Home / Sci-Fi / Hidden Secret / STUDY TOUR

Share

STUDY TOUR

Author: Enura
last update Last Updated: 2021-07-28 22:24:32

Liana merasa sangat bingung, dengan isi surat itu, sampai-sampai tidak tahu jika mama dan papa sudah pulang. Ia menceritakan kejadian yang ia alami hari ini, dan mencoba menenangkan kedua orang tuanya.

Mereka bersyukur Aji datang tepat waktu untuk melindungi putri semata wayangnya. Mama mencoba untuk menghibur Liana agar suasana hatinya membaik.

“Aduh, anak Mama kelihatannya senang sekali,” ucap mama tersenyum.

“Apa aku terlihat senang? Enggak kok, Ma,” tanya Liana, berusaha menyembunyikan wajahnya.

“Untung saja, menantu Mama dateng tepat waktu ya, Pa,” ucap mama menggoda Liana kemudian tersenyum.

“Menantu siapa? Ah Mama. Liana ingin bersiap-siap Ma, besok Liana ada study tour ke Lombok. Boleh ikut kan Ma,”  pinta Liana memohon.

“Boleh, asal Liana bisa jaga diri dan jangan telat makan,” pesan ma

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Hidden Secret   KRISTAL MERAH

    “Kini hidupku sungguh hampa,” ucap Liana melamun.“Lalu apa yang kamu mau?”“Aku ingin menemui ‘Tuhan’ dan bertanya padanya,” seru Liana, sesekali tertawa kecil.“Bertanya? Untuk apa?”“Untuk tau, akhir apa yang ‘Tuhan’ rencanakan,” balas Liana, dengan tatapan kosong.***Pesan suara yang diterima Liana membuatnya sedikit kebingungan. Namun, ia berusaha untuk mengendalikan dirinya, dengan menganggap semuanya baik-baik saja, karena Tuhan selalu bersamanya.Hari pertama mereka study tour, akan menjelajahi hutan sesaot dan pusuk. Setiap kelompok membawa 1 buah tenda dome dan peralatan lainnya. Seperti biasa, Liana berkelompok dengan Salma dan Ratih.“Asik, kita satu kelompok. Ingat, jangan sampai tersesat,” ucap Salma. 

    Last Updated : 2021-07-28
  • Hidden Secret   MENCARI PANJI

    “Terlihat bagus, saat kamu pakai,” ucap Aji dengan pipi merah merona.“Ah, begitu. Terima kasih,” balasku tersenyum.“Sama-sama. Eh, kamu pasti belum makan siang, ayo mengantri makan siang bersama. Yah, sebelum kehabisan,” ajak Aji menggenggam tanganku.“Nah, aku memang sangat lapar. Ayo,” ucap Liana bersemangat.Sesampainya di dapur. Liana melihat Salma dan Ratih yang sedang asik makan tanpa mengajaknya.“Hei, apa kalian meninggalkanku?” tanya Liana kesal.“Tidak Li, kamu terlalu lama berada di hutan, dan perutku ini sudah meraung dari tadi, hehe,” elak Ratih melahap makanannya.“Dia menelan buah hutan karena kelaparan,” gurau Salma tertawa.“Hm, ya sudah tunggu aku, aku akan mengambil makan,” seru Liana kesal.

    Last Updated : 2021-07-30
  • Hidden Secret   SEMUA BERAWAL DARI SINI

    Malam ini keadaan di rumah Liana terasa berbeda. Entah kenapa tiba-tiba, mama Liana merasa ketakutan. Ia teringat kejadian yang menimpa anak sulungnya, dan gelisa memikirkan Liana“Perasaan apa ini?” tanya mama memandang ke luar jendela.“Kenapa Ma?” tanya papa menghampiri mama.“Perasaan ini, mama pernah merasakannya,” jawab mama memeluk papa.Sontak papa juga merasa ada hal ganjil, namun papa tetap mencoba menenangkan mama. Papa kemudian menelfon Reno malam ini, agar esok bisa datang ke rumah.***Di area perkemahan, Salma dan Ratih terbangun dari tidur, mereka ingin menemui Liana untuk tidur bersamanya. Saat mereka pergi dan membuka tenda Liana, tak ada tanda-tanda Liana di sana. Awalnya mereka berfikir mungkin Liana hanya pergi ke kamar mandi.“Liana kemana ya?” tanya Ratih sibuk menggaruk tangannya.

    Last Updated : 2021-07-31
  • Hidden Secret   AWAL DARI API ABADI

    “Suara siapa itu?” tanya Liana menoleh ke kanan dan kiri. Ia merasa bingung, tak ada seorang pun yang ada di tempatnya berdiri. Namun, suara itu jelas ia dengar, dengan kedua telinganya.***Keesokan harinya, Panji siuman dan menceritakan segalanya kepada mama, papa, dan Liana. Namun, Aji tak kunjung sadar. Liana selalu ada di samping Aji, setiap waktu dengan begitu banyak harapan.“Kumohon, sadarlah Aji,” ucap Liana memegang tangan Aji.Takdir telah mempertemukan mereka tanpa sengaja, apakah takdir juga yang akan memisahkannya, pikir Liana. Ia selalu membersihkan wajah, tangan, dan kaki Aji setiap hari.Sudah 3 hari ini Aji tidak sadarkan diri. Hari ini Liana akan membacakan suatu kisah kepada Aji. Kisah 2 orang kekasih yang berebut mati untuk mempertahankan satu sama lain agar tetap hidup. Saat Liana bercerita, jari-jemari Aji bergerak.“Aji

    Last Updated : 2021-07-31
  • Hidden Secret   SEBUAH PILIHAN

    Api menyembur dari dalam retakan yang diakibatkan oleh gempa. Dengan cepat aku memeluk Salma kemudian jatuh tersungkur di rerumputan. Semua orang yang menyaksikan kejadian itu berusaha untuk melindungi diri.“Panas,” keluh Salma.“Apa kamu tidak apa-apa?” tanyaku membantunya berdiri.“Aku baik-baik saja, hanya saja api itu, terasa sangat panas,” jawab Salma memandangku.Ya, api itu sangatlah panas dan membara, namun hanya beberapa detik. Setelah api itu masuk kembali ke dalam retakan, rumput yang kini kupijak perlahan hangus. Semua orang berhamburan karena khawatir akan terjadi hal serupa.***2 minggu setelah kejadian itu, kini taman depan toko buku telah dibatasi dengan garis polisi. Ilmuan kota berusaha mencari titik terang penyebab kejadian itu.“Huft, panas sekali hari ini. Padahal masih pukul 09.00, panas

    Last Updated : 2021-08-01
  • Hidden Secret   MENGINTIP MASA DEPAN

    “Semuanya berhenti.” Liana kebingungan melihat kejadian itu, dengan kedua matanya. Ia terus berusaha, menyadarkan Reno. Tapi, tidak ada respon sama sekali. Semua orang, juga ikut diam mematung.Bahkan, anjing peliharaan dan beberapa daun yang berterbangan pun, ikut berhenti. Ia mencoba membuka ponsel, namun sinyalnya tidak muncul. Karena mulai gemetaran, Liana pun berteriak.“Ada apa ini? Siapa kamu, yang berbuat seperti ini?” tanya Liana sambil berteriak.“Bukankah, sudah ku bilang. Jangan dekati Panji,” suara seseorang dari balik pintu kayu.Liana terkejut, ketika suara itu semakin mendekat. Ia melihat, seorang perempuan berambut Panjang. Mengenakan gaun dan tudung merah. Liana kemudian berdiri, dan menghampiri perempuan itu.“Siapa kamu?” tanya Liana dengan tangan gemetar.“Kamu tidak perlu tau, siapa a

    Last Updated : 2021-08-02
  • Hidden Secret   LELAKI TAK DIKENAL

    Suasana café kembali seperti semula. Tidak ada hal yang mencurigakan kali ini. Bahkan, saat ini Liana yang nampak berbeda. Berulang kali Reno memanggilnya, namun tidak ada jawaban sama sekali dari Liana.“Liana,” kata Reno menggoyangkan tangan Liana.“Oh iya, kenapa?” tanya Liana tersadar dari lamunan.“Kamu kenapa?” tanya Reno bingung, melihat sikap aneh Liana.“Aku tidak apa-apa,” jawab Liana kemudian tersenyum.“Oke, aku akan menjawab pertanyaanmu sebelumnya.Soal menjaga dirimu sendiri, bukankah kamu sudah lulus tahap 4 takewondo. Dan soal menyelamatkan dunia, itu bukan sepenuhnya tugasmu Liana. Aku tau, kamu dan kakakmu adalah orang yang jenius. Dulu, kakakmu sudah dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab untuk sebuah kejahatan. Tapi, ini tidak sepenuhnya menjadi tanggungjawabmu untuk memperbaiki apa yang

    Last Updated : 2021-08-03
  • Hidden Secret   SEMUA ULAH PANJI

    Keadaan begitu sunyi dan senyap. Cahaya mentari, menembus masuk melalui ventilasi kecil. Liana mulai membuka mata, perlahan ia memperhatikan sekitar. Beberapa kali mengeluh karena rasa pusing itu terus mucul.“Dimana aku? Semua terasa begitu asing,” tanya Liana memperhatikaan sekitar. Ruangan ini cukup besar. Ada tempat tidur dan kamar mandi. Hanya saja, mengapa ruangan ini tidak memiliki pintu. Tiba-tiba muncul cahaya biru di dinding. Kemudian beberapa orang dengan pakaian serba hitam keluar dari cahaya itu.“Oh, kamu sudah sadar,” ucap seorang pria.“Siapa kamu?” tanya Liana perlahan mundur.“Perkenalkan aku Jack Marco,” jawabnya, kemudian tersenyum.“Jack, kamu adalah Jack, orang yang dibicarakan kakakku selama ini,” ucap Liana terkejut.“Kakakmu menepati janjinya, untuk menyerahkanmu. Beris

    Last Updated : 2021-08-04

Latest chapter

  • Hidden Secret   PERANG ATAU MUSNAH

    Salma kemudian mencabut sebuah kabel agar video itu berhenti, sebelum Liana melakukan hal yang tidak bisa dicegah. Semua orang terdiam dan terus memperhatikan Liana.“Aku akan membunuhnya,” ucap Liana kemudian mengaktifkan senjata andalan yang pernah ia siapkan bersama Panji, selama ada di bumi.Melihat itu, Sofi memeluk Liana dan berusaha menenangkannya. Sofi tahu, bahwa alat itu bahkan bisa menembak mati seekor godzila dengan sekali tembakan. Alat itu, dibuat khusus dan hanya Liana yang bisa memakainya.“Ada apa denganmu? Mereka hanya memancingmu Liana. Tidak mungkin, Aji dan Panji dalam kondisi itu,” jelas Sofi terus memeluk Liana.“Apa kakak tuli? Kak Panji jelas-jelas memanggil kakak, dan kini kakak memintaku untuk mengabaikannya? Apa kakak waras,” tanya Liana.Liana melontarkan pertanyaan itu sembari melepaskan pelukan Sofi. Ia berusaha menyembunyikan

  • Hidden Secret   KITA AKAN SEGERA BERTEMU

    Alat buatan Liana telah selesai. Alat berkilau yang ia kerjakan selama 13 jam non stop itu, akan menjadi salah satu komponen terpenting dalam sejarah penyelamatan planet ini.“Astaga, kenapa alat ini bisa berkilau?” tanya Ratih.“Ini adalah sebuah trik,” jawab Liana kemudian membawa alat itu dan pergi ke pusat teknologi kota.Salma dan Ratih bergegas mengikuti Liana. Mereka sadar bahwa saat ini, pilihan hidup mereka hanyalah membantu Liana dan kembali ke bumi bersama Aji dan Panji.***Proses evakuasi kota masih terus dilakukan. Semua penduduk diberi alat pelindung diri yang sudah dirancang khusus, untuk melindungi diri jika kota ini berhasil di ambil alih.“Tenanglah, Ana. Mereka berusaha memprovokasimu,” ucap Sofi terus memantau keadaan di luar sana.Sembari terus memantau lapisan keamanan, Ana mengaktifkan semua perlin

  • Hidden Secret   PERLINDUNGAN UTAMA

    Semua orang berkumpul di kediaman utama, termasuk Ana dan penjaga kota. Setelah bedebat dengan kakaknya, Liana terkejut mendengar sirine diikuti dengan sensor merah yang menyala dimana-mana.“Apa yang terjadi?” tanya Ratih terkejut sembari menggenggam tangan Salma.“Mereka datang!” teriak salah seorang penjaga yang tergesa-gesa masuk ke kediaman utama.“Situasi darurat, amankan kota!” perintah kepala penjaga kota kemudian berlari keluar.Tanpa mengatakan sepatah kata, Ana berlari keluar dan segera menuju ke pusat teknologi. Entah apa yang akan terjadi, Sofi menarik tangan Liana dan melarangnya untuk ikut campur.“Liana dengarkan aku,” perintah Sofi sembari memegang tangan Liana.“Apa yang kakak lakukan? Kita harus mengikuti Ana,” tanya Liana terkejut ketika Sofi menghentikan langkahnya.“Tidak! Kamu tidak boleh ikut campur. Ka-k

  • Hidden Secret   SELAMA INI MEREKA BERSEMBUNYI

    Tiba-tiba suara larangan terdengar. Suara yang tidak asing bagi Liana, namun ia sendiri tidak tahu suara siapa itu. Liana terus memegang liontinnya erat-erat. Berharap sesuatu yang buruk tidak terjadi. Namun…“Pergilah Liana. Lari… cepat….” Teriakan larangan itu kembali mengusik Liana.Tanpa tahu apa arti dari suara itu, Liana dengan cepat mengaktifkan VEBU dan pergi meninggalkan tempat itu. Rasa berat hati meninggalkan tempat yang ia cari seharian penuh untuk menjawab tanda tanya di otaknya.***Sesampainya di kediaman utama, Liana terkejut beberapa penjaga beserta Ana memenuhi kediamannya. Terlihat pula Ratih dan Salma dengan raut wajah khawatir, sekaligus marah tanpa Liana tau apa penyebabnya.“Mengapa semuanya berkumpul di sini?” tanya Liana begitu sampai dan melihat semua orang.Tidak seorang pun membuka bibir mereka untuk

  • Hidden Secret   APA YANG TERSEMBUNYI DI SANA

    Mendengar perkataan kakaknya, Liana pun mencatat semua yang ia dengar. Sofi tidak lagi mengigau, atau terbangun sedikitpun. Namun, ucapannya itu, jelas membuat Liana merasa sangat penasaran.“Apa yang baru saja diucapkan kak Sofi? Mungkinkah, ingatan itu adalah kejadian yang tidak diketahui oleh siapapun, saat kak Sofi menghilang,” tanya Liana kepada dirinya sembari merapikan selimut Sofi.***Hari sudah berganti. Matahari di atas daratan mungkin sudah terbit saat ini. Tinggal di kota bawah tanah dengan waktu yang sama dengan daratan, membuat semua orang melupakan kenyataan bahwa mereka sudah hidup cukup lama di bawah sana.Dengan sinar matahari yang diserap langsung dari atas, mereka kerap kali tidak sadar bahwa saat ini tengah menjalani kehidupan di dalam bumi.“Selamat pagi,” sapa Ratih sembari membawa sepotong roti.“Apakah kak Sofi masih tertidur?&rdqu

  • Hidden Secret   CERITA SOFI (II)

    “Mama akan melindungimu, jadi jangan bersuara.” Satu kalimat yang membungkam Sofi selama 5 tahun pertama dia tinggal di planet ini.Selama itulah, dia tidak berkomunikasi dengan siapapun. Bahkan, Sofi kerap kali menangis ketika mendengar bunyi benda keras yang berjatuhan.Kedua orang tua Ana berusaha untuk merawatnya seperti putri mereka sendiri. Namun, apadaya jika seorang anak terus merindukan kasih saying orang tua kandung mereka.“Saat itu, aku sedang menunggu,” ucap Sofi singkat.“Apa yang sebenarnya kakak tunggu?” tanya Liana semakin penasaran.“Mama,” jawab Sofi kemudian meneteskan air mata.Liana kemudian menggenggam kedua tangan Sofi erat. Ia sadar bahwa tidak seharusnya bertanya hal itu, karena akan membuat kakaknya semakin sedih. Namun, Liana ingin Sofi berbagih kesedihan itu dengannya.“Mama berkata,

  • Hidden Secret   CERITA SOFI (I)

    Semua orang meletakkan pandangannya kepada Sofi. Siapa sangka, jika gadis kecil yang penuh dengan tatapan trauma itu adalah dirinya. Melihat diri kecilnya yang meringkuk di balik pohon, Sofi mengalihkan pandangannya dan mulai mengatur napas.“Apakah semua ini? Mengapa gadis kecil itu adalah kakak?” tanya Liana terkejut dengan raut wajah tidak percaya.Keinginan untuk terus bungkam membuat Sofi bergelinang air mata. “Tidak.” Kata yang saat ini membungkam bibir merah muda itu. Namun, sampai kapan derita itu akan dia tanggung seorang diri.“Itu aku, sekaligus keadaan pertama kaliku ketika menginjakkan kaki di planet ini,” jawab Sofi sembari mentup kedua matanya dengan telapak tangan.“Oh… apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Salma menahan air matanya ketika melihat gadis kecil yang tak lain adalah Sofi.“Saat itu Jack bahkan menghancurkan rumah kami.

  • Hidden Secret   HAI LIANA

    Mereka masih berada di ruangan yang sama, sejak terakhir kali tersadar bahwa ada sesuatu yang menanti. Terperosok masuk ke dalam tanah, bahkan tidak terpikirkan oleh mereka.Sekarang, Liana telah menemui sosok yang dipanggil sebagai “Liana” di universe ini. Mereka saling memandang satu sama lain. Begitu juga dengan Salma dan Ratih, raut wajah terkejut itu membuat siapapun ingin tahu apa arti dari semua yang terjadi hingga detik ini.“Hai, aku Liana,” sapa Liana dari universe ke 4.Liana masih terdiam, tidak berucap apapun dan terus memandang gadis seusianya itu. Kali ini, suasana canggung mulai mengusik semua orang yang ada di ruangan itu, termasuk Sofi.“Canggung sekali, tidak ku sangka akan serumit ini,” gumam Sofi kemudian mendekati kedua Liana itu.Kali ini, Liana mulai maju satu langkah ke depan, untuk memastikan apa yang ia lihat bukan ha

  • Hidden Secret   DIMANA KITA

    Semua mata terbelalak, melihat puing-puing itu berceceran tanpa arah di angkasa. Untuk menghindari benturan akibat puing-puing tersebut, Sofi mengaktifkan fungsi pengaman pesawatnya.Fungsi aktif…“Kita harus segera mendarat. Akan lebih berbahaya jika benda-benda tanpa tujuan itu menabrak pesawat ini,” ucap Sofi kemudian menarik kemudi pesawat itu.“Sungguh membuatku penasaram,” celetuk Salma, terus memperhatikan keluar pesawat.Lagi-lagi, pesawat itu melesat layaknya pancaran kilat. Mereka tiba di daratan planet tempat seseorang yang Liana cari. Perlahan Liana melepaskan sabuk pengaman dan mengenakan semua alat keamanan yang sudah disiapkan sebelumnya. Begitupun dengan Salma, Ratih, san Sofi.“Huftt… aku merasa bahwa jantungku, tidak baik-baik saja,” keluh Ratih sembari mengelus dadanya dengan raut wajah khawatir.“Kita b

DMCA.com Protection Status