Beranda / CEO / Hamil Anak CEO / Mengantarkan Anjani berkunjung ke Panti

Share

Mengantarkan Anjani berkunjung ke Panti

Penulis: Putri_Lotus
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-18 23:26:15
"Apaan kamu Mayra? Kamu sudah berani terang terangan menunjukkan kepedulianmu dengan bajingan itu di depan Ayah?" murka Bekti.

"Ayah aku juga mencintai Gibran Yah tolong jangan sakiti dia lagi!" mohon Mayra.

"Berdiri kamu sekarang! Tidak pantas seorang wanita yang sebentar lagi akan menikah malah membela lelaki lain," sentak Bekti.

"Tidak mau Yah, aku tidak akan meninggalkan Gibran." Mayra lalu menengok ke arah Revan, "Sudah puas kamu bikin Ayah jadi murka denganku? Puas kamu Van? Gara gara kamu Gibran sampai babak belur seperti ini!"

Revan tersenyum miring, "Kamu begitu tidak terima ketika selingkuhanmu ini terluka, tapi kamu lupa jika di sini aku yang lebih terluka karena pengkhianatanmu. Bahkan luka yang kamu buat di hatiku masih berlipat lebih sakit dari pada yang kamu rasakan selingkuhanmu saat ini. Jadi, berhentilah menyalahkanku seolah aku yang menjadi penyebab kekacauan ini. Andai kamu tidak bermain serong di belakangku mungkin hari ini tidak akan pernah terjadi peristiwa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hamil Anak CEO   Pertengkaran di Rumah Orang Tua Angkat

    Revan menoleh ke arah spion dan benar saja ada mobil yang sedang mengikuti mereka. Dia segera menghubungi Reno saat itu juga. [Reno, segera susul saya ada mobil yang mengikuti saya dari belakang!] [Baik Tuan.] Anjani gelisah karena mobil itu tak juga berhenti mengikuti. Sedangkan Revan berusaha mencari jalan lain dengan cara sedikit ngebut agar mereka tidak mengikutinya lagi. Tiba tiba dari belakang beberapa mobil mengepung mobil yang mengikuti Revan. "Sepertinya itu anak buah Reno," gumamnya. Revan berhenti dan mengajak Anjani turun. Penguntit Revan dan Anjani sudah dikepung oleh anak buah Reno. Dia tidak bisa berkutik karena kalah jumlah. "Bawa dia ke markas, sementara kalian utus dulu saya mau ke kota sebelah mengantar calon istri saya!" "Baik Tuan." Setelah itu mereka berdua melanjutkan perjalanan. Revan berinisiatif mampir ke salah satu toko perlengkapan sekolah untuk membeli beberapa tas dan alat untuk belajar. Sesampainya di panti, mereka disambut oleh anak anak dan ju

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-19
  • Hamil Anak CEO   Ratin Berbohong

    Ratin naik pitam mendengar ucapan Anjani. Dia benar benar murka karena Anjani berusaha menghalangi niatnya untuk menikahkan Dina pada juragan Darno.“Apa kamu bilang? Adik katamu? Kalau kamu memang menganggap Dina itu adikmu harusnya kamu mau berkorban untuknya. Bukan malah pergi dan tidak mau tahu tentang masalah keluarga ini. Kalau saja kamu mau menikah dengan Juragan Darno tidak mungkin ibu memaksa Dina untuk menikah!” pekik Ratin.Anjani mendadak teringat sesuatu, “Tunggu sebentar, bukankah kemarin Ibu bilang Dina kecelakaan? Lalu kenapa Ibu masih memaksa Dina untuk menikah?” tanya Anjani menyelidik.“Y-ya, Dina memang kecelakaan saat mencoba kabur. Dan sekarang karena ulahnya itu kami harus mencari biaya untuk operasinya. Semua ini gara gara kamu!” ujar Ratin sedikit gugup.“Sekarang di mana Dina, Bu? Aku mau bertemu dengannya.”“Untuk apa kamu mau ketemu sama Dina? Masih peduli sama adikmu itu?” ujar Ratin sengit.Belum sampai Anjani menjawab tiba tiba Dina datang.“Assalamualai

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-20
  • Hamil Anak CEO   Juragan Darno kemalingan

    Di seberang sana, Raisa yang baru saja pulang dari salon mendadak mengamuk setelah mendapat laporan dari seseorang. [Apa? Kok bisa? Kalian itu gimana sih kerjanya kok nggak becus?] [Kami dikepung anak buah Reno, Bos. Untung saja saya bisa segera kabur.] [Pokoknya kalau sampai misi yang saya berikan gagal, gaji kalian nggak akan turun!] Tuttt Raisa mematikan sambungan telepon secara sepihak. Dia marah besar karena mata mata yang dia utus untuk mengikuti Revan ketahuan. Prangg “Aaaarrrgghhh sial sial sial ... kurang ajar si Reno, berani beraninya dia mencampuri urusanku, aku harus melakukan sesuatu.” Raisa membanting vas bunganya ke lantai sampai pecah. Widya yang mendengar bunyi barang pecah segera menghampiri kamar putrinya. “Nak, kamu kenapa memecahkan vas bunga Nak? Ada apa, ayo cerita sama Mama!” “Rencanaku gagal Ma, berantakan. Revan pasti sudah tahu kalau semua kerjaanku!” ungkap Raisa penuh amarah.Widya mengeryitkan keningnya, “Memangnya apa yang sedang kamu rencanaka

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-20
  • Hamil Anak CEO   POV Revan

    POV REVANMenghamili seorang wanita suci yang bahkan tidak kukenal sebelumnya adalah hal yang tidak pernah kubayangkan sebelumnya. Karena pengaruh obat yang diberikan oleh rekan bisnisku malam itu, kini akhirnya perempuan malang itu harus mengandung benihku. Ah andai waktu bisa terulang rasanya aku ingin membatalkan saja rencana kerja sama itu karena ternyata itu hanya jebakan semata.Pucuk dicinta ulam pun tiba. Setelah beberapa bulan aku mengerahkan orang untuk mencari perempuan itu akhirnya Tuhan mempertemukan kami dengan cara yang tidak biasa. Ternyata dia bekerja di perusahaanku dan yang lebih membuatku terkejut ternyata dia sudah hamil besar. Saat itu aku merasa takdir tidak berpihak padaku dan perempuan itu karena setelah peristiwa malam itu aku harus buru buru meninggalkan negara ini untuk mengurus bisnis di luar negeri. Tanpa basa basi aku langsung memanggilnya ke ruanganku.“Andre, apakah menurutmu perempuan itu akan memaafkanku? Aku ini lelaki yang sangat bejat dan tidak b

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-20
  • Hamil Anak CEO   Si Agresif Yang Tak di Anggap

    Sedangkan di rumah Hendra, Linda sengaja menelepon Raisa agar datang.“Akhirnya kamu datang juga sayang. Ayo sini duduk dekat Tante,” ujar Linda sambil menunjuk sofa yang ada di dekatnya. “Ah iya ini calon istrinya Revan juga ada di sini lho tadi Tante suruh Revan anterin,” ujar Linda pada Raisa. Raisa memindai penampilan Anjani yang menurutnya selalu menyaingi Raisa.“Iya Tante, hai Anjani kita ketemu lagi,” ucapnya penuh seringai.“Iya Mbak-“ Anjani menjeda kalimatnya.“Raisa,” sahut Linda memperkenalkan Raisa.“Jadi kalian sudah saling mengenal ya rupanya? Tante kira belum,” tanya Linda memulai pembicaraan.“Iya Tante, kami tidak sengaja bertemu di toko perhiasan waktu itu,” ujar Raisa.“Jadi gitu ceritanya. Anjani, Raisa ini teman Revan sejak kecil. Sebenarnya kami ada rencana menjodohkan keduanya karena mereka itu udah cocok dan juga sepadan dengan kami. Tapi ya mau bagaimana lagi jodoh nggak ada yang tahu,” ucap Linda dengan nada yang sengaja dibuat buat. “Nggak apa apa kok Ta

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-21
  • Hamil Anak CEO   Tamu Tidak di Undang

    “Ya karena di sini masih kosong Van jadi aku tempatin,” ujar Raisa berkelit.“Kursi lain masih banyak yang kosong, kalau kau tidak mau pindah biar aku saja yang pindah!” Revan lalu berpindah ke kursi sebelah Anjani. Linda tak berani menegur karena takut anaknya itu marah lagi. Saat Anjani ingin mengambilkan nasi untuk Revan Raisa langsung menyerobot.“Biar aku saja yang mengambilkan nasi untuk Revan Jani, kasihan kamu lagi hamil besar nanti kerepotan!” ujar Raisa dengan senyum penuh kepalsuan.“Maaf Raisa aku rasa mengambilkan nasi untuk calon suamiku bukanlah pekerjaan yang berat, aku masih bisa melakukannya sendiri. Terima kasih bantuannya.” Revan tersenyum samar sementara Raisa mengepalkan tangannya di bawah meja.Sebenarnya nafsu makan Revan sudah hilang namun demi menghargai Anjani dia tetap memaksakan makan. Dan setelah acara makan siang selesai, Revan langsung mengajak Anjani pulang.“Van, bisa nggak kalau sekalian kamu antar Raisa? Seingat Mama tujuan kalian searah deh,” tany

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-21
  • Hamil Anak CEO   Pergilah Dari Kota Ini!

    Setelah mempersilahkan perempuan itu masuk dan membuatkannya minuman, Ratin kembali bertanya, “Siapa anda sebenarnya? Seingat saya, saya tidak mengenal anda.”Dia tak langsung menjawab pertanyaan Ratin. Dia berdehem memulai pembicaraan.“Perkenalkan saya Widya dan anda sudah tentu memang tidak mengenal saya karena saya juga bukan berasal dari sini, saya masih satu daerah dengan Anjani."Ratin terperanjat karena Widya datang membawa nama Anjani. Dia segera menguasai dirinya dan meneruskan pembicaraan."Dari mana anda tahu alamat rumah saya?" “Saya mengetahui alamat anda dari seorang kenalan,” jawab Widya.“Lalu apa tujuan anda datang ke sini?” tanya Ratin to the poin.“Apakah anda orang tua Anjani?” “Iya benar, saya memang ibunya. Ada apa?” selidik Ratin.“Saya dengar dia hamil sebelum menikah ya? Apa itu benar?” "Ya, itu memang benar. Tapi tunggu, kenapa anda sampai harus jauh jauh ke sini hanya untuk mencari tahu informasi tentang Anjani?” sahut Ratin menyipit.“Saya hanya ingin m

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-26
  • Hamil Anak CEO   Kiriman Bunga

    Sementara di kota lain, setelah mengantar Raisa pulang, Anjani meminta Revan untuk mengantarkannya berbelanja kebutuhan dapur."Kita beli di supermarket dekat rumah saja ya," ajak Revan.Sesampainya di supermarket Anjani langsung bergegas mencari bahan makanan untuk persediaan di kulkas. Setelah selesai mencari sayur dan daging dia bergegas ke stand buah buaha. Namun saat sedang asyik memilih buah,secara tak sengaja Anjani di tabrak oleh seseorang.Brukkk"Maaf Mbak saya nggak sengaja," ucap penabrak itu sambil membantu Anjani bangun. "Aduh hati hati dong Mas, kalau kandungan kenapa kenapa memangnya situ mau tanggung jawab?" Namun saat Anjani mendongak ternyata yang menabraknya adalah Valdi."Lho Anjani, ternyata kamu. Akhirnya kita bertemu lagi. Kamu ke mana aja selama ini? Kok nomor kamu juga udah nggak aktif?" tanya Valdi dengan raut wajah sumringah."Hehe iya Val, emm aku habis pulang kampung. Eh udah dulu ya aku mau lanjut belanja dulu," ucap Anjani menghindar."Mau aku temanin

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-26

Bab terbaru

  • Hamil Anak CEO   The End

    "Makanya buruan nikah Val, biar Mama punya banyak cucu," celetuk Nurma. "Ahh bentar lah Ma, masih pengen sendiri dulu. Biar bebas nggak ada yang melarang," jawab Valdi santai. "Padahal nikah itu enak lho Val, keperluan apapun sudah ada yang menyiapkan, mau makan tinggal minta di masakin. Malamnya juga dapat servis, rugi lho kalau nunda-nunda," ujar Revan memprovokasi. "Gampanglah ntar kalau udah ada calonnya pasti nikah kok. Secara iparmu yang ganteng kan juga jadi incaran para Mama mertua, jadi tinggal pilih aja kalau udah kepingin menikah" ucap Valdi percaya diri. "Huu dasar kepedean!" sahut Anjani dan Arya. "Eh bentar, ini anak kalian mau dinamai siapa?" tanya Mila tiba-tiba. Semua yang ada di ruangan itu menepuk keningnya karena lupa jika bayinya belum di beri nama. "Emm, sesuai kesepakatan kami berdua, anak yang kami yang cowok kami namai Kalandra Adi Purnomo dan yang cewek namanya Alindra Putri Purnomo," jawab Revan. *** Setelah beberapa waktu mereka semua pamit undur di

  • Hamil Anak CEO   Kebahagiaan

    Revan memacu kendaraannya dengan kecepatan di atas rata-rata. Dia ingin segera sampai di rumah sakit secepatnya."Ayolah kenapa mereka lemot sekali? Nggak tahu orang lagi darurat apa?" gerutunya sambil berusaha menyalip kendaraan di depannya.Sesampainya di rumah sakit, dia bergegas menuju ruang operasi. Dia meminta izin pada dokter agar diperbolehkan menemani istrinya yang sedang berjuang."Boleh Tuan, tapi harap jangan mengganggu jalannya operasi ya, Tuan!" kata dokter."Baik, Dok."Revan segera memakai baju steril yang sudah disediakan dan segera masuk ke ruang operasi."Mas Revan," sapa Anjani dengan lirih dan lemah.Revan segera mendekat dan menciumi Anjani yang sedang berbaring di meja operasi."Sayang, kamu harus kuat demi aku dan kedua anak kita," ucap Revan menguatkan Anjani.Revan tidak beranjak dari sisi Anjani selama operasi. Saat bayi pertama berhasil di keluarkan, Revan sempat mematung mendengar suara tangis bayinya."Anakku," ucapnya lirih.Disusul ke luarnya bayi kedua

  • Hamil Anak CEO   Kontraksi

    Alex akhirnya ditangkap oleh anak buah mertuanya sendiri dan sekarang sedang diberi pelajaran oleh Pranoto. Pranoto benar-benar merampas semua aset milik Alex hingga Alex jatuh miskin. Tidak hanya itu dia juga terjerat dengan pasal berlapis. Dia tidak bisa berkutik lagi karena semua hartanya habis tak bersisa.Suami Vina berinisiatif mengajak Vina menjenguk Alex ke lapas. Bagaimana pun juga, Alex merupakan ayah kandung Vina. Alex sangat terkejut dengan kedatangan Vina dan suaminya."Nak, kamu datang menjenguk Ayah, Nak?" tanya Alex berkaca. Kini dia sadar jika keluarga lebih berarti dari segalanya."Aku datang atas permintaan suamiku. Ini aku bawakan makanan untukmu, perbaikilah dirimu dan bertobatlah. Walau bagaimana pun kau tetap ayah kandungku, meskipun kehadiranku mungkin tidak kau harapkan!" ucap Vina tanpa menoleh ke arah Alex sedikit pun. "Maafkan Ayah, Vina. Ayah sudah menoreh luka terlalu dalam di hidupmu, aku tidak pantas disebut ayah," ucap Alex tergugu. "Setidaknya aku

  • Hamil Anak CEO   Menghembuskan Nafas Terakhir

    Revan menghentikan gerakannya sejenak dan menatap Anjani dengan lekat."Ada angin apa tiba-tiba kamu ingin mengajak Mayra bertemu, hm?" tanya Revan lembut."Aku ingin berbicara dari hati ke hati dengan Mayra, Mas. Rasanya aku masih punya beban karena bahagia di atas derita orang lain," jawab Anjani.Revan hanya menanggapi ocehan Anjani dengan senyuman. Dalam hatinya sangat bangga dengan sifat istrinya yang masih memedulikan orang lain walau sudah menyakitinya secara fisik dan mental."Kamu yakin? Tapi kan dia yang sudah membunuh anak pertama kita, Sayang. Apa kamu nggak takut dia akan kembali melakukannya?" tanya Revan hati-hati."Kan ada kamu, Mas. Aku yakin kamu nggak akan membiarkanku dan anak-anak kita dalam bahaya," jawab Anjani dengan mantap."Terima kasih sudah percaya padaku Sayang. Tapi kamu harus tahu kalau Mayra sekarang berada di rumah sakit jiwa. Dan aku tidak mau mengambil risiko kalau kamu tetap ngotot ingin menemuinya.

  • Hamil Anak CEO   Nasib Linda

    DeggggPengakuan Gibran membuat Linda menjadi terkejut. Dia sama sekali tidak mengira jika Gibran akan menaruh hati pada Mayra."Kalau kau memang mencintai Mayra, kenapa kau mau menuruti perintahku untuk menghancurkan hidupnya dan menjauhinya?" tanya Linda nanar."Apa Tante sudah melupakan sesuatu?" tanya Gibran balik.Flashback On"Tante, apa tidak sebaiknya aku menikahi Mayra saja? Aku rasa sepertinya aku sudah terlanjur mencintainya. Aku berjanji tidak akan pernah membiarkannya kembali mengejar Revan, Tante!" ujar Gibran meminta pertimbangan."Tidak, kau tidak boleh menikahinya. Mayra harus menderita karena sudah berani menentangku dan terus berhubungan dengan Revan. Awas saja kalau sampai kau berani menikahi Mayra, Gibran. Di sini, akulah yang berhak memutuskan segalanya. Dan kamu hanya harus tunduk di bawah perintahku!" Flashback off"Dengan pongahnya kau memintaku meninggalkan Mayra di saat aku sudah mulai mencintainya. Apa kau pikir itu tidak menyakitkan bagiku, Tante Linda?"

  • Hamil Anak CEO   Masuk Rumah Sakit Jiwa

    Sementara di sisi lain, kondisi Mayra semakin mengenaskan setelah dia ke luar dari tempat penyiksaan. Anak buah Reno sengaja menyiksa mental Mayra hingga dia berubah menjadi tidak waras. Dia sering menangis dan tertawa dengan tiba-tiba."Revan, coba lihat anak kita cantik sekali ya seperti aku. Kamu nggak mau gendong dia Van? Coba deh Van lihat anak kita," ucap Mayra sambil menggendong boneka dan menyodorkannya pada penjaga. Kedua orang tua Mayra sengaja memperkerjakan penjaga untuk menjaga Mayra agar tidak kabur. "Pa, bagaimana ini Pa? Anak kita seperinya sudah gila, Pa? Segera lakukan sesuatu Pa, aku tidak bisa melihatnya seperti ini lebih lama," ucap Fatma sambil menangis."Tidak ada cara lain lagi Ma, kita harus membawa Mayra ke rumah sakit jiwa."Mau tidak mau akhirnya Fatma harus rela jika Mayra dibawa ke rumah sakit jiwa. Polisi juga tidak menangkap Mayra kembali dengan alasan Mayra sakit jiwa. Setiap hari Mayra selalu meracau dan menganggap setiap lelaki yang melintas di de

  • Hamil Anak CEO   Jalang Teriak Jalang

    Ucapan wanita itu seketika menarik perhatian khalayak. Mereka segera mendekat untuk menyaksikan perseteruan yang terjadi."Anda ini siapa kok main menuduh istri saya? Apa tidak mali berteriak di muka umum?" tanya Revan."Asal kamu tahu, saya calon istri Dika. Kami akan menikah sebentar lagi atas perjodohan yang dilakukan oleh Kakek Pranoto. Tapi gara-gara kamu," ucapnya sambil menunjuk Anjani. "Pernikahan saya gagal!" teriaknya."Oh, bukannya kamu yang jadi selingkuhan Dika dulu ya?" tanya Anjani santai.Muka wanita itu makin memerah saat Anjani menyebutnya selingkuhan. "Heh jaga ucapanmu ya, jalang. Asal kamu tahu, jauh sebelum kalian menjalin hubungan, Kakekku dan Kakek Pranoto sudah sepakat untuk menjodohkan kami. Tapi gara-gara kehadiranmu, Dika lebih memilih kamu alih-alih menikah denganku." "Tapi kenyataannya di belakangku kalian juga tetap menjalin hubungan spesial bukan? Lalu di mana letak kesalahanku? Ingat ya, semenjak Dika memutuskan untuk menduakanku, di saat itu pula ak

  • Hamil Anak CEO   Berusaha Memaafkan

    Walau sedikit terkejut dengan kedatangan wanita itu, Nurma tetap bersikap tenang dan mempersilahkannya untuk duduk. "Maaf ada angin apa tiba-tiba Anda ke mari, Jeng Linda?" Linda menghela nafasnya sebelum menjawab pertanyaan Nurma. Dia sadar betul kalau Nurma sedikit kurang nyaman dengan kehadirannya ini."Begini Jeng, kehadiran saya ke sini karena saya ingin bertemu dengan Revan dan Anjani," jelas Linda."Maaf, ada perlu apa ya? Kalau kehadiran Anda hanya untuk menyakiti hati menjatuhkan mental putri saya, maaf saya tidak akan pernah membiarkan itu terjadi!" ucap Nurma menimpali."Oh tidak, Jeng Nurma tenang saja saya tidak akan menyakiti hati mereka. Justru kedatangan saya ke sini ingin meminta maaf," jawab Linda.Nurma melongo mendengar penuturan Linda."Apa aku tidak salah dengar?" tanya Nurma memastikan."Iya, kamu tidak salah dengar, Jeng. Kedatanganku ke sini karena aku ingin meminta maaf pada mereka berdua. Aku sudah menyadari semua kesalahanku pada mereka, terutama Anjani."

  • Hamil Anak CEO   Masakan Keasinan

    Mbok Sum segera mematikan kompor agar cabai yang digoreng Revan berhenti meletup.“Aduh, Tuan makanya kalau mau goreng cabai itu diiris dulu biar nggak jadi bom,” keluh mbok Nem. “Udah sini biar Mbok Nem aja yang masak Tuan!” ucap mbok Nem ingin membantu.Tapi Revan menolak, dia kekeh ingin memasak sendiri demi memenuhi permintaan Anjani. Dia melanjutkan acara memasaknya sambil melihat tutorial di yukyup. Dan setelah dua jam bertempur dan membuat dapur berantakan akhirnya Revan bisa menyelesaikan masakannya dan menyajikannya di meja makan.“Sayang, aku sudah selesai memasak sesuai pesananmu!” ucap Revan semringah.“Wah benarkah, Mas? Coba sini aku mau langsung mencicipinya,” ucap Anjani antusias.“Hmm penampilannya cukup menarik,” sambung Anjani lagi.“Ayo dong dicoba bagaimana rasanya?” pinta Revan.Anjani segera mengambil nasi dan menyendokkan lauknya ke piring. Dia mulai menyuapkan nasi dan lauk itu ke mulutnya. Namun gerakannya terhenti dan dia langsung menatap Revan lalu memberik

DMCA.com Protection Status