Share

Jeremy Carson

Penulis: Komalasari
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-26 22:24:15

Emma menelan ludah dalam-dalam, mendapati pria tampan yang berdiri di ambang pintu. Refleks, saudara kembar Laura itu menutup pintu. Namun, dia kesulitan karena si pria menahannya.

“Izinkan aku masuk,” pinta pria yang tak lain adalah Jeremy Carson alias Jamie. Dia mendorong pintu hingga terbuka lebar. Jamie berjalan masuk, berhubung Emma memilih mundur dan menjauh dari pintu.

“Apa kabar, Cantik?” sapa Jamie disertai seringai kecil.

Emma yang tak menyangka bahwa Jamie akan menemukan tempat tinggalnya, tidak dapat berkata apa-apa. Dia begitu terkejut dan kebingungan harus bagaimana. Emma terus bergerak mundur, hingga punggungnya menabrak dinding.

Melihat Emma yang tak bisa ke mana-mana lagi, menjadi kesempatan emas bagi Jamie. Dia langsung mengurung wanita cantik berambut pirang itu, dengan meletakkan tangan di kiri dan kanan saudara kembar Laura tersebut. “Aku turut berduka cita, Emma,” ucap Jamie pelan dan dalam.

Seketika, napas Emma seperti tertahan di tenggorokan. Kejutan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Jamie Si Pengganggu

    Emma terkejut setengah mati mendengar pernyataan Jamie. Dia melotot tajam pada pria tampan berambut cokelat tembaga itu. Emma hendak melayangkan protes, tapi terpaksa harus mengurungkan niat tersebut. Pasalnya, dia melihat Grace tersenyum menanggapi ucapan Jamie.“Aku tahu Anda dan keluarga sedang berduka, Nyonya Pearson. Namun, kurasa tidak ada waktu yang lebih tepat dibanding sekarang. Mungkin ini bisa menjadi sedikit hiburan bagi Anda,” ucap Jamie tenang. Sikap yang sangat bertolak belakang, dengan ekspresi Emma.“Aku tidak pernah mengetahui bahwa Emma memiliki kenalan putra seorang pengusaha ternama. Jujur saja, ini sangat mengejutkan,” ujar Grace. “Seharusnya, kami bisa memberikan penyambutan lebih baik. Namun, kau tahu sendiri kondisi seperti apa kondisi kami sekarang.”

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-27
  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Berakhir Dengan Gigitan

    “Apa maksudmu?” Emma kembali dipaksa mencerna ucapan Jamie.“Aku hanya bertanya, ‘bagaimana kau bisa yakin bahwa Henry benar-benar meninggalkan London?’. Apa kau sudah memastikannya?”Emma yang sudah merasa tenang, tiba-tiba kembali disergap rasa gelisah. Sepasang matanya bergerak secara tidak beraturan. Wanita cantik itu terdiam beberapa saat.Entah kebodohan apa yang telah Emma lakukan. Dia sudah memberikan sejumlah uang kepada Henry, agar meninggalkan London. Namun, dirinya tak memastikan dan percaya begitu saja. Pertanyaan yang dilayangkan Jamie tadi, seakan menjadi teguran baginya.“Astaga,” gumam Emma pelan, diiringi embusan napas pendek bernada keluhan. “Apa kau tahu sesuatu?” tany

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-27
  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Antara Lidah dan Hati

    Selagi Emma sibuk menghadapi Jamie, Laura justru tengah menyendiri di kamar. Wanita cantik berambut pirang itu berdiri di dekat jendela kaca, dengan tatapan menerawang jauh ke luar. Angannya melayang pada masa lampau, ketika dia kerap menghabiskan waktu bersama James. Dibanding Emma, Laura memiliki kenangan lebih banyak dengan sang ayah. Setiap momen yang dilakukan bersama, teramat berkesan bagi wanita dua puluh tiga tahun tersebut. Sesuatu yang tak bisa dilakukan lagi, setelah Laura menikah.“Suatu saat, kau akan menemukan seseorang yang menyayangimu lebih dariku,” ucap James, ketika menghabiskan sore yang indah di awal musim panas. “Apakah ada pria seperti itu?” Laura menatap sang ayah. “Kurasa, kaulah pria terbaik di dunia ini, Ayah.” Laura memeluk erat James dari samping. Dia menyandarkan kepala di pundak sang ayah, yang tertawa mendengar ucapannya. “Kau tahu itu, Laura. Aku memang pria terbaik dan sangat beruntung memiliki putri kembar seperti dirimu dan Emma. Kalian merupakan

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-27
  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Tempat Tidur Bersama

    Christian dan Laura menoleh secara bersamaan. Mereka terkejut karena Chelsea masuk kemar tanpa permisi.“Kenapa tidak mengetuk pintu terlebih dulu?” tegur Christian, dengan nada serta tatapan tak suka. “Kulihat pintu kamarmu tidak tertutup rapat. Jadi, kupikir tidak ada masalah,” kilah Chelsea. Paras cantiknya masih terlihat pucat.“Tetap saja itu salah. Kau tahu sekarang aku sudah menikah,” tegur Christian lagi, seraya mengalihkan pandangan sekilas pada Laura yang lebih memilih diam. “Seharusnya kau tetap berada di kamar. Dokter mengatakan agar kau banyak istirahat.”Chelsea yang awalnya berdiri dekat pintu, berjalan menghampiri Christian dan Laura. Dilihat dari kondisi fisiknya, wanita itu masih tampak

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28
  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Bisik Manja Dalam Keremangan

    Setelah Laura keluar dari kamar, Christian mulai merebahkan diri di sebelah Chelsea. “Tidurlah,” ucapnya pelan, seraya memejamkan mata.“Kau tidak ingin memberikan kecupan selamat malam?” tanya Chelsea, yang tidur dengan posisi menyamping sambil menghadap pada Christian.Christian yang sudah terpejam, kembali membuka mata. Dia menoleh, lalu menatap Chelsea beberapa saat. Pria itu bergerak mendekat, kemudian mengecup kening sang mantan kekasih. “Selamat malam,” ucapnya singkat. Tanpa banyak bicara, dia kembali pada posisi tadi. Tidur terlentang dengan selimut sebatas perut.“Tidak biasanya kau tidur memakai T-Shirt seperti ini,” ujar Chelsea, yang ternyata masih terjaga.Christian yang sudah

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28
  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Alarm di Pagi Hari

    Chelsea yang tidak bisa tidur, makin kesulitan memejamkan mata. Pikirannya melanglang buana tak tentu arah. Dia ingin turun dari tempat tidur, lalu menghampiri Christian dan Laura yang entah tengah melakukan apa di sofa. Apakah mereka hanya tidur bersama atau …. Wanita itu menggeleng sambil memejamkan mata. Chelsea tak ingin berpikir terlalu jauh.Jam digital di meja sebelah tempat tidur, sudah menunjukkan angka 12.30. Akan tetapi, Chelsea masih terjaga. Padahal, tak terdengar lagi bisik-bisik manja seperti tadi. Christian dan Laura telah terlelap sejak beberapa jam yang lalu.Rasa penasaran teramat besar sehingga membuat Chelsea akhirnya memutuskan bangkit. Dia duduk sambil melayangkan tatapan ke sofa. Walaupun keadaan di kamar itu tidak terlalu terang, tetapi dia dapat melihat Christian dan Laura yang tidur berdua di sofa dalam posisi menya

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-29
  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Perhatian Lebih

    Christian sudah menyelesaikan santap pagi, bersamaan dengan berakhirnya perbincangan Laura dan Katherine. “Lanjutkan sarapanmu. Aku akan menghubungi Alfred untuk menanyakan kabar Delila,” ucap pria itu, sambil beranjak dari kursi.Laura mengangguk. Dia menatap kepergian sang suami, yang meninggalkannya seorang diri di meja makan. Si pemilik mata biru tersebut melanjutkan makan hingga habis. Setelah itu, barulah beranjak dari sana.Laura berjalan seorang diri menyusuri koridor. Dia sudah mengirim email kepada Scarlett, memberitahukan bahwa dirinya tak akan ke kantor hari ini. Wanita cantik itu belum bisa berkonsentrasi penuh, meskipun di luar terlihat baik-baik saja.Langkah kecil Laura berhenti di depan kamar yang ditempati Chelsea. Tanpa mengetuk terlebih dulu, dia langsung memutar gag

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-29
  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Angin Dingin Musim Gugur

    Laura tersenyum simpul mendengar Dr. Moore menyebut Chelsea ‘Nyonya Lynch’. Akan tetapi, dia tak mengatakan apa pun. Laura hanya menyimak interaksi singkat antara sang dokter dengan Christian. Beberapa saat kemudian, Dr. Moore berpamitan setelah memberikan sedikit penjelasan. Dia meninggalkan kamar itu ditemani Katherine yang menunggu di depan pintu. Sepeninggal Dr. Moore, Christian memperhatikan Chelsea yang tertidur dengan wajah pucat selama beberapa saat. “Aku harus ke apotek dulu,” ucapnya, setelah terdiam cukup lama. “Kau akan pergi sendiri?” tanya Laura heran karena biasanya Christian menyuruh pelayan yang menebus obat ke apotek.“Iya.” Christian yang sudah tiba di pintu, langsung menoleh. “Ada barang lain yang harus kubeli sekalian. Jika kau akan kembali ke kamar, panggil dulu Katherine agar dia menemani Chelsea di sini,” pesan pria itu sebelum pergi. Ya, Christian berlalu begitu saja. Dia tampak sangat tergesa-gesa. Jangankan memberi ciuman kepada Laura. Pria itu bahkan ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-29

Bab terbaru

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Senja di Akhir Kisah yang Sempurna

    Semenjak itu, Laura memutuskan kembali menetap di Inggris. Dia membiarkan rumah peninggalan Lewis, meskipun masih sering memantau dengan menghubungi asisten kepercayaannya. Bagaimanapun juga, semua aset peninggalan Lewis merupakan amanat yang harus dijaga. Laura tak ingin mengkhianati pria yang telah begitu baik terhadapnya dan Harper. Dia akan tetap melakukan kewajiban, menjalankan bisnis yang diwariskan Lewis. Setidaknya, itu membuat rasa bersalah sedikit tertutupi karena memilih kembali pada Christian. ********** Waktu terus berlalu. Musim pun, silih berganti. Laura menjalani biduk rumah tangga yang harmonis dengan Christian. Saat ini, dia bahkan tengah mengandung. "Kuharap kau tidak kecewa karena tak jadi memiliki tiga bidadari cantik," ujar Laura, diiringi senyum lembut. Dia menatap penuh cinta pada Christian, yang tengah fokus mengemudi. "Ini sangat menggembirakan. Hidupku terasa begitu sempurna," ucap Christian. Dia tak henti tersenyum. Hasil USG yang sudah dilakukan tadi,

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Pernikahan Kejutan

    Semenjak malam itu, hubungan Laura dan Christian mulai menghangat. Christian tak sungkan berkunjung, bertemu dan berbincang dengan Grace. Begitu juga Emma dan Jamie, yang akan melangsungkan pernikahan. Hanya tinggal menghitung hari. Momen istimewa yang sudah Jamie nantikan selama bertahun-tahun akan terwujud. Pria itu sudah tak sabar menantikan dirinya dan Emma berdiri di altar, untuk mengucap janji suci pernikahan. Sementara itu, kedekatan antara Harper dan Mairi kian terjalin erat. Mairi yang mengetahui bahwa Harper belum diperbolehkan menari, selalu mengajak putri Laura tersebut melakukan banyak hal menyenangkan. “Kami sangat sibuk hari ini. Kau sudah tahu besok adalah hari pernikahan Emma dengan Jamie,” ucap Laura, saat menjawab panggilan telepon dari Christian. “Sayang sekali karena aku harus menghadiri acara penting sampai sore,” balas Christian, diiringi embusan napas berat. “Bagaimana Mairi? Kuharap dia tak merepotkanmu.” “Oh, tenang s

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Dalam Dekapan Hangat Christian

    “Christian …,” desah Laura pelan, merasakan sentuhan lembut menjalari tubuhnya. Dia membiarkan pengusaha tampan itu menurunkan tali kecil dari pundak, hingga bagian atas slip dress yang dikenakannya terbuka lebar.Christian beranjak dari tempat tidur, lalu menarik dress satin merah marun itu. Dia melemparnya sembarang ke lantai. Pria bermata gelap itu terdiam sejenak, memandangi seonggok daging putih mulus yang dulu sering dinikmati kapan saja dirinya inginkan.Perlahan, Christian mencondongkan tubuh. Dia menarik celana dalam Laura. Pelan tapi pasti, segitiga pengaman dengan pinggiran berbahan lace itu terlepas dari kaki kiri Laura dan berhenti di mata kaki sebelah kanan. Christian seperti sengaja melakukannya.“Kau masih secantik dulu,” ucap Christian pelan dan dalam, sera

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Kembalilah

    Laura tersenyum kikuk. Dia berusaha menyembunyikan rasa gugup karena ucapan Christian tadi. Laura mengalihkan semua itu pada anak-anak, yang tengah berbincang asyik. Wanita itu bergabung dengan mereka berdua.Sementara Christian hanya diam memperhatikan interaksi antara Laura dengan kedua gadis kecil itu. Laura tak membeda-bedakan Harper dengan Mairi.Christian teringat pada waktu Laura menyarankan untuk mengambil bayi Chelsea setelah dilahirkan, seakan-akan bersedia merawatnya. Padahal, saat itu dia mengira bayi dalam kandungan Chelsea merupakan darah daging Christian. Oleh karena itulah, kini Laura bersikap baik terhadap Mairi.Malam terus merayap. Jarum jam di arloji Christian telah menunjuk angka sembilan lewat beberapa menit. Setelah berbagai keseruan yang dilakukan, pengusaha tampan tersebut

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Tidak Berubah

    “Apa? Tapi, kau tahu aku sedang sibuk membantu persiapan pesta pernikahan Bibi Emma. Bukankah itu tujuan kita datang kemari?” Laura menolak ajakan itu secara halus. “Kurasa, kau bisa berkemah lain waktu atau … atau kita bisa melakukannya di sini dengan nenek dan —”“Kau tidak mengizinkanku pergi, Bu?” tanya Harper, menyela ucapan Laura. Gadis kecil itu langsung terlihat murung. Dia menundukkan wajah, kemudian berbalik. Tanpa mengatakan apa pun, Harper meninggalkan Laura dan Christian yang berdiri di ambang pintu.“Harper!” panggil Laura.Namun, gadis kecil itu tak menyahut. Dia bahkan sudah menghilang di balik dinding penyekat ruangan.“Bagus, Laura

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Hadiah Istimewa untuk Harper

    Laura tertegun sejenak, lalu menoleh pada Harper yang terbelalak tak percaya. Setelah itu, dia kembali mengalihkan perhatian pada pria tadi, untuk membubuhkan tanda tangan sebagai bukti penerimaan barang kiriman.Sepeninggal kedua pria yang sudah menyelesaikan pekerjaan mereka, Laura menatap aneh putrinya. Dia tak percaya Christian melakukan sesuatu yang dinilai sangat berlebihan. Namun, Laura tak bisa berkomentar apa-apa, melihat antusiasme Harper yang begitu takjub menghadapi setumpuk hadiah bagus.“Ibu tahu kenapa Paman Christian mengirimkan hadiah ini untukku? Apa hari ini aku berulang tahun?” tanya Harper, seraya menoleh pada Laura.“Tidak, Sayang. Ulang tahunmu masih empat bulan lagi,” jawab Laura, diiringi gelengan pelan. Dia mengalihkan pandangan pada Grace, yang memasang

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Terungkap

    "Ampuni aku, Christian," ucap Laura, di sela isak tangis pelan. Dia menundukkan wajah, tak berani melawan tatapan penasaran yang dilayangkan pria empat puluh tahun di hadapannya."Untuk apa? Kenapa aku harus mengampunimu?" tanya Christian tak mengerti."Aku ... aku sudah melakukan dosa tak termaafkan," sahut Laura, masih terisak pelan.Christian menatap lekat Laura. Pria itu memicingkan mata, mencoba menerka ke mana arah pembicaraan yang Laura maksud. Sesaat kemudian, pengusaha tampan tersebut seperti memahami sesuatu. "Apa ini ada hubungannya dengan Harper?"Laura menghentikan tangisnya, lalu mengangkat wajah. Dia membalas tatapan sang mantan suami. "Aku sangat marah dan membencimu, Christian," ucapnya lirih. "Saat itu, aku tak ingin melihat apalagi sampai bersinggungan denganmu. Tidak. Kau harus kubuang jauh. Sangat jauh. Penolakanmu membuatku terhina dan sakit. Teramat sakit," tuturnya pilu.Christian diam menyimak, tanpa mengalihkan perhatian s

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Dosa Besar

    Christian mengembuskan napas pelan. "Aku ingin memaksamu agar bersedia menerimaku lagi. Namun, entah ini jadi ide baik atau sebaliknya," ucap pria itu, tanpa mengalihkan pandangan sedikit pun dari paras cantik Laura."Jangan memaksakan kehendak lagi, Christian. Kau tahu itu tak akan berakhir baik," ucap Laura menanggapi."Apakah itu berarti kau bersedia kembali padaku dengan sukarela?"Laura tertawa pelan mendengar pertanyaan konyol Christian. Wanita itu menggeleng, lalu mengalihkan perhatian ke sekeliling. Tatapannya tertuju pada kolam renang berbentuk bulat di ujung ruangan, yang dibatasi kaca tebal di sisi sebelah luar.Laura melangkah ke sana. Dia berdiri di tepi kolam renang, lalu meletakkan gelas berisi anggur yang sedari tadi digenggam. "Apa kau pernah berenang di sini?" tanyanya, seraya menoleh pada Christian.Christian menggeleng, sembari berjalan mendekat. Dia berdiri di sebelah Laura. "Aku ingin kau jadi orang pertama yang berenang

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Hadiah Ulang Tahun

    “Apa? Kau memberitahu Paman Christian bahwa kita ada di London?”Harper mengangguk, dengan ekspresi teramat polos. “Aku rindu Mairi, Bu,” ujarnya.Laura tak bisa membantah, bila sudah menyebut nama Mairi. Dia tersenyum lembut. “Memangnya, kapan Mairi akan kemari?” “Terserah Paman Christian,” jawab Harper enteng. Gadis kecil itu merebahkan tubuh. “Selimuti aku, Bu,” pintanya.“Kau mau tidur sekarang?” Laura menaikkan sebelah alis.“Aku lelah dan kekenyangan, Bu,” sahut Harper seraya memejamkan mata.Laura kembali tersenyum. Dia meraih ujung selimut, lalu menariknya hingga me

DMCA.com Protection Status