Jay gelisah, ia ingin sekali menghubungi Niko tetapi Niko dan Priscilla pasti belum sampai di Boston. Ia terus memikirkan bagaimana caranya membatalkan rencana Leonard, jika Priscilla tau ia akan dinikahkan dengan lelaki seperti Ares sudah pasti Priscilla akan menolaknya mentah-mentah.
"Jay lo kenapa sih? ini kan air panas kenapa lo masukin ke dalem kulkas." tegur Kalina.
Jay terkejut dan segera mengambil air panas itu, ini bukan kesalahan pertama Jay. Sebelumnya seorang staff menyuruhnya untuk memfotokopi file tapi ia malah memasukkannya ke mesin penghancur kertas, untung saja staff itu punya salinannya tapi bukan berarti Jay lolos dari amukan. Nadine benar-benar berhasil membuat pikiran Jay kacau balau.
"Jay lo kenapa sih? lo galau banget ditinggal Priscilla ke Boston?" tanya Kalina.
"Enggak Kal, gue galau karena Priscilla mau dinikahin sama Ares Lysander?" jawab Jay lemah.
Kalina menaikkan satu alisnya, ia nampak familiar denga
"Sepi banget Sil gak ada kamu," gumam Jay.Jay menatap teras halaman rumahnya yang nampak sepi dan. kosong, biasanya Priscilla selalu menyambutnya saat pulang kerja. Jay masuk ke dalam rumahnya dan merebahkan diri di atas ranjang dengan mata tertutup, wangi aroma Priscilla masih tertinggal jelas di ranjang Jay. Jay membuka matanya, ia hampir saja lupa kalau ia ada janji makan malam dengan Andrew. Jay segera mandi dan berdandan rapih agar tidak diremehkan lagi oleh pihak resto, kali ini Jay menggunakan kemeja berwarna nude dengan aksen kerah shanghai.Jay melangkahkan kakinya ke dalam restoran, beberapa perempuan muda terpesona melihat penampilan Jay malam ini."Hai Kak, boleh minta nomer Kakak?"Seorang gadis berusia kira-kira sembilan belas tahun menghampirinya Jay dan menyodorkan ponselnya, wajahnya tersipu malu saat pandangan matanya bertemu dengan mata Jay."Maaf ya, tapi saya udah punya istri dan anak." sahut Jay seramah mung
Perjalanan Priscilla yang melelahkan akhirnya berakhir juga, sebelum mereka menuju ke rumah sakit Priscilla meminta izin pada Niko untuk membeli ponsel terlebih dahulu namun Niko tidak mengizinkannya. Niko beralasan masih banyak waktu untuk membeli ponsel, dan lagi tujuan prioritas Priscilla ke Boston adalah untuk melihat keadaan Julie. Dengan berat hati Priscilla menuruti Niko, tapi dengan syarat ia bisa menghubungi Jay lewat ponsel Niko."Pak Leonard, saya dan Priscilla sudah sampai di Boston." ucap Niko lewat panggilan telepon, Niko begitu seksama mendengarkan perintah dari Leonard."Nona, Pak Leonard bilang kita lebih baik beristirahat dulu di apartemen. Setelah itu baru kita pergi ke rumah sakit,""Oke, aku juga pengen tiduran dulu Nik. Perut aku gak nyaman rasanya berlama-lama di pesawat,"Setibanya di apartemen Priscilla langsung merebahkan dirinya di atas ranjang, pinggangnya serasa mau patah karena melewati perjalanan yang lumay
"Nik?" Panggil Priscilla.Sejak Priscilla bangun tidur Niko sudah tidak berada di apartemen, padahal mereka sudah berencana akan kerumah sakit bersama-sama kalau Priscilla sudah cukup tidur. Hingga menjelang sore Niko belum juga kembali ke apartemen, Priscilla khawatir jika terjadi sesuatu hal yang buruk.Menjelang petang Niko baru kembali, raut wajahnya nampak kusut. Saat Priscilla bertanya pun ia tidak mau menjawab, dari mantel tebalnya sedikit tercium bau alkohol."Nik kamu mabuk?" Tanya Priscilla.Niko duduk di sofa ruang keluarga, kepalanya menengadah ke langit-langit dan matanya terpejam rapat. Priscilla mengayunkan tangannya di wajah Niko tapi ia tidak meresponnya, tapi Priscilla yakin sekali kalau Niko belum tidur. Priscilla mendekatkan wajahnya ke wajah Niko untuk memastikan Niko memang sudah tidak sadarkan diri, saat jarak wajahnya begitu dekat tiba-tiba Niko membuka matanya dan membuat Priscilla terkejut. Priscilla henda
Hingga larut malam Jay masih belum bisa tertidur juga, saat ini di Boston masih siang hari tapi Jay tidak bisa menghubungi Priscilla karena Niko tidak sedang bersamanya. Priscilla tidak diizinkan menggunakan ponsel oleh Leonard, karena Leonard tau Priscilla ingin mempunyai ponsel agar bisa menghubungi Jay. Semenjak tidak ada Priscilla yang Jay lakukan setiap hari hanya duduk di depan teras rumahnya sambil memandangi foto Priscilla yang ada di ponselnya, baru beberapa hari berpisah saja Jay rasanya sudah rindu sekali padanya seperti tidak bertemu sekian lama."Sil, kami udah tau belum kalau kita gak bisa bersama?" ucap Jay pada foto Priscilla.Jay begitu bingung memikirkan bagaimana caranya agar bisa membatalkan pernikahan Priscilla dan Ares, ia bisa saja mengaku sebagai anak Andrew di hadapan Leonard tapi itu tidak akan menyelesaikan masalah dan hanya akan menimbulkan masalah yang baru. Kalau membawa Priscilla kabur juga semakin tidak mungkin, yang ada ia h
Keadaan Julie kian hari semakin membaik, ia sudah tidak memerlukan peralatan medis yang selama ini menunjang tubuhnya. Untuk menghilangkan rasa bosan selama beberapa hari ini Priscillla dan Julie merajut sweater, topi, dan juga kaus kaki untuk bayi.Sudah beberapa hari ini juga Jay tidak dapat dihubungi, Priscillla sudah mengirimkan pesan padanya tapi Niko bilang ia tidak membalasnya. Priscillla takut terjadi sesuatu padanya, tapi saat ia memastikannya pada orang-orang di kantor mereka bilang Jay baik-baik saja. Hal ini menimbulkan kecurigaan untuk Priscillla, Priscilla merasa Jay sedang menjauhinya tapi ia tidak merasa sudah berbuat salah pada Jay. Selama di Boston ia sibuk merawat Julie, walau terkadang ia telat memberi kabar pada Jay tapi sebisa mungkin ia tetap menghubunginya."Nik, belum ada balasan?" tanya Priscillla."Belum Nona, maaf." jawab Niko, lalu kembali fokus pada pekerjaannya di laptop."Ada apa sayang?" tanya Julie
Julie menatap Priscilla dan Niko heran, mengapa saat Leonard datang Niko segera mengambil ponselnya dari tangan Priscilla. Niko melirik ke arah Julie, dan mengisyaratkan kalau dia akan menjelaskan padanya nanti."Niko, bawa Priscilla ke apartemen. Biarkan dia istirahat di sana, kamu paham ucapan saya?""Baik, pak" sahut Niko.Priscilla mengikuti Niko keluar dari ruang kamar rawat Julie, dan berhubung disini hanya ada ia dan Leonard maka Julie berinisiatif untuk menanyakan langsung kepada Leonard."Pi?" panggil Julie."Kenapa Mi?" sahut Leonard."Apa kamu tau kalau Priscilla akan menikah dengan Jay?""Iya aku tau, tapi tenang aja pernikahan itu gak bakal terjadi Mi. Kamu gak usah khawatir," ucap Leonard.Julie mengernyitkan kening, ia tidak paham dengan apa yang barusan Leonard ucapkan."Apa maksud Papi?""Iya pernikahan itu gak akan terjadi karena aku akan menikahkan Priscilla dengan Ares L
Beban di otak Julie bertambah lagi padahal kemarin ia baru saja bisa bernafas lega, otaknya terus berpikir bagaimana cara agar bisa menyelamatkan Priscilla dari rencana Leonard. Julie tidak nafsu makan, bahkan ia melewatkan jadwal minum obat yang harusnya tidak boleh ia lewatkan. Sejak bertengkar kemarin Leonard belum datang juga mengunjunginya, Niko bilang Leonard sejak kemarin tidak pulang ke apartemen.Hari ini jadwal kontrol kandungan Priscilla, jadi ia tidak bisa menemani Julie di rumah sakit. Sebagai gantinya Niko akan menemani Julie setelah mengantar Priscilla dari dokter kandungan, Niko sudah seperti anak sendiri bagi Julie jadi ia tidak masalah jika harus Niko yang menemaninya."Nyonya mau apel?" tawar Niko."Tidak Nik, terimakasih."Mumpung tidak ada Leonard disini Julie akan menanyakan hal yang selama ini tertahan di hatinya, ia sudah tidak bisa mengulur waktu untuk menanyakan hal tersebut."Nik, apa Priscil
Priscilla masih menangis di atas ranjang, mulutnya terus mengucapkan nama Julie dan berharap semua ini hanya mimpi. Ia terus meyakinkan diri bahwa Julie kini sudah baik-baik saja, ia terus berkata kalau Julie sekarang sedang bersiap-siap untuk kembali pulang ke Indonesia untuk menyiapkan pesta pernikahannya dengan Jay. Niko terus membujuk Priscilla dan mencoba menguatkannya, melihat keadaan Priscilla yang sekarang kesedihan Niko tidak dapat ia tampung lagi. Ia menangis dan memeluk Priscilla erat.Leonard datang ke kamar rawat Priscilla, ia memerintahkan Niko untuk segera mengurus segala kebutuhan yang dibutuhkan mereka agar bisa kembali ke Indonesia. Dalam keadaan sedih Niko bolak balik mengurus semua keperluan seorang diri, Leonard masih berusaha menenangkan Priscilla dan menyuruhnya untuk mengikhlaskan kepergian Julie walaupun dia sendiri tidak mampu melakukan itu."Pi, mami udah cantik kan? udah siap pulang kerumah kan? mami udah sehat kan pi?" tanya Pri