Share

39. Sisi Berbeda

Rena memang selalu gampang dibuat terbangun oleh riuh hujan yang berlomba-lomba mencumbu atap. Ditambah gemuruh angin dan sesekali gelegak petir di luar sana yang mengusik lelapnya, seketika akan membuat ia kembali terjaga. Bahkan tak sering juga berakhir tertahan dari rasa kantuk sepanjang malam.

Seperti sekarang ini.

Padahal baru terhitung kurang dari tiga jam lalu ia tertidur setelah melakukan pekerjaan melelahkan seharian. Tapi udara menipis khas perbukitan yang lebih dingin dari kemarin malam, membuat matanya sulit diajak bekerjasama untuk kembali beristirahat. 

Setiap kali terjebak pada kondisi menyebalkan ini, Rena akan memilih mengisi waktu begadangnya dengan menyelesaikan pekerjaan kantor tersisa. Namun berhubung saat ini ia sedang dalam misi pelarian, tidak banyak tambahan deadline yang perlu ia selesaikan dalam rentang waktu dekat. Selain strategi promosi pengembangan Kopi Robusta yang sudah dibereskannya sore tadi.

Rena melirik jam ponsel

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status