Share

Bab 22: Ngambek

Author: Bemine
last update Last Updated: 2022-12-18 10:55:04

Naya turun dari lantai dua dengan ekspresi merengut khas dirinya. Dia bahkan mengabaikan setiap orang yang menatap ke arahnya. Beberapa dari mereka adalah pembeli yang mengenal Naya sejak lama, pun Bang Jono yang tidak bisa berpura-pura tidak melihat Naya di depan matanya.

Naya segera berjalan ke arah depan dengan langkah tergesa-gesa. Dia menapakkan kaki dengan kasar di lantai keramik agar seorang pria muda yang membuat hari dan hatinya berombak itu mendengar.

“Nay? Langsung pulang? Makan dulu dengan Bang Jono dan Toke,” panggil Bang Jono.

Naya tidak tertarik sama sekali. Dia menuruni anak tangga di teras toko dan langsung meminjakkan kaki di aspal. Dia tahu jika mengabaikan orang tua seperti Bang Jono itu tidak baik, tapi di belakang Bang Jono ada Adam. Naya masih menyimpan kekesalan pada Adam, terlebih setelah Toke Jaya memaksanya belajar dari Adam.

Bagaimana bisa dia belajar dari pria itu jika setiap harinya hatinya teriris sakit. Bagaiman

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta   Bab 23: Isi Perjanjian

    Perjanjian yang diikrarkan oleh Naya tidak pernah dianggap Adam sebagai sebuah ancaman. Gadis itu memang banyak akalnya, dia juga tidak segan mengambil keputusan yang dianggapnya paling benar. Naya selalu unik dan menarik, pola pikirnya pendek dan jarang berpikir sebab akibatnya. Adam menganggapnya sebagai masa remaja Naya yang penuh rasa penasaran dan gelora jiwa muda. Ia juga tidak terganggu dengan perasaan Naya terhadapnya. Selama ini, perasaan Adam berkibar hanya untuk Azizah. Semuanya masih begitu sama meski bertahun-tahun telah berlalu sejak pertemuan pertamanya dengan gadis itu. Mereka tidak berpacaran, namun ada komitmen kuat untuk bisa bersama. Hal itulah yang membawa Adam ke hadapan Toke Sofyan. Tapi semuanya berlangsung sebentar saja. Begitu lamaran itu diterima oleh Ayah Azizah, maka kisah keduanya berubah dengan begitu cepat. “Pak, ini tanda tangannya!” Suara Naya mengusik lamunan Adam pagi itu. Dia yang duduk sendirian di kantor

    Last Updated : 2022-12-19
  • Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta   Bab 24: Harus Bijak

    Suara lantang Naya dan siswa tinggi itu terhenti begitu suara Adam mendominasi. Beberapa siswa yang masih ada di ruangan itu ikut menatap ke arah pintu kelas. Ada Adam di sana, sedang memandang ke setiap arah.“Kalian berdua mundur, menjauh!” Suara Adam meninggi. Dia tidak percaya jika gadis yang memasang wajah penuh kebencian itu adalah Naya. Bagaimana bisa Naya melakukan hal seburuk ini dengan teman sekelasnya sendiri?“Dia yang mulai duluan, Pak. Naya menghina saya!” Siswa bertubuh tinggi itu mengelak. Dia menumpahkan semua kesalahan pada Naya seorang. Buruknya, teman-teman laki-lakinya mendukung keras tuduhan itu. Padahal, kenyataan tidak demikian.Adam yang melihat kondisi tidak kondusif itu langsung masuk ke dalam ruangan. Dia berdiri di antara Naya dan siswa bertubuh tinggi tersebut. Adam terlihat lelah, sekaligus bingung dengan situasi aneh yang tiba-tiba saja terjadi.Tidak ada guru senior lain yang bisa dia mintai saran.

    Last Updated : 2022-12-20
  • Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta   Bab 25: Kelakuan Naya

    Adam berdiri di teras seorang diri tanpa beranjak. Meski istri Toke Jaya sudah mempersilakan dirinya masuk, pria itu bergeming. Dirinya tidak akan melangkah tanpa ditemani oleh tuan rumah.Tapi, sampai kapan dia harus berdiri di depan rumah megah itu? Istri Toke Jaya tidak terlihat sejak dirinya masuk ke dalam. Tidak terdengar lagi suara jeritan dari arah dapur. Semuanya tenang dan senyap.Adam melirik jam di lengannya, sudah berjalan lima belas menit lamanya. Andai dia mengajar Naya, mungkin mereka sudah selesai membahas lima soal sederhana.Pria itu memutuskan untuk sedikit bersabar. Tidak mungkin orang tua Naya mengabaikan kehadirannya.“Pak Adam? Mau ngajar di teras, ya?” sindir Naya tepat setelah Adam berpikir.Gadis itu melongok ke luar dari jendela kamarnya yang dibuka empat puluh lima derajat. Wajah gadis itu cerah, ditambah jilbab berwarna biru gelap yang kontras dengan kulitnya membuat Naya terlihat menarik.“Naya, sudah selesai ngehancurin dapurnya?” sindir Adam.Naya mence

    Last Updated : 2023-01-31
  • Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta   Bab 26: Gelar Teuku dan Cut

    Bab 26: Gelar Teuku dan CutWajah Adam tidak terlihat cerah meski dia sudah selesai mengajar Naya di hari pertama mereka. Istri Toke Jaya yang menyadari jika tidak ada perubahan dari hasil pembelajaran itu hanya bisa mengelus dada.Wanita baik dengan wajah yang sendu itu hanya mampu mengantar Adam keluar dari rumahnya. Ada perasaan bersalah yang besar dan tidak mampu dia tutupi. “Maafkan Naya, Adam?” ucapnya.Pria itu lantas terhenti. Dia langsung melihat ke arah wanita yang sebaik ibunya. “Kenapa Anda minta maaf, Bu?”“Naya pasti membuatmu merasa kesulitan. Ini salahku karena gagal mendidiknya menjadi gadis yang ....”“Naya tidak membuat kesalahan. Jika yang Anda maksud adalah hal itu, maka semua orang berhak memilikinya, jangan anggap Naya begitu.” Adam memaksakan diri untuk tersenyum.Meski sebenarnya mengetahui Naya jatuh hati padanya adalah berat, Adam berusaha untuk tetap tenang dan menerima semua itu dengan hati yang lapang. Terlebih, dia masih harus berjuang untuk melupakan Az

    Last Updated : 2023-02-06
  • Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta   Bab 27: Kezaliman yang Menghancurkan Hati

    Bab 27: Kezaliman yang Menghancurkan Hati“Apa maksud Anda memanggil saya seperti itu?” tegur Adam. Tangannya sudah panas terkepal, namun tidak sekalipun dia ayunkan ke arah rahang Toke Sofyan.Adam masih menghormati pria di depannya hanya karena satu alasan kuat, yaitu Azizah. Andai bukan karena itu, Adam pasti sudah membungkam mulut lancang Toke Sofyan yang mengalahkan perempuan itu.Si gempal Toke Sofyan yang hari ini memakai kaos mahal berwarna merah cerah itu terlihat seperti ikan yang disambal. Kulitnya putih, gemuk dan dibalut pakaian merah. Sikapnya sendiri jauh lebih memalukan dibanding penampilannya.“Kau lihat apa?” adu Toke Sofyan kembali. Dia bahkan berani menampar wajah Adam. Meski tidak keras, setidaknya cukup untuk membakar hati Adam. “Kau ini tidak tahu malu, sudah aku tolak di keluargaku, sekarang kau dekati keluarga adikku. Apa kau memang mau masuk ke keluarga kami yang kaya, huh?”“Astagfirullah!” Beberapa orang terdengar beristigfar. Mereka yang awalnya sibuk memi

    Last Updated : 2023-02-07
  • Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta   Bab 28: Rusaknya Rindu Dua Orang

    Bab 28: Rusaknya Rindu Dua OrangSetelah kejadian itu, Adam lebih banyak menghindari Toke Jaya dan Naya. Pria itu membuat batasan yang lebih besar dibanding sebelumnya. Dia hanya berbicara seperlunya, bertanya secukupnya bahkan berdiri dalam jarak yang jauh.Semua itu membuat Toke Jaya iba melihat Adam. Dia paham alasan kenapa Adam bersikap demikian. Namun, dia juga tidak bisa membela Adam terlalu jelas di depan Toke Sofyan, hal itu hanya akan membuat sang abang semakin membenci Adam.Saat dirinya berdiri dari kejauhan saja, Toke Sofyan sudah mencaci sampai sedemikian. Apa lagi jika ia datang langsung dan membela Adam seperti yang dilakukan oleh Naya. Sudah pasti, permasalahan ini akan berakhir di rapat besar keluarga yang tentunya semua orang lebih memihak Toke Sofyan sebagai anak paling tua.Pagi itu, Adam datang lebih cepat dibandingkan Bang Jono. Dia membuka pintu besi dengan kunci cadangan di tangannya dan langsung disusul oleh Toke Jaya yang baru saja hendak mengantarkan Naya ke

    Last Updated : 2023-02-08
  • Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta   Bab 29: Azizah Tercengang

    Bab 29: Azizah TercengangManik mata yang indah itu mendadak jadi kelabu. Bukan hal mudah untuknya menerima semua kenyataan pahit jika dia melihat Adam dan Naya bersama. Mereka terlihat bahagia dengan tawa yang lebar, mendorong motor bersama layaknya sepasang kekasih.“Apa yang Abang lakukan di sini?” lirih sang gadis untuk kedua kalinya. Dia masih tidak memercayai tatapannya saat ini.Tangannya yang sedari tadi kokoh memegang sebuah goodie bag kini terjatuh. Isi dari tas kecil itu berhamburan hingga dia buru-buru merunduk dan memungutinya satu persatu.“Apa yang Azizah ....” Adam juga terhenti. Dia memilih untuk menghentikan laju motornya dan langsung menatap ke arah gadis yang telah mengisi hatinya selama ini.Gadis itu ada di depannya, namun tidak bisa dia rengkuh. Angan untuk bersama Azizah juga telah dia telan bulat-bulat sejak beberapa minggu terakhir. Cincin yang tersemat di jemari Azizah adalah bukti yang tidak terbantahkan kalau sang gadis telah dimiliki oleh orang lain.“Jad

    Last Updated : 2023-02-10
  • Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta   Bab 30: Petaka di Toko Emas

    Bab 30: Petaka di Toko EmasAdam dan Naya tiba di toko emas Toke Jaya tepat jam enam sore. Mereka tidak berbicara sepanjang perjalanan, dan hanya diam seperti dua patung di atas motor.Naya langsung masuk ke toko emas yang disambut oleh sapaan Toke Jaya dan Bang Jono. Mereka yang tidak mengetahui apa pun soal kejadian di rumah Toke Jaya tidak sabar untuk mengusik Naya. Gadis muda itu telah menyelesaikan tantangan belajar rutin bersama Adam selama satu bulan, Toke Jaya tentu menaruh harapan besar untuk prestasi sang anak ke depan. “Bagaimana belajarnya? Apa ....” Toke Jaya tidak langsung melanjutkan kalimat. Dia berhenti sejenak dan memandangi sang putri.Wajah Naya begitu masam, seolah ada sesuatu yang telah membuatnya merasa jengkel. Dia menutupi itu semua dengan meminta Bang Jono melakukan sesuatu untuknya. “Bang Jono, sibuk enggak? Belikan aku jajanan, dong!”Bang Jono begitu terkejut mendengar permintaan itu. Dia segera meninggalkan etalase emas dan menghampiri Naya. Wajahnya ber

    Last Updated : 2023-02-13

Latest chapter

  • Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta   TAMAT - Bab 48: Penjelasan (2)

    “Seorang ayah akan melakukan apapun untuk anaknya, Ayah. Saya sekarang seorang ayah, sedikit banyak saya mulai memahami perasaan Ayah untuk Naya.”Adam mengulurkan tangan, dia menjabat Toke Jaya, menundukkan kepala dan menciumi punggung tangan mertuanya. Kata maaf terus terucap dari mulutnya, disertai rintik kecil dari air mata.Hari kedua, Adam mulai aktif mengurusi Naya dan putranya. Dia mengajak Naya mengobrol, membantu Naya ke kamar mandi, menyuapi dan menggantikan pakaian sang istri. Ibu mertuanya bahkan tidak perlu turun tangan sama sekali, kecuali saat mengurus bayi kecil Adam.Kabar soal Naya melahirkan mulai tersebar. Banyak kerabat, tetangga dan teman Naya berdatangan ke rumah sakit. Mereka berkunjung dalam kelompok besar, sampai beberapa kali pihak Rumah Sakit memberi teguran.Lalu, saat sore menjelang magrib, Toke Sofyan muncul dengan keluarganya. Tidak ada Azizah di antara mereka. Rupanya, Azizah sudah datang kemarin, dia dihubungi oleh Toke Jaya dan diminta untuk datang

  • Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta   Bab 48: Penjelasan (1)

    [10 panggilan tak terjawab]Adam hanya melirik layar gawainya. Ini sudah hari kedua dia memilih bungkam. Apa yang ditemukannya di rumah Toke Jaya membuatnya banyak berpikir. Entah apa yang sebenarnya terjadi sampai emas itu kembali ke rumah Toke Jaya. Satu-satunya orang yang terpikir oleh Adam hanyalah Naya-istrinya sendiri.Pesan serta telepon dari beberapa orang diabaikan oleh Adam. Pria itu memilih memusatkan perhatiannya di layar komputer, menyelesaikan sisa pekerjaan sebelum jam pulang kerja. Namun, sisi lain dari hatinya terus menanyakan keadaan Naya.Drt[Naya sudah melahirkan di rumah sakit S, Bang Adam. Belum diazankan bayinya, semua menunggu Bang Adam.]Membaca pesan yang dikirimkan oleh Azizah, Adam terenyak. Pria itu berdiri dari kursinya, kemudian menatap kosong ke layar gawai.Apa yang sudah dilakukan olehnya sampai Naya melahirkan tanpa dirinya?“Kenapa, Dam?” salah satu rekan kerjanya bertanya.Pria itu menjambak rambut, kebingungan. Ini semua terasa tidak nyata. Tinda

  • Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta   Bab 47: Tuduhan

    “Memang kau itu bawa sial! Sudah yatim piatu, sekarang kau buat anakku jadi janda.” Toke Sofyan menggebu-gebu.Teriakannya itu membuat semua orang datang ke toko emas Toke Jaya. Mereka memandangi apa yang terjadi, menceritakan bahkan juga merekam.Hal yang membuat Toke Sofyan kesal dan ingin meluapkannya pada Adam adalah, Azizah dan teuku Idris belum juga hamil, sedangkan Naya dan Adam yang menikah belum lama sudah lebih dulu menanti kelahiran anak pertama. Tentu saja Toke Sofyan merasa sangat kalah dari Toke Jaya dan Adam.Hinaan demi hinaan terus dialamatkannya pada Adam. Pria itu juga menunjuk kening Adam, bahkan menyumpahinya. Adam lebih banyak diam, dibiarkannya Toke Sofyan banyak bicara sampai Toke Jaya sendiri yang melerai.“Sudahlah! Jangan salahkan mantuku dengan apa yang terjadi pada anakmu, Bang. Semua orang juga tahu kalau perceraian Azizah itu karena kamu sendiri. Azizah tidak cinta sama Idris, tapi kamu paksa, setelah menikah kamu selalu mengatur rumah tangga mereka. Sek

  • Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta   Bab 46: Ujian Pernikahan

    “Apa saya boleh bertemu Naya?” Adam bertanya pelan.Pria itu terlihat bingung saat mampir ke rumah Toke Jaya. Tangannya menenteng plastik berisi beberapa kue kesukaan Naya.Tidak habis keterkejutan Adam dengan tidak adanya Naya di rumah serta tidak aktifnya gawai sang istri, kini Naya malah menolak bertemu dengannya. Dia mengurung diri di kamar, enggan makan, hanya tiduran.Dengan izin Toke Jaya, Adam masuk ke kamar Naya. Pria itu mengetuk pintu, lalu mendorong pintu kamar dengan pelan. Diintipnya dahulu, Naya bersembunyi di balik selimut, bahkan mengencangkan pegangannya agar Adam tidak bisa menarik.Pria itu hanya menghela napas. Dia mendudukkan diri di samping Naya.“Ayah sudah cerita semuanya, Dek.” Ucapan pertama Adam pada Naya.“Hm ....”“Bangun dan bicaralah. Ini semua pesan dari Zizah!” ucap Adam kemudian.Naya sempat menolak, tapi dia juga penasaran dengan apa yang selanjutnya terjadi. Akhirnya, Naya menyibak selimut. Dia mendapati Adam sedang mengulurkan gawainya pada Naya.

  • Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta   Bab 45: Naya Cemburu

    Sepeninggal Adam, Naya membuka selimut yang menutupi seluruh tubuhnya. Dia memastikan jika Adam tidak ada lagi di dekatnya. Naya merasa sangat malu dengan apa yang telah terjadi semalam. Memang salahnya sudah memancing Adam, tapi jika dirinya tidak memulai maka Adam hanya akan tetap jalan di tempat. Lalu, saat sedang sibuk dengan pikirannya sendiri, Naya mendengar bunyi getar dari meja nakas. Awalnya Naya mengira jika itu adalah gawainya, tapi ternyata gawainya sepi, sedangkan gawai milik suaminya bergetar berulangkali. Naya ragu, apakah sopan jika dia melihat siapa yang menghubungi suaminya di pagi hari. Tapi, saat Naya melirik ke layar gawai yang menyala, hatinya seketika merasa sakit. Ada nama Azizah yang muncul. Kakak sepupu sekaligus mantan kekasih dari suaminya mengirimi pesan beruntun. Naya kalap, dia langsung mengambil gawai Adam dan membaca semua pesan yang dikirimkan oleh Azizah. [Bang, Zizah minta maaf karena tidak mampu mempertahankan hubungan kita dulu. Zizah minta

  • Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta   Bab 44: Rumah Tangga Adam (2)

    “Kita mau makan malam apa, Dek?” tanya Adam saat sedang menyetir. Pria itu baru saja menjemput istrinya dari kampus. Jam sudah menunjukkan angka lima sore saat mereka bergerak menuju Kota Lhokseumawe. “Hm, hm ....” Naya menggumam. Istri dari pria dengan paras menenangkan itu malah sibuk menggigit roti isi miliknya. Adam benar-benar tahu cara membahagiakan sang istri. Semalam, Naya bercerita soal teman kelasnya yang dibelikan roti isi dari sebuah toko roti ternama di kota. Ada berbagai jenis roti dengan isian yang melimpah dan masih cukup terjangkau. Hal itu dipahami oleh Adam sebagai sebuah permohonan, hingga Adam langsung mampir ke toko roti yang disebut Naya sebelum pergi menjemputnya. “Apa mau mampir dan makan di rumah ayah?” tawar Adam. Pria itu menatap jalanan yang sesak. Menuju kota Lhokseumawe, mereka dihadapkan dengan situasi yang macet. Jam sibuk, akses jalanan yang sempit, serta banyaknya orang yang lalu lalang membuat keadaan jadi sulit. “Makan di luar saja, makan di r

  • Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta   Bab 43: Rumah Tangga Adam (1)

    “Hm ...” Naya bergumam ringan. Diliriknya Adam dengan ekor mata.Pria itu sedang duduk di sudut ranjang, berlawanan dengan Naya. Keduanya berada dalam jarak satu meter lebih, berbeda jauh dengan pengantin baru pada umumnya yang selalu berdekatan, berimpitan, tidak mau berjauhan.Naya dan Adam malah kikuk, malu dengan keadaan mereka saat ini. Di rumah ini, di ruangan ini, mereka hanya berdua dan sudah resmi menjadi suami istri.“Kenapa, Nay? Kamu butuh sesuatu?” tanya Adam.Barulah pria itu menolehkan muka. Saat itulah tatapan keduanya beradu, wajah mereka bersemu merah di bawah lampu kamar yang remang. Naya malah menarik bantal, menutupi diri, sedang Adam mencoba untuk mengalihkan pandangan.“Tidak, tidak ada. Memang harus butuh sesuatu dulu, ya?” balas Naya yang membuat Adam mengernyitkan kening.Lalu, Naya tertawa keras. Dia bahagia mendapati Adam kebingungan dengan tingkahnya. Dua insan itu kemudian larut dalam obrolan sederhana, ringan dan penuh makna. Tidak ada malam pertama yang

  • Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta   Bab 42: Kehadiran Azizah

    Dia muncul membawa keluarganya, membawa Azizah dan menantu yang dibanggakannya itu. Toke Sofyan datang setelah memastikan tokonya senggang dan ditinggalkan bersama karyawannya. Pria itu bahkan tidak mau menutup toko meski ponakannya sendiri yang menikah.“Mantap, luar biasa memang!” Tamu undangan yang lain memuji. Semakin besar kepala Toke Sofyan. Dia langsung berjalan, berlagak, menghampiri Toke Jaya.Keduanya bersalaman, kemudian diikuti oleh sang istri, Azizah dan menantunya. Mereka semua datang dengan penampilan terbaik, pakaian mahal, perhiasan dan beraroma harum. Bahkan Toke Sofyan membawakan kado berupa satu set perhiasan untuk Naya. Sedang Azizah, membawa amplop tebal untuk sepupunya itu.Kehadiran keluarga Toke Sofyan membuat Adam tercengang. Pria itu berhenti berpose, bahkan langsung berpaling muka. Sedang Naya berusaha menahan diri untuk tidak bersikap kurang pantas.“Wah, lihat siapa yang kau jadikan mantu,” ucap Toke Sofyan pada Toke Jaya.Pria kaya itu melirik Adam. Mulu

  • Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta   Bab 41: Mimpi yang Jadi Nyata

    “Iyakah?” tanya Adam heran.Dia tidak menduga jika respons Naya akan setenang ini.“Iyalah, mana mungkin juga Bapak mau nikahin gadis kaya aku. Mantan Bapak saja Kak Azizah. Dibanging Kak Azizah, aku enggak ada apa-apanya.” Naya berkilah. Tapi, sorot mata gadis muda itu berubah. Awalnya dia menatap Adam, namun di akhir kalimatnya Naya menatap buku tulisnya.Gadis itu jadi getir, digigitnya bibir.“Naya, kenapa bicara begitu?”“Bapak, sih ... nggak baik loh ngegodain cewek begitu. Nikah itu hal sensitif buat cewek manapun.” Naya mengomel. Namun, Adam sendiri bisa menemukan perubahan dari nada bicara sang gadis. Suaranya jadi sengau, Adam tahu Naya tersentuh.“Nanti malam setelah ayah pulang, bicarakan ini, ya? Kalau sudah dapat jawabannya, kabari Bapak. Biar Bapak yang mengurus semuanya. Kamu tidak perlu khawatir!” ujar Adam lagi dengan suara tegas.Pria itu berusaha membuat suasana menjadi tenang kembali, dia ingin Naya tahu bahwa ucapannya barusan bukanlah candaan semata. Akibatnya, N

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status