Nanda berjalan menuju balkon kamar, membuka tirai dan kemudian memilih untuk menikmati hangatnya sinar matahari pagi. Lengkungan bibir menghiasi wajah tampannya, entah apa yang membuat dia bahagia, yang jelas sejak bangun dari tidur senyuman itu hampir tidak pernah luntur dari wajahnya.
Berbeda dengan Nanda, si pemilik kamar justru tampak menikmati paginya dibawah selimut tebal yang hampir menutupi seluruh bagian tubuhnya. Tidurnya nampak tidak terganggu sama sekali dengan kehadiran Nanda dan juga matahari yang semakin meninggi.
Nanda memutar tubuhnya untuk menghadap pada sosok yang masih bergelung ditempat tidur itu, senyuman kembali terukir diwajahnya dan kali ini tampak begitu lebar. "Cantik," gumamnya pelan.
Eungghh
Terdengar suara erangan kecil dari sosok yang sejak tadi menjadi objek perhatiannya. Perlahan mata itu terbuka, menampakkan kedua iris matanya yang tampak kesusahan menyesuai
4 jam sebelumnya..... Nara dan Dion pergi ke kediaman keluarga Siwon dengan maksud untuk memberitahu hubungan mereka kepada kedua orang Nara dan membujuk mereka untuk membatalkan perjodohan nya dengan Dean.Setelah sampai di sana, Nara berjalan dengan antusias dan bahagia dia bahkan sesekali bersenandung sambil terus mencari keberadaan kedua orang tuanya. Ah tidak lupa dengan tangannya yang masih bertautan dengan tangan Dion. Keduanya sepertinya sudah benar-benar yakin dengan keputusan mereka.Dion yang melihat kelakuan Nara pun hanya tersenyum. Dia tahu kekasihnya itu sangat bahagia. Dion tidak menyangka kalau Nara benar-benar ingin bersamanya.
"Bibi sedang a-- pa?" perkataan Nara sejenak terjeda saat pandangannya menatap kehadiran sosok lain selain Sarah.Kedua orang yang tengah memasak itu pun sontak membalik tubuhnya menghadap sumber suara."Oh Ra, kau sudah bangun?" Sarah menghentikan aktivitasnya dan tersenyum kearah Nara."Nara/Kak," ucap Nara dan pemuda di samping Sarah bersamaan. Sedangkan Sarah hanya mengernyitkan keningnya."K-kak sedang apa disini?" tanya Nara sedikit terbata."Kalian sudah saling mengenal?" tanya Sarah bingung.
Suasana hening menyelimuti kedua insan yang tengah duduk berhadapan menikmati sarapan. Setelah pengakuan semalam, tiba-tiba saja suasana menjadi canggung. Nara yang malu dengan kejadian semalam, dimana ia dan Dean berciuman serta pengakuan dari Dean membuatnya mau tak mau terus menghindari tatapan pemuda itu.Nara merasa malu, entahlah dia sendiri tidak tahu kenapa tiba-tiba bersikap seperti anak remaja yang baru saja jatuh cinta, padahal jelas sekali dia baru saja patah hati. Dean berkali-kali melirik kearah Nara dari ekor matanya. Senyumnya diam-diam terus terukir dengan hangat di wajah tampan itu. Ah, Nara yang tengah malu-malu seperti itu terlihat sangat menggemaskan dimata Dean. Untuk memecah keheningan yang sudah berlangsung sekitar satu jam lamanya, akhirnya Dean membuka percakapan. "Ra, hari ini
Hari ini tepat sebulan setelah insiden kehamilan Wina terungkap. Bersamaan dengan itu Wina dan Dion pun telah resmi menikah. Sedangkan Nara dan Dean yang rencananya akan menikah tiga minggu lalu terpaksa harus menunda pernikahan mereka dikarenakan Nara yang jatuh sakit. Sehingga pernikahan mereka baru akan dilaksanakan tiga hari mendatang. Seluruh persiapan sudah dilakukan dengan matang. Mengingat pernikahan ini akan menjadi pernikahan yang cukup besar dan mewah karena selain menyatukan kedua keluarga besar juga sekaligus menyatukan kedua perusahaan terbesar di negara mereka. Semua perhatian tertuju kepada mereka, baik keluarga maupun media. Surat kabar dan juga berita tidak henti-hentinya memuat tentang pernikahan Nara dan juga Dean. Akibat dari pemberitaan tersebut, baik Nara maupun Dean jadi kesulitan untuk pergi kema
Pesta pernikahan yang dinanti-nanti oleh seluruh penjuru kota pun akhirnya tiba, sepasang pengantin yang baru saja mengucap janji suci itu pun kini tengah sibuk menyalami tamu undangan yang terus berdatangan tanpa jeda. Raut kebahagian jelas terlihat dari kedua mempelai. Wajah tampan dan cantik mereka tidak henti-hentinya menyunggingkan senyuman hangat yang hanya sekali lihat pun orang akan tahu betapa bahagianya mereka. Dean sudah jelas pasti sangat bahagia, dan Nara yang perlahan mulai membuka hati untuk Dean pun tentu merasakan kebahagian yang sama walau mungkin tak sebesar Dean. Daniel dan Siwon juga tidak kalah sibuk. Sejak acara dimulai mereka terus mengobrol dengan beberapa kolega bisnisnya. Berbeda dengan mereka, Yona justru sibuk mencari seorang perempuan yang tadi datang bersamanya. Seorang perempuan yang justr
Pagi yang cerah untuk dilewatkan begitu saja, namun sayangnya sepasang suami istri yang baru saja menikah itu masih bergelung dengan nyaman di tempat tidurnya.Sarah yang baru saja memasuki apartemen anaknya sangat maklum ketika dirinya tiba namun tidak ada tanda-tanda kehidupan karena sang pemilik apartemen beserta istrinya masih belum terjaga.Dengan senyum cerahnya Sarah memulai aktivitas pagi dengan membuatkan sarapan untuk anak dan menantunya. Setelah menyelesaikan kegiatannya, Sarah menunggu pemilik apartemen dengan ditemani berita pagi.Pagi ini, headline news masih dipenuhi oleh berita tentang pernikahan anaknya. Tanpa disadari ujung bibirnya terangkat dan membentuk lengkungan sempurna. "Kau benar-benar sudah dewasa sekarang," gumam Sarah saat berita tersebut menyorot putranya, Dean dan menantunya, Nara.Tiba-tiba senyumannya luntur begitu sosok Daniel yang berdiri di samping Dean ikut tersorot kamera. Sarah termenung dan mengingat kembal
Nara dan Dean baru saja memasuki mansion utama keluarga Smitch. Di sana, mereka disambut oleh maid dan keluarga besar mereka. Daniel, Zara, Dion, Wina dan juga Smitch kakek dari Dean dan Dion.Suasana didalam mansion cukup tegang, pasalnya aura Smitch dan Daniel yang berada dalam satu ruangan mampu membuat yang lain seketika hening. Seolah ada aura hitam tak kasat mata yang melingkupi ruangan tersebut.Dean menggandeng tangan Nara. Dan begitu sampai di hadapan Smitch, mereka berdua membungkuk hormat. "Cucu dan cucu menantu kakek, memberi salam," ucap Dean dengan tenang. Sementara Nara sedikit menggigit bibirnya karena gugup. Nara memang tidak terbiasa dengan sesuatu yang sangat formal, lebih tepatnya dia tidak menyukai segala sesuatu yang sangat terikat pada aturan. Smitch hanya membalas dengan sedikit anggukan, setelahnya dia membi
Keadaan sudah normal seperti biasa pasca pernikahan Dean dan Nara. Tidak ada lagi pemberitaan atau apapun yang menghebohkan kedua keluarga besar Smitch dan Siwon. Dean juga sudah kembali beraktifitas di kantor, namun Nara masih cuti dikarenakan pekerjaannya sudah di handle semua oleh Sena.Dion dan Wina juga sama, mereka kembali bekerja namun sekarang mereka akan selalu pulang ke rumah utama. Sejak Nara dan Dean menikah, tak sekalipun Dion tidur di luar. Ia akan pulang, tak peduli seberapa larut malam pun itu. Bahkan jika sudah dini hari, Dion tetap pulang meski hanya sekedar untuk ganti baju dan sarapan bersama keluarganya. Tentu saja tujuannya hanya satu, yaitu melihat Nara.Nara merapihkan tempat tidurnya, dia merasa bosan karena di rumah besar ini jika siang hari hanya ada dirinya dan Zara, mertuanya. Namun Zara tidak seperti yang Nara kenal sebelumnya. Setelah menikah, Zara lebih sering berkata hal yang tidak enak di dengar t
Pasca kejadian yang menimpa istrinya, Dean diam-diam melihat CCTV tanpa sepengetahuan Nara untuk memastikan jika adik brengseknya benar-benar tidak melakukan hal dapat menyakiti isrtinya.Dean menemukan rekaman dimana Dion terlihat memaksa untuk mencium Nara yang menyebabkan istrinya itu menangis hingga jatuh terduduk. Dean tentu saja menggeram marah. Tangannya terkepal kuat dan garis rahangnya mengeras. Tidak pernah sekalipun dalam hidupnya dia memiliki kebencian dan keinginan untuk baku hantam selain dengan Dion, dan itu terjadi setelah Nara hadir di hidupnya. Dari sini saja kita bisa tahu seberapa besar arti Nara bagi Dean.Selain fakta tentang Nara, adalagi hal yang membuat Dean terhenyak. Dari CCTV yang Dean lihat, dia juga menemukan rekaman Dion yang sangat kasar kepada Wina. Dean tidak tahu apa yang dibicarakan mereka, tapi dari pergerakan meraka saja Dean sudah bisa menebak kalau Dion memperlakukan Wina dengan sangat buruk.
Keadaan sudah normal seperti biasa pasca pernikahan Dean dan Nara. Tidak ada lagi pemberitaan atau apapun yang menghebohkan kedua keluarga besar Smitch dan Siwon. Dean juga sudah kembali beraktifitas di kantor, namun Nara masih cuti dikarenakan pekerjaannya sudah di handle semua oleh Sena.Dion dan Wina juga sama, mereka kembali bekerja namun sekarang mereka akan selalu pulang ke rumah utama. Sejak Nara dan Dean menikah, tak sekalipun Dion tidur di luar. Ia akan pulang, tak peduli seberapa larut malam pun itu. Bahkan jika sudah dini hari, Dion tetap pulang meski hanya sekedar untuk ganti baju dan sarapan bersama keluarganya. Tentu saja tujuannya hanya satu, yaitu melihat Nara.Nara merapihkan tempat tidurnya, dia merasa bosan karena di rumah besar ini jika siang hari hanya ada dirinya dan Zara, mertuanya. Namun Zara tidak seperti yang Nara kenal sebelumnya. Setelah menikah, Zara lebih sering berkata hal yang tidak enak di dengar t
Nara dan Dean baru saja memasuki mansion utama keluarga Smitch. Di sana, mereka disambut oleh maid dan keluarga besar mereka. Daniel, Zara, Dion, Wina dan juga Smitch kakek dari Dean dan Dion.Suasana didalam mansion cukup tegang, pasalnya aura Smitch dan Daniel yang berada dalam satu ruangan mampu membuat yang lain seketika hening. Seolah ada aura hitam tak kasat mata yang melingkupi ruangan tersebut.Dean menggandeng tangan Nara. Dan begitu sampai di hadapan Smitch, mereka berdua membungkuk hormat. "Cucu dan cucu menantu kakek, memberi salam," ucap Dean dengan tenang. Sementara Nara sedikit menggigit bibirnya karena gugup. Nara memang tidak terbiasa dengan sesuatu yang sangat formal, lebih tepatnya dia tidak menyukai segala sesuatu yang sangat terikat pada aturan. Smitch hanya membalas dengan sedikit anggukan, setelahnya dia membi
Pagi yang cerah untuk dilewatkan begitu saja, namun sayangnya sepasang suami istri yang baru saja menikah itu masih bergelung dengan nyaman di tempat tidurnya.Sarah yang baru saja memasuki apartemen anaknya sangat maklum ketika dirinya tiba namun tidak ada tanda-tanda kehidupan karena sang pemilik apartemen beserta istrinya masih belum terjaga.Dengan senyum cerahnya Sarah memulai aktivitas pagi dengan membuatkan sarapan untuk anak dan menantunya. Setelah menyelesaikan kegiatannya, Sarah menunggu pemilik apartemen dengan ditemani berita pagi.Pagi ini, headline news masih dipenuhi oleh berita tentang pernikahan anaknya. Tanpa disadari ujung bibirnya terangkat dan membentuk lengkungan sempurna. "Kau benar-benar sudah dewasa sekarang," gumam Sarah saat berita tersebut menyorot putranya, Dean dan menantunya, Nara.Tiba-tiba senyumannya luntur begitu sosok Daniel yang berdiri di samping Dean ikut tersorot kamera. Sarah termenung dan mengingat kembal
Pesta pernikahan yang dinanti-nanti oleh seluruh penjuru kota pun akhirnya tiba, sepasang pengantin yang baru saja mengucap janji suci itu pun kini tengah sibuk menyalami tamu undangan yang terus berdatangan tanpa jeda. Raut kebahagian jelas terlihat dari kedua mempelai. Wajah tampan dan cantik mereka tidak henti-hentinya menyunggingkan senyuman hangat yang hanya sekali lihat pun orang akan tahu betapa bahagianya mereka. Dean sudah jelas pasti sangat bahagia, dan Nara yang perlahan mulai membuka hati untuk Dean pun tentu merasakan kebahagian yang sama walau mungkin tak sebesar Dean. Daniel dan Siwon juga tidak kalah sibuk. Sejak acara dimulai mereka terus mengobrol dengan beberapa kolega bisnisnya. Berbeda dengan mereka, Yona justru sibuk mencari seorang perempuan yang tadi datang bersamanya. Seorang perempuan yang justr
Hari ini tepat sebulan setelah insiden kehamilan Wina terungkap. Bersamaan dengan itu Wina dan Dion pun telah resmi menikah. Sedangkan Nara dan Dean yang rencananya akan menikah tiga minggu lalu terpaksa harus menunda pernikahan mereka dikarenakan Nara yang jatuh sakit. Sehingga pernikahan mereka baru akan dilaksanakan tiga hari mendatang. Seluruh persiapan sudah dilakukan dengan matang. Mengingat pernikahan ini akan menjadi pernikahan yang cukup besar dan mewah karena selain menyatukan kedua keluarga besar juga sekaligus menyatukan kedua perusahaan terbesar di negara mereka. Semua perhatian tertuju kepada mereka, baik keluarga maupun media. Surat kabar dan juga berita tidak henti-hentinya memuat tentang pernikahan Nara dan juga Dean. Akibat dari pemberitaan tersebut, baik Nara maupun Dean jadi kesulitan untuk pergi kema
Suasana hening menyelimuti kedua insan yang tengah duduk berhadapan menikmati sarapan. Setelah pengakuan semalam, tiba-tiba saja suasana menjadi canggung. Nara yang malu dengan kejadian semalam, dimana ia dan Dean berciuman serta pengakuan dari Dean membuatnya mau tak mau terus menghindari tatapan pemuda itu.Nara merasa malu, entahlah dia sendiri tidak tahu kenapa tiba-tiba bersikap seperti anak remaja yang baru saja jatuh cinta, padahal jelas sekali dia baru saja patah hati. Dean berkali-kali melirik kearah Nara dari ekor matanya. Senyumnya diam-diam terus terukir dengan hangat di wajah tampan itu. Ah, Nara yang tengah malu-malu seperti itu terlihat sangat menggemaskan dimata Dean. Untuk memecah keheningan yang sudah berlangsung sekitar satu jam lamanya, akhirnya Dean membuka percakapan. "Ra, hari ini
"Bibi sedang a-- pa?" perkataan Nara sejenak terjeda saat pandangannya menatap kehadiran sosok lain selain Sarah.Kedua orang yang tengah memasak itu pun sontak membalik tubuhnya menghadap sumber suara."Oh Ra, kau sudah bangun?" Sarah menghentikan aktivitasnya dan tersenyum kearah Nara."Nara/Kak," ucap Nara dan pemuda di samping Sarah bersamaan. Sedangkan Sarah hanya mengernyitkan keningnya."K-kak sedang apa disini?" tanya Nara sedikit terbata."Kalian sudah saling mengenal?" tanya Sarah bingung.
4 jam sebelumnya..... Nara dan Dion pergi ke kediaman keluarga Siwon dengan maksud untuk memberitahu hubungan mereka kepada kedua orang Nara dan membujuk mereka untuk membatalkan perjodohan nya dengan Dean.Setelah sampai di sana, Nara berjalan dengan antusias dan bahagia dia bahkan sesekali bersenandung sambil terus mencari keberadaan kedua orang tuanya. Ah tidak lupa dengan tangannya yang masih bertautan dengan tangan Dion. Keduanya sepertinya sudah benar-benar yakin dengan keputusan mereka.Dion yang melihat kelakuan Nara pun hanya tersenyum. Dia tahu kekasihnya itu sangat bahagia. Dion tidak menyangka kalau Nara benar-benar ingin bersamanya.