#Melahirkan_Anak_Ular
Part 22
[Kalau ada apa-apa, segera kabari aku. Aku akan selalu siap membantumu kapan saja, Endah. Jika kamu berpisah dengan ayahnya Manu pun, aku juga siap menggantikan menjadi papa barunya.]
Anjani mengerutkan dahi sambil memutar bola mata, senyum tersungging dari bibir tipisnya. Ia menahan tawa mengetahui sang mama sedang PDKT dengan seorang pria. Ada sedikit kegembiraan, akhirnya sang mama bisa selingkuh juga dari Si Lucky yang amat ia benci itu.
Dikliknya foto profil sang pengirim pesan dengan nama Dokter Gibran itu, lalu mengamati wajahnya yang terlihat cakep seperti aktor India, film favorit asisten rumah tangganya yang selalu ditonton setiap siang sampai sore.
Anjani semakin penasaran saja, ia scrol ke atas dan melihat isi chat lainnya. Senyum mengembang di wajahnya yang kini sudah terlihat pemenim semenjak menikah.
"Hmm ... Mama cuek banget ama pria semacho dia, Lucky mah kalah jauh ini. Dokter pula, Mama harus
#Melahirkan_Anak_UlarPart 23"Ma, Mama ... Mama kenapa? Bangun, Ma!" Anjani menggoyang pundak sang mama yang terlihat begitu gelisah dan tegang, namun masih dengan mata terpejam.Endah membuka mata dan mengerjap beberapa kali, diusapnya keringat yang memenuhi dahi lalu duduk dengan jantung yang berdebar-debar. Ia lega karena ini hanya mimpi tapi terasa sangat nyata."Mama mimpi buruk, ya?" tanya Anjani sambil mengambil air putih di atas nakas dan mengulurkannya ke hadapan sang mama.Endah mengangguk lemas sambil menenggak sedikit air putih itu lalu segera mengembalikannya ke Anjani."Mama mimpi apa?" Anjani mengusap punggung sang mama.Endah langsung menceritakan mimpinya kepada Anjani. Putrinya itu terlihat mengerutkan dahi, ia mulai menduga-duga."Ya udah, Mama tidur lagi deh, itu cuma mimpi. Besok kita akan lanjut nyari Manu." Anjani berusaha menenangkan sang mama, walau hatinya terasa sedikit bimbang dengan cerita mimpi it
#Melahirkan_Anak_UlarPart 24“Maksudnya gimana, Ustad?” tanya Radji penasaran.“Baby Manu masih ada di alam kita, dia tidak diculik bangsa gaib. Hanya saja, saya tidak bisa mengetahui keberadaannya sebab hanya bisa merasakan keberadaan namun tak bisa mendeteksi lokasi dan tempatnya,” jelas Ustad Bumi.Keempat tamu Ustad Bumi saling pandang. Anjani menghela napas berat, fix sudah kecurigaanya, semua permasalahan ini ada sangkut pautnya dengan Lucky. Lelaki tak berguna yang dulu begitu dicintai sang mama karena kebucinannya. Sejak awal bertemu, ia memang sudah tak menyukai pria itu dan sempat menentang pernikahan kedua sang mama. Akan tetapi, ia tak bisa berbuat banyak, mamanya tetap menikahi lelaki berkulit gelap dengan senyum licik itu.Endah masih kurang yakin, ia langsung menceritakan perihal ular yang ada di atas tempat tidur, bertepatan dengan hilangnya Manu saat itu sebab firasatnya sang putra telah berubah menjadi ula
#Melahirkan_Anak_UlarPart 25Sudah seminggu, Anjani di rumah mamanya. Ia tak tega meninggalkan sang mama sendiri dengan kondisi yang masih belum stabil dan terpukul atas hilangnya Manu. Mereka juga belum mendapat kabar baik dari Kepolisian tentang keberadaan adiknya dan sang ayah tiri.“Mama makan dong!” ujar Anjani kepada Endah yang hanya melamun di depan meja makan.“Mama nggak lapar, Jani,” jawab Endah sambil mendorong piring nasi di hadapannya. “Mama tidak bisa makan sebelum adikmu ditemukan.”“Mama harus makan dong, walau cuma sedikit. Jani nggak mau kalau mama sampai sakit, gimana kita bisa mencari Manu kalau mama malah K.O? Kata Radji, dia akan pulang kantor awal hari ini. Sore ini kita akan menyusuri jalanan lagi, untuk mencari Manu.” Anjani mencoba membujuk mamanya.Endah kembali menarik piring nasi, lalu maraih satu sendok dan menyuapkan ke mulutnya. Dengan susah payah, ia mene
#Melahirkan_Anak_UlarPart 26“Jadi, Mama yakin kalau tadi benaran melihat Lucky dan Manu?” tanya Anjani saat mereka bertemu di sebuah rumah makan.“Mama sangat yakin, Jani. Semoga Polisi cepat menemukan mereka,” jawab Endah pelan.“Kurang aja sekali Si Lucky, awas saja kalau ketemu ... akan kuhajar dia!” gumam Anjani dengan geram.Taklama berselang, makanan yang mereka pesan telah tiba di atas meja. Mereka mulai menikmatinya, kecuali Endah, ia hanya memperhatikan saja aneka menu itu karena pikirannya hanya tertuju kepada putranya yang bersisik itu. Hatinya kembali sakit mengingat perlakuan Lucky kepada Manu, yang dengan tega telah menjadikan anak mereka menjadi tontonan di khalayak ramai.“Ma, makan dulu!” Anjani mengusap punggung sang mama.“Kalian saja yang makan, mama nggak napsu makan!” jawab Endah pelan sambil kembali mengusap air matanya yang kembali berjatuhan saat me
#Melahirkan_Anak_UlarPart 27[Datanglah ke alun-alun taman kota, aku sudah di sini. Tak perlu menunggu besok malam lagi, sekarang saja! Uang 10M juga sudah kusiapkan.]Sebuah pesan masuk ke ponsel Lucky, ia menyeringai senang dan melepaskan pelukannya kepada Mitha yang kini tertidur di pelukannya. Dengan perlahan, ia bangkit dari tempat tidur lalu memakai pakaiannya.“Bang, mau ke mana?” Mitha menarik selimut untuk menutupi dadanya.“Kamu tidur saja, Sayang. Abang keluar sebentar.” Lucky mendaratkan kecupan di dahi sang kekasih.“Hati-hati, Bang!” ujar Mitha pelan dan kembali memejamkan matanya.Lucky keluar dari kamar dan menatap kandang ularnya. Terlihat Baby Manu sedang tertidur dengan ular-ular peliharannya. Ia mendekat, lalu membawa kandang ular itu dan menaikkannya ke atas motor butut miliknya. Ia sudah tak sabar berpesta dengan uang yang takkan habis jika dibawa keliling dunia pun itu.
#Melahirkan_Anak_UlarPart 28Lucky menggulingkan tubuhnya ke samping saat puncak telah mereka capai. Bercinta dengan Mitha memang selalu membuatnya ketagihan, apalagi sang kekasih yang baru berusia 25 tahun itu begitu pandai dalam memuaskannya. Berbeda dengan Endah, yang terkadang cepat lelah dan tak menarik lagi menurutnya.Napasnya terengah-engah, pertempuran satu jam itu sungguh telah menguras habis tenaganya. Mitha mengusap dada Lucky dan membaringkan kepalanya di atas lengan pria akan membuatnya kaya raya dengan cek senilai 10 milyar itu."Capek, Sayang .... " ujar Mitha manja."Kamu memang luar biasa," jawab Lucky sambil memiring tubuh sambil memainkan gundukan kenyal milik sang kekasih.Mitha kembali mengerang saat bagian sensetif itu kembali diremas sang kekasih, ia menggigit bibirnya, menahan gejolak yang kembali menggelora. Lucky menurunkan kepalanya ke gundukan kembar itu dan menikmatinya layaknya bayi yang sedang menyusu.
Melahirkan Anak UlarPart 29Tepat pukul 08.10, anggota kepolisian telah berhasil menemukan jasad Lucky. Tubuhnya membiru, mata melotot dengan lidah terjulur ke luar serta mulut penuh busa. Ia terlihat begitu mengerikan. Akhir hayat dari seorang pawang ular kini meninggal dengan digigit ular pula. Sesungguhnya, azab Allah itu nyata adanya.Ular memang binatang yang boleh dibunuh tapi jika dia membahayakan. Kalau membunuh tanpa sebab dan malah memperjualbelikan organnya, itu tindakan salah dan tidak dibenarkan di mata agama juga hukum.Jenazah Lucky dimakamkan tanpa ada yang mau melayatnya, baik Endah atau juga Anjani. Mereka tak mau melihatnya, hanya tim kepolisan dan tim medis saja, serta satu orang ustaz yang diminta untuk mendoakan.Keanehan kembali terjadi, saat jenazah Lucky hendak dimasukkan ke liang lahat."Ada ular!" Dua orang penggali kubur langsung naik ke atas saat melihat seekor ular di dalam lobang yang sudah mereka gali.
#Melahirkan_Anak_UlarBab 30Lima tahun kemudian. Hari ini usia Manu Elbarak sudah menginjak tujuh tahun. Di saat anak normal lainnya sudah masuk ke Sekolah dasar, tapi ia tidak. Endah tak ingin putranya dikucilkan karena keadaanya yang memang tak sempurna. Walau ia sudah bisa jalan dan bicara, tapi sisik di tubuh tetap terlihat mengerikan. Satu sisik yang copot, maka akan tumbuh sisik yang baru.Endah sangat resah memikirkan nasib putra bungsunya itu jika sudah dewasa nanti, saat dirinya sudah tak ada lagi. Novel yang ada di tangannya hanya dipegang saja, tanpa ia baca sebab pikirannya sedang menerawang entah ke mana."Kenapa, kok murung saja?" Dokter Gibran menghampiri sang istri yang sedang melamun di halaman belakang sambil menunggui Manu yang sedang bermain sepeda."Eh, kamu udah pulang, Gib?" Endah mengusap wajahnya menyambut sang mantan pacar yang sudah lima tahun ini menjadi suaminya."Hemm ... Lima tahun udah jadi suami istri, masih
#Melahirkan_Anak_UlarBab 53 (Tamat)“Ayo!” Pangeran Rambo muncul tiba-tiba, ia langsung menarik tangan Anjani untuk menuju hutan.“Aku hanya bisa mengantar kalian ke hutan saja, sebab aku takkan bisa meninggalkan istana terlalu lama karena keselamatan Ibuku terancam ... jika Raja tahu siapa pengantinnya sekarang,” ujar Pangeran Rambo.“Baiklah, Rambo, tak masalah ... yang penting kamu bisa membawa kami keluar dari istana,” jawab Anjani.Dengan menggunakan ilmu menghilangnya, Pangeran Rambo sudah membawa Anjani dan Manu ke hutan larangan.“Segera cari pintu gaib itu! Berlarilah ke arah Timur, cari batu besar dan pohon kembar, di sanalah pintu ke alam nyata itu berada,” ujar Pangeran Rambo saat mereka telah tiba di hutan.“Baiklah, terima kasih, Rambo,” jawab Anjani.Pangeran Rambo hanya menganggukkan kepala dan kemudian kembali ke istana. Sedangkan Anjani dan Manu mula
#Melahirkan_Anak_UlarBab 51“Baiklah.” Anjani menariknya napas panjang, ia terpaksa menyetujui tapi takkan mau menikah dengan raja kobra. Ia kembali menyusun rencana di kepalanya.Raja Kobra menyunggingkan senyum kemenangan mendengar jawaban Anjani.“Baiklah kalau begitu, besok kita akan menikah lalu besoknya lagi Pangeran Aries akan menemanimu ke alam nyata. Oh iya, adikku juga akan turut serta.” Raja Kobra bangkit dari kursinya. “Perdana menteri, segera siapkan semuanya!” sambungnya kepada pria yang selalu mengekor di dekatnya itu.“Raja, mamaku sakit parah, jadi ... aku mohon kita tak menunda waktu. Pagi kita menikah, dan siangnya ... aku harus pulang ke alam nyata.” Anjani berusaha menawar.“Hmm .... “ Raja Kobra menautkan alisnya, padahal ia sudah membayangkan indahnya malam pertama mereka dan ia sudah berencana untuk segera membuat Anjani hamil anak-anak mereka lagi.&
#Melahirkan_Anak_UlarBab 50“Ibunda, Paman, Artha pamit mau berburu dulu, ya.” Artha menatap Ibu dan pamannya.“Iya, Nak, hati-hati!” jawab Anjani.“Permisi, Ratu Anjani, kami membawakan makanan,” ujar Dayang-dayang saat tiba di kamar Manu.“Hmm ... letakkan saja dulu di atas meja,” jawab Anjani.Saat Putri Artha hendak melangkah ke depan, ia malah bertabrakan dengan para Dayang yang hendak menyimpan makanan untuk Manu ke atas meja.“Aduh ... kok jalannya nggak lihat-lihat sih, Dayang .... “ Putri Artha mengomel kesal.“Ma—maaf ... Putri.” Para Dayang itu segera memunguti makanan yang berjatuhan.Anjani tak berkomentar apa pun. Sedangkan Pangeran Aries dan Putri Aruka yang memang sudah tahu sifat ceroboh saudara kembarnya itu, tak heran lagi karena Putri Artha memang sering menabrak siapa pun saat ia sudah memikirkan tentang rencana berburunya
Melahirkan Anak UlarPart 49Ustaz Bumi membuka matanya, lalu mengusap wajahnya sambil mengucapkan istighfar.Taklama berselang, istrinya Ustaz Bumi datang ke ruang tamu dengan membawakan minuman untuk suami dan tamu mereka."Ayo minum dulu, Ji," ujar Ustaz Bumi sambil meraih gelas minuman miliknya.Radji mengangguk dan meraih minuman itu, lalu menenggaknya separuh."Dugaanmu benar, Ji, istri dan adik iparmu memang ada di Kerajaan ular," ujar Ustaz Bumi setelah menghabiskan minuman di gelasnya."Astaghfirullahal'adzim ... Anjani ... Manu ... Saya harus bagaimana, Ustaz?" Radji mengusap wajah dan memegangi kepalanya bingung."Kita berdoa saja ... Agar Anjani dan adiknya segera kembali," jawab Ustaz Bumi.“Ustaz, bantu saya untuk bisa ke Kerajaan Ular ... saya tak bisa hanya berdiam diri saja ... saya ... ingin menjemput Anjani dan Manu .... “ ujar Radji dengan menatap Sang Ustaz.“Ini berat, Ji, k
#Melahirkan_Anak_UlarBab 48“Tinggallah di sini, Ratu Anjani, anak-anak butuh kamu. Mereka sangat senang dengan kedatanganmu,” ujar Raja Kobra setelah keduanya diam untuk beberapa saat.Anjani terdiam.“Putri Aruka yang selama ini selalu sakit-sakitan dan hanya menghabiskan waktunya hanya dengan berbaring saja di kamar, kini terlihat sehat dan tak pernah mengeluh sakit lagi ... dan itu karena kehadiran kamu. Tinggallah di sini, bersama anak-anak!” ujar Raja Kobra lagi dengan nada memohon dan tak arrogant seperti dulu lagi, tatapannya lembut.Anjani menelan ludah sembari membuang pandangan dari Raja ular yang pernah membuatnya hamil anak ular juga telah menghabisi nyawa Chiko, sahabatnya. Ia tetap membenci Raja bermata sipit itu, jelas saja ia takkan mau menghabiskan sisa hidupnya di negeri ular ini.“Bagaimana, Ratu Anjani?” desak Sang Raja, ia ingin mendengar jawaban d
#Melahirkan_Anak_UlarBab 47Raja Kobra segera keluar dari kamarnya saat mendengar keributan dari arah taman belakang yang tak jauh dari kamarnya. Ia melangkah mendatangi dua pengawal yang berjaga di ruang tengah.“Ada apa? Mana penyusupnya?” tanya Raja Kobra sambil menyentak pedangnya.“Sudah dimasukkan panglima ke penjara bawah tanah, Raja.” Salah satu pengawal menjawab sambil membungkukkan badan.“Siapa penyusupnya?” tanya Raja Kobra dengan nada berang, mengetahui adanya penyusup yang berani masuk ke Kerajaannya.“Dia bangsa manusia, Raja,” jawab Sang Pengawal itu lagi.“Kurang ajar, beraninya!” Raja Kobra mengepalkan tangannya. “Bagaimana bisa kalian lengah, hah?!” sambungnya sambil mendorong dua orang pengawal itu.“Ampun, Raja .... “ Dua pengawal itu menyimpuhkan tangannya di atas kepala.Raja Kobra membalikkan badan lalu menuju hal
#Melahirkan_Anak_UlarBab 46Manu telah menyisir seisi istana hingga ia bisa menemukan juga kolam yang ternyata berada di dekat taman belakang, tak jauh dari kamar Raja Kobra. Dengan mata yang berbinar-binar dengan harapan bisa segera berubah menjadi manusia seutuhny, ia hendak berlari ke sana. Akan tetapi, sebuah tangan malam menarik bahunya."Hey, mau ke mana kamu? Cepat kembali ke depan, berjaga-jagalah di sana!" Kepala Pengawal menarik Manu untuk kembali ke halaman, posisi jaga mereka."Eh .... " Manu membuang napas kasar dan terpaksa menghentikan misinya, sebab ia harus bersikap baik agar tak ada yang curiga kepadanya yang sedang dalam penyamaran.Manu kembali menatap ke aula istana saat mereka melewati ruangan itu untuk kembali ke halaman."Tetaplah berjaga-jaga di sini, jangan ke mana-mana! Teman-teman yang lainnya sedang menikmati pesta," ujar sang kepala Pengawal sambil melangkah meninggalkan Manu beserta anak buahnya yang lai
#Melahirkan_Anak_UlarBab 45Malam pun tiba, semua anggota keluarga kerajaan sudah tiba di meja makan. Ada Ratu Asa, Pangeran Rambo beserta anak dan istrinya, lalu tiga anak kembar Raja Kobra. Anjani terlihat meringis saat melihat hidangan di atas meja, ia tak mau memakannya.“Selamat datang, Ratu Anjani, Ibundanya dari Pangeran Aries, Putri Artha dan Putri Aruka. Sebelum kita menyaksikan acara musik dan tarian di aula istana, marilah kita nikmati hidangan istimewa ini,” ujar Perdana Menteri yang bertugas menjadi pembawa acara, ia berdiri di samping Raja Kobra.Pangeran Rambo menatap tajam ke arah Anjani yang duduk di antara Putri Aruka dan Putri Artha, ia tak senang akan kedatangan mantan majikannya itu, sebab Ibunya murung sejak tadi. Ia bisa melihat raut tak senang Ratu Asa kepada Anjani dan ia tahu akan hal itu, sebab itu juga tahu ayahnya memang menyukai Anjani.Acara makan bersama pun dimulai. Anjani hanya mengambil buah ape
#Melahirkan_Anak_UlarBab 44“Ibunda akan tinggal di sini ‘kan? Sama Aruka, Kak Artha dan Kak Aries?” tanya Putri Aruka sambil bergelayut manja di bahu Anjani.“Aku ... eh ... Ibu ... masih terkejut saat ini ... Ibu tidak menyangka ... kalau kalian sudah dewasa .... “ jawab Anjani terbata-bata.“Ibunda pasti capek, istirahat di kamar Aruka saja, ya,” ujar Putri Aruka.Anjani hanya tersenyum melihat tiga anak-anaknya itu mengelilingi dirinya. Taklama kemudian, Raja Kobra yang sedari tadi hanya mengamati saja dari depan pintu, melangkah masuk juga.“Selamat datang, Ratu Anjani,” sapa Raja Kobra dengan tatapan penuh rindu.Anjani gelagapan dan mengerutkan dahi saat menatap Ayah dari anak-anaknya itu, orang yang ia benci karena telah melenyapkan Chiko, ular pyton kesayangannya.“Ayahanda Raja, Ibunda sudah datang .... “ ujar Putri Artha.“Iya, lanj