Setelah menunggu kurang lebih tiga puluh menit, akhirnya kanvas yang di pesan khusus oleh Radmond akhirnya tiba.Kanvas berukuran 2 meter itu mulai di bentangkan. Perlengkapan lukis seperti Palet, beberapa jenis kuas, beberapa jenis cat serta perlengkapan lainnya. Warna yang begitu lengkap tersedia di atas meja.“Silahkan Tuan Radmond, semua perlengkapan anda sudah siap.” Ujar pria yang menjadi kepala perlengkapan tadi.“Terima kasih,” jawab Radmond.Radmond kemudian mengambil posisi, berdiri tepat di tengah – tengah kanvas besar itu. Kemudia pria itu mulai melakukan gerakan peregangan.“Ok! Kalian aktifitas seperti biasa saja!” seru Radmond kepada Austin, Bella, Monica, Bryan dan Earnest.“Eh? Serius Ayah? Kita gak perlu berdir atau berpose?” tanya Radmond.“Boleh! Kalau kau mau berpose sekitar dua sampai tiga jam. Ayah akan dengan senang hati menerimanya,” jawab Radmond santai membuat Austin yang mendengarnya segera menarik istrinya.“Ayo sayang,” Tiga jam berdiri dengan posisi yan
Beberapa jam sudah berlalu, tidak ada lagi amarah, kesedihan ataupun rasa benci. Hanya ada suara canda tawa yang terdengar. Baik di halaman rumah sampai di dalam rumah.Sampai tidak terasa langit pun berganti menjadi begitu gelap.“Chelsea gak mau pisah dengan Arion,” protes Chelsea di saat rombongan Teodorko ingin kembali ke kediaman mereka. Chelsea yang sudah begitu sayang dengan Arion tidak ingin berpisah dengan adik laki – lakinya itu. Seharian full dia yang menemani Arion bermain, bersikap seperti seorang kakak perempuan yang menjaga adiknya.“Iya sayang, nanti kita datang lagi ke sini ya?” bujuk Monica.Chelsea menatap wajah Bella dengan puppy eyesnya, “Oh my, lihatlah… Dia meminta bantuanku sayang…” Bella berbisik kepada Austin membuat Austin tertawa geli.Bryan dan Austin akhirnya turun tangan membujuk putri kecil itu.“Nanti Daddy jemput Chelsea,” ujar Austin.“Iya, atau besok Ayah yang antar Chelsea bertemu Arion. Bagaimana?”Chelsea melihat ke Austin dan Bryan bergantian. “
Beberapa menit pun berlalu. Akhirnya Austin tiba di sebuah Rumah Sakit. Pria itu berjalan masuk dan dia mendapati Steve yang tengah duduk menyendiri di sebuah kursi taman. Austin berjalan menghampiri Steve. Steve menoleh melihat Austin, dan tersenyum sekilas lalu kembali menatap lurus tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Austin sontak terkejut. Dia yang selama ini hanya mendapat kabar dari dokter langsung berjalan lebih cepat dan mengambil tempat duduk tepat di samping Steve.Tepat saat Austin mendaratkan pantatnya, terdengar suara Steve yang bertanya, “Bagaimana kabar Bella?”Austin kembali kaget, yang dia tahu kalau Steve selama ini mengalami delusi yang beranggapan dirinya masih pengusaha yang hebat dan memiliki istri yang bernama Bella Sophie.“Dia baik – baik saja,” jawab Austin.“Hmm, syukurlah…” sahut Steve dengan tenangnya. “Apa dia bahagia bersamamu?” sambung Steve kembali bertanya.Austin yang paham pun akhirnya tersenyum, “Ya. Dia sangat bahagia. Kami juga sudah memiliki se
Beberapa bulan setelahnya. Bryan dan Monica ke Bali untuk mengadakan pernikahan mereka. Yang di mana kedua orang tua Bryan berada di Bali, Indonesia. Setelah melewati berbagai prosesi, Bryan dan Monica akhirnya bisa masuk ke dalam kamar pengantin mereka berdua tanpa hambatan dan keisengan para kakak – kakak mereka.Masih mengenakan gaun pengantin berwarna putih yang terlihat simple namun sangat indah memperlihatkan tiap lakukan tubuh istrinya. Gaun pengantin yang tertutup dan berlengan panjang, justru malah memberikan kesan yang seksi di kenakan oleh Monica. “Kamu sangat cantik sayang.” Puji Bryan menatap istrinya penuh cinta.Mulai hari ini hubungan mereka resmi menjadi pasangan suami istri. “Kamu juga sangat tampan sayang,” balas Monica tersipu malu mengucapkan pujian terhadap suaminya yang masih lengkap mengenakan tuxedo berwarna putih. Kamar pengantin yang sudah di hias sedemikian rupa oleh pihak Hotel yang merupakan salah satu Hotel dari Keluarga Barata di Bali. Kelopak mawar
Kedua tangan Bryan bukan hanya memilin puting Monica, Tangannya pun mulai meremas lembut dan wajahnya kini sudah berhadapan dengan dua gundukan yang begitu indah itu. Bryan meremasnya membuat payudara itu semakin membulat. Monica yang melihatnya menggigit bibirnya, dan jeritan manja lolos dari Monica. “Akh Geli sayang… Euhmm…” Bryan menjilati cherry payudara Monica dan menghisapnya seperti bayi. Bryan membuat Monica tersipu malu di sela mulutnya yang terus terbuka karena mendesah nikmat. Rasa yang menyerang terasa sungguh luar biasa. Semua nadi ditubuhnya seolah mengalir begitu cepat. Monica membusungkan dadanya. Membuat Bryan semakin gila menikmati kedua payudara istrinya. Bryan menghisapnya bergantian, menjilati, menyesap hingga memberikan tanda cinta yang begitu indah. Tangan kanan nya mulai turun mengusap paha istrinya. Bryan memiringkan posisiny, berbaring di atas kasur. Monica di buat semakin merinding. Sapuan tangan Bryan membuat tubuhnya terus terasa ngilu di tiap sendin
Monica meringis ketika setengah batang milik Bryan memasuki liang miliknya. Monica memeluk erat suaminya. Bryan kembali melumat dan menciumi istrinya, tangannya meremas payudara Monica dan dengan satu kali dorongan. Blessss“Akh!" Jeritan Monica dan Bryan ketika Bryan berhasil memasuki semua miliknya ke dalam liang istrinya. Bryan tidak bergerak, menikmati remasan kuat di dalam sana yang berdenyut – denyut. Milik Monica sangat sempit. Miliknya seperti di hisap begitu kuat di dalam sana. Monica memejamkan matanya merasakan milik suaminya memenuhi tubuhnya. Rasanya sangat aneh tetap memberikannya kenikmatan yang tidak dapat ia gambarkan. “Kamu sangat sempit sayang,” bisik Bryan dengan nafas beratnya. Kilatan matanya memperlihatkan betapa bergairahnya sang suami. Bryan lagi – lagi mencium istrinya dengan rakus dan perlahan menggerkakkan pinggulnya. Desahan Monica terdengar sangat seksi. “Ohh damn! Ini terlalu kuat sayang! Tubuhmu benar – benar menghisapku di dalam sana!” seru Bryan
Tiga tahun pun berlalu, di sebuah pergelaran seni terlihat Radmond Teodorko di sambut dengan sangat antusias. Kali ini tengah bergelar sebuah auction atau pelelangan untuk membeli barang senin apa saja.Dan salah satu barang yang di jual malam ini adalah lukisan dari Radmond Teodorko. Dan malam ini lukisan Radmond menjadi pelelangan yang tertinggi.Setelah acara pelelangan selesai, di lanjutkan dengan memamerkan isi gallery para pecinta seni itu. Mulai dari lukisan hingga patung sekalipun. “Pasti saat ini Paman Radmond di kerubungi fans lagi di sana… hehehe,” ucap Bella kepada sang suami.Austin ikut tertawa kecil, “Hahaha, kamu benar sayang. Terakhir kali dia cerita sampai dia terkena cakaran dari seorang wanita.”“Pffftt… iya sayang.”Sedangkan Arion saat ini tengah bermain di halaman rumah. Austin dan Bella sedang duduk bersantai di kursi taman sambil menikmati quality time bersama mereka di kediaman Edelmiro.Dan tiba – tiba terdengar suara langkah mendekat dengan begitu cepat. “
Begitu tiba di dekat istri masing – masing. Austin merangkul pinggang Bella, begitu juga dengan Bryan yang langsung memeluk pinggang Monica.“Bagaimana kalau kalian berdua istirahat,” ujar Bella kepada Monica dan Bryan.Monica menoleh ke arah suaminya. “Iya boleh, sekalian kita masuk menyapa Paman Ed dan Bibi Agatha.” Membuat istrinya mengangguk.“Chelsea, ayo masuk nak…” ujar Monica.“Tidak usah, kalian masuk saja. Biar aku dan Austin yang menjaga Arion dan Chelsea di sini.” Imbuh Bella.“Baiklah Kak… terima kasih.”Bryan membantu sang istri tercintanya berjalan masuk ke dalam rumah dengan penuh kasih sayang.Austin dan Bella kembali memperhatikan Arion dan Chelsea yang sedang bermain. “Daddy!! Mommy!” seru Arion memanggil kedua orang tuanya sambil berlari – lari.Austin memegang tangan istrinya dengan mesra. Pria itu menyandarkan kepalanya di pundak istrinya dengan manja. “Sayang, bagaimana kalau kita buat anak lagi?”Bella tersenyum kecil, “Bukannya hampir tiap hari sayang?”“Hmm… M
“Oh my! Love! Aku mau keluar!” geram Austin. Bella semakin mempercepat gerakan kepalanya dan lidahnya bermain semakin liar di dalam sana. Hingga suara geraman suaminya dan hentakan pinggul suaminya yang membuat boa Austin semakin masuk ke dalam tenggorokannya. Cairan hangat dan putih kental itu memenuhi mulut Bella. Wanita cantik itu tersenyum, menyambut semua cairan cinta suaminya itu, ia tak melepaskan milik Austin, ia bahkan menghisap ujung lobang mister p suaminya itu, mengeluarkan semua cairannya dan menelannya tanpa sisa. Kemudian ia melepaskan milik suaminya dan berkata dengan erotis, “Ini sudah bersih sayang.” “Oh my! Love!” suara berat Austin yang langsung membaringkan tubuh istrinya, membuat posisi mereka berbalik. Ia menindih Bella dan melumat bibir istrinya itu. Menatap sang istri penuh cinta. “Enak?” tanya Bella lembut dengan napas berat. “Sangat… dalam sekejap kamu membuatku keluar…” jawab Austin tersenyum puas kepada sang istri, kemudian ia menjilati tengkuk lehe
Ini adalah bab spesial buat kalian semua sayang-sayangkuh ~~~ Semoga kalian suka ya ^^ ----Sebelum baca part ini, ada baiknya kalian lihat video di i9 @ma2.zan >,
Vladimir melihat putranya dan mengangguk setuju.“Terima kasih Ayah,” ucapnya dan melihat ke arah Bryan. “Kamu tahu apa yang harus kamu lakukan Bryan,”“Tentu saja Paman,” jawab Bryan dengan senyuman yang begitu dingin.Pria itu kemudian undur diri dan pamit dari semuanya untuk menghubungi pasukan salju merah untuk mencari keberadaan keluarga Drake hingga tujuh turunan.“Basmi semuanya dan sisakan pria yang bernama Drake,” ujar Austin kepada Bryan. Bryan pun menyetujuinya.Dan hanya dalam beberapa hari semua keturunan keluarga pengusaha Drake tidak ada lagi di daftar penduduk. Kecuali tersisa Drake yang kini berada di Gudang yang begitu gelap.Austin dan Ludwig masuk ke dalam Gudang tersebut, bersama Max dan tentu saja beberapa bawahan Austin dan keluarga Vladislav.Begitu ikatan mata Drake di buka, betapa terkejutnya pria itu melihat pria yang ada di depannya. “Ka… kauuu…kauuu…?” gumamnya tergugu. Suaranya terdengar gemetar.Ludwig menyeringai, “Kenapa ? Apa kau terkejut melihat mayat
Waktu pun berlalu, keesokan paginya Bella bangun dengan masih berpelukan dengan Elle. Setelah menghabiskan waktu sampai jam satu malam, Ibu dan ana kini benar – benar bercerita tentang kehidupan mereka.Bella dengan jujur bercerita tentang rumah tangga nya yang pernah gagal bersama suami pertamanya, namun sekarang dia hidup dengan penuh cinta dalam keluarga suaminya. Serta orang – orang di sekelilingnya yang begitu mencintainya.Elle yang akhirnya bangun tersenyum lembut menatap wajah cantik putri kesayangannya itu. Putrinya yang membuat hidupnya bagaikan di neraka. Tiada hari tanpa ia memikirkan Bella di setiap helaan nafasnya. Kini ia bisa melihat, bahkan menyentuh wajah cantik Bella.“Kamu tumbuh menjadi wanita yang hebat, nak.” Ucap Elle lembut sambil membelai wajah putrinya.“Mom ?” gumam Bella dengan suara serak manjanya kepada Elle. Menandakan wanita cantik itu juga baru terbangun.“Kamu sudah bangun sayang?” tanya Elle lembut.Bella mengangguk pelan.Dan tiba – tiba pintu terb
Austin, Bryan, Ludwig, Arthur, dan Edelmiro duduk di halaman belakang mansion milik Austin dan Bella yang begitu luas. Di sekitar mereka, terdapat kolam renang yang begitu indah dan taman yang indah dengan berbagai macam tanaman dan bunga yang tumbuh subur.Kolam renang yang sangat besar terletak tepat di tengah-tengah halaman belakang, berwarna biru kehijauan dan dipenuhi dengan air yang jernih. Air di kolam renang tersebut mengalir secara perlahan, menghasilkan suara gemericik yang menenangkan. Di sekitar kolam renang, terdapat beberapa kursi mewah yang didesain khusus untuk bersantai di sekitar kolam renang.Di sekeliling kolam renang, terdapat taman yang dipenuhi dengan berbagai macam tanaman dan bunga yang tumbuh subur. Ada beberapa jenis pohon besar yang menghasilkan naungan yang lebat, memberikan kesan sejuk dan menenangkan. Taman juga dilengkapi dengan beberapa patung dan ornamen dekoratif yang menambah kesan elegan dan artistik.Di satu sudut taman, terdapat sebuah teras kayu
Hidangan pun mulai di sajikan satu per satu. Kepiawaian Elle dan Laras di dapur membuat mereka menyajikan makanan yang begitu lezat.“Lalu aku dengar dari Bryan kalau kau sekarang menjabat sebagai direktur utama di rumah sakit besar di Irlandia ? Dan Elle adalah pemilik Galeri terbesar di sana?”“Benar, kedua mertuaku yang begitu shock mendengar cerita kami dan melihat keadaan kami merasa sangat bersedih. Mereka memberikan support yang begitu besar kepada kami berdua. Aku di bangunkan sebuah rumah sakit dan akhirnya berkembang seperti saat ini. Dan Elle diberikan Galeri seni agar anak perempuannya itu tidak bersedih dan larut memikirkan Bella.” Jelas Ludwig.Arthur mengangguk dan kemudian menyeringai, “Dan katanya kau adalah keturunan –“Ting tongBel pintu kembali berbunyi. Austin kembali berdiri untuk membuka pintu menyambut tamu yang datang. Arthur dan Ludwig menhentikan percakapan merekaTerlihat Edelmiro dan Agatha berdiri di depan pintu dengan membawa begitu banyak tentengan kan
“Jadi bagaimana sampai Daddy dan Mommy hidup di Irlandia ?” tanya Bella.Elle tertunduk sedih, “Setelah kondisi kami sudah membaik, Grandpa dan Grandma mu membantu kami untuk pulang. Sedangkan sahabat Daddy dan Mommy juga pergi berpencar ke negara yang berbeda dengan identitas baru kami.”“Grandpa dan Grandma mu di Irlandia memberikan dukungan luar biasa kepada kami berdua.”“Dan begitu kami tiba di Irlandia, kami berdua langsung mencari keberadaan kamu di Swiss, rumah Grandpa Gaston dan Grandma Beatrice. Tetapi yang kami dapatkan adalah berita mengejutkan dari para tetangga yang mengatakan jika mereka pergi dengan tergesa-gesa bersama seorang gadis kecil.” Sambung Elle.“Daddy minta maaf karena tidak bisa menemukan keberadaan kamu Bella, Daddy dan Mommy merasa sangat bersalah.” Ucap Ludwig dengan mata berkaca-kaca.Air mata jatuh di pipi Bella mendengar cerita yang begitu menyedihkan dari kedua orang tua. Bagaimana bisa ia menyalahkan kedua orang tuanya karena kejadiaan naas seperti
Wanita paruh baya itu mengusap lembut punggung Bella, sedangkan pria paruh baya yang berada di sisinya matanya ikut berkaca-kaca menahan embun yang menumpuk di sudut matanya.Bella terlihat semakin kebingungan. Dua orang asing yang tiba-tiba datang memeluknya dan menangis di depannya.Terdengar suara langkah dari dalam. Bella yang masih dalam pelukan wanita asing itu pun menoleh ke suaminya, “Sayang?”Austin tersenyum lembut dan menghampiri istrinya yang terlihat sangat kebingungan itu. Dan hal itu membuat Bella semakin bingung dan bertanya-tanya. Austin memegang pundak istrinya.“Daddy, Mommy… Selamat datang di rumah kami.” ucap Austin kepada pria dan wanita paruh baya di depannya.Bella menekuk keningnya, “Sayang,” perkataan suaminya benar – benar membuatnya sangat bingung.“Apa maksud kamu sayang? Daddy, Mommy?” gumam Bella.Wanita paruh baya itu melepaskan pelukannya, diusapnya air matanya dan menatap Bella dengan senyuman manis di sudut matanya. “Iya sayang, aku mommy mu Elle,
Dan di sinilah keluarga kecil ini berada. Sebelum Arion pindah ke kamarnya. Dia bermanja dengan Bella dan twins.“Hoamss….” Arion menguap dengan besar.“Sudah waktunya tidur ya sayang, besok Arion mau ke sekolah ‘kan?”“Ok mom!”“Cup! Goodnight sayang!” Bella mengecup bibir Arion dan mengusap lembut pipi putranya itu dengan gemas.“Cup ! Goodnight Boy!” ucap Austin dan mengecup pipi Arion.Cup ! Cup! Cup! Sebelum turun dari tempat tidur, Arion memberikan kecupan kepada twins dan Bella.Kemudian pria kecil itu berlari kecil masuk ke dalam kamarnya.Tinggallah Austin dan Bella di atas tempat tidur. Bella bersandar di dada sang suami, memanjakan dirinya.Austin dengan lembut mengusap punggung istrinya. Kemudian dia bergeser dan memperbaiki posisi Bella agar bersandar di headboard dengan nyaman.Pria tampan berhazel biru itu lalu mengambil tempat dan memijit dengan lembut kaki Bella dengan lembut.“Terima kasih sayang…” ucap Bella dengan senyuman bahagianya.Wanita cantik itu menikmati p