Home / Romansa / HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY / BAB 75 - Giliran Aku untuk memilikimu

Share

BAB 75 - Giliran Aku untuk memilikimu

Author: Dita Sintiya
last update Last Updated: 2024-05-31 06:30:53

"Jadi, dengan cara licik seperti itu, Diego menguasai harta dan kekuasaan keluarga Pratama!" ujar Marco dengan geram dan mengepalkan kedua tangannya.

Rahangnya mengeras dan giginya saling bergeretak ketika Peter dan Jhony menceritakan semua kepadanya tentang sebuah kebenaran. Dimana Diego dengan begitu mudahnya memperdaya kakek dengan mengancamnya menggunakan Raffa disaat dirinya tidak ada dirumah lalu melumpuhkan kakek dengan sebuah racun yang membuat kakek tidak sadarkan diri

Walau kini Peter dan Jhony harusnya mematuhi semua perintah Diego , tapi perasaan mereka sudah begitu setia kepada kakek Yulius dan Marco. Hingga menginginkan Marco lah yang akan menghancurkan Diego.

Keduanya memerintah tanpa menghina dan menjadi pemimpin yang disukai oleh bawahannya, tidak seperti Diego yang tukang marah dan arogant.

"Kami harap Tuan muda bisa segera mengambil alih kekuasaan dan membebaskan Bos besar dari cengkraman Tuan Diego!" ucap Peter penuh putus asa.

Selama beberapa bulan di pimpin oleh
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 76 - Serahkan Bella untukku, Marco!

    Seorang dokter tengah berjalan dengan tegap menuju sebuah ruangan khusus pasien VVIP dengan seorang perawat pria yang mengekor di belakangnya lengkap menggunakan masker. Ruangan itu di jaga ketat oleh banyak penjaga dengan wajah sangar dan menakutkan. "Izinkan saya masuk, ini jadwal pengecekan Tuan Yulius." ujar dokter itu kepada para penjaga. Segera penjaga itu membukakan ruangan VVIP itu dan mempersilahkan dokter serta perawatnya untuk masuk lalu menutup kembali pintu itu setelah dokter dan perawatnya masuk. "Jangan lakukan hal nekat! Melakukan ini sama saja membuat karir serta nyawaku terancam," ucap dokter yang dikhususkan untuk merawat Tuan Yulius. Perawat pria yang tadi mengikutinya kini membuka maskernya, wajah tampannya yang dipenuhi luka yang mulai mengering membuat dokter itu sedikit terkejut karena mirip dengan bosnya, Diego. Pria itu segera meminta dokter itu agar membantunya membawa Tuan Yulius. "Bantu Aku membereskan semua yang dibutuhkan untuk membawanya!" t

    Last Updated : 2024-05-31
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 77 - Tertembak

    "Hentikan kegilaan ini Diego! Cukup sampai disini, bayi itu bukanlah anakmu!" teriak Laura sembari berjalan mendekati dimana Diego dan Marco tengah bersitegang."Apa maksudmu, Lau?" Rahang Marco mengeras ketika mendengar Laura bilang bahwa bayi itu bukan anaknya.Laura lalu melemparkan kertas laporan kesehatan dari dokter dimana mereka periksa kesuburan. Saat itu Diego selalu menyalahkan Laura karena sudah keguguran dan tidak kunjung hamil lagi setelah keguguran, tapi kini semuanya jelas. Masalahnya ada pada Diego bukan pada Laura."Apa-apaan kamu! Dasar istri tidak tahu malu, sudah mandul juga tidak bisa menghargai suami!" sentak Diego pada Laura yang seenaknya melempari dirinya dengan beberapa kertas."Baca saja isi laporan itu, kamu akan tahu siapa yang mandul!" Ketus Laura.Diego yang tengah menahan Bella dengan segera merebut bayi kecil itu dari gendongan Bella, agar Bella tidak lari mendekati Marco. Lalu mengambil satu kertas laporan kesehatan itu. Di laporan itu jelas dikataka

    Last Updated : 2024-05-31
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 78 - Menahan Hasrat (+21)

    Pagi sudah tiba, sinar matahari menerobos diantara celah horden kamar rawat inap Bella, cahaya itu bagaikan harapan baru untuk menjalani hari ini, Marco masih tertidur di sisi Bella karena kelelahan. Perlahan Bella membuka kedua matanya, samar-samar padangannya, Bella mulai mengerjapkan kedua matanya agar bisa melihat lebih jelas. "Sshhh.. sakit!" Bella meringis kesakitan di area punggungnya.Pikiran Bella lalu teringat kejadian yang bisa membuatnya berada di rumah sakit, dirinya tertembak oleh Diego. Ingatan, Bella sempura dia ingat kali ini. Membawa dirinya di antara hidup dan mati."Mas Marco!" Pekik Bella. Tangannya menyentuh rambut seseorang, ternyata suaminya sedang berada disisinya dengan setia menemaninya.Lembut Bella mengelus kepala suaminya, "kamu pasti sangat lelah telah menjagaku, Mas." Marco segera bangun dan mengucek matanya, betapa bahagia hatinya kini istri tercintanya telah siuman, segera Marco memeluk Bella erat."Baby! Syukurlah kamu sudah siuman, Mas begitu ta

    Last Updated : 2024-06-01
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 79 - Kecelakaan

    Indahnya sinar matahari saat tenggelam menambah keromantisan di antara Marco dan Bella. Sebuah pantai dengan pasir putih yang begitu halus, air laut yang berwarna biru menambah pesona keindahan cinta yang tengah Bella dan Marco rasakan saat ini.Bulan madu yang belum pernah Marco dan Bella lakukan karena masalah demi masalah yang terjadi hingga melupakan bulan madu di usia pernikahan mereka yang masih sangat baru."Aku tidak pernah menyangka bahwa kita bisa melewati semua ujian cinta yang silih berganti, Mas," cicit Bella saat dirinya melabuhkan kepalanya di bahu Marco yang kokoh."Terima kasih sudah bertahan bersamaku, Baby." "Aku beruntung memilikimu, Mas." "Mas yang sangat beruntung kamu mampu bertahan bersamaku, tetaplah di sisiku apapun yang terjadi.""Selamanya kita akan bersama, Mas." Pandangan mereka saling bertemu, puncak cinta yang Mereka rasakan begitu indah. Bella dan Marco saling melumat memenuhi hasrat yang mulai menggebu.Pulau pribadi milik keluarga Pratama itu memi

    Last Updated : 2024-06-04
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 80 - Bella meninggal?

    "Tidaaakkkkk... Bellaaa..... Kembalilah kepadaku, Baby,! Ku mohon..." tangis Marco pecah di tepi danau itu dengan begitu nelangsa.Orang-orang yang melihat Marco menangis juga merasa sangat iba. Walau tidak saling kenal, tapi rasa sakit kehilangan yang Marco rasakan sangat bisa di rasakan oleh orang lain juga.Ada yang memberi nasehat juga mengucapkan sabar untuk Marco, tapi semua itu tidak bisa membuatnya tenang! Hanya Bella yang Marco inginkan, perlahan semua orang meninggalkan tempat kejadian seiring regu penyelamat juga meninggalkan tempat terjadinya kecelakaan itu. Kini hanya Marco sendiri meratapi kesedihannya kehilangan sang istri.Marco merasa hidupnya kini begitu hancur jika tanpa Bella di sisinya, rasanya Marco ingin menyusul Bella saja agar bisa bersama dengannya selamanya."Biarkan Aku ikut denganmu, Baby!" seru Marco dengan tangisnya yang pecah.Perlahan Marco berjalan mendekati Danau, kakinya berjalan ke dalam Danau itu, semakin dalam semakin menenggelamkan tubuh Marco

    Last Updated : 2024-06-05
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 81 - Blow job (+21)

    Brakk... Pintu kamar kakek Yulius yang tidak tertutup sempurna serta Merta Marco buka dengan keras hingga membuat kakek Yulius yang tengah bertelepon begitu terkejut. Ponsel yang tengah kakek Yulius pegang terjatuh ke pangkuannya lalu segera menutupinya dengan selimut yang sedang kakek Yulius kenakan."Marco!" "Apa benar kakek sedang berbicara dengan Bella, hah!" Wajah Marco nampak begitu penasaran, benarkan sang kakek sedang berbicara dengan istrinya? "Bella? Tidak ada Bella disini, Marco. Ada apa denganmu sekarang?" Pandangan Marco mengitari seluruh kamar kakeknya, benar tidak ada Bella, kakeknya juga tidak sedang menelepon ataupun berbicara pada seseorang, Marco merasa dirinya sudah banyak berhalusinasi."Astaga .. begitu merindukan istriku sampai Aku berhalusinasi. Maaf kek." ucap Marco sambil mengurut keningnya yang terasa pening."Tenanglah Marco, mulai sekarang ikhlaskan kepergian Bella. Kita harus terima kenyataan jika Bella sudah tiada." "Sungguh masih sangat sulit untu

    Last Updated : 2024-06-06
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 82 - Siasat

    Desiran ombak menyapu pantai dengan suara khasnya. Matahari telah siap kembali ke tempat peraduannya. Semburat sinar berwarna Oren membuat langit menjadi indah dan romantis. Seorang wanita tengah berada di tepi pantai merasakan segarnya sapuan air laut dan pemandangan indah itu, kedua matanya yang indah membasah saat teringat kenangan indah di saat yang sama seperti itu."Bella, sedang apa kamu disini?" Suara kakek Yulius mengejutkan Bella, kakek Yulius memanggil Bella yang tengah membayangkan kenangan indah bersama Marco saat sunset tiba. Bella yang selama tiga bulan ini sudah di anggap meningg@l ternyata masih hidup dengan sehat dan tanpa cacat sedikitpun."Aku hanya merindukan suamiku, kek." "Cukup Bella, hal itu akan menyiksamu, biarkan Marco hidup dengan aman." Bella menarik nafas dalam, semuanya memang terasa berat. Saat itu, baru saja Bella dan Marco merasakan indahnya berumah tangga tapi kini harus terpisah begitu saja. Lebih tepatnya Bella menjauh demi keselamatan sang s

    Last Updated : 2024-06-07
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 83 - Ciuman Manis

    POV : Bella melakukan sandiwara Setelah malam itu, pembicaraan dengan kakek Yulius seolah mengangguku. Saat itu, Aku berpikir bahwa Diego sudah tew@s di pulau kosong itu, tapi ternyata dia masih hidup dan sekarang mengincar suamiku. Aku selalu yakin, jika suamiku dan ketiga anakku akan aman tanpa gangguan Diego. Nyatanya Aku salah, kejadian buruk selalu saja terjadi dan hampir mencelakai suamiku dan anak-anakku. Darahku mendidih, hatiku begitu takut kehilangan suamiku dan juga anakku yang mendapatkan ancaman berbahaya seperti itu. Saat ku pastikan kepada kakek, benar saja semua itu adalah perbuatan Diego. "Kita laporkan saja dia ke polisi, kek! Dia itu seorang penjahat!" ujarku agar Diego bisa segera diringkus dan tidak bisa membahayakan suamiku lagi. "Jangan sekali-kali, kamu menyebut cucuku itu penjahat, Bella! Dia juga sama seperti Marco, cucuku!" Sentak kakek Yulius membuatku begitu terkejut. Bukankah kakek Yulius tidak mengharapkan kehadiran Diego hingga membuangnya k

    Last Updated : 2024-06-13

Latest chapter

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 165 - ciuman yang tak terhindarkan.

    Gedung di salah satu hotel bintang 5 itu terlihat begitu mewah dan mahal. Berhiaskan berbagai macam bunga serta aksesoris pernikahan mewah yang menampakkan bahwa yang akan menikah adalah orang yang berkelas. Pernikahan Axelo dan Sandra sedang berlangsung dengan di saksikan oleh para orang penting seperti pemimpin perusahaan, pejabat serta para Artis ternama. Setelah mengucapkan janji setia untuk bisa sehidup semati tanpa ada yang bisa memisahkan, kecuali kematian. Axelo dan Sandra kini resmi menjadi suami istri, yang di restui kedua belah pihak keluarga konglomerat. Para tamu bergantian untuk menyalami sang pengantin baru. "Selamat untuk pernikahannya Pak CEO, semoga selalu bahagia," ucap seorang tamu dari golongan pengusaha. "Terima kasih." Axelo menjawab dengan lugas dan tersenyum. Walau terpaksa menikahi Sandra, tentu dia tidak bisa menampakkan ketidaksukaannya itu, bukan? Axel dan Sandra harus terlihat bahagia di pernikahan mereka. Rangkaian acara sudah t

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 164 - Kecupan kecil

    Pagi itu Claire duduk di dekat Tristan, sambil memegang lengan kanan Tristan lembut. "Pak, Aku harap Bapak bisa segera sadarkan diri." lirih Claire lalu mengecup lembut tangan Tristan. Entah dari kapan Claire memiliki perasaan kepada Tristan, nyatanya perasaan itu kini mulai timbul di hatinya. Ada kekhawatiran melihat kondisi Tristan yang lemah. Lama Claire mengecup tangan Tristan sambil memejamkan mata, sampai Gadis itu tidak sadar jika pemilik tangan itu tengah menatapnya. "Claire." Panggil Tristan dengan suara parau. Sontak Claire membulatkan kedua mata indahnya dan melepas genggaman tangannya. "Pak Tristan! Anda sudah sadar?" Melihat Claire yang terkejut dan pipinya merona merah, Tristan malah terkekeh. "Saya sudah sadar diri semalam, Claire." Claire sontak terkejut, kenapa jika ia sudah sadar kenapa tidak membangunkannya? "Kenapa Bapak tidak membangunkanku?" "Saya tidak tega," Tristan mencoba untuk duduk, Claire lalu membantunya. "Kamu terlihat begitu

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 163 - Sebuah jebakan

    Di depan ruang ICU, Claire duduk dengan gelisah. Sudah 2 jam berlalu, sedangkan Tristan masih dalam penanganan dokter. "Tenanglah Claire, dokter sedang menangani Pak Tristan," Alvin mencoba menenangkan Claire yang gelisah. Gadis itu kembali menitikkan airmata. "Bagaimana Aku bisa tenang, Vin. Pak Tristan seperti ini karena menolongku!" Alvin mendesah, temannya itu memang berhati lembut. Jelas semua itu terjadi karena kecelakaan. Tapi Claire masih saja menyalahkan dirinya begitu. Hal itu lah yang membuat Alvin menaruh hati kepadanya. Sejak duduk di bangku SMA, Alvin sudah menyukai Claire. Alvin yang berasal dari keluarga sederhana bisa beruntung mendapatkan beasiswa untuk sekolah di bangku SMA yang ternama. Tak sedikit kala itu yang memandang Alvin sebelah mata karena status sosialnya. Tapi ada satu gadis yang cantik, ceria dan juga kaya begitu baik dan tak memandang status sosial seseorang. Gadis itu adalah Claire, dia mau berteman dengan Alvin di saat teman lai

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 162 - Kejadian yang mendekatkan

    Bugh... Tubuh Claire terhuyung karena seseorang mendorongnya ke pinggir jalan. Hampir saja Claire tertabrak oleh pengemudi mobil yang ngebut. "Claire!" pekikan teman-teman di sebrang jalan terdengar panik. Perasaan terkejut dan juga takut masih menguasai Claire, sampai dia tidak melihat siapa yang telah menolongnya. Perlahan Claire membalikkan tubuhnya dan melihat Tristan tidak sadarkan, gadis itu lebih terkejut lagi saat melihat darah mengalir di kening Bosnya itu. "Pak Tristan!" pekik Claire kaget. Spontan Claire memegang wajah Tristan dan mencoba untuk membuat pria itu tersadar. Alvin, Rendi dan Eva juga segera berlari ke sebrang jalan untuk menolong Tristan. "Bagaimana keadaanmu, Claire?" Alvin nampak sangat khawatir pada Claire, lalu pandangannya beralih kepada Tristan. "Aku baik-baik saja, Vin." Claire nampak sangat panik. "Karena Pak Tristan menolongku, akhirnya dia yang malah terluka!" Claire terlihat ketakutan, bahkan sampai menangis. Segera Alvin m

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 161 - Dua Pria

    Claire memegangi perutnya, hari ini adalah hari pertama dia datang bulan. Kram dan nyeri perut sering di rasakannya di saat hari pertama. Berbeda dari bulan kemarin, kali iki rasanya lebih nyeri, tapi Claire tahan karena setelah makan siang nanti akan ada rapat penting dan dia harus datang mendampingi Bosnya. Alvin, Eva dan Rendi datang untuk mengajak Claire makan siang di restoran chiken di dekat kantor. "Hai Claire, pekerjaanmu sudah selesei?" tanya Alvin sembari menepuk pundak Claire. "Sudah ini, oya kalian mau makan siang, bukan?" "Tentu, makannya kami kemari untuk mengajakmu." sahut Eva. "Ayo kita makan di restoran chiken dekat kantor, di sana ada menu spesial." ajak Rendi. "Sepertinya kalian pergi makan tanpaku. Aku sedang tidak enak badan." Tolak Claire lirih sembari meringis menahan nyeri haidnya. "Kamu sedang sakit?" Tanya Eva lagi. Belum sempat Claire menjawab, suara bariton milik Tristan mengagetkan mereka bertempat. "Siapa yang sakit?" Sont

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 160 - Mengenang Masa Muda

    Di atas Sofa dekat kolam renang, dengan Bella berada di dekapan suaminya, Marco. Mereka menikmati malam yang cerah dengan bertabur bintang. Setelah pertempuran panas mereka tadi, dengan tubuh hanya tertutup selimut, Marco dan Bella menikmati keindahan malam. "Jika berada di apartemen ini membuatku senang karena banyak kenangan indah yang kita lalui bersama, Baby." Bella terkekeh, susah 20 tahun lebih, tapi suaminya itu masih memanggilnya Baby. Tentu panggilan itu hanya akan di lakukan jika mereka tengah berdua saja. "Iya Mas, di tempat ini pertama kali kita bersama dan aku pertama kali menjadi Sugar Baby mu." Marco mengecup kening Bella. "Aku beruntung memilikimu, Baby." Pandangan Marco lalu tertuju ke arah kolam renang. "Lihatlah kolam renang itu, di sana kita menghabiskan waktu untuk bercinta." Sejurus kemudian Bella juga memandang kolam renang yang berwarna biru dengan airnya yang hangat. Dulu dia dan Marco bercinta di dalam kolam renang dengan begitu berg

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 159 - Usia Tua, Stamina tetap Muda

    "Mas, kenapa kamu mengajakku kemari?" Protes Bella pada Marco yang membawanya ke Apartemen lotus. "Aku merindukanmu, Sayang." Jawab Marco sembari mengecup lembut bibir Bella."Ish kamu ini Mas." Wajah Bella merona merah. "Kita sedang sibuk loh mengurus pernikahan Axel dan Sandra.""Oleh karena itu, Mas ingin mencuri waktu sibuk kita untuk menghabiskan waktu bersama." Kembali Marco menyesap bibir lembut Bella, walau hampir berusia kepala 5, Bella masih terlihat muda dan cantik.Perlahan Marco bahkan mengecupi leher jenjang Bella. Tawa kecil terdengar dari bibir Bella. "Mas, kamu ini gak sabaran terus."Tidak memperdulikan protes Istrinya, Marco justru membawa Bella ke atas ranjang mewah yang sudah dia siapkan.Tanpa melepaskan pagutannya, Marco mulai menindih tubuh Bella. Perlahan mulai membuka kancing kemeja berwarna skyblue yang di pakai Bella satu per satu. Menikmati Aroma bargamot dan lavender di setiap inci tubuh Bella.Perlahan Marco mulai melepas penutup kedua gunung kembar

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 158 - Calon Kakak Ipar

    Axel memanggil Claire berulang kali tapi tidak menyahut, gadis itu tengah melihat ke arah kolam koi sambil tersenyum. Pikiran Claire melayang ke tempat lain, pertemuan dengan Tristan di pagi hari tadi saat jogging membuatnya berbunga-bunga. Wajah tampan Tristan yang seolah menjadi daya tarik tersendiri untuknya. Entah perasaan apa yang menguasai Claire, gadis itu belum memahami betul yang terjadi kepadanya. Kesal adiknya tidak menyahut terus, Axel mendekati Claire yang masih saja asyik menatap ke arah kolam koi sembari tersenyum itu. "Claire.. Kakak panggil kamu dari tadi, sedang melamunin apa sih!" keluh Axel pada adiknya itu. Claire sontak kembali ke alam nyata dan menatap kakak laki-lakinya itu. "Kakak manggil aku?" "Iya, tapi kamu malah asyik melamun disini." Axel pura-pura sebal. "Kakak mau minta tolong sama kamu." "Iya maaf ka, Claire sedang memikirkan sesuatu tapi sudah lupakan saja, tidak penting kok. Kakak mau minta tolong apa?" Beruntung Axel tidak be

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 157 - Kebetulan tak terduga

    Jam dinding sudah menunjukkan pukul 10 malam, tapi Claire belum bisa tidur juga. Pikirannya teringat saat makan malam bersama Tristan. Dari waktu yang mereka habiskan, tampak sisi lain dari Tristan yang Baik dan hangat. Jantung Claire kembali berdetak lebih cepat, apalagi teringat saat Tristan membersihkan nasi yang menempel di bibir Claire. Claire segera menepuki kepalanya perlahan. "Apa yang kamu pikirkan, Claire!" Selimut tebal berwarna ivory itu segera di tariknya untuk menutupi seluruh tubuhnya, agar berhenti membayangkan tentang Tristan.Claire akhirnya tertidur begitu saja tanpa sengaja. Waktu berlalu begitu cepat, pagi segera menampakkan sinar matahari yang hangat dan cerah. Gadis cantik itu menggeliat, lalu terdiam sejenak dan berdecak. "Bahkan di mimpiku pun, Aku memimpikannya!" gerutu Claire merasa kesal pada dirinya sendiri. Claire memimpikan Tristan, pria itu sekarang seolah melekat dalam pikirannya. "Lebih baik Aku mandi lalu pergi berolahraga sa

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status