Share

Penjelasan yang Sia-sia

Author: Komalasari
last update Last Updated: 2024-02-25 19:15:38

Jamie menatap lekat wanita cantik yang duduk di seberang meja makan. Pria itu merekatkan kedua tangan di dekat bibir, sambil sesekali memainkan jemari berhiaskan cincin titanium hitam. “Lagi-lagi, kau mengatakan hal yang sama. Kau pikir aku akan percaya?”

“Aku tidak akan bosan mengatakannya karena itu merupakan satu kebenaran. Asal Anda tahu, Tuan Carson,” ucap Laura lagi. “Aku menerima tawaran kerja sama dan bersedia memenuhi undangan Anda karena ingin meluruskan masalah ini,” tegas wanita cantik itu, tanpa melepas tatapannya dari Jamie.

Jamie menggeleng pelan, seakan menolak ucapan Laura. Dia menuangkan minuman ke dalam gelas. “Jika bukan pertemuan bisnis, kupastikan kita sudah bercinta di atas meja ini sejak tadi,” ujarnya tanpa beban.

Seketika, Laura merasa seperti tersedak mendengar ucapan pria itu. Dia tak dapat membayangkan jika menjadi Emma. “Anda tidak malu mengatakan itu padaku?” Laura berusaha tak terpengaruh dengan ucapan menjij
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Kepergian James

    [Aku segera pulang.]Setelah membalas pesan tadi, Laura memasukkan kembali ponsel ke dalam tas. Dia bergegas menuju pintu. Namun, tanpa diduga Jamie meraih tangannya, hingga dia harus menghentikan langkah. Laura menoleh. “Anda sudah kuperingatkan tadi, Tuan Carson!” ucapnya tegas, disertai tatapan tajam. “Kau selalu mengatakan banyak alasan untuk menghindariku, Laura.” Jamie tak bersedia melepaskan cekalannya dari pergelangan tangan wanita itu.“Kumohon. Aku harus segera pergi.” Laura sedang tak ingin berdebat. Pikirannya tak karuan, setelah Christian menyuruhnya segera pulang. Dia langsung teringat pada James, yang terbaring lemah di ICU. Namun, Laura juga tak dapat memastikan apa yang terjadi sebenarnya. “Sudah kukatakan bahwa perbincangan kita belum selesai. Lagi pula, aku menyewa ruangan ini khusus selama beberapa jam. Jadi, sayang sekali jika —” “Hentikan, Tuan Carson!” sergah Laura. “Jangan membuatku makin kehilangan rasa hormat atas diri Anda!” Dia tak dapat mengendalikan am

    Last Updated : 2024-02-25
  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Ternyata ....

    “Ini bukan waktu yang tepat untuk membahas hal itu. Keluargamu sedang berduka. Bagaimana bisa kau memikirkan sesuatu yang gila.” Christian menatap tak percaya pada wanita di hadapannya.“Pantaskah jika aku merasa curiga?” Laura tetap mempertahankan apa yang ada dalam pikirannya.“Tidak!” tegas Christian tak suka. “Aku tidak akan mengizinkanmu berpikir macam-macam tentang diriku. Ada-ada saja!” Christian mendengkus pelan. Amarahnya tiba-tiba tersulut karena tuduhan tak beralasan dari Laura. Pria itu berdiri sambil bertolak pinggang dengan napas memburu.Sesaat kemudian, Christian mengembuskan napas dalam-dalam. Dia berusaha menenangkan diri, agar tidak makin terpancing emosi. Christian mencoba memahami kondisi psikologis sang istri, yang pasti terguncang ata

    Last Updated : 2024-02-26
  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Si Kembar Pearson

    “Aku tidak menyangka ayah akan pergi secepat ini. Aku baru datang ke rumah sakit untuk bergantian jaga dengan ibu. Namun, yang kudapati justru jasad ayah yang sudah terbujur kaku. Selama ini aku tidak bersikap baik padanya.” Emma menutupi wajah dengan kedua telapak tangan. Dia menangis tersedu-sedu, meratapi kepedihan karena rasa sesal mendalam.“Aku juga tidak di sana saat ayah tiada. Padahal, aku baru melihat keadaannya sebelum pergi ke pertemuan bisnis.” Laura terdiam sejenak. Sesaat kemudian, istri Christian tersebut meraih tangan Emma. “Ayo, bangun. Kita harus turun dan menyambut para pelayat,” ajaknya.“Aku tidak bisa, Laura. Aku merasa bersalah pada ayah.” Emma bergeming, meski Laura sudah menariknya agar berdiri.“Jangan begitu. Jika kau meras

    Last Updated : 2024-02-26
  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Jeremy Carson

    Emma menelan ludah dalam-dalam, mendapati pria tampan yang berdiri di ambang pintu. Refleks, saudara kembar Laura itu menutup pintu. Namun, dia kesulitan karena si pria menahannya. “Izinkan aku masuk,” pinta pria yang tak lain adalah Jeremy Carson alias Jamie. Dia mendorong pintu hingga terbuka lebar. Jamie berjalan masuk, berhubung Emma memilih mundur dan menjauh dari pintu. “Apa kabar, Cantik?” sapa Jamie disertai seringai kecil. Emma yang tak menyangka bahwa Jamie akan menemukan tempat tinggalnya, tidak dapat berkata apa-apa. Dia begitu terkejut dan kebingungan harus bagaimana. Emma terus bergerak mundur, hingga punggungnya menabrak dinding. Melihat Emma yang tak bisa ke mana-mana lagi, menjadi kesempatan emas bagi Jamie. Dia langsung mengurung wanita cantik berambut pirang itu, dengan meletakkan tangan di kiri dan kanan saudara kembar Laura tersebut. “Aku turut berduka cita, Emma,” ucap Jamie pelan dan dalam. Seketika, napas Emma seperti tertahan di tenggorokan. Kejutan

    Last Updated : 2024-02-26
  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Jamie Si Pengganggu

    Emma terkejut setengah mati mendengar pernyataan Jamie. Dia melotot tajam pada pria tampan berambut cokelat tembaga itu. Emma hendak melayangkan protes, tapi terpaksa harus mengurungkan niat tersebut. Pasalnya, dia melihat Grace tersenyum menanggapi ucapan Jamie.“Aku tahu Anda dan keluarga sedang berduka, Nyonya Pearson. Namun, kurasa tidak ada waktu yang lebih tepat dibanding sekarang. Mungkin ini bisa menjadi sedikit hiburan bagi Anda,” ucap Jamie tenang. Sikap yang sangat bertolak belakang, dengan ekspresi Emma.“Aku tidak pernah mengetahui bahwa Emma memiliki kenalan putra seorang pengusaha ternama. Jujur saja, ini sangat mengejutkan,” ujar Grace. “Seharusnya, kami bisa memberikan penyambutan lebih baik. Namun, kau tahu sendiri kondisi seperti apa kondisi kami sekarang.”

    Last Updated : 2024-02-27
  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Berakhir Dengan Gigitan

    “Apa maksudmu?” Emma kembali dipaksa mencerna ucapan Jamie.“Aku hanya bertanya, ‘bagaimana kau bisa yakin bahwa Henry benar-benar meninggalkan London?’. Apa kau sudah memastikannya?”Emma yang sudah merasa tenang, tiba-tiba kembali disergap rasa gelisah. Sepasang matanya bergerak secara tidak beraturan. Wanita cantik itu terdiam beberapa saat.Entah kebodohan apa yang telah Emma lakukan. Dia sudah memberikan sejumlah uang kepada Henry, agar meninggalkan London. Namun, dirinya tak memastikan dan percaya begitu saja. Pertanyaan yang dilayangkan Jamie tadi, seakan menjadi teguran baginya.“Astaga,” gumam Emma pelan, diiringi embusan napas pendek bernada keluhan. “Apa kau tahu sesuatu?” tany

    Last Updated : 2024-02-27
  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Antara Lidah dan Hati

    Selagi Emma sibuk menghadapi Jamie, Laura justru tengah menyendiri di kamar. Wanita cantik berambut pirang itu berdiri di dekat jendela kaca, dengan tatapan menerawang jauh ke luar. Angannya melayang pada masa lampau, ketika dia kerap menghabiskan waktu bersama James. Dibanding Emma, Laura memiliki kenangan lebih banyak dengan sang ayah. Setiap momen yang dilakukan bersama, teramat berkesan bagi wanita dua puluh tiga tahun tersebut. Sesuatu yang tak bisa dilakukan lagi, setelah Laura menikah.“Suatu saat, kau akan menemukan seseorang yang menyayangimu lebih dariku,” ucap James, ketika menghabiskan sore yang indah di awal musim panas. “Apakah ada pria seperti itu?” Laura menatap sang ayah. “Kurasa, kaulah pria terbaik di dunia ini, Ayah.” Laura memeluk erat James dari samping. Dia menyandarkan kepala di pundak sang ayah, yang tertawa mendengar ucapannya. “Kau tahu itu, Laura. Aku memang pria terbaik dan sangat beruntung memiliki putri kembar seperti dirimu dan Emma. Kalian merupakan

    Last Updated : 2024-02-27
  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Tempat Tidur Bersama

    Christian dan Laura menoleh secara bersamaan. Mereka terkejut karena Chelsea masuk kemar tanpa permisi.“Kenapa tidak mengetuk pintu terlebih dulu?” tegur Christian, dengan nada serta tatapan tak suka. “Kulihat pintu kamarmu tidak tertutup rapat. Jadi, kupikir tidak ada masalah,” kilah Chelsea. Paras cantiknya masih terlihat pucat.“Tetap saja itu salah. Kau tahu sekarang aku sudah menikah,” tegur Christian lagi, seraya mengalihkan pandangan sekilas pada Laura yang lebih memilih diam. “Seharusnya kau tetap berada di kamar. Dokter mengatakan agar kau banyak istirahat.”Chelsea yang awalnya berdiri dekat pintu, berjalan menghampiri Christian dan Laura. Dilihat dari kondisi fisiknya, wanita itu masih tampak

    Last Updated : 2024-02-28

Latest chapter

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Senja di Akhir Kisah yang Sempurna

    Semenjak itu, Laura memutuskan kembali menetap di Inggris. Dia membiarkan rumah peninggalan Lewis, meskipun masih sering memantau dengan menghubungi asisten kepercayaannya. Bagaimanapun juga, semua aset peninggalan Lewis merupakan amanat yang harus dijaga. Laura tak ingin mengkhianati pria yang telah begitu baik terhadapnya dan Harper. Dia akan tetap melakukan kewajiban, menjalankan bisnis yang diwariskan Lewis. Setidaknya, itu membuat rasa bersalah sedikit tertutupi karena memilih kembali pada Christian. ********** Waktu terus berlalu. Musim pun, silih berganti. Laura menjalani biduk rumah tangga yang harmonis dengan Christian. Saat ini, dia bahkan tengah mengandung. "Kuharap kau tidak kecewa karena tak jadi memiliki tiga bidadari cantik," ujar Laura, diiringi senyum lembut. Dia menatap penuh cinta pada Christian, yang tengah fokus mengemudi. "Ini sangat menggembirakan. Hidupku terasa begitu sempurna," ucap Christian. Dia tak henti tersenyum. Hasil USG yang sudah dilakukan tadi,

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Pernikahan Kejutan

    Semenjak malam itu, hubungan Laura dan Christian mulai menghangat. Christian tak sungkan berkunjung, bertemu dan berbincang dengan Grace. Begitu juga Emma dan Jamie, yang akan melangsungkan pernikahan. Hanya tinggal menghitung hari. Momen istimewa yang sudah Jamie nantikan selama bertahun-tahun akan terwujud. Pria itu sudah tak sabar menantikan dirinya dan Emma berdiri di altar, untuk mengucap janji suci pernikahan. Sementara itu, kedekatan antara Harper dan Mairi kian terjalin erat. Mairi yang mengetahui bahwa Harper belum diperbolehkan menari, selalu mengajak putri Laura tersebut melakukan banyak hal menyenangkan. “Kami sangat sibuk hari ini. Kau sudah tahu besok adalah hari pernikahan Emma dengan Jamie,” ucap Laura, saat menjawab panggilan telepon dari Christian. “Sayang sekali karena aku harus menghadiri acara penting sampai sore,” balas Christian, diiringi embusan napas berat. “Bagaimana Mairi? Kuharap dia tak merepotkanmu.” “Oh, tenang s

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Dalam Dekapan Hangat Christian

    “Christian …,” desah Laura pelan, merasakan sentuhan lembut menjalari tubuhnya. Dia membiarkan pengusaha tampan itu menurunkan tali kecil dari pundak, hingga bagian atas slip dress yang dikenakannya terbuka lebar.Christian beranjak dari tempat tidur, lalu menarik dress satin merah marun itu. Dia melemparnya sembarang ke lantai. Pria bermata gelap itu terdiam sejenak, memandangi seonggok daging putih mulus yang dulu sering dinikmati kapan saja dirinya inginkan.Perlahan, Christian mencondongkan tubuh. Dia menarik celana dalam Laura. Pelan tapi pasti, segitiga pengaman dengan pinggiran berbahan lace itu terlepas dari kaki kiri Laura dan berhenti di mata kaki sebelah kanan. Christian seperti sengaja melakukannya.“Kau masih secantik dulu,” ucap Christian pelan dan dalam, sera

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Kembalilah

    Laura tersenyum kikuk. Dia berusaha menyembunyikan rasa gugup karena ucapan Christian tadi. Laura mengalihkan semua itu pada anak-anak, yang tengah berbincang asyik. Wanita itu bergabung dengan mereka berdua.Sementara Christian hanya diam memperhatikan interaksi antara Laura dengan kedua gadis kecil itu. Laura tak membeda-bedakan Harper dengan Mairi.Christian teringat pada waktu Laura menyarankan untuk mengambil bayi Chelsea setelah dilahirkan, seakan-akan bersedia merawatnya. Padahal, saat itu dia mengira bayi dalam kandungan Chelsea merupakan darah daging Christian. Oleh karena itulah, kini Laura bersikap baik terhadap Mairi.Malam terus merayap. Jarum jam di arloji Christian telah menunjuk angka sembilan lewat beberapa menit. Setelah berbagai keseruan yang dilakukan, pengusaha tampan tersebut

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Tidak Berubah

    “Apa? Tapi, kau tahu aku sedang sibuk membantu persiapan pesta pernikahan Bibi Emma. Bukankah itu tujuan kita datang kemari?” Laura menolak ajakan itu secara halus. “Kurasa, kau bisa berkemah lain waktu atau … atau kita bisa melakukannya di sini dengan nenek dan —”“Kau tidak mengizinkanku pergi, Bu?” tanya Harper, menyela ucapan Laura. Gadis kecil itu langsung terlihat murung. Dia menundukkan wajah, kemudian berbalik. Tanpa mengatakan apa pun, Harper meninggalkan Laura dan Christian yang berdiri di ambang pintu.“Harper!” panggil Laura.Namun, gadis kecil itu tak menyahut. Dia bahkan sudah menghilang di balik dinding penyekat ruangan.“Bagus, Laura

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Hadiah Istimewa untuk Harper

    Laura tertegun sejenak, lalu menoleh pada Harper yang terbelalak tak percaya. Setelah itu, dia kembali mengalihkan perhatian pada pria tadi, untuk membubuhkan tanda tangan sebagai bukti penerimaan barang kiriman.Sepeninggal kedua pria yang sudah menyelesaikan pekerjaan mereka, Laura menatap aneh putrinya. Dia tak percaya Christian melakukan sesuatu yang dinilai sangat berlebihan. Namun, Laura tak bisa berkomentar apa-apa, melihat antusiasme Harper yang begitu takjub menghadapi setumpuk hadiah bagus.“Ibu tahu kenapa Paman Christian mengirimkan hadiah ini untukku? Apa hari ini aku berulang tahun?” tanya Harper, seraya menoleh pada Laura.“Tidak, Sayang. Ulang tahunmu masih empat bulan lagi,” jawab Laura, diiringi gelengan pelan. Dia mengalihkan pandangan pada Grace, yang memasang

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Terungkap

    "Ampuni aku, Christian," ucap Laura, di sela isak tangis pelan. Dia menundukkan wajah, tak berani melawan tatapan penasaran yang dilayangkan pria empat puluh tahun di hadapannya."Untuk apa? Kenapa aku harus mengampunimu?" tanya Christian tak mengerti."Aku ... aku sudah melakukan dosa tak termaafkan," sahut Laura, masih terisak pelan.Christian menatap lekat Laura. Pria itu memicingkan mata, mencoba menerka ke mana arah pembicaraan yang Laura maksud. Sesaat kemudian, pengusaha tampan tersebut seperti memahami sesuatu. "Apa ini ada hubungannya dengan Harper?"Laura menghentikan tangisnya, lalu mengangkat wajah. Dia membalas tatapan sang mantan suami. "Aku sangat marah dan membencimu, Christian," ucapnya lirih. "Saat itu, aku tak ingin melihat apalagi sampai bersinggungan denganmu. Tidak. Kau harus kubuang jauh. Sangat jauh. Penolakanmu membuatku terhina dan sakit. Teramat sakit," tuturnya pilu.Christian diam menyimak, tanpa mengalihkan perhatian s

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Dosa Besar

    Christian mengembuskan napas pelan. "Aku ingin memaksamu agar bersedia menerimaku lagi. Namun, entah ini jadi ide baik atau sebaliknya," ucap pria itu, tanpa mengalihkan pandangan sedikit pun dari paras cantik Laura."Jangan memaksakan kehendak lagi, Christian. Kau tahu itu tak akan berakhir baik," ucap Laura menanggapi."Apakah itu berarti kau bersedia kembali padaku dengan sukarela?"Laura tertawa pelan mendengar pertanyaan konyol Christian. Wanita itu menggeleng, lalu mengalihkan perhatian ke sekeliling. Tatapannya tertuju pada kolam renang berbentuk bulat di ujung ruangan, yang dibatasi kaca tebal di sisi sebelah luar.Laura melangkah ke sana. Dia berdiri di tepi kolam renang, lalu meletakkan gelas berisi anggur yang sedari tadi digenggam. "Apa kau pernah berenang di sini?" tanyanya, seraya menoleh pada Christian.Christian menggeleng, sembari berjalan mendekat. Dia berdiri di sebelah Laura. "Aku ingin kau jadi orang pertama yang berenang

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Hadiah Ulang Tahun

    “Apa? Kau memberitahu Paman Christian bahwa kita ada di London?”Harper mengangguk, dengan ekspresi teramat polos. “Aku rindu Mairi, Bu,” ujarnya.Laura tak bisa membantah, bila sudah menyebut nama Mairi. Dia tersenyum lembut. “Memangnya, kapan Mairi akan kemari?” “Terserah Paman Christian,” jawab Harper enteng. Gadis kecil itu merebahkan tubuh. “Selimuti aku, Bu,” pintanya.“Kau mau tidur sekarang?” Laura menaikkan sebelah alis.“Aku lelah dan kekenyangan, Bu,” sahut Harper seraya memejamkan mata.Laura kembali tersenyum. Dia meraih ujung selimut, lalu menariknya hingga me

DMCA.com Protection Status