Share

Bab 325

Rafael dan Vexal memang sudah tahu sejak lama kalau Sergio menyukai Hazel. Di mata mereka, Hazel tidak memiliki kelebihan kecuali wajahnya yang cantik.

Satu hal yang paling mereka ingat tentang Hazel adalah, dia terus mengejar Justin.

Namun, baru sekarang mereka harus mengakui bahwa penglihatan Sergio benar-benar tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Setelah memuji, Rafael meminta pendapat Vexal, "Ya nggak, Vexal?"

Vexal melirik Hazel dan mengangguk pelan.

Rafael memarahinya dengan kesal, "Apa kamu akan mati kalau bicara satu kata saja?"

"Hmm."

Rafael, "..."

Lupakan saja, dia tidak akan berbicara dengan si bisu ini!

Kalau tidak, dialah yang akan kesal sendiri.

Pada saat itu, tiba-tiba ada ketukan yang terkesan hati-hati di pintu.

Mereka menoleh untuk melihat ke arah pintu. Dari pintu yang terbuka perlahan itu, kepala Winda terlihat menyembul keluar.

Melihat Hazel, matanya langsung berbinar. Dia membuka pintu dengan perasaan lega dan berjalan cepat ke arah Hazel.

"Hazel, aku kangen s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status