Home / Rumah Tangga / Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta / Bab 27: Kezaliman yang Menghancurkan Hati

Share

Bab 27: Kezaliman yang Menghancurkan Hati

Author: Bemine
last update Last Updated: 2023-02-07 15:13:02

Bab 27: Kezaliman yang Menghancurkan Hati

“Apa maksud Anda memanggil saya seperti itu?” tegur Adam. Tangannya sudah panas terkepal, namun tidak sekalipun dia ayunkan ke arah rahang Toke Sofyan.

Adam masih menghormati pria di depannya hanya karena satu alasan kuat, yaitu Azizah. Andai bukan karena itu, Adam pasti sudah membungkam mulut lancang Toke Sofyan yang mengalahkan perempuan itu.

Si gempal Toke Sofyan yang hari ini memakai kaos mahal berwarna merah cerah itu terlihat seperti ikan yang disambal. Kulitnya putih, gemuk dan dibalut pakaian merah. Sikapnya sendiri jauh lebih memalukan dibanding penampilannya.

“Kau lihat apa?” adu Toke Sofyan kembali. Dia bahkan berani menampar wajah Adam. Meski tidak keras, setidaknya cukup untuk membakar hati Adam. “Kau ini tidak tahu malu, sudah aku tolak di keluargaku, sekarang kau dekati keluarga adikku. Apa kau memang mau masuk ke keluarga kami yang kaya, huh?”

“Astagfirullah!” Beberapa orang terdengar beristigfar. Mereka yang awalnya sibuk memi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta   Bab 28: Rusaknya Rindu Dua Orang

    Bab 28: Rusaknya Rindu Dua OrangSetelah kejadian itu, Adam lebih banyak menghindari Toke Jaya dan Naya. Pria itu membuat batasan yang lebih besar dibanding sebelumnya. Dia hanya berbicara seperlunya, bertanya secukupnya bahkan berdiri dalam jarak yang jauh.Semua itu membuat Toke Jaya iba melihat Adam. Dia paham alasan kenapa Adam bersikap demikian. Namun, dia juga tidak bisa membela Adam terlalu jelas di depan Toke Sofyan, hal itu hanya akan membuat sang abang semakin membenci Adam.Saat dirinya berdiri dari kejauhan saja, Toke Sofyan sudah mencaci sampai sedemikian. Apa lagi jika ia datang langsung dan membela Adam seperti yang dilakukan oleh Naya. Sudah pasti, permasalahan ini akan berakhir di rapat besar keluarga yang tentunya semua orang lebih memihak Toke Sofyan sebagai anak paling tua.Pagi itu, Adam datang lebih cepat dibandingkan Bang Jono. Dia membuka pintu besi dengan kunci cadangan di tangannya dan langsung disusul oleh Toke Jaya yang baru saja hendak mengantarkan Naya ke

    Last Updated : 2023-02-08
  • Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta   Bab 29: Azizah Tercengang

    Bab 29: Azizah TercengangManik mata yang indah itu mendadak jadi kelabu. Bukan hal mudah untuknya menerima semua kenyataan pahit jika dia melihat Adam dan Naya bersama. Mereka terlihat bahagia dengan tawa yang lebar, mendorong motor bersama layaknya sepasang kekasih.“Apa yang Abang lakukan di sini?” lirih sang gadis untuk kedua kalinya. Dia masih tidak memercayai tatapannya saat ini.Tangannya yang sedari tadi kokoh memegang sebuah goodie bag kini terjatuh. Isi dari tas kecil itu berhamburan hingga dia buru-buru merunduk dan memungutinya satu persatu.“Apa yang Azizah ....” Adam juga terhenti. Dia memilih untuk menghentikan laju motornya dan langsung menatap ke arah gadis yang telah mengisi hatinya selama ini.Gadis itu ada di depannya, namun tidak bisa dia rengkuh. Angan untuk bersama Azizah juga telah dia telan bulat-bulat sejak beberapa minggu terakhir. Cincin yang tersemat di jemari Azizah adalah bukti yang tidak terbantahkan kalau sang gadis telah dimiliki oleh orang lain.“Jad

    Last Updated : 2023-02-10
  • Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta   Bab 30: Petaka di Toko Emas

    Bab 30: Petaka di Toko EmasAdam dan Naya tiba di toko emas Toke Jaya tepat jam enam sore. Mereka tidak berbicara sepanjang perjalanan, dan hanya diam seperti dua patung di atas motor.Naya langsung masuk ke toko emas yang disambut oleh sapaan Toke Jaya dan Bang Jono. Mereka yang tidak mengetahui apa pun soal kejadian di rumah Toke Jaya tidak sabar untuk mengusik Naya. Gadis muda itu telah menyelesaikan tantangan belajar rutin bersama Adam selama satu bulan, Toke Jaya tentu menaruh harapan besar untuk prestasi sang anak ke depan. “Bagaimana belajarnya? Apa ....” Toke Jaya tidak langsung melanjutkan kalimat. Dia berhenti sejenak dan memandangi sang putri.Wajah Naya begitu masam, seolah ada sesuatu yang telah membuatnya merasa jengkel. Dia menutupi itu semua dengan meminta Bang Jono melakukan sesuatu untuknya. “Bang Jono, sibuk enggak? Belikan aku jajanan, dong!”Bang Jono begitu terkejut mendengar permintaan itu. Dia segera meninggalkan etalase emas dan menghampiri Naya. Wajahnya ber

    Last Updated : 2023-02-13
  • Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta   Bab 31: Adam Merasa Bersalah

    Bab 31: Adam Merasa BersalahSetelah Bang Jono pergi mengejar Naya, pria itu paham akan tugasnya untuk mengurusi toko serta penjualan mereka. Dia juga mengerti jika perihal target yang tidak tercapai berarti sebuah masalah besar untuk dirinya. Di toko Toke Jayalah dia tahu betapa berartinya tenaga dan waktu yang dikeluarkan olehnya.Selama menjadi guru honorer, penghasilannya selalu kecil. Itu juga dibayarkan tiga bulan sekali jika sekolah telah memiliki dana. Sesekali, guru-guru PNS yang menambahkan melalui uang sertifikasi mereka.Sedangkan bekerja dengan Toke Jaya, dia sudah menyimpan seratus mayam emas yang gagal diberikannya untuk Azizah. Ditambah gaji bulanan yang tetap diberikan oleh Toke Jaya serta tambahan berupa uang saku karena telah mengajari Naya.Adam hanya bisa menundukkan kepala. Dia menyadari besarnya kesalahan yang dilakukan olehnya barusan sampai Toke Jaya kehabisan kata-kata.“A-dam?” panggil Toke Jaya. Lalu, diam menyelimuti mereka berdua.Adam yang sudah berdiri

    Last Updated : 2023-02-20
  • Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta   Bab 32: Upaya Naya

    Bab 32: Upaya NayaNaya menggelengkan kepalanya. Dia menarik tangan agar Toke Sofyan bersedia melepaskan. Jika mereka terlalu lama dalam posisi ini, maka akan mengundang banyak mata dan gosip jika keluarga besar Naya tidak harmonis. Mereka bertengkar bahkan di acara besar sekalipun.“Lepas dulu, Uwak!” serunya.Toke Sofyan menurut. Pria itu lekas mengantongi tangannya lagi. Ditatapnya Naya dengan sorot mata penuh keyakinan tentang alasan gadis itu meninggalkan tugas yang diembankan padanya dan datang ke parkiran dengan sebuah kunci motor.“Katakan, kau mau ke mana?” desak Toke Sofyan. Sekarang, dia bebas menyudutkan Naya karena adiknya tidak ada di sana. Para ipar juga sibuk di ruang pernikahan.“Kepo banget, sih! Aku mau jemput pacarku di sekolah.” Naya mengelak. Dia tahu jika dirinya berbicara jujur maka Toke Sofyan akan langsung menghentikan semua rencana itu. Hal paling buruk, dia dan keluarga diusir dari pernikahan Azizah.Tapi, tidak mengapa jika hal itu terjadi setelah dia berh

    Last Updated : 2023-02-21
  • Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta   Bab 33: Ijab Qabul yang Sendu

    Bab 33: Ijab Qabul yang Sendu“Aku tidak ikut campur, Kawan. Aku balik dulu!” potong pria yang tertangkap oleh Naya bersama Adam di hari yang paling pilu itu.Otaknya yang selama ini memikirkan banyak hal, kini diberi kejutan yang lebih menggetarkan. Manik mata Naya bergeser perlahan, mencoba menerima semua yang kini hadir di depannya.“Bapak sudah gila!” serunya seraya menodongkan jemari ke wajah Adam yang sayu itu.Pria yang semalaman tidak bisa tidur dengan nyenyak tersebut hanya mampu tersenyum getir. Tidak ada penjelasan apa pun keluar dari bibirnya yang ranum. Dia sendiri tidak paham dengan perasaannya, hingga merasa tidak perlu mengucapkan apa pun.Di depannya, pria yang semalam datang untuk menemaninya itu beranjak perlahan-lahan. Dia meminta izin dari Adam agar dirinya bisa pergi dari sini secepatnya. Dia paham jika keadaan menjadi lebih rumit dari yang bisa dibayangkan.“Pak, apa Bapak sebenarnya tidak punya rasa pada Kak Azizah, huh?” Naya terus mencerca Adam hingga napasny

    Last Updated : 2023-05-22
  • Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta   Bab 34: Air Mata Pengantin

    “Mari kita sambut pengantin kita hari ini ... Cut Azizah!” MC menyerukan nama Azizah dengan lantang di atas panggung seluas lima belas meter itu.Seketika suara suling, keyboard dan rebana menggema. Tidak lupa tarian sambutan dari anak-anak kecil menjadi pelengkapnya. Beberapa gadis bertubuh ramping seperti Naya berjejer, mereka menjadi penyambut dari kehadiran sang ratu satu hari.Wajah Toke Sofyan, bahagia luar biasa. Mertua Azizah pun tidak kalah riangnya. Di antara mereka, yang paling berbinar saat itu adalah Teuku Idris, Cut Azizah si kembang desa telah menjadi istrinya.“Wah, cantik sekali pengantin kita ya? Cut Azizah, putri tunggal Toke Sofyan yang terkenal akan kepribadiannya yang santun, penuh budi pekerti, salihah, cantik rupawan dan berpendidikan. Cut Azizah telah dipinang oleh Teuku Idris dan kini mereka terikat dalam pernikahan yang suci. Mari kita doakan kebahagiaan untuk kedua pengantin kita hari ini.”Semua orang terus memuji keindahan paras Azizah, tubuhnya yang ramp

    Last Updated : 2024-08-15
  • Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta   Bab 35: Hinaan

    “Bicara apa kau, Naya?” Suara Toke Sofyan kembali menggelegar. Ucapannya bak sambaran petir di siang hari, membuat setiap orang yang ada di dalam ruangan berjengit kaget. Tidak cukup dia berurusan dengan Adam karena Azizah, sekarang keponakannya ikut berulah. “Kau masih saja berusaha membela pria ini?”“Pak Adam itu calonnya, Naya. Uwak enggak berhak bicara begitu sama Pak Adam. Kenapa Naya ajak Pak Adam ke sini, ya karena itu alasannya!” cecar Naya tanpa rasa takut.Perempuan itu bahkan menatap nyalang ke arah Toke Sofyan. Manik matanya tegas, bibirnya juga sigap untuk menyahuti semua hinaan yang muncul dari bibir uwaknya sendiri. Bagi Naya, apa yang dilakukan olehnya saat ini adalah hal yang benar, mengundang Adam bukanlah dosa seperti yang terus dituduhkan Toke Sofyan.“Naya, tenanglah!” Adam berbisik. Pria itu hendak meminta Naya untuk mundur, tapi tangannya menggantung di udara. Bukan tanpa alasan, selama ini dirinya tidak bersentuhan dengan perempuan apalagi yang bukan muhrim un

    Last Updated : 2024-08-18

Latest chapter

  • Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta   TAMAT - Bab 48: Penjelasan (2)

    “Seorang ayah akan melakukan apapun untuk anaknya, Ayah. Saya sekarang seorang ayah, sedikit banyak saya mulai memahami perasaan Ayah untuk Naya.”Adam mengulurkan tangan, dia menjabat Toke Jaya, menundukkan kepala dan menciumi punggung tangan mertuanya. Kata maaf terus terucap dari mulutnya, disertai rintik kecil dari air mata.Hari kedua, Adam mulai aktif mengurusi Naya dan putranya. Dia mengajak Naya mengobrol, membantu Naya ke kamar mandi, menyuapi dan menggantikan pakaian sang istri. Ibu mertuanya bahkan tidak perlu turun tangan sama sekali, kecuali saat mengurus bayi kecil Adam.Kabar soal Naya melahirkan mulai tersebar. Banyak kerabat, tetangga dan teman Naya berdatangan ke rumah sakit. Mereka berkunjung dalam kelompok besar, sampai beberapa kali pihak Rumah Sakit memberi teguran.Lalu, saat sore menjelang magrib, Toke Sofyan muncul dengan keluarganya. Tidak ada Azizah di antara mereka. Rupanya, Azizah sudah datang kemarin, dia dihubungi oleh Toke Jaya dan diminta untuk datang

  • Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta   Bab 48: Penjelasan (1)

    [10 panggilan tak terjawab]Adam hanya melirik layar gawainya. Ini sudah hari kedua dia memilih bungkam. Apa yang ditemukannya di rumah Toke Jaya membuatnya banyak berpikir. Entah apa yang sebenarnya terjadi sampai emas itu kembali ke rumah Toke Jaya. Satu-satunya orang yang terpikir oleh Adam hanyalah Naya-istrinya sendiri.Pesan serta telepon dari beberapa orang diabaikan oleh Adam. Pria itu memilih memusatkan perhatiannya di layar komputer, menyelesaikan sisa pekerjaan sebelum jam pulang kerja. Namun, sisi lain dari hatinya terus menanyakan keadaan Naya.Drt[Naya sudah melahirkan di rumah sakit S, Bang Adam. Belum diazankan bayinya, semua menunggu Bang Adam.]Membaca pesan yang dikirimkan oleh Azizah, Adam terenyak. Pria itu berdiri dari kursinya, kemudian menatap kosong ke layar gawai.Apa yang sudah dilakukan olehnya sampai Naya melahirkan tanpa dirinya?“Kenapa, Dam?” salah satu rekan kerjanya bertanya.Pria itu menjambak rambut, kebingungan. Ini semua terasa tidak nyata. Tinda

  • Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta   Bab 47: Tuduhan

    “Memang kau itu bawa sial! Sudah yatim piatu, sekarang kau buat anakku jadi janda.” Toke Sofyan menggebu-gebu.Teriakannya itu membuat semua orang datang ke toko emas Toke Jaya. Mereka memandangi apa yang terjadi, menceritakan bahkan juga merekam.Hal yang membuat Toke Sofyan kesal dan ingin meluapkannya pada Adam adalah, Azizah dan teuku Idris belum juga hamil, sedangkan Naya dan Adam yang menikah belum lama sudah lebih dulu menanti kelahiran anak pertama. Tentu saja Toke Sofyan merasa sangat kalah dari Toke Jaya dan Adam.Hinaan demi hinaan terus dialamatkannya pada Adam. Pria itu juga menunjuk kening Adam, bahkan menyumpahinya. Adam lebih banyak diam, dibiarkannya Toke Sofyan banyak bicara sampai Toke Jaya sendiri yang melerai.“Sudahlah! Jangan salahkan mantuku dengan apa yang terjadi pada anakmu, Bang. Semua orang juga tahu kalau perceraian Azizah itu karena kamu sendiri. Azizah tidak cinta sama Idris, tapi kamu paksa, setelah menikah kamu selalu mengatur rumah tangga mereka. Sek

  • Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta   Bab 46: Ujian Pernikahan

    “Apa saya boleh bertemu Naya?” Adam bertanya pelan.Pria itu terlihat bingung saat mampir ke rumah Toke Jaya. Tangannya menenteng plastik berisi beberapa kue kesukaan Naya.Tidak habis keterkejutan Adam dengan tidak adanya Naya di rumah serta tidak aktifnya gawai sang istri, kini Naya malah menolak bertemu dengannya. Dia mengurung diri di kamar, enggan makan, hanya tiduran.Dengan izin Toke Jaya, Adam masuk ke kamar Naya. Pria itu mengetuk pintu, lalu mendorong pintu kamar dengan pelan. Diintipnya dahulu, Naya bersembunyi di balik selimut, bahkan mengencangkan pegangannya agar Adam tidak bisa menarik.Pria itu hanya menghela napas. Dia mendudukkan diri di samping Naya.“Ayah sudah cerita semuanya, Dek.” Ucapan pertama Adam pada Naya.“Hm ....”“Bangun dan bicaralah. Ini semua pesan dari Zizah!” ucap Adam kemudian.Naya sempat menolak, tapi dia juga penasaran dengan apa yang selanjutnya terjadi. Akhirnya, Naya menyibak selimut. Dia mendapati Adam sedang mengulurkan gawainya pada Naya.

  • Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta   Bab 45: Naya Cemburu

    Sepeninggal Adam, Naya membuka selimut yang menutupi seluruh tubuhnya. Dia memastikan jika Adam tidak ada lagi di dekatnya. Naya merasa sangat malu dengan apa yang telah terjadi semalam. Memang salahnya sudah memancing Adam, tapi jika dirinya tidak memulai maka Adam hanya akan tetap jalan di tempat. Lalu, saat sedang sibuk dengan pikirannya sendiri, Naya mendengar bunyi getar dari meja nakas. Awalnya Naya mengira jika itu adalah gawainya, tapi ternyata gawainya sepi, sedangkan gawai milik suaminya bergetar berulangkali. Naya ragu, apakah sopan jika dia melihat siapa yang menghubungi suaminya di pagi hari. Tapi, saat Naya melirik ke layar gawai yang menyala, hatinya seketika merasa sakit. Ada nama Azizah yang muncul. Kakak sepupu sekaligus mantan kekasih dari suaminya mengirimi pesan beruntun. Naya kalap, dia langsung mengambil gawai Adam dan membaca semua pesan yang dikirimkan oleh Azizah. [Bang, Zizah minta maaf karena tidak mampu mempertahankan hubungan kita dulu. Zizah minta

  • Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta   Bab 44: Rumah Tangga Adam (2)

    “Kita mau makan malam apa, Dek?” tanya Adam saat sedang menyetir. Pria itu baru saja menjemput istrinya dari kampus. Jam sudah menunjukkan angka lima sore saat mereka bergerak menuju Kota Lhokseumawe. “Hm, hm ....” Naya menggumam. Istri dari pria dengan paras menenangkan itu malah sibuk menggigit roti isi miliknya. Adam benar-benar tahu cara membahagiakan sang istri. Semalam, Naya bercerita soal teman kelasnya yang dibelikan roti isi dari sebuah toko roti ternama di kota. Ada berbagai jenis roti dengan isian yang melimpah dan masih cukup terjangkau. Hal itu dipahami oleh Adam sebagai sebuah permohonan, hingga Adam langsung mampir ke toko roti yang disebut Naya sebelum pergi menjemputnya. “Apa mau mampir dan makan di rumah ayah?” tawar Adam. Pria itu menatap jalanan yang sesak. Menuju kota Lhokseumawe, mereka dihadapkan dengan situasi yang macet. Jam sibuk, akses jalanan yang sempit, serta banyaknya orang yang lalu lalang membuat keadaan jadi sulit. “Makan di luar saja, makan di r

  • Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta   Bab 43: Rumah Tangga Adam (1)

    “Hm ...” Naya bergumam ringan. Diliriknya Adam dengan ekor mata.Pria itu sedang duduk di sudut ranjang, berlawanan dengan Naya. Keduanya berada dalam jarak satu meter lebih, berbeda jauh dengan pengantin baru pada umumnya yang selalu berdekatan, berimpitan, tidak mau berjauhan.Naya dan Adam malah kikuk, malu dengan keadaan mereka saat ini. Di rumah ini, di ruangan ini, mereka hanya berdua dan sudah resmi menjadi suami istri.“Kenapa, Nay? Kamu butuh sesuatu?” tanya Adam.Barulah pria itu menolehkan muka. Saat itulah tatapan keduanya beradu, wajah mereka bersemu merah di bawah lampu kamar yang remang. Naya malah menarik bantal, menutupi diri, sedang Adam mencoba untuk mengalihkan pandangan.“Tidak, tidak ada. Memang harus butuh sesuatu dulu, ya?” balas Naya yang membuat Adam mengernyitkan kening.Lalu, Naya tertawa keras. Dia bahagia mendapati Adam kebingungan dengan tingkahnya. Dua insan itu kemudian larut dalam obrolan sederhana, ringan dan penuh makna. Tidak ada malam pertama yang

  • Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta   Bab 42: Kehadiran Azizah

    Dia muncul membawa keluarganya, membawa Azizah dan menantu yang dibanggakannya itu. Toke Sofyan datang setelah memastikan tokonya senggang dan ditinggalkan bersama karyawannya. Pria itu bahkan tidak mau menutup toko meski ponakannya sendiri yang menikah.“Mantap, luar biasa memang!” Tamu undangan yang lain memuji. Semakin besar kepala Toke Sofyan. Dia langsung berjalan, berlagak, menghampiri Toke Jaya.Keduanya bersalaman, kemudian diikuti oleh sang istri, Azizah dan menantunya. Mereka semua datang dengan penampilan terbaik, pakaian mahal, perhiasan dan beraroma harum. Bahkan Toke Sofyan membawakan kado berupa satu set perhiasan untuk Naya. Sedang Azizah, membawa amplop tebal untuk sepupunya itu.Kehadiran keluarga Toke Sofyan membuat Adam tercengang. Pria itu berhenti berpose, bahkan langsung berpaling muka. Sedang Naya berusaha menahan diri untuk tidak bersikap kurang pantas.“Wah, lihat siapa yang kau jadikan mantu,” ucap Toke Sofyan pada Toke Jaya.Pria kaya itu melirik Adam. Mulu

  • Harta, Cinta dan Mahar Emas yang Orangtuamu Minta   Bab 41: Mimpi yang Jadi Nyata

    “Iyakah?” tanya Adam heran.Dia tidak menduga jika respons Naya akan setenang ini.“Iyalah, mana mungkin juga Bapak mau nikahin gadis kaya aku. Mantan Bapak saja Kak Azizah. Dibanging Kak Azizah, aku enggak ada apa-apanya.” Naya berkilah. Tapi, sorot mata gadis muda itu berubah. Awalnya dia menatap Adam, namun di akhir kalimatnya Naya menatap buku tulisnya.Gadis itu jadi getir, digigitnya bibir.“Naya, kenapa bicara begitu?”“Bapak, sih ... nggak baik loh ngegodain cewek begitu. Nikah itu hal sensitif buat cewek manapun.” Naya mengomel. Namun, Adam sendiri bisa menemukan perubahan dari nada bicara sang gadis. Suaranya jadi sengau, Adam tahu Naya tersentuh.“Nanti malam setelah ayah pulang, bicarakan ini, ya? Kalau sudah dapat jawabannya, kabari Bapak. Biar Bapak yang mengurus semuanya. Kamu tidak perlu khawatir!” ujar Adam lagi dengan suara tegas.Pria itu berusaha membuat suasana menjadi tenang kembali, dia ingin Naya tahu bahwa ucapannya barusan bukanlah candaan semata. Akibatnya, N

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status