Share

8. Oh hai

last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-20 23:13:42

   Tidak terasa Ujian Akhir Semester sudah tiba, Fera belajar siang dan malam untuk menghadapi UAS hari ini, dia menyiapkan peralatan ujiannya kedalam tas dan mengendarai sepedanya setelahnya. Mengayuhnya perlahan-lahan sembari mengingat-ingat apa yang dipelajarinya semalaman suntuk.

Pagi ini ujiannya ialah matematika di jam pertama dan bahasa indonesia di jam kedua, ugh sungguh menguras otak Fera yang memang tidak menyukai pelajaran matematika apalagi dijam pertama di pagi hari. 

Bel sekolah belum berbunyi, sepeda Fera sudah memasuki pintu gerbang sekolah dan buk guru dan pak guru yang sedang piket pun berdiri di depan gerbang, Fera turun dari sepedanya dan menyalami guru-guru itu satu-persatu sebelum menaikinya lagi hingga ke tempat parkir. 

Fera turun dari sepedanya dan menurunkan penompang belakang sepedanya lalu mengunci ban sepeda depannya sambil duduk dan menundukkan kepalanya. Suara motor terdengar di belakang punggungnya dan orang itu mematikan mesin motornya. 

Fera selesai memasang pengaman dan bangkit berdiri dia mengambil tasnya yang di taruh didalam keranjang sepedanya dan membalikkan badannya dan melihat Kelvin yang baru saja menurunkan penompang samping motor gedenya. 

"Oh...hai" Sapa Fera terkejut, Kelvin melihat kearahnya dan berkata. 

"Hmm..tumben? Biasanya marah-marah?" Jawab Kelvin juga terkejut. Tidak biasanya cewek ini menyapanya duluan. 

"Hmm? Kapan? Enggak kok" Jawab Fera Ketus. 

"Tuh kan udah marah lagi" Tuding Kelvin, dia menaruh helmnya diatas kaca spion dan mengambil tasnya buru-buru mengikuti Fera yang berjalan didepannya. 

"Enggak ah, perasaan kamu aja.." 

Jawab Fera biasa saja dia berniat untuk mengabaikan Kelvin namun dia tiba-tiba teringat tentang Levi yang kemaren melaporkannya ke guru dan mencari cara untuk meminta-maaf pada Kelvin soal itu dan memintanya untuk jangan menaruh dendam padanya.

" Uhmm.. Kelvin"

Panggil Fera tiba-tiba, Kelvin yang berada dibelakang Fera menjawab acuh. 

"Ya?"

"Itu, soal kemaren pas kamu dilapangan, kamu itu lagi dihukum karena apa?" Pertama-tama Fera mencoba untuk mengklarifikasi apakah kemaren Kelvin melihat siapa yang memberitahukan mereka atau tidak.  

"Ohh... itu karena teman sebangkumu yang laporin kami  karena ngerokok dibelakang lab"Jawab Kelvin agak kesal ketika mengingatnya kembali dia kembali mengingat akan membalas perbuatannya. Namun perkataan Fera selanjutnya membuatnya mengurungkan niatnya. 

"uhmm tapi menurutku kalian salah sih, ngapain juga kalian ngerokok disekolah dan ngerokok kan berbahaya bagi kesehatan tubuh, Levi ngelakuin itu biar kalian insaf dan nggak ngerokok lagi disekolah. Maaf jika kamu kesal karena dihukum sewaktu itu tapi kurasa itu dapat menjadi pelajaran untuk kalian juga. Kamu tau gak banyak orang yang sakit jantung dan kanker paru-paru karena merokok?" 

"entah.."

"Ayah aku perokok berat dan sekarang menderita penyakit jantung sampai-sampai jalan saja pun susah karena jantungny tidak tahan. Lebih baik hentikan kebiasaan itu sebelum tubuh muda kalian rusak sebelum waktunya. Oke kalau gitu aku duluan" Lalu setelah mengatakan itu Fera pun pergi ke kelas tempat ujiannya dilaksanakan. 

Kelvin juga meneruskan langkahnya mencari kelas mana yang akan dimasukinya kali ini saat ujian. 

Yang rupa-rupanya berada di samping kelasnya Fera. 

Hari ini Fera dan Levi tidak duduk sebangku namun masih sekelas karena guru mengacak nomor meja dengan anak kelas multimedia dan akuntasi sehingga teman-teman mereka pun pada berpencar. 

"Levi!!! Kita sekelas!" 

"Iya Fer, tapi beda bangku!" 

"Itulah jadi sedih, oh iya jangan lupa bagi-bagi yoo"

"Samalah Fer hehe" 

Satu persatu orang memasuki ruangan, Fera sedang berbincang-bincang dengan Levi dikursinya Levi sampai bel pun berbunyi dan Faber memasuki ruangan. Membuat seluruh nafas yang sedang dihirup Fera tertahan di paru-parunya. 

"Vi,"

"Iya kenapa?" jawab Levi penasaran lalu melihat kearah yang dilihat oleh Fera. Dia melihat Faber yang duduk dikursi sebelahnya Fera dan menaruh tasnya dikursi saat dihampiri oleh teman sekelasnya. 

"Wow Fer, Ini benar-benar luar biasa" 

"Iya vi i know, akan kugunakan kesempatan in untuk pdkt dengannya"

"Iya Fer! go Ahead! aku mendukungmu!"

Mereka berbincang sembari melihat kagum kearah kursinya Fera. 

Dalam hatinya Fera berkata 'Apakah ini yang dinamakan dengan takdir?'

Bersambung~

Bab terkait

  • Hati yang lemah   9. Tidak terduga

    Fera PovIni sepertinya hari keberuntunganku, pertama, aku sebangku dengan gebetanku, kedua, soal matematika yang keluar sangat mudah dan aku mengerti isi soalnya dengan cepat bagaimana tidak aku telah belajar mati-matian untuk ujian ini.sekarang waktunya istirahat dan aku bahkan tidak berani memulai pembicaraan dengannya. sebelumnya dia bertanya namaku dan aku hanya menjawab seadanya lalu bertanya namanya kembali dan pembicaraan kami berhenti disitu. Sangat canggung, oh jantungku yang sangat tidak mau berkompromi sama sekali berdegup dengan kencang ketika aku duduk disampingnya.untung saja aku hafal ayat kursi dan mengulang-ngulangnya didalam hati agar kegugupanku hilang dan aku bisa menjawab soal ujian dengan kondisi tubuh yang normal.tentu saja aku menatap diam-diam padanya saat dia dengan serius menjawab soalnya, raut wajahnya, hidungnya yang mancung bibirnya yang pink dan kulitnya yang putih alisnya juga tebal dan tatapan m

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-22
  • Hati yang lemah   10. Jurus PDKT tanpa henti

    Baru kali ini aku sangat menanti-nantikan Ujian Akhir Semester dengan tidak sabar begini, inginku bertemu dengan gebetanku secepatnya dan menyatakan perasaanku, oh tidak! tidak dulu nanti dia akan menganggap aku freak jika aku mengungkapkan perasaanku secepat ini dan ilfil dan akan menjauhi ku selama-lamanya. TIDAKK !! aku tidak ingin hal itu terjadi.Aku harus mencari cara bagaimana bisa untuk lebih dekat dengannya pokoknya harus.Jadi dengan semangat 45 akan bertemu dengan gebetan besok aku pun belajar dengan senang hati dan menjadi lebih bersemangat.Besoknya dipagi hari, aku menggoreng telur dan memasak nasi goreng kesukaanku dan memasukannya kedalam kotak makan siang. Aku dan Levi memang sering makan siang dengan kotak bekal bersama setelah memasukkannya kedalam tas. Aku bergegas ke sekolah dengan menaiki sepeda.Bel Pelajaran pertama sudah dimulai, aku sudah duduk di kursi ku dan Faber pun mengambil tempatnya disebelahku.&nbs

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-22
  • Hati yang lemah   11. Hari terakhir Ujian

    Hubungan ku dengan Faber masih pada tahap pdkt-an tidak ada progres apapun.Padahal ini sudah hari terakhir ujian loh, tapi kayaknya aku kena friendzone deh.Aku sama dia udah tukar-tukaran nomor telepon dan kadang-kadang juga nge-chat tapi temanya gak jauh-jauh dari sekolah.Uh.. capek ya ngejar orang.Namun aku tidak boleh patah arang harus terus berusaha untuk bisa mendapatkan hatinya Faber.Setelah ujian ini kami akan libur semester, dan rapor akan dibagikan minggu depan di hari sabtu." Hhh...""Kenapa loe ? Kok lesu gitu?" Tanya Levi.aku, Levi dan temanku yang dua orang lagi itu sednag makan bekal bersama. Kami memakannya di taman sekolah.Aku menceritakan apa yang sedang kualami pada Levi dan teman-temanku lainnya."Udah loe gerak dulu aja, biar gak lou gak baper mulu" celetuk mellisa saat aku mengutarakan isi hatiku."Kayaknya ide ba

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-23
  • Hati yang lemah   12. Saat angin berhembus

    "ehh.. kok mereka disini?" tanyaku spontan dengan suara yang agak sedikit besar.Mamakku bertanya dengan heran."mereka itu siapa?" aku menunjuk pada lapangan skateboard."Itu mak, teman sekolahku""Ohh hobi mungkin?""mungkin mah, enak ya mereka punya hobi keren kayak gini" gumanku pelan namun ayahku tetap mendengar suaraku ini."kamu kan juga bisa punya hobi keren, anak ayah masa gak ada hobi keren sih, coba diingat-ingat dulu, pasti ada kan?""menyanyi?" tanyaku pada ayahku." Itu juga Keren!""Awww thank you ayah"sungguh aku benar terharu ayahku sangat sportif dan ibuku selalu memberikanku semangat saat aku perlu semangat untuk menghadapi sesuatu.kami sudah selesai makan.aku memutuskan untuk tidak menyapa mereka dan memilih untuk makan saja dan setelah ini aku akan menggunakan waktuku untuk melukis dan ibuku sedang mengambil foto-foto

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-23
  • Hati yang lemah   13. Hati yang tenang

    Matahari bersinar dari timur dengan membawa asa setiap insan yang tinggal dibumi menjadi terbumbung tinggi seperti tingginya andromeda di lautan bintang. aku menatap langit dengan perasaan yang tenang dan dengan kesejukan embun di pagi hari aku mengayuh sepedaku kesekolah. Hari pertama sekolah di tahun ke tiga. Aku tidak sabar akan menerima pelajaran seperti apa dan akan melanjutkan kegiatan seperti apa setelah ini. Oh iya, sebelumnya aku diinfokan oleh teman sekelasku bahwasanya kami akan melakukan PRAKERIN sebentar lagi. PRAKERIN adalah kepanjangan dari (Praktek kerja industri) untuk siswa kelas tiga sepertiku aku akan memulai semester pertama dari tahun ke tiga ku untuk mulai kerja lapangan. Aku sudah naik kelas dan sudah mendapatkan nama tujuan lapangan yang akan lalui selama satu semester di kantor dinas sosial daerah. Aku akan berkerja sebagai magang dengan waktu hanya tiga bulan dan setelah itu kami akan dikembalikan lagi ke sekolah. hari ini setelah mengambil bet

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-01
  • Hati yang lemah   14. Tanpa Kepastian

    Hari-hari Fera dikantor sangat tenang, staf yang berkerja di instansi yang sama dengannya pun orangnya ramah-ramah dan baik hati mereka mengajarinya banyak hal, mulai dari mencatat dokumen yang masuk, mengajarinya bagaimana cara membuat surat permohonan yang benar dan juga mengajarinya akutansi untuk keperluan pengeluaran dana yang dikeluarkan oleh pemerintah.Hari ini, seperti hari yang biasa-biasanya dia duduk di meja yang telah disediakan oleh pegawai disini dan menyuruhnya untuk menyusun berkas dan mengelompokkannya untuk ditata kembali kedalam lemari berkas.seseorang tiba-tiba mengetuk di pintu kantor dan seorang ibu-ibu datang sambil menggendong kucing anggoranya yang terlihat sangat lemas."Tolong ini bentar" panggil ibu itu pada staff yang segera merespon dan mengambil kucing itu dari tangannya. Fera melihatnya dengan seksama dan penasaran kenapa ibu ini membawa kucingnya yang sakit kesini bukannya ke pet shop."Kenapa ini

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-03
  • Hati yang lemah   15. Apa hanya perasaaanku saja

    Secara mengejutkan Faber tiba-tiba mengirim pesan padaku dia bertanya apakah aku ada waktu luang atau tidak. Aku yang sedang mencatat laporan masuk dan laporan keluar pun heran. Kok tiba-tiba nggak ada angin gak ada hujan Faber tiba-tiba ngajak aku keluar gini ya. Aku segera membalas pesannya. 'Engg.. kebetulan sehabis dari sini enggak sih rencananya mau pulang ke rumah'kirimFaber membacanya, lalu membalas. 'Mau keluar cari makan siang bareng gak?''Balasannya. Jantungku berdebar-debar. Wah apa maksudnya ini. 'Uhm.. boleh, dimana?'kirim. Faber segera membalas.'di rumah makan padang mau?' balas Faber. Rumah makan padang? Banyak minyaknya gak tuh? Batinnku.'uhm.. boleh'kirim.'kujemput?' Faber mengirim pesan begini dan wajahku segera memerah. 'eh.. Gak usah, aku bawa kereta sendiri' 'oh okeh kalau gitu, see you'balasnya.'see you too'balasku juga. wowapa inikah pertanda bahwa dia juga menyukaiku? omg apa yang harus aku lakukan? apa yang harus kulakukan? omg omg in

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-12
  • Hati yang lemah   1. Awalnya

    AT SMKN 1 (School life)Saa Fera's Pov .......................'Coba gue cek ceritanya, udah update atau belum ya?.'aku segera mengambil Smartphone ku diam-diam dari dalam laci meja, kemudian segera menyentuh layarnya dan mengetik laman Web favoritku di mesin pencari, Fanfiction --Situs internet yang isinya cerita-cerita buatan fans.Setelah mencari cerita yang sebelumnya ku baca -Cerita tentang Sakura dan Sasuke- namun belum selesai karena chapter sebelumnya belum update,akhirnya sekarang udpate juga.Aku memperhatikan Guru MTK ku -- Seorang Bapak-bapak berumur sekitar 40-an dengan perut buncit, kulit yang kecoklatan dengan tahi lalat di keningnya lalu rambutnya berwarna hitam pudar dengan beberapa helai uban, memakai baju seragam guru yang berwarna kuning telur dengan sepatu bersol rendah dan tali

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-17

Bab terbaru

  • Hati yang lemah   15. Apa hanya perasaaanku saja

    Secara mengejutkan Faber tiba-tiba mengirim pesan padaku dia bertanya apakah aku ada waktu luang atau tidak. Aku yang sedang mencatat laporan masuk dan laporan keluar pun heran. Kok tiba-tiba nggak ada angin gak ada hujan Faber tiba-tiba ngajak aku keluar gini ya. Aku segera membalas pesannya. 'Engg.. kebetulan sehabis dari sini enggak sih rencananya mau pulang ke rumah'kirimFaber membacanya, lalu membalas. 'Mau keluar cari makan siang bareng gak?''Balasannya. Jantungku berdebar-debar. Wah apa maksudnya ini. 'Uhm.. boleh, dimana?'kirim. Faber segera membalas.'di rumah makan padang mau?' balas Faber. Rumah makan padang? Banyak minyaknya gak tuh? Batinnku.'uhm.. boleh'kirim.'kujemput?' Faber mengirim pesan begini dan wajahku segera memerah. 'eh.. Gak usah, aku bawa kereta sendiri' 'oh okeh kalau gitu, see you'balasnya.'see you too'balasku juga. wowapa inikah pertanda bahwa dia juga menyukaiku? omg apa yang harus aku lakukan? apa yang harus kulakukan? omg omg in

  • Hati yang lemah   14. Tanpa Kepastian

    Hari-hari Fera dikantor sangat tenang, staf yang berkerja di instansi yang sama dengannya pun orangnya ramah-ramah dan baik hati mereka mengajarinya banyak hal, mulai dari mencatat dokumen yang masuk, mengajarinya bagaimana cara membuat surat permohonan yang benar dan juga mengajarinya akutansi untuk keperluan pengeluaran dana yang dikeluarkan oleh pemerintah.Hari ini, seperti hari yang biasa-biasanya dia duduk di meja yang telah disediakan oleh pegawai disini dan menyuruhnya untuk menyusun berkas dan mengelompokkannya untuk ditata kembali kedalam lemari berkas.seseorang tiba-tiba mengetuk di pintu kantor dan seorang ibu-ibu datang sambil menggendong kucing anggoranya yang terlihat sangat lemas."Tolong ini bentar" panggil ibu itu pada staff yang segera merespon dan mengambil kucing itu dari tangannya. Fera melihatnya dengan seksama dan penasaran kenapa ibu ini membawa kucingnya yang sakit kesini bukannya ke pet shop."Kenapa ini

  • Hati yang lemah   13. Hati yang tenang

    Matahari bersinar dari timur dengan membawa asa setiap insan yang tinggal dibumi menjadi terbumbung tinggi seperti tingginya andromeda di lautan bintang. aku menatap langit dengan perasaan yang tenang dan dengan kesejukan embun di pagi hari aku mengayuh sepedaku kesekolah. Hari pertama sekolah di tahun ke tiga. Aku tidak sabar akan menerima pelajaran seperti apa dan akan melanjutkan kegiatan seperti apa setelah ini. Oh iya, sebelumnya aku diinfokan oleh teman sekelasku bahwasanya kami akan melakukan PRAKERIN sebentar lagi. PRAKERIN adalah kepanjangan dari (Praktek kerja industri) untuk siswa kelas tiga sepertiku aku akan memulai semester pertama dari tahun ke tiga ku untuk mulai kerja lapangan. Aku sudah naik kelas dan sudah mendapatkan nama tujuan lapangan yang akan lalui selama satu semester di kantor dinas sosial daerah. Aku akan berkerja sebagai magang dengan waktu hanya tiga bulan dan setelah itu kami akan dikembalikan lagi ke sekolah. hari ini setelah mengambil bet

  • Hati yang lemah   12. Saat angin berhembus

    "ehh.. kok mereka disini?" tanyaku spontan dengan suara yang agak sedikit besar.Mamakku bertanya dengan heran."mereka itu siapa?" aku menunjuk pada lapangan skateboard."Itu mak, teman sekolahku""Ohh hobi mungkin?""mungkin mah, enak ya mereka punya hobi keren kayak gini" gumanku pelan namun ayahku tetap mendengar suaraku ini."kamu kan juga bisa punya hobi keren, anak ayah masa gak ada hobi keren sih, coba diingat-ingat dulu, pasti ada kan?""menyanyi?" tanyaku pada ayahku." Itu juga Keren!""Awww thank you ayah"sungguh aku benar terharu ayahku sangat sportif dan ibuku selalu memberikanku semangat saat aku perlu semangat untuk menghadapi sesuatu.kami sudah selesai makan.aku memutuskan untuk tidak menyapa mereka dan memilih untuk makan saja dan setelah ini aku akan menggunakan waktuku untuk melukis dan ibuku sedang mengambil foto-foto

  • Hati yang lemah   11. Hari terakhir Ujian

    Hubungan ku dengan Faber masih pada tahap pdkt-an tidak ada progres apapun.Padahal ini sudah hari terakhir ujian loh, tapi kayaknya aku kena friendzone deh.Aku sama dia udah tukar-tukaran nomor telepon dan kadang-kadang juga nge-chat tapi temanya gak jauh-jauh dari sekolah.Uh.. capek ya ngejar orang.Namun aku tidak boleh patah arang harus terus berusaha untuk bisa mendapatkan hatinya Faber.Setelah ujian ini kami akan libur semester, dan rapor akan dibagikan minggu depan di hari sabtu." Hhh...""Kenapa loe ? Kok lesu gitu?" Tanya Levi.aku, Levi dan temanku yang dua orang lagi itu sednag makan bekal bersama. Kami memakannya di taman sekolah.Aku menceritakan apa yang sedang kualami pada Levi dan teman-temanku lainnya."Udah loe gerak dulu aja, biar gak lou gak baper mulu" celetuk mellisa saat aku mengutarakan isi hatiku."Kayaknya ide ba

  • Hati yang lemah   10. Jurus PDKT tanpa henti

    Baru kali ini aku sangat menanti-nantikan Ujian Akhir Semester dengan tidak sabar begini, inginku bertemu dengan gebetanku secepatnya dan menyatakan perasaanku, oh tidak! tidak dulu nanti dia akan menganggap aku freak jika aku mengungkapkan perasaanku secepat ini dan ilfil dan akan menjauhi ku selama-lamanya. TIDAKK !! aku tidak ingin hal itu terjadi.Aku harus mencari cara bagaimana bisa untuk lebih dekat dengannya pokoknya harus.Jadi dengan semangat 45 akan bertemu dengan gebetan besok aku pun belajar dengan senang hati dan menjadi lebih bersemangat.Besoknya dipagi hari, aku menggoreng telur dan memasak nasi goreng kesukaanku dan memasukannya kedalam kotak makan siang. Aku dan Levi memang sering makan siang dengan kotak bekal bersama setelah memasukkannya kedalam tas. Aku bergegas ke sekolah dengan menaiki sepeda.Bel Pelajaran pertama sudah dimulai, aku sudah duduk di kursi ku dan Faber pun mengambil tempatnya disebelahku.&nbs

  • Hati yang lemah   9. Tidak terduga

    Fera PovIni sepertinya hari keberuntunganku, pertama, aku sebangku dengan gebetanku, kedua, soal matematika yang keluar sangat mudah dan aku mengerti isi soalnya dengan cepat bagaimana tidak aku telah belajar mati-matian untuk ujian ini.sekarang waktunya istirahat dan aku bahkan tidak berani memulai pembicaraan dengannya. sebelumnya dia bertanya namaku dan aku hanya menjawab seadanya lalu bertanya namanya kembali dan pembicaraan kami berhenti disitu. Sangat canggung, oh jantungku yang sangat tidak mau berkompromi sama sekali berdegup dengan kencang ketika aku duduk disampingnya.untung saja aku hafal ayat kursi dan mengulang-ngulangnya didalam hati agar kegugupanku hilang dan aku bisa menjawab soal ujian dengan kondisi tubuh yang normal.tentu saja aku menatap diam-diam padanya saat dia dengan serius menjawab soalnya, raut wajahnya, hidungnya yang mancung bibirnya yang pink dan kulitnya yang putih alisnya juga tebal dan tatapan m

  • Hati yang lemah   8. Oh hai

    Tidak terasa Ujian Akhir Semester sudah tiba, Fera belajar siang dan malam untuk menghadapi UAS hari ini, dia menyiapkan peralatan ujiannya kedalam tas dan mengendarai sepedanya setelahnya. Mengayuhnya perlahan-lahan sembari mengingat-ingat apa yang dipelajarinya semalaman suntuk.Pagi ini ujiannya ialah matematika di jam pertama dan bahasa indonesia di jam kedua, ugh sungguh menguras otak Fera yang memang tidak menyukai pelajaran matematika apalagi dijam pertama di pagi hari.Bel sekolah belum berbunyi, sepeda Fera sudah memasuki pintu gerbang sekolah dan buk guru dan pak guru yang sedang piket pun berdiri di depan gerbang, Fera turun dari sepedanya dan menyalami guru-guru itu satu-persatu sebelum menaikinya lagi hingga ke tempat parkir.Fera turun dari sepedanya dan menurunkan penompang belakang sepedanya lalu mengunci ban sepeda depannya sambil duduk dan menundukkan kepalanya. Suara motor terdengar di belakang punggungnya dan orang it

  • Hati yang lemah   7.Awas Ya Kamu

    Jadi setelah insiden dibelakang Lab, kelima orang siswa laki-laki itu pun dihukum menghadap bendera di tengah lapangan sembari memberi hormat.Saat itu matahari berada diatas kepala dan membuat mereka kepanasan setengah mati tentu saja mereka harus melakukan itu hingga selesai jam istirahat usai."Kalian liat tadi siapa cewek yang cepuin kita ke guru?" Tanya Gio penasaran."ada, aku tau siapa dia "Jawan Kelvin spontan."siapa? aku mau kasih dia pelarajaran" Balas jawab salah satu teman Kelvin dan Gio.Kelvin menatapnya datar dan menjawab."Gak usah, biar aku aja nanti yang kasih dia pelajaran"disisi lain Levi menceritakan apa yang dialaminya pada Fera.setelah mencermati ceritanya Fera dengan penasaran bertanya."Terus kenapa kamu ngadu soal mereka ke guru Vi?"awalnya Levi terdiam, mencoba mencari alasan mengapa dia harus melaporkan pada guru tentang aksi nakal siswa dia menyuruh Fera unt

DMCA.com Protection Status