Setelah bicara, dia tidak lagi mendengar jawaban Jason dan Aylin.Dia hanya terus menatap kata "Operasi" di ruang gawat darurat, bertanya-tanya kapan lampu itu akan padam.Jason menggenggam tangan Johan, jari-jarinya sedikit tertekuk.Aylin sejak tadi sudah menitikkan air mata dalam diam. Melihat ekspresi khawatir Jason dan Johan, hatinya semakin tegang.Jika Anisa benar-benar meninggalkan mereka hari ini, keluarga ini akan menghadapi tantangan terbesar.Belum lagi dirinya sendiri.Sejak dia datang ke rumah ini, Anisa sudah sangat menyayanginya.Cinta yang kurang dia dapatkan dari keluarganya di masa lalu telah ditebus oleh dua orang tua ini.Dia tidak pernah merasakan kehangatan keluarga, dia berutang pada Anisa.Namun, sekarang Anisa terbaring di meja operasi yang dingin ini, bagaimana mungkin dia tidak khawatir?"Klik ...." Lampu ruang operasi padam.Jelas suaranya sangat kecil, tapi Aylin seakan mendengar suara bola lampu meledak.Dia berdiri secara refleks, mendekati pintu ruang o
"Ayo, Kek, aku tahu Kakek nggak selera makan, tapi setelah bangun nanti, Nenek masih perlu dijaga, makanlah sedikit.""Jason, kamu juga, jangan lihat saja, sini makan sedikit.""Sekarang Nenek membutuhkan kita. Diantara kita nggak boleh ada yang sakit.""Kita harus sehat supaya punya tenaga menjaga Nenek."Setelah bicara, Aylin tersenyum tipis. Jika bukan karena kelopak mata bengkak dan mata merahnya, orang akan mengira dia telah kembali normal.Johan berkata, "Benar kata Aylin. Jason, jangan berdiri saja di sana, Nenek sudah melewati masa kritis, tinggal masalah waktu saja.""Sini, makanlah."Aylin tahu mereka sekarang sedang memaksakan diri, semua orang tidak nafsu makan, demikian juga dengannya.Namun, mereka sudah lama tidak makan secara normal. Tidak masalah bagi Jason dan Aylin yang masih muda, tapi Johan pasti tidak akan sanggup bertahan.Sementara jika mereka berdua tidak menemaninya makan, Johan pasti semakin tidak berselera.Setelah makan, Aylin membujuk Johan istirahat seben
Namun, memahami adalah satu hal, sementara melihat Aylin bertindak seperti ini adalah hal yang lain.Dalam hati Jason tahu mereka tidak membedakan satu sama lain. Saat inilah dia yakin dalam hidupnya telah bertambah seseorang yang begitu mencintainya."Pengaturan seperti ini nggak masalah, tapi apa pekerjaanmu nggak terlalu diburu?" tanya Jason.Aylin menggeleng, "Nggak kok, aku punya firasat, Nenek akan segera bangun.""Nenek sangat menyayangimu, dia pasti nggak tega melihatmu bersedih."Kata-kata Aylin sangat memotivasi, bahkan Jason merasa Anisa akan segera bangun.Dia mengantar Aylin ke sanggar tari, "Hubungi aku kalau sudah selesai, aku akan menjemputmu. Jangan pulang sendiri, oke?"Sampai saat ini mereka tidak punya bukti bahwa Anisa didorong oleh seseorang, meski begitu, Jason tetap mengkhawatirkannya.Sebelumnya, kecelakaan sudah menimpa keluarga mereka, dia tidak akan pernah membiarkan kecelakaan seperti itu terjadi lagi.Setelah mendengar persetujuan Aylin, Jason pun kembali
"Sudahlah, kamu nggak akan mengerti."Dia menepuk bahu Calvin, karena telah menerima tugas itu, maka dia harus menyelesaikannya dengan baik.Dia sudah akrab dengan orang-orang di media sosial itu. Tampaknya contoh kasus Winny sebelumnya tidak cukup mengejutkan mereka.Dia tidak keberatan menggunakan cara yang lebih ampuh untuk menunjukkan kepada orang lain apa konsekuensi dari menyinggung Aylin.Begitu membuka pintu sanggar tari, Aylin menyadari ada yang tidak beres dengan suasananya.Guru membawanya menari di ruangan paling dalam, jadi dia harus melewati ruangan lain.Ada siswa lain yang berlatih di sini, sebelumnya mereka akan menyapanya dengan hangat.Hari ini bukannya tidak ada yang menyapanya, tapi dia merasa mereka semua terus mengamatinya.Perasaan ini membuat Aylin sangat tidak nyaman.Terutama setelah melihat Aylin, mereka akan berkumpul dan berbisik, entah sejak kapan dia menjadi pusat opini publik lagi.Aylin menggosok lengannya, memutuskan mengabaikan orang-orang ini. Dia m
Bahkan sekarang, dia tidak rela melihatnya menjalani kehidupan yang damai dan ingin mempublikasikan hal-hal yang terjadi dalam keluarga mereka di media sosial.Aylin sudah lama memutuskan hubungan dengan Keluarga Respati, benar-benar tidak bisa dimengerti, mengapa ada orang yang begitu tidak tahu malu."Maaf, Levina bukan kakakku, kamu salah orang."Jika dia diasingkan karena masalah ini, Aylin sama sekali tidak perlu berbicara dengan mereka, lagipula dia tidak akan datang ke sanggar tari ini lagi."Hei, apa-apaan sifatmu ini? Setelah melakukan kesalahan, kamu nggak membolehkan orang menegurmu?""Pantas saja orang tua kandungmu nggak menyukaimu.""Aku benar-benar nggak tahu kenapa Pak Jason bisa jatuh cinta pada wanita dengan kepribadian sepertimu, entah trik apa yang kamu mainkan!"Meskipun Naomi punya kepribadian yang sangat mendominasi dan banyak siswa di kelas tari yang tidak menyukainya, ucapannya barusan menyentuh hati semua orang. Dari segi mana Aylin lebih hebat dari mereka? Me
"Jangan memfitnah. Kami sedang membicarakan kamu. Siapa yang iri karena pacarmu Pak Jason?"Sayangnya kata-kata Naomi tidak bisa dipercaya. Semua orang juga tahu. Setiap kali Jason muncul, tatapan Naomi akan selalu mengikutinya.Bahkan beberapa kali guru mereka memperingatkannya untuk tidak terlalu mencolok. Bagaimanapun, dia adalah suami Aylin, mereka pasangan suami-istri yang sah.Tidak peduli seberapa besar rasa sukanya, dia harus memperhitungkan suasana hati istrinya.Tentu saja Naomi tahu apa maksud mereka, orang-orang ini pasti sudah sering mentertawakannya di belakang.Lalu, memangnya kenapa?Dia berani menjamin setiap murid wanita di sini diam-diam berfantasi menjadi pasangan Jason.Hanya saja dia lebih mencolok.Ayliln berkata, "Aku sudah tahu yang kamu pikirkan, kamu nggak perlu menyangkalnya.""Oke, kita kesampingkan dulu hal ini, apa yang kulakukan padamu?""Apakah kamu pantas mengerahkan begitu banyak pasukan dan memanggil semua orang untuk menyerangku?"Aylin melipat tang
Banyak yang harus dia lakukan di rumah, Aylin tidak bisa menghabiskan waktu dengan mereka lagi.Kalau mereka masih tidak mengerti, biarkan saja pengacara yang maju.Lagipula, mereka hanyalah orang-orang yang dia temui sesekali di sanggar tari, bukanlah teman yang terlalu penting. Mungkin setelah hari ini mereka tidak akan pernah bertemu lagi.Apa yang mereka pikirkan tidak ada hubungannya dengannya.Saat ini, guru buru-buru berlari keluar dari kelas paling dalam, "Pantas saja kamu belum juga datang setelah menghubungiku. Ternyata kamu ditahan mereka."Guru itu berdiri di depan Aylin, berbalik dan memperingatkan mereka, "Kalian semua adalah muridku, aku peringatkan kalian, jangan bicara omong kosong di luar.""Terutama kamu, Naomi, nggak semua yang kamu sukai bisa dimiliki, mengerti?""Kalian semua sudah dewasa, seharusnya tahu dengan jelas apa yang boleh dan nggak boleh dilakukan.""Kalau punya waktu luang, lebih baik kalian renungkan kenapa orang lain bisa menari dengan baik."Semua g
Duel dengannya yang sudah berlatih bertahun-tahun sebenarnya bukanlah tindakan yang bijaksana untuk Aylin.Bahkan jika ingin menggunakan kemenangan untuk menekan mereka, tindakan ini juga agak sembrono.Menari adalah kelebihan Naomi. Dia mengangkat dagunya dengan sangat bangga, "Jangan bilang aku menindasmu, bagaimana kalau kita gunakan tarian minggu lalu?""Kita berdua tampil bersamaan, semua orang memberi penilaian.""Waktumu nggak akan banyak terbuang. Artis besar, bagaimana menurutmu?"Aylin mengangguk dan mulai melakukan pemanasan.Tarian minggu lalu sudah tidak asing lagi baginya.Karena Naomi tidak rela, maka biarkan saja dia menari hingga rela.Beberapa hari ini, pujian dari para guru terus bergema di benaknya.Dia tidak tahu bagaimana reaksi orang lain saat melihatnya menari.Sebelum duel dimulai, Aylin memberi tahu gurunya untuk menyampaikan pada Jason agar tidak khawatir, karena dia mungkin pulang terlambat hari ini.Guru berusaha membujuk, "Sebenarnya kamu nggak perlu mener