Rahma terlihat begitu lahap saat menyantap kuah sup yang sengaja di pesan khusus oleh Egi. Dia terlihat begitu bahagia saat bisa merasakan kuah sup yang segar tersebut. Apalagi bumbu di kuah sup itu benar-benar juara. Hal yang sama sekali tidak pernah di bayangkan oleh Rahma akan rasa kuah yang begitu lezat. "Kamu tidak makan hari ini?" tanya Rahma pada Jordan. "Tidak. Aku hanya sedang membayangkan kuah itu di masak oleh ibu ku. Aku benar-benar rindu masakan ibu ku sendiri. Aku rasa kuah itu tidak jauh lezat dari apa yang ibu ku masak di rumah. Dia adalah seorang juru masak yang handal saat di rumah." ucap Jordan menatap lirih mata Rahma. Mendengar Jordan bercerita akan ibunya. Rahma pun merasakan kerinduan yang cukup besar yang di rasakan oleh Jordan akan ibunya. Apalagi ibu Jordan sama sekali tidak begitu tertarik untuk bisa menerima keberadaan dari Jordan. Padahal Jordan begitu berharap ibu dan keluarga besarnya akan menerima keberadaan dari Jordan. Hal yang sepertinya sulit unt
Merasa sudah lelah dengan apa yang menjadi kesalahan yang sudah di buat oleh dirinya. Siti pun segera mendatangi kantor polisi untuk menyerahkan diri. Siti yang merupakan seorang buronan polisi. Pada akhirnya menyerahkan diri untuk dugaan penyebaran video porno dari Rahma. Siti merasa sudah seharusnya dia memberikan keterangan yang sebaik-baiknya pada pihak kepolisian. Juga menyeret nama seorang Rosa yang juga terlibat dalam penyebaran video porno tersebut. Sebelum mendatangi kantor polisi, Siti menyempatkan diri terlebih dahulu untuk meminta maaf pada Rahma. Dia datang ke apartemen dari Rahma. Tetapi tidak ada orang di sana. Selain hanya ada kesunyian yang sudah ada. Siti pun mendatangi apartemen di samping Rahma. Di mana ia ingin tahu keberadaan dari Rahma saat ini. Mungkin saja tetangganya itu bisa tahu keberadaan dari Rahma saat ini. Sehingga Siti bisa datang untuk meminta maaf pada Rahma atas apa yang sudah di lakukan pada Rahma. "Apa kamu tahu keberadaan dari Rahma saat ini?"
Jordan langsung terkejut saat dia membuka kedua bola matanya. Di mana Rahma mengajak Jordan menuju ke rumah Jordan. Hal yang sama sekali tidak mudah untuk di pikirkan sebelumnya. Ini benar-benar kejutan bagi seorang Jordan. Di mana Rahma mengajak dia untuk datang ke rumah dirinya sendiri. "Kenapa kamu mengajak aku ke rumahku sendiri?" tanya Jordan dengan wajah penasaran. "Aku ingin kita bisa bicara banyak hal dengan kedua orangtua mu. Aku rasa itu bukan hal yang mudah. Tetapi aku menyukai apa yang kamu lakukan. Mungkin saja orangtua mu akan lebih peduli dengan apa yang aku katakan. Sehingga mereka mau untuk bisa lebih mendengar apa yan menjadi ketakutan mu. Bukan hal yang mudah. Tapi aku yakin kita bisa melakukan semua itu." ucap Rahma. "Apa ini akan berhasil?" tanya Jordan dengan wajah yang kurang yakin. Rahma dengan penuh percaya diri berusaha untuk melenggang masuk ke dalam rumah Jordan. Apalagi tidak ada sekuriti yang berjaga di rumah Jordan saat ini. Sehingga Rahma dan Jordan
Siti terlihat menunduk saat di giring oleh pihak kepolisian untuk melakukan klarifikasi atas kasus yang menyeret namanya. Siti sama sekali tidak menyangka akan mengalami hal paling buruk dalam hidupnya. Sehingga Siti pun merasa itu adalah sebuah pilihan yang cukup berat dalam hidupnya tersebut. Tangan Siti yang di borgol dengan begitu kuat. Sedikit menyulitkan dia saat akan menggaruk anggota badannya yang gatal. Siti pun harus menahan rasa malu yang begitu besar saat ratusan kamera pewarta mulai memotret wajah lesuhnya. Tiba di tempat konferensi pers, mental Siti sudah benar-benar jatuh. Dia mulai menangis hebat saat melihat bagaimana orang-orang mulai mengerumuni dirinya. Mulai penasaran dengan pertanyaan yang akan di ajukan pada Siti. Begitu konferensi pers di mulai, Siti yang sudah semakin bersedih. Terus menangis mengenang apa yang sudah di lakukan pada Rahma dan Jordan. Dia benar-benar menyesal dengan tindakan bodoh yang di lakukan oleh dirinya. Jika waktu bisa di ulang, seper
Melihat konferensi pers yang di lakukan oleh Siti. Tentu Rosa menjadi panik bukan main. Dia sama sekali tidak menyangka Siti akan bebas dari tempat di mana dia di kurung dengan begitu aman. Ada ketakutan yang sudah di rasakan oleh Rosa. Sebab sebentar lagi dia mungkin akan di jemput oleh pihak kepolisian dengan kasus yang cukup beragam. Hal yang sama sekali tidak pernah bisa di bayangkan oleh Rosa sebelumnya. "Aku tidak pernah tahu ini akan terjadi pada ku. Ini benar-benar di luar apa yang aku duga. Petaka besar dalam hidup ku akan segera datang. Sama sekali ini bukan hal yang mudah di lakukan. Tetapi ini terjadi pada ku. Aku benar-benar tidak percaya ini akan ada. Hari paling sial ini akan datang." ucap Rosa dengan wajah takut. Rosa mencoba menghubungi pengacaranya. Mungkin dia bisa lebih tenang saat sudah mendapatkan sedikit wejangan dari pihak pengacara. Tidak ada rasa takut yang akan datang pada dirinya. Sudah tidak akan ada lagi hal yang akan membuat Rosa menjadi takut. "Hallo
Ibu Rahma nampak tidak bisa menyembunyikan bagaimana perasaan kesalnya pada seorang Siti. Ibu Rahma merasa Siti adalah seorang yang tidak pernah di untung. Rahma sudah begitu baik pada Siti. Tetapi Siti justru melakukan tindakan yang begitu kejam pada Rahma. Dia menyebarkan video Rahma dengan hanya di iming-imingi oleh seorang Rosa. Tentu hal yang tidak pernah bisa di lakukan oleh Rahma. "Dasar perempuan kurang ajar. Sudah di kasih hati, malah kasih kotoran. Perempuan biadab. Tidak tahu di untung." ucap ibu Rahma dengan ekspresi wajah marah. Tidak hanya ibu Rahma yang begitu marah dengan apa yang di lakukan oleh Siti terhadap Rahma. Ayah Rahma yang biasanya terlihat begitu kalem serta tenang. Kini berkomentar dengan komentar yang cukup pedas. Dia meminta keadilan yang cukup besar untuk Rahma. Ayah dari Rahma itu meminta Siti untuk di hukum seberat-beratnya. Apalagi banyak pihak yang sudah di buat terpuruk oleh kasus yang di buat oleh Siti tersebut. "Ayah tidak mau tahu. Pokoknya ha
Berpakaian serba hitam, Rosa segera meninggalkan rumah dengan mobil mewahnya. Tujuan dari Rosa adalah rumah salah satu kerabatnya di Singapura. Dengan kabur ke Singapura, Rosa bisa lebih aman. Dia tidak akan bertanggung jawab dengan apa yang terjadi pada Rahma. Itu adalah cara yang menurut Rosa jauh lebih baik di lakukan. Sebab Rosa merasa itu adalah pilihan yang paling tepat untuk saat ini. Tidak berada di Indonesia. Menjadi satu pilihan yang begitu sulit untuk bisa di jelaskan oleh dirinya. "Jika aku masih ada di sini. Mungkin mereka akan menangkap ku. Aku harus bisa segera kabur ke Singapura. Sehingga tidak akan ada yang bisa menangkap ku." ucap Rosa sembari menyetir mobil. Rosa pun menyetir mobil dengan kecepatan yang begitu tinggi. Beberapa kali mobil yang di bawa oleh dirinya tersebut. Hampir menabrak mobil lain yang ada di jalanan. Rosa merasa ini adalah jalanan miliknya sendiri. Sehingga Rosa melakukan perjalanan yang cukup ugal-ugalan yang membahayakan pengendara mobil lain
Begitu sadar dari pingsannya, Rosa pun langsung menangis hebat. Dia mulai menyadari segala kesalahan yang sudah di lakukan oleh dirinya. Tentu kesalahan besar yang mungkin saja akan mendapatkan sebuah hal yang tidak akan pernah di maafkan oleh orang lain. Seorang suster yang pertama kali melihat Rosa sadarkan diri. Langsung memanggil pihak kepolisian yang memang bertanggung jawab atas Rosa. Dua orang polisi itu pun langsung masuk ke dalam ruang perawatan Rosa. Di mana keduanya siap memberikan pelayanan yang di butuhkan oleh Rosa saat ini. Rosa pun menyambut baik kedatangan dari kedua polisi itu. Di mana Rosa ingin meminta bantuan pada kedua polisi yang ada di hadapannya saat ini. Bantuan di mana Rosa ingin bertemu dengan seorang Rahma. Permohonan maaf pada Rahma, ingin di sampaikan oleh Rosa. Mengingat apa yang sudah di lakukan oleh Rosa pada Rahma begitu fatal. Sama sekali itu bukan hal yang mudah, tetapi ini sudah menjadi satu hal yang begitu berat. "Apa saya boleh minta tolong p