"Apa? Kau bertemu dengan siapa, Kak Jackson?" Gemma memekik kaget saat Jackson kembali ke kantor dan memberitahunya tentang ia yang bertemu dengan wanita yang mirip Sophia. Sejak hilangnya Sophia dan Lewis sakit-sakitan, Jackson dan Gemma memang dipercaya mengendalikan perusahaan dan mereka selalu bekerja bersama. "Kau sudah mendengarku kan, Gemma? Aku bertemu dengan wanita yang mirip dengan Sophia, tapi dia bukan Sophia. Namanya Alba dan dia adalah istri dari Rafael Williams." Gemma masih menatap tidak percaya pada kakak iparnya itu. "Sulit kupercaya bisa ada dua orang yang sama persis, tapi mereka adalah orang yang berbeda." "Tapi itu kenyataannya dan akhirnya aku melihatnya.""Ya, kau ingat waktu itu Yessi juga bertemu dengan wanita yang mirip Kak Sophia kan? Mungkin saja wanita yang Yessi lihat waktu itu adalah Alba ini, tidak mungkin kan begitu banyak orang yang mirip dengan kakakku." Saat Yessi menelepon waktu itu, Gemma sedang makan malam dengan seorang pria dan pria itu
"Sophia? Sophia, anak Ibu!" Jenni tidak bisa menahan perasaannya saat ia melihat Sophia di hadapannya sampai alih-alih mengambil tas tangannya, Jenni malah maju dan menangkup lengan Alba sampai Alba kaget sendiri dibuatnya. Alba sendiri tadinya masih melangkah ke arah toilet saat ia melihat seorang wanita paruh baya yang ditabrak oleh dua orang anak kecil sampai tas tangannya terjatuh. Wanita itu terlihat sangat kaget sampai spontan Alba pun melangkah makin cepat dan membantu wanita itu mengambilkan tas tangannya. Namun, Alba tidak menyangka wanita itu malah menganggap Alba anaknya. Kedua mata Alba sudah membelalak lebar dan jantungnya langsung berdebar tidak karuan. Namun, anehnya, debarannya berbeda. Entah mengapa mendadak ada rasa yang menusuk di hatinya dan rasanya berat sekali. "Sophia, Sayang! Sophia, akhirnya kau kembali. Semua orang yakin kau masih hidup dan akhirnya kau kembali pada kami, Sayang!" Tanpa aba-aba, Jenni langsung memeluk Alba sampai Alba pun kembali tersen
"Sophia! Sophia!" Jenni terus memanggil Alba setelah Alba dan Rafael pergi meninggalkannya sendirian. Alba yang ketakutan mengajak Rafael segera pergi dari sana. Jenni sempat mengejarnya, tapi Alba mempercepat langkah bersama Rafael sampai wanita paruh baya itu tidak kuat mengejarnya lagi. Jenni pun hanya bisa memegangi dadanya sambil menangis begitu pilu. Lewis sendiri yang akhirnya kembali dari menelepon pun langsung melangkah ke arah toilet, tapi ia tidak menemukan istrinya. "Apa dia belum keluar dari toilet?" Lewis baru akan melangkah lagi saat ia melihat tas istrinya yang tergeletak di lantai. Entah bagaimana posisi Alba dan Jenni tadi sampai akhirnya tas Jenni kembali jatuh ke lantai. Lewis segera mengambilnya dan jantungnya pun berdebar begitu kencang. "Ada apa dengan Jenni? Ke mana dia? Jenni! Jenni!" Untungnya, Jenni sudah melangkah kembali ke arah toilet karena ia sadar ia meninggalkan segalanya di sana dan ia takut Lewis tidak bisa menemukannya. Dan saat melihat Jenn
"Ibu bertemu Sophia, Gemma! Akhirnya Ibu bertemu kakakmu." Jenni langsung mencari Gemma begitu ia tiba di rumah malam itu. Gemma yang sedang bersama Jackson pun membelalak mendengar ucapan Jenni. "Apa, Ibu? Apa?" tanya Gemma. "Ibu bertemu Sophia kakakmu, Gemma. Ibu bertemu istrimu, Jackson." Gemma dan Jackson langsung menegang mendengarnya. Mereka sengaja tidak memberitahu Lewis dan Jenni, tapi bagaimana bisa Lewis dan Jenni mendadak bertemu dengan wanita itu. "Itu ... apa Ibu yakin itu Sophia, Ibu?" tanya Jackson akhirnya. "Situasinya membingungkan, Jackson. Dia bilang dia tidak kenal Ibu dan namanya bukan Sophia, tapi Ibu yakin dia Sophia. Sophia kita masih hidup," seru Jenni dengan tawa dan juga air matanya. Lewis sendiri bersikap lebih tenang dibanding Jenni, tapi Lewis percaya Jenni tidak mungkin salah. "Ibumu hanya bertemu sebentar dengan wanita itu lalu wanita itu pergi bersama orang lain." "Ya, dia pergi bersama pria bernama Rafael," sahut Jenni yang membuat Jackson m
"Pak Lewis dari Lewis Group dan istrinya, Bu Jenni Lewis. Mereka mempunyai dua orang anak perempuan bernama Sophia Lewis dan Gemma Lewis." Rafael langsung menegang mendengar laporan dari Onad pagi itu. Begitu mendengar nama-nama dari Alba, Rafael langsung meminta Onad memeriksanya dan begitu mudahnya memeriksa tentang nama Lewis, Jackson, Sophia, dan Gemma. Ya, semuanya ada di keluarga Lewis, pemilik Lewis Group. "Sophia Lewis sendiri sudah menikah dengan seorang pria bernama Jackson yang berasal dari keluarga yang biasa saja, latar belakang keluarganya bukan pengusaha besar, hanya pengusaha kecil. Namun, baru satu bulan mereka menikah, Sophia Lewis mengalami kecelakaan dan dinyatakan hilang. Kejadiannya sekitar hampir empat bulan yang lalu," imbuh Onad yang membuat Rafael menahan napasnya sejenak dan menatap Onad dengan syok. "Apa kau bilang, Onad? Sophia ... sudah menikah dengan Pak Jackson?" tanya Rafael dengan suara yang bergetar. Onad sendiri menelan salivanya sebelum dengan
"Apa maksud semua ini, Rafael? Apa? Mengapa kau mengajakku bertemu dengan mereka, apa maksudmu?" Alba tidak bisa menahan perasaannya saat ia dan Rafael sudah berada di ruang kerja pria itu. Mereka meninggalkan ruang rapat tanpa mempedulikan semua orang di sana lagi. "Maafkan aku, Alba. Aku juga tidak tahu mereka akan datang karena tidak ada yang membuat janji. Mendadak mereka muncul dan apa kau tidak mengingat mereka, Alba? Ayah dan ibumu, adik, dan ... suamimu ...." Suara Rafael mendadak bergetar saat menyebut kata suami. Alba yang mendengarnya ikut bergetar dan air mata langsung menggenang di pelupuk matanya. "Apa maksudmu, Rafael? Suamiku hanya kau, Rafael Williams! Aku tidak punya suami yang lain. Aku tidak mengingat semuanya dan ... aku baik-baik saja tanpa mengingat siapa pun, Rafael. Lagipula apa yang bisa membuktikan bahwa mereka keluargaku kalau aku mengingatnya saja tidak, hah? Mengapa kau memaksaku mengingat mereka?" Suara Alba terdengar frustasi kali ini sampai Rafae
"Kita harus membuat rencana lain, Kak Jackson! Kita tidak bisa diam saja seperti ini! Wanita itu benar-benar Kak Sophia, aku yakin itu, dan itu berarti dia akan kembali ke rumah ini, lalu kita akan mengulang semuanya dari awal lagi!" Gemma langsung mengajak Jackson bicara begitu mereka tiba di rumah. Sejak bertemu Alba, Gemma tidak bisa tenang. Begitu juga dengan Jackson yang tidak bisa berpikir lagi. "Sial! Biarkan aku berpikir, Gemma! Biarkan aku berpikir! Masalahnya ada pada Ayah yang ternyata sangat agresif begitu mengetahui tentang wanita itu." Sungguh, Jackson dan Gemma tidak menyangka Lewis yang selama ini begitu sabar bisa agresif sampai memukul Rafael tadi. Ini di luar perkiraan, karena itu, mereka pun harus bertindak dengan sangat hati-hati. Jackson pun terus mengembuskan napas panjangnya dan berusaha untuk tenang. "Dengar, Gemma! Sementara ini, bukankah dia amnesia? Itu akan lebih aman untuk kita dan kita bisa membatasi gerakannya. Kalau dia kembali nanti, jangan ijink
Sophia masih tidak bisa mengingat di mana dirinya berada saat ini. Namun, Sophia yang panik pun segera turun dari ranjangnya. Sophia mengedarkan pandangan ke sekeliling sebelum ia mencoba mengintip keluar kamar dan kosong. Rumah itu besar tapi sepi. Entah apa yang terjadi sebenarnya, tapi yang Sophia tahu hanyalah ia harus segera pergi dari sini. Sophia pun akhirnya meraih apa yang bisa ia raih. Tas tangan yang biasa Alba bawa. Entah mengapa Sophia merasa tas itu adalah miliknya, walaupun Sophia tidak ingat kapan ia memilikinya. Sophia pun membukanya dan ada dompet di sana dengan uang di dalamnya. "Baiklah, aku akan membawanya. Entah ada di mana ini, tapi aku harus pulang dan aku butuh uang," seru Sophia yang juga menyambar ponsel di meja. Untuk sesaat, Sophia kembali terdiam melihat fotonya di ponsel itu dengan seorang pria yang bukan Jackson."Siapa ini? Tapi sial! Itu tidak penting! Aku harus pergi dari sini!" seru Sophia dengan penuh tekad. Di sisi lain, Lewis sudah tidak tah