Share

Kegalauan Tuan Lynch

Christian mengangguk. Dia kembali ke dalam kamar untuk mengambil trench coat serta ponselnya. Sebelum keluar dari sana, pria tampan itu sempat menoleh pada nampan berisi makanan. Christian tak sempat menyentuhnya. Pria itu memilih tak peduli dan segera berlalu menuju lantai satu.

“Apa Anda sudah sarapan, Tuan?” tanya Delila, saat melihat Christian telah bersiap pergi.

“Belum,” jawab Christian datar.

“Nyonya sudah membawakan Anda sarapan ke kamar. Sebaiknya, Anda mengisi perut terlebih dulu sebelum kembali ke London,” saran Delila lembut dan teramat sopan.

Christian tak langsung menanggapi. Pria itu terpaku beberapa saat. “Tolong ambilkan, Delila,” pintanya, seraya berjalan ke meja makan. Christian duduk tenang penuh wibawa di salah satu kursi kayu yang berjumlah empat buah.

Belum sempat Delila kembali dari kamar, Laura lebih dulu muncul membawa beberapa tangkai bunga yang baru dia petik. Dia melangkah tenang, tanpa menghiraukan keber
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status