Share

Gosip Pelayan

Author: Dyana
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
“Kamu tidak merasa ada yang berubah dariku?" Tanya Vyora sambil membuka obrolan.

"Emm, tidak,” jawab Varka yang terlihat sedang berfikir lalu ia kembali fokus ke sup yang ada di tangannya.

“Kamu benar tidak merasa ada yang berubah dariku? Dari awal aku datang ke sini sampai sekarang?” tanya Vyora untuk memastikan Varka, ia ingin jawaban Varka yang tepat.

“Iya sayang aku tahu…” ucap Varka.

“Apa?”

“Makan dulu ya.” Varka mengarahkan sendok yang berisi makanan ke bibir Vyora.

“Tidak mau, kamu harus jawab dulu apa yang berubah dariku!” Vyora sangat kekeh ia sangat ingin mendengar langsung dari pria yang ada di hadapannya.

“Sekarang istriku mulai kembali seperti dulu, ya walaupun kadang sifat menyebalkannya kumat. Ayo sekarang makan dulu.”

Vyora tersenyum mendengarnya, sebenarnya ini yang ingin Vyora dengan dari suaminya, setelah ia mendengar alasan dari Varka baru ia mau membuka mulutnya dan mengunyah makanan.

Mereka berdua sarapan di kamar karena pelayan pikir kalau Vyora masih belum puli
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Hamil Anak Pangeran Kegelapan   Menghukum

    “Kenapa di luar sana ramai sekali penjaga? Terlihat tidak seperti biasanya,” ucap Vyora sambil melihat ke arah jendela karena letak kursinya ada di sebelah jendela sama seperti di kamarnya.“Mungkin hanya patroli biasa.” Adam menganggap sepele ucapan Vyora barusan karena memang sudah biasa penjaga disini patroli.“Tapi mereka terlihat seperti tengah mencari sesuatu, apa ada sesuatu yang hilang atau apa yang terjadi?” Vyora berusaha menjelaskan dengan detail kejadiannya agar Adam tahu bagaimana situasi di luar sana.Dan benar saja kalau Adam mulai penasaran dengan ucapan Vyora, ia bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah jendela di samping Vyora.“Apa yang terjadi, kenapa aku tidak tahu ada sesuatu di istana,” ungkap Adam sambil melihat para penjaga yang tengah mencari sesuatu di halaman luar.Tidak lama suara bising juga terdengar dari luar ruangan yang menyita perhatian Adam tentunya. “Apa yang terjadi disini,” ucap Adam, kini dia berjalan ke arah pintu untuk mengecek keadaan di l

  • Hamil Anak Pangeran Kegelapan   Meminum Ramuan

    Ares langsung mengurungkan niatnya untuk mengelus perut Vyora karena Varka melarangnya. Ares merasa lancang, ia menyadari kalau kelakuannya memang melewati batas sebagai adik ipar laki-laki. "Sayang ayo kita pergi bersama," ajak Varka kepada Vyora yang masih terduduk di kursi taman. "Kemana?" Tanya Vyora dengan cuek dan ia tidak mau menghadap ke arah Varka. "Kita pergi jalan-jalan, bagaimana?"Vyora tidak menjawab, ia hanya berdiri dan menunggu Varka untuk mengajaknya ke tempat yang dia tuju. Singkatnya, mereka di antar oleh penjaga istana menggunakan kereta kencana. Mereka berdua pergi ke ladang rumput dimana tempat itu sering mereka kunjungi saat masih bertemu di dalam mimpi. Vyora langsung bisa mengenali tempat itu karena sebelumnya mereka memang sangat sering berkunjung kesini. Varka menyuruh penjaga untuk kembali ke istana dan membiarkan mereka berdua disana tanpa penjaga sama sekali, ia hanya meninggalkan dua sepeda.. "Tempat ini? Bukankah kita sering datang kesini?" Ta

  • Hamil Anak Pangeran Kegelapan   Percaya Diri

    Setelah Varka minum air putih, ia merasakan pusing dan muter yang ia tidak bisa tahan.“Pasti ada yang menaruh sesuatu di air itu,” ucap Varka yang langsung menyadari dengan air yang telah ia minum.Dengan keadaan tidak berdaya Varka langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur karena ia juga tidak bisa meminta tolong kepada siapapun, pada akhirnya ia tidak sadarkan diri di atas kasur.Selang waktu 3 jam Dasha mengecek keadaan Varka apakah dia terkena jebakannya atau tidak, agar semua orang tidak curiga kepadanya Dasha pergi menunggu suasana sepi.“Ternyata sudah tidur nyenyak,” ucap Dasha setelah masuk ke dalam kamar Varka.Kemudian Dasha berusaha membenarkan posisi tidur Varka menjadi selayaknya orang tengah tidur.“Biarkan saja wanita tengil itu dimangsa oleh binatang buas, aku datang ke istana untuk menjadi permaisurimu bukan selir,” ucap Dasha sambil membelai pipi Varka.Tentu saja Dasha bisa melakukan apapun yang dia mau saat Varka tengah tidak berdaya seperti itu, jika ia melak

  • Hamil Anak Pangeran Kegelapan   Gadis Desa

    Varka sudah sangat muak dengan Dasha, sudah tidak ada lagi kata maaf untuknya. “CEPAT MASUK!” seru Varka setelah membuka pintu kamar Dasha. Mendengar bentakan Dasha langsung menuruti perintah Varka, ia melihat ada kemarahan di wajah Varka. Setelah memastikan Dasha berada di dalam kamar Varka langsung menutupnya dan mengunci pintu kamarnya dari luar. “Kenapa kamu mengunciku di dalam kamar?” tanya Dasha dari dalam sambil mengetuk pintunya. “Varka… Buka pintunya,” teriak Dasha agar ia bisa dibukakan pintu untuknya. Varka menghiraukan teriakan itu, ia segera pergi menemui kusir untuk mengantarnya ke tempat yang ia kunjungi kemarin, rumah di padang rumput. Varka menyuruh kusir untuk melajukan keretanya dengan cepat, ia sudah sangat cemas dengan keadaan Vyora takut akan terjadi sesuatu terhadapnya. Sesampainya Varka disana, dia langsung menghampiri istrinya yang sedang duduk di depan rumah sambil menunggu kedatangannya. Varka langsung memeluk tubuh Vyora. “Sayang maafkan aku, aku h

  • Hamil Anak Pangeran Kegelapan   Hari Penobatan

    Selesai Dasha mandi dan berdandan, ia mendapati ada senampan makanan yang sangat lezat. Dasha langsung menyantap makanan tersebut, ia sudah mengira kalau itu untuk dirinya. selesai ia makan, ada seorang selir yang datang ke kamarnya, ia mengajak Dasha untuk pergi mengelilingi istana sambil memperkenalkan setiap sudut disana. Hingga Dasha tertarik kepada salah satu ruangan disana yaitu ruang musik. Dasha sangat suka bermusik dan dansa, sejak ia hidup di desa ia sering tampil dansa tunggal di sebuah acara desanya. Semua orang di istana mengakui keberadaannya, sebelumnya Dasha merupakan gadis yang lugu dan sederhana hingga membuat Varka merasa tidak salah untuk memilihnya. Sifat itu beriringnya waktu mulai pudar dan tergantikan dengan rasa tamak. Mengetahui Varka yang sudah lama masih menyendiri membuat Dasha ingin menjadi pasangannya, sebenarnya yang Dasha inginkan adalah bisa bersama Varka bukan karena tahta. Saat ia tengah hamil sikapnya langsung berubah drastis hingga menjadika

  • Hamil Anak Pangeran Kegelapan   Hari Penobatan

    Selesai Dasha mandi dan berdandan, ia mendapati ada senampan makanan yang sangat lezat.Dasha langsung menyantap makanan tersebut, ia sudah mengira kalau itu untuk dirinya.selesai ia makan, ada seorang selir yang datang ke kamarnya, ia mengajak Dasha untuk pergi mengelilingi istana sambil memperkenalkan setiap sudut disana.Hingga Dasha tertarik kepada salah satu ruangan disana yaitu ruang musik. Dasha sangat suka bermusik dan dansa, sejak ia hidup di desa ia sering tampil dansa tunggal di sebuah acara desanya.Semua orang di istana mengakui keberadaannya, sebelumnya Dasha merupakan gadis yang lugu dan sederhana hingga membuat Varka merasa tidak salah untuk memilihnya.Sifat itu beriringnya waktu mulai pudar dan tergantikan dengan rasa tamak.Mengetahui Varka yang sudah lama masih menyendiri membuat Dasha ingin menjadi pasangannya, sebenarnya yang Dasha inginkan adalah bisa bersama Varka bukan karena tahta.Saat ia tengah hamil sikapnya langsung berubah drastis hingga menjadikan Ares

  • Hamil Anak Pangeran Kegelapan   Bayi laki-laki

    Asisten tabib pergi menemui Varka dan Adam yang masih menikmati jamuan teh, ia memberitahu mengenai Dasha yang sudah melahirkan.Semua orang yang ikut perjamuan terkejut mendengar berita tersebut.Ia juga menyampaikan bagaimana kondisi Dasha saat ini yang terus-terus memanggil Varka.Adam mengajak Varka untuk segera menemui Dasha, bagaimanapun Dasha juga sudah berjasa mau melahirkan seorang bayi untuknya.“Varka, ayo kita pergi,” ajak Adam kepada Varka yang masih duduk santai sambil menggandeng tangan istrinya.Varka sempat melihat ke arah Vyora sebelum ia berdiri, tatapannya berbicara seolah ia sedang meminta izin kepada istrinya.Vyora pun tahu dengan maksud Varka, ia menganggukkan kepalanya pelan sambil balik menatap wajah suaminya sambil perlahan melepas gandengan tangannya.Kemudian Varka langsung pergi bersama ayahnya untuk melihat kondisi Dasha saat ini, Vyora masih duduk di meja jamuan bersama selir yang lain dan juga ada perdana menteri disana. Jika Vyora tidak membolehkan V

  • Hamil Anak Pangeran Kegelapan   Dua Jam atau Dua Minggu?

    “Semuanya sehat,” jawab Varka.“Baguslah, ya sudah kalau begitu selamat beristirahat untuk kalian.”Vyora langsung meninggalkan ruangan tabib bersama dengan Ares pastinya, dilihat dari nada bicara Vyora sudah sangat terlihat kalau ia merasa kurang suka.Begitu Vyora pergi meninggalkan ruangan tadinya Varka ingin menyusulnya tetapi Dasha memanggilnya dan mencegah Varka untuk pergi. Jika bukan perintah dari ayahnya sudah pasti Varka meninggalkan Dasha sedari tadi, Varka sangat tahu bagaimana perasaan istrinya.Ditambah Ares selalu ada di samping istrinya yang membuat dirinya menjadi cemburu tetapi jika ia meluapkan rasa cemburunya pasti Vyora juga akan membela Ares.Tabib dan asistennya merasa sangat canggung disana, bagaimana tidak. Tuannya sudah memendam emosi yang tidak bisa ia luapkan seperti biasanya.“Bisakah kamu menggendong bayiku, sedari tadi dia terus menangis sejak digendong oleh ayah,” pinta Dasha kepada Varka.Dengan berat hati Varka menuruti permintaan Dasha untuk menggen

Latest chapter

  • Hamil Anak Pangeran Kegelapan   4

    “Iya, kehamilanmu bisa berlangsung dengan cepat karena kamu berada di duniaku bukan di duniamu lagi.” “Maksudmu?” tanya Vyora yang masih belum mengerti dengan ucapan Varka. “Akan aku jelaskan nanti setelah sampai di istana. Ayo kita pulang terlebih dahulu,” Varka mengajak Vyora untuk pulang karena sudah sangat malam. “Aku tidak mau ikut pulang denganmu!” Vyora langsung menolak ajakan Varka. “Lalu mau kemana? Pulang?” “Aku masih punya orang tua, aku akan pulang sendiri!” Vyora bangkit dari duduknya dan hendak pergi meninggalkan tempat itu. “Yakin mau pulang dengan keadaan yang tengah hamil seperti itu?” Dengan sekejap Vyora langsung mematung mendengar ucapan Varka barusan, ia tersadar kalau dirinya tengah hamil walaupun tidak masuk akal baginya. “Benar juga, aku tidak bisa pulang dalam keadaan seperti ini,” ucap Vyora sambil melihat ke arah perutnya. “Arghh kenapa keadaannya jadi seperti ini!” Vyora merasa sangat kesal dengan apa yang sedang ia alami saat ini. “Ayo ikut bersa

  • Hamil Anak Pangeran Kegelapan   3

    “Tolong lepaskan aku,” rengek Vyora dengan isak tangisnya.“Tidak bisa, kamu sudah terlanjur masuk ke dalam istanaku dan tidak akan bisa keluar dari sini,” tutur pria itu sambil merebahkan tubuh Vyora diatas ranjang.“Dasar pria gila!” amarah Vyora semakin memuncak kepada pria itu.“Sepertinya aku harus membuatmu tertidur sampai semua persiapan pernikahan kita selesai.”“LEPASKAN AKU!” Vyora mencoba berontak tetapi ia kalah telak dengan tenaga pria itu yang sudah memegangi kedua tangannya sambil menindih tubuhnya.Dalam waktu sekejap Vyora langsung tidak sadarkan diri karena pria itu membacakan mantra untuknya. “Maafkan aku harus membuatmu seperti ini untuk sementara waktu, aku sudah susah payah bertahun tahun membujukmu untuk membawamu kesini dan sekarang aku tidak mau kehilangan kesempatan ini,” ucapnya sambil meneliti wajah Vyora dari jarak yang sangat dekat dan ia mengecup bibir Vyora.Setelah itu ia keluar dari kamarnya dan tidak lupa untuk mengunci pintunya kembali.“Apa semua

  • Hamil Anak Pangeran Kegelapan   2

    Gadis itu menoleh karena merasa ada yang lagi-lagi memanggil namanya.Namun, tak ada siapa pun.Vyora menghela napas. Ia memutuskan untuk mendirikan tendanya agar bisa beristirahat karena sebentar lagi sudah memasuki sore hari.Lalu, ia mencari ranting untuk menyalakan api anggun.Setelah terkumpul, Vyora segera menyalakan api unggun dan sekaligus memasak untuk makan malam.Karena di puncak tidak ada sinyal sedikitpun, Vyora memutuskan untuk mendengarkan lagu yang untungnya ia unduh di ponselnya menggunakan headset yang sudah dibawa.Hanya saja, di balik pepohonan yang sedikit rimbun, terlihat ada cahaya merah seperti api unggun.'Apa itu pendaki lain?'Dilepaskan headsetnya untuk memastikan itu.Benar saja, ia mendengar seperti ada dendangan yang ramai, tetapi ia tidak tahu itu apa karena terdengar sangat asing baginya.Dengan rasa penasaran, Vyora mengintip di balik semak-semak untuk melihatnya. Ia sengaja tidak membawa senter karena takut ada yang mengetahui keberadaannya dan mala

  • Hamil Anak Pangeran Kegelapan   entah

    Selama beberapa tahun belakangan ini, Vyora Madison merasa diteror akibat mimpi yang sama dan terus berulang.Vyora akan bermimpi kalau ia sedang melakukan solo hiking dengan pemandangan yang sangat indah. Lalu, di sana ada seorang pria yang menghampirinya. Mereka berdua terlihat seperti saling kenal satu sama lain.Karena tak tahan lagi, ia pun memutuskan untuk mendaki gunung yang ternyata tak begitu jauh dari tempatnya tinggal.Sebagai seorang youtuber traveling, ia akan sekalian menjadikan konten untuk akun youtubenya. Hanya saja, entah mengapa ... kedua orang tuanya ragu karena Vyora akan melakukan solo hiking.Ia pun memutuskan untuk tidur seperti biasa. Lagi-lagi, sosok pria yang selalu muncul di mimpinya hadir di malam itu.“Sayang, apa kau tidak mau hidup di sini bersamaku? Aku mohon padamu untuk tetap tinggal bersamaku. Jangan tinggalkan aku sendirian di sini,” ucap pria itu lembut.Vyora mengerutkan kening. “Aku tidak bisa hidup di hutan seperti ini. Lalu, bagaimana dengan

  • Hamil Anak Pangeran Kegelapan   Dua Jam atau Dua Minggu?

    “Semuanya sehat,” jawab Varka.“Baguslah, ya sudah kalau begitu selamat beristirahat untuk kalian.”Vyora langsung meninggalkan ruangan tabib bersama dengan Ares pastinya, dilihat dari nada bicara Vyora sudah sangat terlihat kalau ia merasa kurang suka.Begitu Vyora pergi meninggalkan ruangan tadinya Varka ingin menyusulnya tetapi Dasha memanggilnya dan mencegah Varka untuk pergi. Jika bukan perintah dari ayahnya sudah pasti Varka meninggalkan Dasha sedari tadi, Varka sangat tahu bagaimana perasaan istrinya.Ditambah Ares selalu ada di samping istrinya yang membuat dirinya menjadi cemburu tetapi jika ia meluapkan rasa cemburunya pasti Vyora juga akan membela Ares.Tabib dan asistennya merasa sangat canggung disana, bagaimana tidak. Tuannya sudah memendam emosi yang tidak bisa ia luapkan seperti biasanya.“Bisakah kamu menggendong bayiku, sedari tadi dia terus menangis sejak digendong oleh ayah,” pinta Dasha kepada Varka.Dengan berat hati Varka menuruti permintaan Dasha untuk menggen

  • Hamil Anak Pangeran Kegelapan   Bayi laki-laki

    Asisten tabib pergi menemui Varka dan Adam yang masih menikmati jamuan teh, ia memberitahu mengenai Dasha yang sudah melahirkan.Semua orang yang ikut perjamuan terkejut mendengar berita tersebut.Ia juga menyampaikan bagaimana kondisi Dasha saat ini yang terus-terus memanggil Varka.Adam mengajak Varka untuk segera menemui Dasha, bagaimanapun Dasha juga sudah berjasa mau melahirkan seorang bayi untuknya.“Varka, ayo kita pergi,” ajak Adam kepada Varka yang masih duduk santai sambil menggandeng tangan istrinya.Varka sempat melihat ke arah Vyora sebelum ia berdiri, tatapannya berbicara seolah ia sedang meminta izin kepada istrinya.Vyora pun tahu dengan maksud Varka, ia menganggukkan kepalanya pelan sambil balik menatap wajah suaminya sambil perlahan melepas gandengan tangannya.Kemudian Varka langsung pergi bersama ayahnya untuk melihat kondisi Dasha saat ini, Vyora masih duduk di meja jamuan bersama selir yang lain dan juga ada perdana menteri disana. Jika Vyora tidak membolehkan V

  • Hamil Anak Pangeran Kegelapan   Hari Penobatan

    Selesai Dasha mandi dan berdandan, ia mendapati ada senampan makanan yang sangat lezat.Dasha langsung menyantap makanan tersebut, ia sudah mengira kalau itu untuk dirinya.selesai ia makan, ada seorang selir yang datang ke kamarnya, ia mengajak Dasha untuk pergi mengelilingi istana sambil memperkenalkan setiap sudut disana.Hingga Dasha tertarik kepada salah satu ruangan disana yaitu ruang musik. Dasha sangat suka bermusik dan dansa, sejak ia hidup di desa ia sering tampil dansa tunggal di sebuah acara desanya.Semua orang di istana mengakui keberadaannya, sebelumnya Dasha merupakan gadis yang lugu dan sederhana hingga membuat Varka merasa tidak salah untuk memilihnya.Sifat itu beriringnya waktu mulai pudar dan tergantikan dengan rasa tamak.Mengetahui Varka yang sudah lama masih menyendiri membuat Dasha ingin menjadi pasangannya, sebenarnya yang Dasha inginkan adalah bisa bersama Varka bukan karena tahta.Saat ia tengah hamil sikapnya langsung berubah drastis hingga menjadikan Ares

  • Hamil Anak Pangeran Kegelapan   Hari Penobatan

    Selesai Dasha mandi dan berdandan, ia mendapati ada senampan makanan yang sangat lezat. Dasha langsung menyantap makanan tersebut, ia sudah mengira kalau itu untuk dirinya. selesai ia makan, ada seorang selir yang datang ke kamarnya, ia mengajak Dasha untuk pergi mengelilingi istana sambil memperkenalkan setiap sudut disana. Hingga Dasha tertarik kepada salah satu ruangan disana yaitu ruang musik. Dasha sangat suka bermusik dan dansa, sejak ia hidup di desa ia sering tampil dansa tunggal di sebuah acara desanya. Semua orang di istana mengakui keberadaannya, sebelumnya Dasha merupakan gadis yang lugu dan sederhana hingga membuat Varka merasa tidak salah untuk memilihnya. Sifat itu beriringnya waktu mulai pudar dan tergantikan dengan rasa tamak. Mengetahui Varka yang sudah lama masih menyendiri membuat Dasha ingin menjadi pasangannya, sebenarnya yang Dasha inginkan adalah bisa bersama Varka bukan karena tahta. Saat ia tengah hamil sikapnya langsung berubah drastis hingga menjadika

  • Hamil Anak Pangeran Kegelapan   Gadis Desa

    Varka sudah sangat muak dengan Dasha, sudah tidak ada lagi kata maaf untuknya. “CEPAT MASUK!” seru Varka setelah membuka pintu kamar Dasha. Mendengar bentakan Dasha langsung menuruti perintah Varka, ia melihat ada kemarahan di wajah Varka. Setelah memastikan Dasha berada di dalam kamar Varka langsung menutupnya dan mengunci pintu kamarnya dari luar. “Kenapa kamu mengunciku di dalam kamar?” tanya Dasha dari dalam sambil mengetuk pintunya. “Varka… Buka pintunya,” teriak Dasha agar ia bisa dibukakan pintu untuknya. Varka menghiraukan teriakan itu, ia segera pergi menemui kusir untuk mengantarnya ke tempat yang ia kunjungi kemarin, rumah di padang rumput. Varka menyuruh kusir untuk melajukan keretanya dengan cepat, ia sudah sangat cemas dengan keadaan Vyora takut akan terjadi sesuatu terhadapnya. Sesampainya Varka disana, dia langsung menghampiri istrinya yang sedang duduk di depan rumah sambil menunggu kedatangannya. Varka langsung memeluk tubuh Vyora. “Sayang maafkan aku, aku h

DMCA.com Protection Status