itu. Kali ini, suasana canggung mulai mengusik semua orang yang ada di ruangan itu, termasuk Sofi.“Canggung sekali, tidak ku sangka akan serumit ini,” gumam Sofi kemudian mendekati kedua Liana itu.Kali ini, Liana mulai maju satu langkah ke depan, untuk memastikan apa yang ia lihat bukan ha

  • Hidden Secret   DIMANA KITA

    Semua mata terbelalak, melihat puing-puing itu berceceran tanpa arah di angkasa. Untuk menghindari benturan akibat puing-puing tersebut, Sofi mengaktifkan fungsi pengaman pesawatnya.Fungsi aktif…“Kita harus segera mendarat. Akan lebih berbahaya jika benda-benda tanpa tujuan itu menabrak pesawat ini,” ucap Sofi kemudian menarik kemudi pesawat itu.“Sungguh membuatku penasaram,” celetuk Salma, terus memperhatikan keluar pesawat.Lagi-lagi, pesawat itu melesat layaknya pancaran kilat. Mereka tiba di daratan planet tempat seseorang yang Liana cari. Perlahan Liana melepaskan sabuk pengaman dan mengenakan semua alat keamanan yang sudah disiapkan sebelumnya. Begitupun dengan Salma, Ratih, san Sofi.“Huftt… aku merasa bahwa jantungku, tidak baik-baik saja,” keluh Ratih sembari mengelus dadanya dengan raut wajah khawatir.“Kita b

DMCA.com Protection Status