Share

MIMPI BURUK

Aвтор: Enura
last update Последнее обновление: 2021-07-27 22:43:00

“Liana tolong bantu Mama, nak,” teriak mama dari dapur.

“Iya, tunggu sebentar,” jawab Liana tersadar dari lamunan.

Ia mencoba untuk melupakan pikirannya itu, kemudian bergegas ke dapur untuk menemui mama. Mama sedang membuat berbagai macam makanan, kegemaran papa dan Liana.

Ada bolu, bubur kacang hijau, rendang, bebek goreng, dan masih banyak lagi. Selagi memasak, mama dan Liana banyak bercerita satu sama lain.

***

Sore ini, Liana akan pergi ke yayasan milik papa dan mamanya untuk rekaman. Liana, akan menyanyikan lagu You Are The Reason saat rekaman. Salma pergi menemaninya, karena hobi mereka sama yaitu bernyanyi.

There goes my heart beating ‘cause you are the reason’. Lagu yang dibawakan Liana dan Salma. Setelah selesai rekaman, Liana pergi ke perpustakaan yayasan yang bisa dibilang isinya cukup lengkap.

 

Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

  • Hidden Secret   BERITA PENGEBOMAN

    “Kenapa? Teganya kamu,” teriak Liana meronta.“Tega? Kamu, yang membuatku seperti ini.”“Tidak, kumohon biarkan, Mama dan Papaku hidup,” pinta Liana dengan tatapan putus asa.“Aku, akan membawa mereka bersamaku, ke alam baka.”“Tidak…,” teriak Liana bersimpah darah.“Selamat tinggal, adik.”***Hari ini Liana membawa nasi goreng kesukaannya dan sebotol susu putih. Bekal yang pas, untuk hari senin yang sangat padat berukat. Papa mengantar Liana ke sekolah.“Hari senin, oh hari senin, hari yang sangat padat,” ucap papa di dalam mobil. Mendengar papa bernyanyi, membuat Liana tertawa cekikikan.“Liana nanti pulangnya sama siapa?” tanya Papa menghentikan mobil.“Liana bisa naik apa saja,

    Последнее обновление : 2021-07-27
  • Hidden Secret   BOM BUNUH DIRI

    GPS menyatakan tempat, yang diintai alat itu berada dekat dengan taman kota, Liana bergegas berlari. Karena sibuk memperhatikan sekitar, ia menabrak seorang pria kemudian jatuh tersungkur, nafasnya tak beraturan.“Ah, sakit.” Tangannya terasa sakit ketika terjatuh. Liana melihat pria, dengan tas yang besar dan mencurigakan. Sedari tadi menoleh ke kanan, lalu ke kiri. Sesekali membuka tas, lalu menutupnya kembali.“Kenapa pria itu? Ah sakit, dia yang pria yang ku tabrak. Namun, kenapa ia terlihat bingung,” gumam Liana kemudian berdiri. Terlihat tangannya yang menggenggam, seperti memegang sesuatu yang tak ingin seorang pun tau.Entah kenapa, Liana yakin dia adalah teroris. Ia perlahan, mendekati seorang anak kecil yang duduk di bangku taman kota, Liana memperhatiakannya dari kejauhan, dan sontak berteriak.“Berhenti,” teriak Liana.Semua orang b

    Последнее обновление : 2021-07-28
  • Hidden Secret   JANGAN PERCAYA

    “Jangan percaya kepada siapapun atau kamu akan mati.” isi secarik kertas itu. Tubuh Liana masih gemetaran, ketika membaca secarik kertas itu. Ia menguatkan diri untuk berdiri, namun terus menerus gagal. Karena mendengar suara yang pecahan kaca, papa berlari menuju kamar Liana.“Liana,” teriak papa saat membuka pintu.“Papa,” ucap Liana singkat saat melihat papa.“Bangun sayang, tenang, papa disini bersamamu,” seru papa sembari memeluk Liana.“Si, siapa yang melempar batu ini?” tanya Liana dengan wajah ketakutan.Papa membaca pesan dari secarik surat itu, kemudian membawa Liana keluar untuk menenangkannya. Ia juga menjelaskan hal ini kepada mama, agar tidak khawatir.***In my dreams, you’re with me, we'll be everything I want us to be, and from there, who knows, maybe this will be th

    Последнее обновление : 2021-07-28
  • Hidden Secret   STUDY TOUR

    Liana merasa sangat bingung, dengan isi surat itu, sampai-sampai tidak tahu jika mama dan papa sudah pulang. Ia menceritakan kejadian yang ia alami hari ini, dan mencoba menenangkan kedua orang tuanya.Mereka bersyukur Aji datang tepat waktu untuk melindungi putri semata wayangnya. Mama mencoba untuk menghibur Liana agar suasana hatinya membaik.“Aduh, anak Mama kelihatannya senang sekali,” ucap mama tersenyum.“Apa aku terlihat senang? Enggak kok, Ma,” tanya Liana, berusaha menyembunyikan wajahnya.“Untung saja, menantu Mama dateng tepat waktu ya, Pa,” ucap mama menggoda Liana kemudian tersenyum.“Menantu siapa? Ah Mama. Liana ingin bersiap-siap Ma, besok Liana ada study tour ke Lombok. Boleh ikut kan Ma,” pinta Liana memohon.“Boleh, asal Liana bisa jaga diri dan jangan telat makan,” pesan ma

    Последнее обновление : 2021-07-28
  • Hidden Secret   KRISTAL MERAH

    “Kini hidupku sungguh hampa,” ucap Liana melamun.“Lalu apa yang kamu mau?”“Aku ingin menemui ‘Tuhan’ dan bertanya padanya,” seru Liana, sesekali tertawa kecil.“Bertanya? Untuk apa?”“Untuk tau, akhir apa yang ‘Tuhan’ rencanakan,” balas Liana, dengan tatapan kosong.***Pesan suara yang diterima Liana membuatnya sedikit kebingungan. Namun, ia berusaha untuk mengendalikan dirinya, dengan menganggap semuanya baik-baik saja, karena Tuhan selalu bersamanya.Hari pertama mereka study tour, akan menjelajahi hutan sesaot dan pusuk. Setiap kelompok membawa 1 buah tenda dome dan peralatan lainnya. Seperti biasa, Liana berkelompok dengan Salma dan Ratih.“Asik, kita satu kelompok. Ingat, jangan sampai tersesat,” ucap Salma. 

    Последнее обновление : 2021-07-28
  • Hidden Secret   MENCARI PANJI

    “Terlihat bagus, saat kamu pakai,” ucap Aji dengan pipi merah merona.“Ah, begitu. Terima kasih,” balasku tersenyum.“Sama-sama. Eh, kamu pasti belum makan siang, ayo mengantri makan siang bersama. Yah, sebelum kehabisan,” ajak Aji menggenggam tanganku.“Nah, aku memang sangat lapar. Ayo,” ucap Liana bersemangat.Sesampainya di dapur. Liana melihat Salma dan Ratih yang sedang asik makan tanpa mengajaknya.“Hei, apa kalian meninggalkanku?” tanya Liana kesal.“Tidak Li, kamu terlalu lama berada di hutan, dan perutku ini sudah meraung dari tadi, hehe,” elak Ratih melahap makanannya.“Dia menelan buah hutan karena kelaparan,” gurau Salma tertawa.“Hm, ya sudah tunggu aku, aku akan mengambil makan,” seru Liana kesal.

    Последнее обновление : 2021-07-30
  • Hidden Secret   SEMUA BERAWAL DARI SINI

    Malam ini keadaan di rumah Liana terasa berbeda. Entah kenapa tiba-tiba, mama Liana merasa ketakutan. Ia teringat kejadian yang menimpa anak sulungnya, dan gelisa memikirkan Liana“Perasaan apa ini?” tanya mama memandang ke luar jendela.“Kenapa Ma?” tanya papa menghampiri mama.“Perasaan ini, mama pernah merasakannya,” jawab mama memeluk papa.Sontak papa juga merasa ada hal ganjil, namun papa tetap mencoba menenangkan mama. Papa kemudian menelfon Reno malam ini, agar esok bisa datang ke rumah.***Di area perkemahan, Salma dan Ratih terbangun dari tidur, mereka ingin menemui Liana untuk tidur bersamanya. Saat mereka pergi dan membuka tenda Liana, tak ada tanda-tanda Liana di sana. Awalnya mereka berfikir mungkin Liana hanya pergi ke kamar mandi.“Liana kemana ya?” tanya Ratih sibuk menggaruk tangannya.

    Последнее обновление : 2021-07-31
  • Hidden Secret   AWAL DARI API ABADI

    “Suara siapa itu?” tanya Liana menoleh ke kanan dan kiri. Ia merasa bingung, tak ada seorang pun yang ada di tempatnya berdiri. Namun, suara itu jelas ia dengar, dengan kedua telinganya.***Keesokan harinya, Panji siuman dan menceritakan segalanya kepada mama, papa, dan Liana. Namun, Aji tak kunjung sadar. Liana selalu ada di samping Aji, setiap waktu dengan begitu banyak harapan.“Kumohon, sadarlah Aji,” ucap Liana memegang tangan Aji.Takdir telah mempertemukan mereka tanpa sengaja, apakah takdir juga yang akan memisahkannya, pikir Liana. Ia selalu membersihkan wajah, tangan, dan kaki Aji setiap hari.Sudah 3 hari ini Aji tidak sadarkan diri. Hari ini Liana akan membacakan suatu kisah kepada Aji. Kisah 2 orang kekasih yang berebut mati untuk mempertahankan satu sama lain agar tetap hidup. Saat Liana bercerita, jari-jemari Aji bergerak.“Aji

    Последнее обновление : 2021-07-31

Latest chapter

  • Hidden Secret   PERANG ATAU MUSNAH

    Salma kemudian mencabut sebuah kabel agar video itu berhenti, sebelum Liana melakukan hal yang tidak bisa dicegah. Semua orang terdiam dan terus memperhatikan Liana.“Aku akan membunuhnya,” ucap Liana kemudian mengaktifkan senjata andalan yang pernah ia siapkan bersama Panji, selama ada di bumi.Melihat itu, Sofi memeluk Liana dan berusaha menenangkannya. Sofi tahu, bahwa alat itu bahkan bisa menembak mati seekor godzila dengan sekali tembakan. Alat itu, dibuat khusus dan hanya Liana yang bisa memakainya.“Ada apa denganmu? Mereka hanya memancingmu Liana. Tidak mungkin, Aji dan Panji dalam kondisi itu,” jelas Sofi terus memeluk Liana.“Apa kakak tuli? Kak Panji jelas-jelas memanggil kakak, dan kini kakak memintaku untuk mengabaikannya? Apa kakak waras,” tanya Liana.Liana melontarkan pertanyaan itu sembari melepaskan pelukan Sofi. Ia berusaha menyembunyikan

  • Hidden Secret   KITA AKAN SEGERA BERTEMU

    Alat buatan Liana telah selesai. Alat berkilau yang ia kerjakan selama 13 jam non stop itu, akan menjadi salah satu komponen terpenting dalam sejarah penyelamatan planet ini.“Astaga, kenapa alat ini bisa berkilau?” tanya Ratih.“Ini adalah sebuah trik,” jawab Liana kemudian membawa alat itu dan pergi ke pusat teknologi kota.Salma dan Ratih bergegas mengikuti Liana. Mereka sadar bahwa saat ini, pilihan hidup mereka hanyalah membantu Liana dan kembali ke bumi bersama Aji dan Panji.***Proses evakuasi kota masih terus dilakukan. Semua penduduk diberi alat pelindung diri yang sudah dirancang khusus, untuk melindungi diri jika kota ini berhasil di ambil alih.“Tenanglah, Ana. Mereka berusaha memprovokasimu,” ucap Sofi terus memantau keadaan di luar sana.Sembari terus memantau lapisan keamanan, Ana mengaktifkan semua perlin

  • Hidden Secret   PERLINDUNGAN UTAMA

    Semua orang berkumpul di kediaman utama, termasuk Ana dan penjaga kota. Setelah bedebat dengan kakaknya, Liana terkejut mendengar sirine diikuti dengan sensor merah yang menyala dimana-mana.“Apa yang terjadi?” tanya Ratih terkejut sembari menggenggam tangan Salma.“Mereka datang!” teriak salah seorang penjaga yang tergesa-gesa masuk ke kediaman utama.“Situasi darurat, amankan kota!” perintah kepala penjaga kota kemudian berlari keluar.Tanpa mengatakan sepatah kata, Ana berlari keluar dan segera menuju ke pusat teknologi. Entah apa yang akan terjadi, Sofi menarik tangan Liana dan melarangnya untuk ikut campur.“Liana dengarkan aku,” perintah Sofi sembari memegang tangan Liana.“Apa yang kakak lakukan? Kita harus mengikuti Ana,” tanya Liana terkejut ketika Sofi menghentikan langkahnya.“Tidak! Kamu tidak boleh ikut campur. Ka-k

  • Hidden Secret   SELAMA INI MEREKA BERSEMBUNYI

    Tiba-tiba suara larangan terdengar. Suara yang tidak asing bagi Liana, namun ia sendiri tidak tahu suara siapa itu. Liana terus memegang liontinnya erat-erat. Berharap sesuatu yang buruk tidak terjadi. Namun…“Pergilah Liana. Lari… cepat….” Teriakan larangan itu kembali mengusik Liana.Tanpa tahu apa arti dari suara itu, Liana dengan cepat mengaktifkan VEBU dan pergi meninggalkan tempat itu. Rasa berat hati meninggalkan tempat yang ia cari seharian penuh untuk menjawab tanda tanya di otaknya.***Sesampainya di kediaman utama, Liana terkejut beberapa penjaga beserta Ana memenuhi kediamannya. Terlihat pula Ratih dan Salma dengan raut wajah khawatir, sekaligus marah tanpa Liana tau apa penyebabnya.“Mengapa semuanya berkumpul di sini?” tanya Liana begitu sampai dan melihat semua orang.Tidak seorang pun membuka bibir mereka untuk

  • Hidden Secret   APA YANG TERSEMBUNYI DI SANA

    Mendengar perkataan kakaknya, Liana pun mencatat semua yang ia dengar. Sofi tidak lagi mengigau, atau terbangun sedikitpun. Namun, ucapannya itu, jelas membuat Liana merasa sangat penasaran.“Apa yang baru saja diucapkan kak Sofi? Mungkinkah, ingatan itu adalah kejadian yang tidak diketahui oleh siapapun, saat kak Sofi menghilang,” tanya Liana kepada dirinya sembari merapikan selimut Sofi.***Hari sudah berganti. Matahari di atas daratan mungkin sudah terbit saat ini. Tinggal di kota bawah tanah dengan waktu yang sama dengan daratan, membuat semua orang melupakan kenyataan bahwa mereka sudah hidup cukup lama di bawah sana.Dengan sinar matahari yang diserap langsung dari atas, mereka kerap kali tidak sadar bahwa saat ini tengah menjalani kehidupan di dalam bumi.“Selamat pagi,” sapa Ratih sembari membawa sepotong roti.“Apakah kak Sofi masih tertidur?&rdqu

  • Hidden Secret   CERITA SOFI (II)

    “Mama akan melindungimu, jadi jangan bersuara.” Satu kalimat yang membungkam Sofi selama 5 tahun pertama dia tinggal di planet ini.Selama itulah, dia tidak berkomunikasi dengan siapapun. Bahkan, Sofi kerap kali menangis ketika mendengar bunyi benda keras yang berjatuhan.Kedua orang tua Ana berusaha untuk merawatnya seperti putri mereka sendiri. Namun, apadaya jika seorang anak terus merindukan kasih saying orang tua kandung mereka.“Saat itu, aku sedang menunggu,” ucap Sofi singkat.“Apa yang sebenarnya kakak tunggu?” tanya Liana semakin penasaran.“Mama,” jawab Sofi kemudian meneteskan air mata.Liana kemudian menggenggam kedua tangan Sofi erat. Ia sadar bahwa tidak seharusnya bertanya hal itu, karena akan membuat kakaknya semakin sedih. Namun, Liana ingin Sofi berbagih kesedihan itu dengannya.“Mama berkata,

  • Hidden Secret   CERITA SOFI (I)

    Semua orang meletakkan pandangannya kepada Sofi. Siapa sangka, jika gadis kecil yang penuh dengan tatapan trauma itu adalah dirinya. Melihat diri kecilnya yang meringkuk di balik pohon, Sofi mengalihkan pandangannya dan mulai mengatur napas.“Apakah semua ini? Mengapa gadis kecil itu adalah kakak?” tanya Liana terkejut dengan raut wajah tidak percaya.Keinginan untuk terus bungkam membuat Sofi bergelinang air mata. “Tidak.” Kata yang saat ini membungkam bibir merah muda itu. Namun, sampai kapan derita itu akan dia tanggung seorang diri.“Itu aku, sekaligus keadaan pertama kaliku ketika menginjakkan kaki di planet ini,” jawab Sofi sembari mentup kedua matanya dengan telapak tangan.“Oh… apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Salma menahan air matanya ketika melihat gadis kecil yang tak lain adalah Sofi.“Saat itu Jack bahkan menghancurkan rumah kami.

  • Hidden Secret   HAI LIANA

    Mereka masih berada di ruangan yang sama, sejak terakhir kali tersadar bahwa ada sesuatu yang menanti. Terperosok masuk ke dalam tanah, bahkan tidak terpikirkan oleh mereka.Sekarang, Liana telah menemui sosok yang dipanggil sebagai “Liana” di universe ini. Mereka saling memandang satu sama lain. Begitu juga dengan Salma dan Ratih, raut wajah terkejut itu membuat siapapun ingin tahu apa arti dari semua yang terjadi hingga detik ini.“Hai, aku Liana,” sapa Liana dari universe ke 4.Liana masih terdiam, tidak berucap apapun dan terus memandang gadis seusianya itu. Kali ini, suasana canggung mulai mengusik semua orang yang ada di ruangan itu, termasuk Sofi.“Canggung sekali, tidak ku sangka akan serumit ini,” gumam Sofi kemudian mendekati kedua Liana itu.Kali ini, Liana mulai maju satu langkah ke depan, untuk memastikan apa yang ia lihat bukan ha

  • Hidden Secret   DIMANA KITA

    Semua mata terbelalak, melihat puing-puing itu berceceran tanpa arah di angkasa. Untuk menghindari benturan akibat puing-puing tersebut, Sofi mengaktifkan fungsi pengaman pesawatnya.Fungsi aktif…“Kita harus segera mendarat. Akan lebih berbahaya jika benda-benda tanpa tujuan itu menabrak pesawat ini,” ucap Sofi kemudian menarik kemudi pesawat itu.“Sungguh membuatku penasaram,” celetuk Salma, terus memperhatikan keluar pesawat.Lagi-lagi, pesawat itu melesat layaknya pancaran kilat. Mereka tiba di daratan planet tempat seseorang yang Liana cari. Perlahan Liana melepaskan sabuk pengaman dan mengenakan semua alat keamanan yang sudah disiapkan sebelumnya. Begitupun dengan Salma, Ratih, san Sofi.“Huftt… aku merasa bahwa jantungku, tidak baik-baik saja,” keluh Ratih sembari mengelus dadanya dengan raut wajah khawatir.“Kita b

DMCA.com Protection Status