Aylin mengubur pikirannya. Sore hari, Teguh beserta beberapa orang datang menjenguk, para pemeran utama juga mendiskusikan dilema yang dihadapi tim dan bagaimana menghadapinya.Jason pernah menyampaikan untuk melakukan semuanya sesuai keputusan Aylin.Klarifikasi ini harus membuat bukti mereka terlihat oleh semua orang.Jangan biarkan orang lain mengira dirinya bersalah dan sengaja memberikan bukti palsu untuk membodohi masyarakat.Jika bukti di pihak mereka sudah siap, maka akan diserahkan langsung kepada Calvin, dia yang akan bertanggung jawab untuk berhubungan dengan seluruh kru.Begitu mendengar Calvin yang akan bertanggung jawab atas masalah ini, Teguh pun merasa lega.Jadi meskipun belum ada klarifikasi, Teguh dan Letto terlihat berseri-seri, sama sekali tidak terlihat bahwa produksi masih terhenti."Pak Teguh, Pak Letto, Arieson, lama nggak bertemu."Arieson mendekat dengan antusias dan memeluknya erat, "Lama nggak bertemu. Aylin, senang melihatmu baik-baik saja!"Arieson juga s
Teguh tadinya tidak mau memberi tahu Aylin, Jason sudah pernah mengingatkannya untuk tidak terlalu banyak menyebut Yulia di hadapannya.Dia juga merasa Yulia telah menyakiti Aylin, meski tidak keberatan, pasti tetap ada simpul di hatinya.Namun, dia hanya bisa diam ketika Maria membahasnya."Oh, begitu."Hanya dalam setengah bulan tidak bertemu, Yulia telah diturunkan dari pemeran utama wanita kedua menjadi tahanan, Aylin hanya bisa menghela napas.Bahkan sekarang dia ingin bertemu Yulia, ingin menanyakan mengapa Yulia begitu membencinya dan bersikeras untuk membunuhnya.Namun, Jason pasti tidak akan mengizinkan.Arieson mendengarkan diskusi mereka dengan tenang, mereka akan mengklarifikasi masalah ini ketika sudah mencapai tahap paling serius, sehingga semua netizen akan menyadari bahwa mereka telah sepenuhnya disesatkan oleh Yulia."Sekarang belum saatnya." Setelah produser membuat keputusan akhir, Arieson bertanya dengan cemas, "Kalau begitu, kapan waktu terbaik?""Kita nggak bisa m
Aylin membaca naskah terbaru. Penulis skenario memberikan perlakuan halus terhadap peran yang dimainkan Yulia, yang sangat terhubung dengan konten sebelumnya.Detail naskah baru bahkan lebih baik dari sebelumnya, Aylin sangat terkejut hingga mulutnya menganga tanpa sadar.Setelah pembuatan film selesai, dia harus bertemu langsung dengan penulis skenario genius ini.Syuting mulai dijalankan, semua kru berseri-seri, bahkan mereka yang biasanya tidak menyapa terlihat ceria.Aylin bangun pagi-pagi, Maria juga datang lebih awal.Dia khawatir kaki Aylin membuatnya tidak leluasa bergerak, tetapi setelah memiliki kruk, dia bisa melakukan sebagian besar rutinitas secara mandiri.Dia hanya agak repot untuk pergi ke kantin membeli makan tiga kali sehari, tapi Maria sudah membawakannya."Aylin, kamu sudah lihat naskah kemarin?""Nggak disangka aku juga punya adegan, apalagi adegannya denganmu dan Arieson!"Aylin mengangguk sambil menggigit roti."Adegan ini sangat bagus. Ada tiga orang dengan tiga
Meski sutradara dan investor sama-sama kaya dan sama sekali tidak meminta pemotongan gaji, mereka tetap merasa percaya diri menyaksikan syuting dilanjutkan.Semua orang berpikir begitu.Banyak orang yang sebelumnya tidak pernah menyapa Aylin bahkan menanyakan keadaannya setelah melihatnya masuk dengan kruk bersama Maria.Aylin merasa tersanjung, kru di sebelahnya menjelaskan, "Sejak Pak Jason datang ke sini sekali, semua orang tahu berkat siapa kami bisa kembali normal secepat ini.""Tentu saja kami dengan senang hati menyapa Kak Aylin," sambungnya."Apalagi setelah beberapa kejadian, semua orang secara bertahap melihat dengan jelas bahwa Kak Aylin nggak bersalah, tentu kami berpihak padamu," lanjutnya."Oh, ternyata seperti itu." Aylin tidak tahu kapan Jason datang membelanya, perasaannya terguncang lagi.Tidak jadi masalah jika sikap Jason sedingin penampilannya, tetapi setiap kali setelah mereka berpisah, seseorang akan selalu mengingatkannya bahwa pria ini telah melakukan banyak ha
Dalam sekejap, semua orang di bagian komentar menyerang orang ini."Anak muda zaman sekarang benar-benar nggak bisa dimengerti, mengejar idola mereka tanpa batasan seperti ini?""Aylin 'kan baru terkenal. Dia sudah punya penggemar berat?""Kalau dia tahu ada penggemar sepertimu yang berbicara omong kosong di area komentar untuk menjelek-jelekkannya, aku benar-benar nggak tahu dia harus tertawa atau menangis?"Orang yang memposting komentar tersebut juga tertekan. Dia jelas hanya mengatakan sesuatu yang tidak berani dikatakan sebagian besar orang, lalu kenapa dia diserang oleh sekelompok orang ini?Dia memposting beberapa pesan di berandanya lagi ...."Postingan Yulia hanyalah beberapa cuplikan video, sama sekali bukan video lengkap. Mengapa kalian menghakimi seluruh kru menindas aktris tersebut berdasarkan pengambilan gambar yang terputus-putus ini.""Terlebih lagi, kalau dia benar-benar ditindas, kenapa dia nggak meninggalkan kru tetapi terus bertahan setelah kejadian ini terungkap?"
"Menurutku pelaku utamanya adalah para netizen yang hanya menonton keseruan dan menganggap masalah nggak cukup besar.""Ini jelas bukan salah kita, tapi karena beberapa cuplikan itu, mereka menghina kita tanpa alasan.""Sejujurnya, kalau bukan karena aku seorang aktris, aku pasti sudah memaki mereka habis-habisan.""Siapa suruh mereka begitu keterlaluan, bahkan keluargaku juga ikut mereka maki."Maria bergumam, Aylin mengerti kemarahannya bukan muncul tanpa alasan.Terlebih lagi, pemeran seperti mereka sedikit banyak pasti diserang oleh semua orang, terutama ketika dunia maya penuh kebencian.Dia menghela napas pelan, "Meskipun sebelum memutuskan menjadi aktris aku sudah berpikir bahwa nggak semua orang akan menyukaiku.""Aku tetap terkejut ketika benar-benar menghadapi niat jahat dari semua orang.""Kita adalah orang asing bagi kebanyakan orang, satu-satunya cara mereka untuk berhubungan dengan kita adalah melalui layar lebar.""Aku nggak mengerti, kenapa mereka bisa begitu membenci k
"Ayolah, berhenti sok baik, kenapa kamu nggak membela kru saat itu?""Tetap saja aku salah, aku minta maaf atas prasangka awalku.""Aku juga, meski aku kurang percaya pada awal pemberitaan kasus ini.""Tapi Yulia menangis karena dimarahi dan ekspresi semua orang saat itu nggak terlalu bagus, jadi aku mengambil sudut pandang korban dan berpikir seluruh kru sedang menindasnya.""Siapa sangka Yulia-lah pelaku yang sesungguhnya dan kini mendekam di penjara!""Benar-benar berubah haluan. Aku juga ingin minta maaf kepada kru. Kelak Pak Teguh pasti mendapatkan dukunganku di box office."Dalam sekejap, pencarian "Aku berutang maaf kepada Pak Teguh dan kru" dan "Aktris Yulia" masuk dalam daftar teratas.Hampir semua orang prihatin dengan apa yang terjadi pada kru dan apa yang dilakukan Yulia terhadap kru."Pak Teguh bukan pelaku, melainkan korban, bukankah mereka terlalu polos?""Seorang aktris kecil mengintimidasi seluruh kru, mereka bahkan dipaksa untuk menambahkan adegan untuknya. Bukankah i
Aylin berpikir sejenak, akhirnya dia memutuskan muncul untuk menenangkan dan memberi penjelasan pada semua orang.Ketika melihat betapa khawatir dan sedihnya semua orang di grup penggemar terhadap dirinya, dia semakin merasa perlu muncul."Selamat malam, semuanya."Aylin mengirimkan kata-kata ini ke grup penggemar dengan sangat hati-hati.Semua fans di grup kaget. Mereka tidak menyangka Aylin muncul di grup ini!"Apa? Apa yang kulihat?""Apa aku nggak salah? Ini benar-benar Aylin?""Palsu mungkin? Semuanya? Apa ada yang salah dengan mataku?""Semuanya, selamat malam. Aku Aylin."Setelah Aylin mengirim pesan lagi, mereka semakin banyak orang mengirim komentar hingga layar mereka bergeser dan pesan Aylin tidak terlihat lagi.Beberapa orang yang berakal sehat segera menghentikan perilaku semua orang, "Semuanya, tolong berhenti berkomentar. Aylin pasti ingin mengatakan sesuatu. Kalau kalian terus berkomentar, pesan Aylin akan tertimbun."Banyak penggemar yang memegang dada mereka di depan
Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m
"Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon
Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,
Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,
Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.
Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,
Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi
"Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d
Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen