Share

Julidnya Minta Ampun

"Aduh, gimana ya, Bu. Warungku sekarang lagi sepi gak seperti biasanya. Takut kalau gak bisa bayar Mila nantinya," jawabku.

"Jualan sepi kan sudah biasa, nanti juga ramai lagi. Bilang aja kamu gak mau nerima Mila kerja denganmu." Ibu Mertua mendadak sinis.

Memang salahku, tak berbasa-basi dulu menolaknya.

"Bukan begitu, Bu—"

"Sudah, kamu pecat saja anak itu," potong Ibu Mertua sambil matanya melirik Azkia di dapur. "Dia kan bukan siapa-siapa. Sedangkan Mila adik iparmu."

Astaghfirulloh. "Maaf, Bu. Gak bisa, aku yang minta Azkia kerja di sini," kataku.

"Kok kamu begitu sih, lebih memihak ke orang lain daripada ke adik ipar sendiri?" 

<
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Anuar Ibrahim Anuar Ibrahim
selalunya begitu ceritanya...... orang lemah difikirkan orang baik... tapi orang baik yang lemah selalu dibodohkan dan dipijak oleh orang yg malas dan manja spt Murni yang lemah dan bodoh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status