Clark penasaran dari mana Hani mendapatkan uangnya untuk memenuhi semua kebutuhan hidupnya, karena istrinya itu selalu menolak mendapatkan nafkah darinya.Clark perlahan membuka laptop Hani, ia mencari tahu apa saja yang dilakukan Hani barusan, sebuah dokumen terbuka, di kertas itu Hani menceritakan bagaimana awal mulanya ia di culik, melahirkan dengan pertaruhan nyawa, nyaris di perkosa oleh Tirta bahkan ia dan Angel pun sampai di telantarkan di negeri antah berantah, hingga mereka mendapatkan pertolongan dari Tobias hingga sampai penjemputan Hani dan Angel kembali ke tanah air.Clark tertegun, ia tak menyangka apa yang di lalui oleh Hani dan Angel begitu tragis, Hani memang wanita kuat, sedari dulu ia selalu bisa bertahan dengan segala cobaan dan terpaan hidup, seperti batu karang di pinggir pantai yang tak pernah berpindah walau ombak datang silih berganti."Ma, maafin aku ya, kamu jangan marah lagi ya sayang" bisik Clark setelah menutup laptop Hani."Sudah jangan ganggu aku, aku s
Clark terbangun, dengan badan yang terasa pegal-pegal dan lagi-lagi ia tak mendapati istrinya saat ia membuka matanya."Kebiasaan, nggak bisa apa nungguin aku bangun dulu baru keluar bareng" dumel Clark lalu ia bangun dan membersihkan badannya.Di luar sudah terdengar sedikit kegaduhan, Angel meminta mamanya untuk menemaninya belajar sampai gurunya pulang, tidak seperti biasanya, namun kali ini ia meminta sampai merengek dan menangis."Mamaaa, pokoknya dede maunya belajarnya di temanin, kalau mama ndak mau temanin dede belajar ya sudah gurunya suruh pulang saja" rengek Angel kepada mamanya."Ada apa sih dek, biasanya juga nggak pake ditemanin sama mama belajarnya, toh ada om pengawal kan yang jaga dede kalau diapa-apain sama gurunya" bujuk Hani."Memangnya Angel di apain nak? mau di ganti saja gurunya, hmmm? tanya Clark saat ia baru saja keluar dari kamar"."Iya" jawab Angel pelan karena takut di marahi oleh papanya."Ya sudah, sebentar lagi papa telephone sekolahannya ya, supaya guru
Clark akhirnya memutuskan untuk memecat pengawal Angel karena ia lalai dalam menjaga Angel. Si guru yang berani menampar Angel pun akan mendapatkan ganjarannya, Clark menuntut guru itu juga sekolahan yang menyalurkan guru itu.Sedangkan Hani masih menunggu guru itu sampai datang, ia masih ingin menyelesaikannya secara kekeluargaan dan meminta penjelasan atas perilakunya terhadap Angel."Mbok, biasanya gurunya Angel datang jam berapa ya? kok sampai jam sepuluh belum datang juga" tanya Hani yang berkali-kali melihat jam tangannya."Biasanya sudah datang buk, lalu nanti belajar di ruang belajar, setiap saya masuk ke ruang belajar untuk kasih kue atau minuman den Angel mesti sedang menangis" ungkap si mbok."Saya tanya, kenapa kok den Angel jadi menangis, memang belajarnya di apain? jawabnya anaknya yang cengeng, lambat menerima pelajaran, terus dia bilang saya ndak boleh ngadu buk, kalau ngadu nanti dia tidak mau mengajar lagi, biar bodoh saja sekalian, saya jadi takut di salahkan makan
Mobil yang di kendarai oleh Clark dan Angel memasuki halaman rumah, Hani menyambut kehadiran mereka dengan tersenyum sumringah, hati nya senang sekali mendapatkan kabar dari sang pengacara, kini ia bisa bernapas lega karena besok adiknya, Dimas bisa keluar dari penjara dengan uang jaminan."Mama, mama, dede mau sama mama aja di rumah" rengek Angel sambil berlari ke arah Hani saat ia keluar dari mobil."Jangan lari nak, nanti jatuh" ucap Hani sambil menyambut Angel dengan pelukan hangat nya."Pa, pengawal Angel yang baru ada di ruang kerja kamu, sedangkan gurunya Angel ada di ruang belajar" terang Hani."Guru yang lama sudah di tangkap, barusan pengacara kita sudah menghubungi, sekarang aku mau bicara dengan pengawal Angel dulu ya biar semua jelas" tungkas Clark."Iya, Angel ikut mama ya, kita ke ruang belajar, sekarang guru Angel baru, kita kenalan yuk" ajak Hani."Iya mama" jawab Angel dengan anggukkan.Tok.. tok.. tok "Permisi" "Iya, silahkan masuk""Selamat siang ibu guru, perkena
Clark dan Hani pun berangkat ke tempat pertemuan, di sepanjang perjalanan Hani tidur nyenyak di dalam mobil, Clark tak membangunkannya, ia membiarkan wanitanya itu menghabiskan waktu perjalanannya dengan bermimpi indah.Ada rasa bersalah terbesit di lubuk hati Clark, saat melihat Hani benar-benar kelelahan setelah mereka selesai melakukan pergelutan indah itu.Clark mengemudi sendiri, sambil mendengarkan lagu-lagu yang sedang hits, hingga mobil sampai dan telah terparkir tepat di depan lobby ia tak juga membangunkan Hani, sampai dering ponsel Clark berbunyi akhirnya Hani mulai membuka matanya perlahan."Ya, Saya sudah sampai dari tadi tapi istri saya masih tertidur, tunggu sebentar lagi ya" ujar Clark kepada si penelephone itu."Pa""Hmmm, kamu sudah bangun" ucap Clark lalu ia mengecup kening Hani."Kok sudah sampai dari tadi, ndak bilang-bilang sama aku sih?"."Kamu kan lagi tidur nyenyak" jawab Clark santai sambil memasukkan ponsel ke dalam saku celananya."Ahhh kamu, aku kan jadi n
Angel merengek ketika melihat mamanya duduk di pangkuan papanya "Mama berdiri, jangan pangku". ucap Angel sambil menangis.Clark yang tak mengijinkan Hani berdiri, malah membuat Angel jadi menangis kencang."Sudah pa ahhh, kasian sudah nangis-nangis itu anaknya" ucap Hani yang hendak berdiri namun di tahan oleh Clark."Ma, dia harus terbiasa berbagi donk, nanti kalau dia sudah punya adik jadi nggak cemburuan begini lagi kan" jawab Clark."Iya, tapi kasian kan, kamu mah tega banget"."Angelo saja bisa, Angel juga harus bisa ma""Sudahlah pa, kamu ini kok malah ngajakin berdebat wong anaknya sudah menangis begitu""Angel, ayo sini papa pangku juga"Angel tersenyum mendengar ajakan papanya lalu ia berlari ke arah mama dan papanya dan Clark pun menggendong Angel untuk di pangku juga.Tak berapa lama Angelo pun pulang, ia meminta pengawalnya untuk meninggalkannya sendiri, karena ia akan mencari keberadaan Angel dan main bersamanya."Mbok, Angel dimana? tanya Angelo ketika berpas-pasan deng
Pagi menjelang, Hani pun bersemangat memulai pagi ini, semua aktifitas rumah tangganya tetap berjalan seperti biasanya hingga si kembar sudah memulai aktivitasnya, Clark dan Hani pun bersiap-siap untuk menjemput Dimas keluar dari penjara.Kali ini Clark meminta supirnya untuk bersiap-siap agar mengantarkan mereka untuk menjemput di Dimas."Pa, kok kamu tumben ndak nyetir sendiri? tanya Hani"."Takut perlu buat di mintain tolong nanti" jawab Clark."Hmmm" gumam Hani atas jawaban suaminya itu.Mereka pun memasuki mobil yang sudah menunggu di depan pintu utama, Hani pun berdoa agar semuanya berjalan lancar dan Dimas bisa berkumpul lagi bersama dengan keluarga."Sabar ya ma, semua ini baru di mulai, besok kita mulai tuntutan kita kepada di penculik gila itu" tutur Clark sambil menggenggam erat tangan Hani.Hani pun hanya mampu mendongakkan kepalanya dan menarik nafas panjang, ia menutup matanya, sekilas ia terbayang bagaimana dulu awal mulanya ia dan Tirta mulai menjauh dan akhirnya berpi
Clark, Hani mengadakan syukuran bersama keluarga dan pengacara atas keluarnya Dimas dari penjara. Di sela-sela makan siang Daniel tiba-tiba datang setelah beberapa minggu ia pulang ke Inggris untuk memperkenalkan Lila sebagai calon istrinya kepada kedua orang tuanya."Pak, Bu, apa kabar? tanya Daniel sambil menyalam kedua calon mertuanya."Baik" jawab Bapak dan Ibu bersamaan."Lalu bagaimana rencana persiapan pernikahan kalian? kapan dan dimana rencananya? tanya Clark penasaran".Daniel menutup matanya dan menarik nafas panjang ketika Clark menanyakan perihal itu."Pak, Bu, Orang tua saya belum bisa datang sampai akhir tahun nanti ke Indonesia, karena musim libur akan segera datang jadi masih padat pekerjaan, setelah musim libur nanti, baru akan di mulai proses lamaran" terang Daniel kepada kedua calon mertuanya.Bapak dan Ibu pun hanya mengangguk-angguk mendengar penjelasan dari Daniel.Hani pun berdiri, meninggalkan meja makan dan pergi ke kamar mandi yang ada di dalam kamar utama,
Hari pergantian tahun pun telah hampir tiba, sesuai dengan permintaan nenek nya Clark, ia pun mengundang semua anggota keluarga Hani untuk ikut serta dalam acara perayaan pergantian tahun yang diadakan oleh keluarga besarnya."Pa, apakah kamu sudah memesan pesawat untuk keberangkatan kita besok?" tanya Hani yang heran karena suaminya masih terlihat santai saja, ia khawatir mereka tidak akan mendapat kan penerbangan karena sekarang adalah musim liburan."Kamu tenang saja sayang, kamu minta si mbok siapkan saja semua barang - barang kita ya, besok kita semua berangkat ke bandara pagi - pagi sekali, ok!" terang Clark untuk menenangkan istrinya.Hani pun menganggukkan kepalanya kemudian ia kembali berkumpul dengan jennifer dan anak - anak yang kini tengah berada di ruang keluarga."Mbok, saya minta tolong untuk mengepak barang anak - anak ya, sesok pagi kita akan berangkat liburan setelah nya kita langsung pulang kembali ke Amerika tolong sampaikan juga ke Narti dan Darsim ya mbok supaya
Hani benar - benar ketakutan saat ini, tangannya menggenggam tangan Clark erat ketika kami mulai mendekat untuk menyalam kedua pengantin.Clark menggenggam tangan Hani yang sudah mulai berkeringat dan dingin, trauma nya terhadap Tirta seperti tidak dapat ia sembunyikan lagi.Kini Clark dan Hani sudah berada tepat di depan Tirta dan Cindy, kini Clark menatap Tirta tajam, Cindy yang bergidik ngeri melihat tatapan mata Clark itu ia memeluk lengan Tirta yang kini telah resmi menjadi suaminya. Cindy takut jika Clark sampai menjadi emosi dan akhirnya Clark dan Tirta menghancurkan acara pernikahan nya dengan perkelahian."Clark, please, aku tidak mau ada keributan di pernikahan kami" kata Cindy dengan tatapan memelas penuh harap."Tenang saja, kami di sini untuk mengucap kan selamat untuk kalian, dan ini kali terakhir nya kami akan ada di hadapan kalian, dan juga begitu sebaliknya dengan kalian, jangan pernah mengacau di kehidupan rumah tangga kami lagi" tegas Clark kemudian ia mulai membali
Beruntung nya aku cepat merespon sebelum pintu lift tertutup, meski aku akhir nya harus mengorban kan tubuh ku terhempit pintu lift, aku rela. Usaha ku pun tak sia - sia, aku bisa membuat pintu lift itu terbuka kembali."Ma, please, keluar, kita bicarain baik - baik ya" bujuk ku, dan berhasil. Ia menerima uluran tangan ku dan mengikuti ku untuk keluar dari dalam lift.Kami berjalan ke dalam kamar president suite yang ku pesan kemarin, sesampai nya di depan pintu kamar, aku memintanya dengan lembut untuk masuk ke dalam kamar.Begitu ia masuk dan di ikuti aku di belakang nya, istri ku menutup pintu kamar dengan kencang hingga membuat ku terkejut."Astaga ma! kamu kenapa sih? kamu kan tau aku ada sakit jantung, apa kamu sengaja biar aku mati?" ucap ku kesal karena di perlakukan seperti itu oleh nya."Tandatangani ini, aku sudah menandatangani surat gugatan cerai kita, aku akan menyerah kan kembali semua harta benda yang pernah kamu berikan segera setelah kita bercerai, tapi anak - anak s
Hingga tengah malam ponsel istri dan anak - anak ku tak bisa di hubungi, padahal seharusnya di sana tengah hari saat ini.Rasa kantuk menyerang ku, karena nya aku tak mampu menunggu lagi untuk dapat menghubungi keluarga ku lagi, 'Lebih baik aku tidur sekarang, karena acara akan di adakan besok' pikir ku yang sudah tak mampu untuk membuka kedua mata ku.Hanya beberapa jam saja aku sanggup tertidur, aku terbangun karena gelisah tak mampu menghubungi keluarga ku, namun karena waktu tersisa beberapa jam lagi sebelum acara, jadi ku putus kan untuk bersiap - siap untuk menghadiri acara nanti.Setelah siap, aku berjalan untuk menjemput kembaran ku di kamar yang telah di siap kan untuk nya dan keluarga nya. Aku memencet bel berkali - kali hingga pintu di buka kan."Ya elah Clark, mesti banget ya loe mencet bel berkali - kali, berisik tau!" dumel Clein yang sedang sibuk merapih kan dasi nya."Sudah siap belum? ayo kita kesana, gue harus memastikan mereka sah secara agama dan negara, supaya rum
POV Clark .....Melakukan perjalanan panjang tengah malam bukan kah hal yang aku sukai, apalagi harus meninggal kan anak - anak dan istri ku yang sedang mengandung buah hati kami, tapi semua harus aku lakukan demi kebahagiaan rumah tangga kami kelak.'Sebaik nya aku kirim kan pesan kepada nya, supaya ia tidak cemas saat besok pagi mencari ku'.[Clark] Ma, seperti yang kamu bilang kemarin, tak masalah kalau aku pulang sebentar ke Indonesia untuk mengecek perusahaan, jadi aku berangkat pulang dulu ya sayang, kebetulan dua hari lagi (waktu Indonesia ya sayang) kami akan menikahkan Tirta dengan Cindy, karena Tirta tidak bisa lanjut kami pidana kan, jadi permintaan ku agar mereka menikah, supaya anak mereka yang sedang di kandung oleh Cindy ada yang mempertanggung jawab kan.Semoga setelah pernikahan mereka tidak akan ada lagi orang yang mencoba mengganggu rumah tangga kita lagi. Salam sayang ku untuk kamu dan ketiga buah hati kita ya, muach.'Done, semoga setelah kamu bangun pagi ini, kam
Aku langkah kan kaki ku menuju ke depan rumah, mobil rolls royse kesayangan ku sudah menunggu sesuai dengan perintah ku tadi."Mama, mama mau kemana? iya mama mau kemana?" tanya si kembar saat melihat ku hendak pergi dari rumah."Mama pergi sebentar ya, mama ada pertemuan" jawab ku dengan santai, aku berusaha untuk tidak gugup agar kedua anak ku ini tak mencurigai apa pun."Mama, mana handphone kami? tablet kami juga masih ada sama mama kan?" cecar Angelo dengan pertanyaan.Memang semua gadget mereka aku tahan, agar tidak satu pun dari mereka dapat menghubungi atau di hubungi oleh Clark."Kalian nonton youtube saja dulu ya dari tv yang ada di dalam kamar kalian, jangan lupa istirahat, siapa tau besok kita jalan - jalan" ucap ku dengan sedikit janji manis agar mereka mau untuk menuruti keinginan ku."Ayo, si mbok temenin den Angelo sama den Angel main yuk, atau kita berenang saja, sudah lama kan aden berdua ndak berenang" bujuk si mbok dan akhir nya kedua anak kembar ku itu pun luluh
Kami sudah sampai di bandara, situasi di bandara kali ini belum terlalu ramai, mungkin dalam beberapa hari lagi akan padat penumpang karena musim libur akan segera tiba.Setelah memasuk kan semua koper kami ke bagasi pesawat, aku memimpin rombongan ku ke ruang tunggu, beruntung kehamilan ku belum menginjak enam bulan jadi aku masih di perboleh kan untuk melakukan penerbangan jarak jauh."Ma, kenapa kita terbang tengah malam? bukan nya besok pagi saja" dumel Angel yang masih merasakan kantuk."Ndak ada penerbangan nya nak, mama juga cari pesawat charteran semuanya full booked, jadi kita pakai pesawat komersil saja ya, di penerbangan ini saja yang tersisa hanya first class jadi kita semua bisa berangkat" terang ku kepada kedua buah hati ku ini yang sudah bertambah besar.Kami pun akhirnya sampai di ruang tunggu VIP untuk menunggu pesawat yang akan kami tumpangi, terlihat Narti sedang memakan beberapa makanan yang memang di sedia kan khusus untuk para penumpang first class, sedang kan pa
Jam berdetak, aku sangat gelisah menunggu si kembar kembali dari sekolah, ku coba menenangkan diri dengan berendam air hangat di bathtub, 'Untuk apa semua kemewahan ini kamu berikan kepada kami Clark, kalau pada akhirnya kamu mengkhianati kami sebagai keluarga mu' aku coba memejam kan mata untuk sekedar menikmati kesendirian ku, namun aku tak mampu, raga ku berada di sini namun pikiran ku melayang jauh ke sana, aku tak terima di perlakukan seperti ini.Tepat pukul dua siang, kedua anak ku pulang dari sekolah. Aku menyambut mereka dengan pelukan hangat dan meminta mereka untuk makan siang terlebih dulu lalu beristirahat setelah lelah melakukan aktivitas belajar nya seharian."Iya mama" angguk kedua anak ku menyetujui permintaan ku, kemudian mereka pun menyantap habis makanan yang ku sajikan untuk mereka.Saat si kembar telah selesai menghabis kan makanan mereka, terdengar suara pertengkaran dari arah kamar para pegawai."Mbok, ada apa ya? kenapa seperti ada suara orang bertengkar" tany
POV Hani .....Pagi Hari yang cerah, hari ini angin berhembus bertambah kencang, namun salju belum juga menghampiri negara ini, aku terbangun karena hari ini adalah hari terakhir si kembar masuk sekolah, setelah ini mereka akan mendapatkan hari libur sekolah mereka sebulan lamanya.Aku bergegas ke dapur bersih untuk menyiap kan sarapan ku dan si kembar, di dapur si mbok sudah bersiap untuk membantu ku seperti hari - hari sebelumnya."Pagi mbok" sapa ku dengan tersenyum ketika mendapati si mbok yang sudah bersiap dan sedang menyiap kan segelas susu untuk kehamilan ku."Pagi buk, ini sudah saya buat kan susu nya si dede bayi, supaya si dede ndak kelaparan di perut mama nya" ujar si mbok sambil menyerah kan segelas susu strawberry kesukaan ku."Makasih ya mbok" ucap ku sambil mengambil segelas susu yang di buat kan nya."Hari ini mau masak apa buk?" tanya si mbok kemudian."Mbok, hari ini saya mau memasak chicken teriyaki untuk si kembar dan tempura goreng beserta balado udang kesukaan p