Beranda / Romansa / Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak / Tidur di Ranjang Bersamaku!

Share

Tidur di Ranjang Bersamaku!

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Alba masih memejamkan matanya dengan debar jantung yang menggila. Posisinya dengan Rafael begitu intens sampai Alba merasa sesak napas.

Perlahan Alba pun menurunkan tangannya, yang awalnya masih memeluk leher Rafael pun akhirnya mendorong pelan dada Rafael hingga Rafael pun membuka matanya kaget.

Sungguh, Alba membuyarkan kesenangan Rafael. Padahal baru sebentar Rafael merasa begitu nyaman dan hangat memeluk wanita itu.

"Rafael," bisik Alba yang mulai tidak nyaman karena tubuhnya terus meremang.

"Jangan bergerak, Alba. Ingat kalau kita sedang berakting. Bagaimana jadinya kalau mereka melihatmu mendorongku?"

Rafael pun menarik mundur kepalanya sampai ia dan Alba bisa bertatapan sekarang.

"Maafkan aku, aku hanya merasa tidak nyaman."

Rafael langsung memicingkan mata mendengarnya. "Tidak nyaman denganku?"

"Hmm, bukan. Maksudku ... tidakkah kau merasa kita terlalu dekat?" tanya Alba sungkan.

"Tentu saja aku merasakannya, Alba. Tapi kutegaskan sekali lagi kalau kita sedang beraktin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Mencicipi Bibirnya Lagi

    Alba benar-benar tidak bisa melawan perintah Rafael dan Alba berakhir tidur di ranjang yang sama dengan Rafael malam itu. Alba tidur memunggungi Rafael dan debar jantungnya tidak berhenti memacu kencang. Alba tidak berani bergerak, walaupun ia juga tidak kunjung terlelap.Hal yang sama dirasakan Rafael yang tidak kunjung terlelap, tapi kalau Alba sibuk menenangkan debaran jantungnya, Rafael malah sibuk menatap punggung Alba di sampingnya. Sungguh sulit bagi Rafael untuk terus menahan dirinya seperti ini. Namun, akhirnya Rafael pun memunggungi Alba agar ia tidak tergoda. Entah bagaimana akhirnya mereka tidur, tapi saat Alba membuka matanya pagi itu, lagi-lagi Rafael sudah tidak ada karena Rafael pergi berolahraga. Seperti biasa, Alba bersiap begitu cepat dan saat Rafael kembali, ia sudah siap. Mereka pun berangkat ke kantor bersama dan Onad pun langsung memberikan kabar baik untuk Rafael pagi itu. "Aku punya kabar baik, Bos." Onad tertawa begitu sumringah saat menyusul masuk ke ru

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Tidak Lebih Cantik Darinya

    Alba masih membelalak saat Rafael menciumnya. Sontak tangan Alba mendorong dada Rafael, tapi pria itu malah menarik pinggang Alba sampai tubuh mereka saling menempel. Alba panik dan sangat takut dilecehkan. Untuk sesaat, Alba pun terus memberontak sebelum akhirnya, buaian bibir Rafael membuatnya luluh juga. Alih-alih memberontak, Alba malah perlahan membalas ciuman Rafael dengan intensitas yang sama. Rafael yang merasakan sambutan dari Alba pun makin berani dan memagut bibir Alba makin dalam dan panas. Tangan Rafael mulai membelai punggung Alba dalam pelukannya dan hasrat Rafael pun makin menggebu. Bahkan Rafael sudah berpikiran absurd untuk mendudukkan Alba di meja kerjanya dan menyantapnya di sana. Namun, sialnya, sebelum Rafael sempat melakukan aksi panasnya itu, mendadak pintu sudah dibuka dan mengejutkan Alba. Sontak Alba mendorong jauh-jauh Rafael darinya sampai Rafael pun mengumpat keras. "Sial!" Rafael dan Alba pun buru-buru menoleh ke arah pintu dan terlihat Onad yang s

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Hanya Seorang Wanita Penggoda

    "Wanita itu ... siapa dia?" Alba memberanikan dirinya bertanya pada Rafael saat mereka sudah duduk berdua di kamar malam itu. Mereka sempat makan malam bersama Louisa dan sepanjang makan malam, Louisa tidak berhenti menunjukkan perhatiannya pada Rafael. Louisa juga membanggakan kehebatannya bekerja sama dengan brand besar serta penghargaan yang ia raih di dunia modelling. Thomas dan Ivana pun terus memuji Louisa sampai Alba merasa ciut dan merasa ia tidak ada apa-apanya dibanding Louisa.Rafael sendiri yang mendengar pertanyaan Alba pun hanya melirik istrinya itu. "Louisa itu model, kau kan sudah tahu tadi." "Tentu saja aku tahu dia model, tapi maksudku dia itu siapa? Mantan kekasihmu? Mantan tunanganmu?" tanya Alba dengan nada yang tidak menyenangkan sampai Rafael pun memicingkan matanya. "Apa kau sedang cemburu saat ini, Alba?" "Cemburu? Tentu saja tidak. Aku tahu aku tidak berhak cemburu, aku hanya istri kontrakmu. Tapi apa setelah kita bercerai, kau akan menikah dengannya?

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Rencana Liar

    "Apa? Alba pergi bersama Tuan Kenji?" seru Rafael saat akhirnya ia pulang ke kantor sore itu. Bukan Yola yang memberitahunya pertama kali, tapi Dario. "Jadi kau tidak tahu? Dia pergi bersama Tuan Kenji dan mereka terlihat sangat mesra, Rafael. Aku terkejut sekali karena ternyata cara kalian mendapatkan proyek adalah dengan cara kotor seperti ini," sindir Dario. Rafael langsung kesal mendengarnya. "Cara kotor apa maksudmu, Dario?" "Istrimu menggoda klien kita, itu sudah jelas. Entah servis apa lagi yang dia berikan untuk Tuan Kenji." Emosi Rafael langsung terlecut mendengarnya sampai ia pun langsung meraih kerah kemeja Dario dengan kasar. "Jaga bicaramu, Dario! Tidak ada hal seperti itu. Otakmu yang harus diperbaiki. Kami mendapatkan proyek itu dengan cara yang benar." Dario tersenyum sinis menatap Rafael. "Tapi apa yang aku lihat berlawanan dengan apa yang kau katakan, Rafael," geram Dario sambil memaksa Rafael melepaskan kerah kemejanya. Bahkan Dario menunjukkan foto saat Ken

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Rasa Aneh di Tubuhnya

    Ting.Ponsel Rafael berbunyi malam itu dan sebuah pesan pun masuk dari Alba. Alba: "Aku akan pulang terlambat karena Tuan Kenji mengajakku makan malam di hotel Meridian." Rafael langsung menggeram kesal membacanya sampai Onad yang sedang menyetir mobil pun langsung melirik Rafael dari kaca spionnya. Rafael dan Onad memang baru saja selesai dari pertemuan bisnis dan sedang dalam perjalanan pulang. "Eh, ada apa, Bos?" "Pria Jepang itu tidak bosan-bosannya menggoda Alba, Onad.""Maksudmu Tuan Kenji?" "Ya, siapa lagi? Sekarang dia mengajak Alba makan malam bersama di hotel Meridian. Sial!" "Ah, makin hari memang makin terlihat jelas bahwa dia menyukai Alba, Bos. Aku hanya tidak berani mengatakannya, tapi kadang aku juga risih melihat caranya menatap Alba. Hanya saja, Yola terus memintaku untuk berpikiran positif. Kata Yola, pria terhormat sepertinya tidak mungkin melakukan hal yang aneh-aneh. Padahal menurutku, justru pria terhormat itu lebih menakutkan karena dia bisa melakukan ap

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Kesenangan yang Terusik

    Alba sama sekali tidak yakin untuk mengikuti Kenji. Entah Kenji akan membawanya ke mana sampai mereka harus naik lift bersama. Asisten Kenji juga terlihat masih mengikuti di dalam lift sampai Alba makin tidak nyaman. Kenji terus menyentuh lengan Alba, sesekali membelainya. Alba merasa risih dan terus menyingkirkan tangan Kenji, tapi sialnya ada rasa yang tidak dapat dijelaskan dalam dirinya yang membuatnya menikmati sentuhan pria itu, sampai perlawanan Alba pun terlihat setengah hati. "Kita mau ke mana, Kenji?" tanya Alba dengan sisa kesadarannya. "Ke tempat yang lebih dingin, Alba. Kita sama-sama kepanasan kan? Mungkin AC restoran tadi rusak." "Tapi aku pulang saja, aku tidak perlu pindah tempat, lagipula makanan kita juga sudah habis kan? Rafael menungguku." "Nanti aku akan menelepon Pak Rafael dan mengatakan meeting kita belum selesai, Alba. Itu tidak masalah," sahut Kenji sambil kembali membelai lengan Alba sampai Alba merasakan sengatan listrik di sana yang membuat gelenyar

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Tidak Bisa Menahannya Lagi

    Kenji sontak menoleh kaget menatap Rafael yang mendadak sudah membuka pintunya dan berdiri di sana. "P-Pak Rafael?" seru Kenji yang tidak percaya ada yang masuk ke kamarnya di saat seperti ini, apalagi orang itu adalah Rafael. Rafael sendiri benar-benar sudah diliputi amarahnya melihat Kenji yang menindih tubuh Alba dan pria itu sudah bertelanjang dada.Entah sudah semarah apa Rafael tadi pada reseptionis, manager, dan pada asisten Kenji. Rafael sempat memukul asisten Kenji sampai terjadi keributan di bawah, sebelum akhirnya mereka mengijinkan Rafael naik. Dan benar saja, sedang terjadi pelecehan di dalam kamar. Rafael pun makin marah saat melihat blouse istrinya sudah diangkat dan mempertontonkan dadanya. "Kau benar-benar brengsek, Kenji Yamada!" geram Rafael yang langsung melesat mendekati ranjang dan menarik tubuh Kenji dari sana. Buk!Satu pukulan dilayangkan ke wajah Kenji sampai pria itu terhuyung dan hampir terbentur meja."Akh! Pak Rafael!" "Berani sekali kau menyentuh is

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Masih Perawan

    "Apa kau serius dengan ceritamu, Onad?" Yola memekik kaget saat Onad meneleponnya malam itu dan menceritakan apa yang dilakukan Kenji pada Alba. Onad sendiri masih duduk di lobby hotel, sedangkan Rafael sudah membawa Alba ke kamar. "Apa aku terdengar seperti sedang bercanda, Yola? Aku serius, aku sangat serius. Malahan aku bergidik ngeri mengingat bagaimana Bos menghajar Tuan Kenji tadi." "Gawat, Onad! Ini gawat! Kalau Tuan Kenji dihajar lalu bagaimana nasib proyek kita?" "Mana aku tahu, Yola! Tapi mungkin aku juga akan melakukan hal yang sama kalau di posisi Bos. Pria sinting itu memberi Alba obat dan berniat menidurinya!""Oh, aku sudah merinding mendengarnya, Onad! Tapi kau benar kalau pria itu benar-benar brengsek! Padahal Tuan dan Nyonya Yamada sangat baik, bagaimana bisa anaknya seperti itu?" "Entahlah, Yola!" "Ck, kalau aku di sana, mungkin aku sudah memukul pria itu dengan sepatu hak tinggiku, Onad! Tapi bagaimana dengan Alba? Kasihan dia." "Ya, ya, awalnya memang kasih

Bab terbaru

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak (END)

    "Oek ... oek ...." Satu bulan lebih sejak pernikahan Onad dan Yola akhirnya Sophia pun melahirkan seorang bayi laki-laki yang sangat gemuk dan tampan. Sungguh, prosesnya sama sekali tidak mudah karena Sophia mengalami sakit seharian sejak kemarin, sebelum hari ini akhirnya bayinya berhasil lahir dengan selamat juga. Sophia sendiri sudah lama memutuskan untuk melahirkan secara normal. Rafael yang tidak tega melihat istrinya kesakitan pun sudah berulang kali hampir menyerah dan meminta operasi saja, tapi Sophia bertahan dan ia masih yakin mampu menahan semua rasa sakit itu. Dan perjuangannya tidak sia-sia. Semua rasa sakitnya pun mendadak lenyap saat mendengar tangisan merdu dari bayi mereka. "Oh, Sophia, Sayang, bayi kita, Sayang. Bayi kita!" seru Rafael yang terus menciumi wajah Sophia yang masih berkeringat itu. Rafael terus menggenggam tangan Sophia saat Sophia mengejan dan setiap detik kesakitan Sophia membuat hati Rafael begitu pilu. Kalau bisa, Rafael saja yang sakit, janga

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Bahagia Untuk Semua

    "Hmm, akhirnya kita satu kamar lagi, Rafael." "Dan selamanya kita akan satu kamar sekarang, Sayang!" Rafael dan Sophia saling bertatapan mesra di kamar mereka malam itu. Setelah pesta sederhana di pagi hari, mereka kembali menjamu beberapa tamu makan malam sebelum mereka bisa beristirahat di malam pengantin mereka itu. Keduanya saling bertatapan mesra dan mereka pun menyatukan bibir mereka dengan mesra juga. Kali ini pagutan bibir mereka begitu menghayati karena tidak ada penonton seperti wedding kiss tadi, hanya ada mereka berdua di kamar sampai tangan Rafael pun leluasa membelai punggung Sophia. Tangan Sophia sendiri juga sama membelai punggung Rafael sambil ia terus memagut bibir suaminya. Mereka baru saling melepaskan bibir mereka saat mereka mengambil napas, namun napas mereka sendiri sudah tersengal. Rafael pun menatap Sophia dengan penuh cinta. "Dokter bilang kita sudah boleh melakukannya kan, Sayang? Aku sudah menahan diriku begitu lama," bisik Rafael dengan suara parau

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Bersatu Dalam Cinta

    "Apa itu anak Jackson, Sophia?" Sophia langsung dibawa ke ruang keluarga begitu Jenni mengetahui Sophia hamil. Sungguh, perasaan Sophia tidak karuan saat ini. Sebenarnya bukan hal aneh Sophia hamil karena memang ia punya suami sebelumnya, tapi yang jadi masalah adalah suaminya sudah meninggal dan anak ini bukan anak suaminya. "Ayah senang sekali akan mempunyai cucu, tapi Ayah sedih karena cucu Ayah akan lahir tanpa Papanya," seru Lewis lagi. Namun, baik Jenni maupun Sophia tidak berkomentar apa pun. "Tunggu dulu, Lewis. Sophia, bukankah kau pernah bilang kalau kau belum pernah berhubungan dengan Jackson?" tanya Jenni tiba-tiba. Lewis mengernyit mendengarnya. Tentu saja bagi Lewis, suami istri itu sudah biasa berhubungan ranjang, malahan kalau belum pernah berhubungan itu baru tidak biasa. Dan Lewis tidak tahu kalau Sophia dan Jackson belum pernah berhubungan karena Sophia tidak terbuka pada ayahnya. Sophia hanya terbuka tentang hubungan ranjang pada ibunya. "Apa maksudmu, Jenni?

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Kejutan yang Tidak Disangka

    Beberapa hari berlalu sejak meninggalnya Gemma dan semua ritual untuk penghormatan terakhir pun sudah selesai keluarga Lewis lakukan. Semua prosesnya berjalan lancar dan kali ini, keluarga Rafael datang semua untuk mengucapkan belasungkawa. Kakek Robert dan orang tua Rafael datang sebagai teman dan Lewis pun menyambut mereka dengan perasaan yang tidak bisa dijelaskan. "Kami turut berduka cita, Pak Lewis." "Terima kasih, Pak Robert. Terima kasih, Pak Thomas dan Bu Ivana. Terima kasih." "Turut prihatin dan berduka cita, Bu Jenni," ucap Ivana sambil memeluk wanita itu. "Terima kasih, Bu Ivana. Aku tidak akan melupakan bantuanmu menemaniku di rumah sakit waktu itu. Terima kasih." Jenni masih begitu melow dan berpelukan erat dengan Ivana dan Ivana pun seolah bisa merasakan kesedihan Jenni. Bagaimanapun, kehilangan anak adalah hal yang sangat menyakitkan. "Yang sabar ya, Bu. Gemma sudah tenang di sana." Jenni hanya mengangguk dengan air mata yang belum mau berhenti menetes. Sophia

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Maaf yang Melapangkan Jalan

    Dua minggu berlalu dan kondisi Lewis terus berangsur membaik. Lewis sudah diijinkan keluar dari rumah sakit dan Rafael adalah orang yang selalu setia menemani di rumah sakit serta membantu semua untuk Lewis. Bahkan, Rafael membantu memapah Lewis ke mobil hari itu lalu mengantarnya pulang ke rumah. "Untung ada Rafael, terima kasih, Rafael," seru Jenni. "Mengapa harus merepotkan Rafael? Bukankah ada sopir?" seru Lewis yang masih kaku. Lewis sendiri sebenarnya sudah membuka hatinya. Bahkan, selama dua minggu ini, Lewis sudah tidak pernah protes melihat Rafael di kamarnya. Rafael membantu Lewis melakukan banyak hal dan menjaga Lewis saat semua orang tidak ada. Hanya saja, untuk mengatakan secara langsung masih berat bagi Lewis. Sophia yang mendengar ucapan Lewis hanya tertawa geli. "Rafael dan sopir tentu saja berbeda, Ayah. Bahkan, Rafael sampai sering meninggalkan pekerjaannya hanya demi menemani kita." "Ayah tidak pernah menyuruhnya. Tapi mana kakekmu yang tua itu? Mengapa dia t

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Penerimaan Tersirat

    "Kondisi pasien sangat kritis. Kami hanya bisa bilang kami akan berusaha semaksimal kami." Setelah menangis begitu lama melihat jasad Jackson, akhirnya keluarga Sophia kembali menunggu Gemma di depan ruang operasi. Operasi besar berjalan sangat lama karena luka yang serius di tubuh dan kepala Gemma. Dan setelah menunggu begitu lama sejak Gemma dioperasi dan dipindahkan ke ruangan lain, akhirnya dokter pun menemui Sophia dan Jenni untuk memberitahu kabar yang sama sekali tidak baik itu. "Apa maksudnya, Dokter? Apa maksudnya?" tanya Jenni lemas. Namun, Sophia terus memeluk dan menenangkan Jenni. "Tenanglah, Ibu. Dokter bilang akan berusaha semaksimal mungkin kan? Kita tunggu saja. Kita tunggu saja." Jenni hanya bisa menggeleng dan terus menangis di pelukan Sophia, sedangkan Rafael mencoba bicara dengan dokter tentang kondisi Gemma yang ternyata memang sangat kritis, tapi Gemma masih tetap bertahan. Ivana juga tetap ada di rumah sakit untuk memberikan Jenni semangat, sedangkan Yol

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Perpisahan yang Menyedihkan

    Tragis. Tidak ada kata lain yang lebih tepat lagi mengungkapkan apa yang Jackson dan Gemma alami. Mereka mengalami kecelakaan yang begitu tragis, bahkan mungkin lebih tragis dibanding kecelakaan Sophia waktu itu. Jackson sempat menyingkirkan Gemma sesaat sebelum mobil mereka menabrak pembatas beton, tapi malah sebuah benda tajam yang entah apa menembus dada Jackson. Benda tajam itu terbawa oleh mobil dengan kecepatan tinggi itu dan terus menusuk ke dada Jackson hingga rasanya begitu menyakitkan. Jackson merasakan dengan jelas detik-detik napasnya mulai memendek, detik-detik malaikat maut mempermainkannya dan menertawakannya. Semua sakit, sakit sampai Jackson tidak sanggup menjelaskan rasa sakitnya. Tubuhnya menggigil dan gemetar, perutnya bergejolak sampai ia hampir muntah. Rasanya dingin dan nyeri di sekujur tubuhnya, terutama di jantungnya, seolah organ berharga itu sedang dikoyak saat ini. Pecahan kaca dan serpihan lain dari mobil juga menghantam wajahnya dan membuat tusukan d

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Karma Instan

    Jackson masih melajukan mobilnya tidak beraturan karena ulah Gemma. Keduanya terombang ambing di dalam mobil Jackson yang sudah berjalan zig-zag, tapi Gemma belum mau menghentikan serangannya pada Jackson. Tidak hanya mencekik Jackson, Gemma bahkan mulai memukuli Jackson sampai Jackson terus mengumpat dan makin kasar pada Gemma. Jackson menarik kencang rambut Gemma sampai Gemma terjungkal ke depan dan Jackson pun memukul Gemma di bagian mana pun yang bisa ia raih dengan tinjunya. "Akhh!" pekik Gemma kesakitan dan frustasi. "Rasakan itu, Wanita Jalang!" "Kau brengsek, Jackson! Kau brengsek! Seharusnya dari awal aku tidak bekerja sama denganmu! Kau brengsek!" pekik Gemma yang berniat menyerang Jackson lagi. Gemma sendiri sudah terjungkal sampai ke kursi depan tadi. Gemma berusaha keras memperbaiki posisinya dan bermaksud mencekik Jackson lagi, tapi malah Jackson sekarang yang mencekik Gemma duluan dengan satu tangannya. "Akhh! Lepas!" Gemma memukuli tangan Jackson, tapi Jackson m

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Saling Menghancurkan

    "Sayang, kau baik-baik saja kan? Tidak ada yang terluka kan?"Rafael begitu cemas sekaligus lega saat akhirnya ia melihat Yola membawa Sophia keluar. "Rafael! Rafael!" Sophia langsung memeluk Rafael begitu erat sambil menitikkan air matanya. "Sophia!" Rafael juga memeluk dan menciumi pelipis Sophia dengan begitu sayang. "Untunglah kau selamat, Sayang. Aku tidak akan memaafkan diriku sendiri kalau sampai terjadi apa-apa padamu," ucap Rafael lagi sambil menangkup wajah Sophia. Sophia begitu terharu sekaligus sedih mendengarnya. Terharu karena ada pria yang bersedia bertaruh nyawa demi menyelamatkannya. Ucapan Rafael, tatapan mata Rafael, dan semuanya benar-benar membuat hati Sophia tersentuh akan cinta yang begitu besar. Sedangkan Jackson, suami Sophia sendiri yang seharusnya menjaga dan melindungi Sophia, tapi malah menjadi orang yang ingin membunuh Sophia. "Aku mencintaimu, Rafael! Aku mencintaimu!" ucap Sophia akhirnya yang tidak bisa menahan perasannya lagi. Sejak kembali mengi

DMCA.com Protection Status