**Kali ini giliran Sarah yang maju, ia akan membawakan lagu milik Adele yang baru rilis beberapa bulan lalu yang berjudul easy on me. “Sar, awas aja ye lo bawanya melenceng, ini lagu galau sejuta umat loh.” Teriak Siska saat Sarah sudah diatas panggung kecil itu. Sarah hanya tertawa saja menanggapi lelucon yang Siska lemparkan padanya. “Oke biar ga kelamaan, kasian juga gua liat Laura nunggu giliran dari tadi. Yuadah sekarang giliran gua kan ya. lagunya mbak Adele, lagu ini selalu gua dengerin sebelum tidur. Meskipun suara gua terbilang amat sangat jauh dari mbak Adele, tapi gua yakin gua bisa bawain lagu ini. Terlebih karena adanya dukungan temen-temen gua dibawah itu, haha. Yaudah gua juga cuman berharap lo semua bisa nikmatin suara gua yang pas-pasan ini.” Ujar Sarah panjang-panjang. There ain't no gold in this riverThat I've been washin' my hands in foreverI know there is hope in these watersBut I can't bring myself to swimWhen I am drowning in this silenceBaby, let me in
harmony 68 **“Pagi Zora” sapa Adit saat melihat Dezora berdiri didepan kelas. “Hai Dit” balik perempuan itu menyapa. “Kenapa diem disini?” tanya Adit, “Nungguin Abel sama Laura nih, didalem masih sepi” jawab perempuan itu. Jelas saja masih sepi, ini sangat pagi sekali. Terlihat hanya mereka berdua saja yang baru datang, entah mimpi apa Dezora bisa berangkat sepagi ini. “Lo udah sarapan?” tanya Adit, “Belum sih,” jawab perempuan itu. “Kantin bareng yuk? Kalau nungguin mereka kayaknya masih lama deh, entar lo mag lagi” ujar Adit. “Boleh deh kalau gitu” sahutnya, Adit masuk kedalam kelas lebih dulu untuk menaruh tasnya. Lalu kembali menghampiri Dezora, mereka berdua berjalan bersama menuju kantin. “Lo mau pesen apa Zor?” tanya Adit, “Tapi kayaknya belum banyak makanan deh, soalnya baru beberapa ibu kantin doang yang buka” ujar Adit lagi. “Pesen bubur aja gimana?” saran Zora, “Boleh deh, lo bubur ayam atau bubur kajang ijo?” “Ayam ya” jawab perempuan itu. Lalu adit meninggalkan Dez
**Dezora dan Adit sedang jalan berdua di mall. Seperti janjinya pagi tadi, mereka akan pergi kemanapun tempat yang ingin Dezora tuju. Hari ini perempuan itu ingin menonton film bioskop, kebetulan karena film dari actor favoritnya tanyang sejak minggu lalu. Ia sengaja menonton di minggu pertengahan karena tidak mau berdesakan di bioskop karena biasanya diminggu pertama tiket akan sold out dalam waktu yang singkat. Dia membeli satu popcorn dan juga dua cola untuk adit dan dirinya, karena studio di teater dua tempat mereka akan menonton sudah dibuka, dua remaja itu langsung masuk kedalam sana. Menunggu film diputar sembari menikmati cemilannya. Sudah satu jam lebih, akhirnya film itu selesai juga. dezora sangat senang sekarang, “Mau kemana lagi?” tanya Adit pada perempuan disebelahnya itu. “Mau ke gramed ga? Gua pengen liat buku sih, hehe” ajak perempuan itu. “Boleh, yuk lah berangkat” Adit menggandeng tangan Dezora, membuat perempuan itu terkejut den
**“Jadi gimana?” tanya Dava pada teman-teman se bandnya yang sudah kumpul disana, “Ga gimana-gimana sih” sahut Rey polos. “Kita udah pada dengerin suara mereka semua, menurut lo ada yang cocok ga buat ngisi vocal cewek kita?” “Pasti ada sih, sekarang kita cek dulu deh poin-poin yang masing-masing anggota dapet. Poin tertinggi itu yang bakal direkrut ya” ujar Rey. Semua anggota termasuk Gina yang baru datang mendata semua poin yang telah diberikan. Hampir setengah jam waktu yang mereka perlukan, karena anggota Harmony tahun ini memang meningkat banyak dari tahun sebelumnya. “Kalau poin gua pribadi sih ada satu nama yang sampe sekarang suaranya masih terngiang-ngiang di kepala gua” ujar Dava. “Siapa emang?” tanya mereka, “Laura” sahut Darrel tiba-tiba. Semuanya setuju, mereka pikir satu-satunya anggota yang memiliki suara paling baik diantara yang baik adalah Laura Gistava. Suaranya unik dan lembut, menjiwai dan selalu berhasil mengcover lagu-lagu
**Pagi ini, Abian terbangun jam 5.30 pagi, sesuai janji pada teman-temannya ia membersihkan bada lebih dulu sebelum pergi lapangan untuk jogging. Petinju NirmalaAbian: “Bangun gengz” Abian: “Ini belum ada yang bangun apay a” Sagara: “Hadir” Abian: “@Darrel” Abian: “Gar, prepare dulu. Nanti langsung otw, kita ketemu disana” Sagara: “Okesip” Abian: “Rel, bangun kaga lo. Atau apart lo gua bakar nanti” Darrel: “Anjing, ngancemnya serem amat bang” Abian: “Udah bangun ternyata, kirain masih bolek” Darrel: “Yaudah deh, gua mau siap-siap dulu. Ketemu nanti ya boqzue” Abian sudah selesai bersiap, karena sudah jam 6 jadi ia keluar rumah dan berjalan kaki menuju lapangan. Rumah Abian dan lapangannya tidak terlalu jauh, jadi jalan kaki adalah alternatif yang tepat. “Abang mau kemana?” tanya Safara, yang sudah duduk di depan tv minggu pagi ini. “Mau main ke lapangan bentar” sahutnya, “Hati-hati abang” ujar Safara sebelum Saga
***Abian: “Ra, besok gua dispen ya. lo mau nebeng sama siapa ke sekolah? Atau gua anterin dulu aja?” Laura: “Gausah Bi, gua bareng temen gua aja” Abian: “Temen lo yang mana?”Abian: “Dezora sama Abella kan bawa supir” Laura: “Iya, gua bareng Vina aja” Abian: “Kalau dia gabisa lo langsung call gua ya. biar gua aja yang anter” Laura: “Iya Bi, udah malem juga mending lo istirahat gih. Biar besok fit” Abian: “Lo nonton kan Ra? Bisa kali bolos kelas siang” Laura: “Gua usahain ya Bi” Abian: “Okedeh. Good night, Laura” Abian mengecass ponselnya sebelum tidur, sudah menyetel alarm juga agar bangun pagi. Besok adalah waktu pembuktian, dia sudah berlatih jauh sebelum perlombaan diumumkan. Abian dan para anggota ekskul sudah menyiapkan diri, mereka harus mendapatkan piala itu. Abian sempat berhenti berlatih renang saat smp kelas 2, kakinya cedera karena terjatuh dari tangga di sekolahnya. Membuat ia merasa frustasi karena renang a
**Abian mengendarai motornya pulang, ia meminta Darrel mengantar Nayla sedangkan Sagara dengan menawarkan dirinya untuk mengantar Laura. Abian masuk kedalam rumahnya yang seperti biasa pasti sepi, inginnya ada kejutan dari kedua orang tuanya yang tiba-tiba datang. Ponsel Abian berdering, panggilan masuk dari mamanya membuat ia buru-buru mengangkat telfon itu. “Hallo ma, kenapa?” tanya Abian, “Selamat ya sayang, dari tadi mama telfonin kenapa ga diangkat sih” “Makasih ma, maaf mah tadi Abi abis bareng temen-temen jadi ga pegang hp” ujarnya menjelaskan. “Minggu depan kosongin jadwal ya, kita liburan bareng, rayain kemenangan kamu” ujar mama membuat Abian gembira. “SERIUSAN MAH..” “Iya, seriusan mama ga bohong kok” “Aaaa mau banget banget banget, gasssin lah” ujarnya bersemangat. “Yaudah kalau gitu mama matiin telfonnya ya, nanti kita bahas mau liburan kemana” “Iya ma, seman
“Laura!” panggil Sagara yang sedang berdiri didepan koridor kelas sepuluh. Perempuan itu tersenyum, menunggu kedatangan Laura yang berjalan menghampirinya. “Kok sendirian aja?” tanya Sagara saat mereka sudah berhadapan sekarang. “Yang lain udah pada pulang duluan, kak Gara kenapa disini?” tanya Laura penasaran. “Lo sibuk ga? Gua ada dua tiket bioskop nih, mau nonton bareng?” Sagara memperlihatkan dua tiket bioskop yang sudah ia pesan. “Tadinya gua mau nonton bareng Darrel, tapi dia tiba-tiba ngecancel gitu aja. Sayang kalau dibuang” ujar Sagara lagi. Laura tidak mau menyianyiakan kesempatan yang tidak akan datang dua kali, dengan cepat ia setuju dengan ajakan Sagara. “Boleh deh” sahutnya bersemangat. Mereka berdua dengan cepat meninggalkan sekolah, Laura naik keatas motor besar milik Sagara. Tidak perlu waktu lama, mereka sampai di mall. Mereka berdua masuk kedalam mall lalu naik kelantai tiga tempat cinema21 berada. Karena mereka sampai tepat waktu jadi dua remaja itu langsu
Laura sudah berada di bali sekarang, ia pulih setelah beberapa hari tinggal disini. Laura sama sekali belum memberi kabar apapun pada teman-temannya di Jakarta. Ia yakin mereka semua pasti sedang khawatir, namun dia juga tidak ingin menghubungi mereka saat ini, entahlah perasaan Laura sangat sulit dimengerti akhir-akhir ini. “Jadi pacar Laura ini siapa sebenarnya?” tanya sang mama yang sedang asik membuatkan sarapan pagi untuk keluarga kecilnya. Sudah lama mereka tidak berkumpul, menurut Laura ada untungnya juga ia sakit, jadi keluarga senantiasa merawatnya seperti bayi lagi seperti dulu. “Apaan sih mah, gausah bahas itu lagi deh” sahut Laura. sejak itu mamanya selalu bertanya siapa kekasih Laura sebenarnya. Karena saat itu dua laki-laki terlihat paling terpuruk saat Laura berada di rumah sakit. Yaitu Abian dan juga Darrel. “Pacaran sama Darrel, tapi kenapa pas habis operasi manggil-manggil nama Abian terus” tanya sang mama lagi. wanita itu sangat penasaran tentang kisah cinta an
Sudah satu bulan hubungan palsu yang mereka jalani untuk mengelabui orang-orang. Namun perasaan Darrel setiap harinya semakin nyata, ia bahkan tidak mau jauh-jauh dari Laura. Mereka semakin dekat dan selalu menghabiskan waktu bersama. Darrel juga sering menceritakan masalah-masalah yang ia alami di masa lalu hanya pada Laura, karena setiap kali bercerita pada gadis itu, Darrel selalu merasa nyaman. Hubungan dua remaja itu membuat pertemanan Laura dan Abian semakin menjauh. Keduanya terlihat sering mengabaikan satu sama lain, selain itu Abian juga sedang dekat dengan Nayla sekarang. “Aku gamau putus” ujar Darrel parau.“Tapi dari awal kita ga pacaran beneran kan” ujar Laura. ia juga berpikir bahwa berat rasanya meninggalkan Darrel seperti ini. Bersama laki-laki itu Laura jadi tahu bagaimana sikapnya yang lembut, berpura-pura kuat padahal sering rapuh. Laura juga tidak yakin bisa meninggalkan Darrel, laki-laki itu belum sembuh total dari rasa kecewa mengingat hidupnya di masa lalu.
Berita tentang hubungan Darrel dan Laura ramai di perbincangkan oleh masyarakat sekolah. Beberapa fans Darrel menentang hubungan ini, dan beberapa juga senang karena mereka berdua terlihat sangat cocok.Laura harus jalan sambil menundukkan kepalanya setiap kali melihat fans Darrel yang sedang dalam zona senggol bacok. Laura tidak mungkin meladeni orang-orang buta yang tergila-gila dengan pacar pura-puranya. Karena tidak mau orang-orang curiga, jadi Laura dan Darrel berangkat ke sekolah bersama tadi. Seperti biasa, Darrel harus menjemput perempuan itu dulu. Darrel juga mengantar Laura masuk kedalam kelasnya agar hubungan mereka terlihat real. Mereka juga menghabiskan waktu bersama di kantin, dan beberapa kali hangout bersama couple lainnya. Tidak punya banyak waktu bersama Laura membuat Abian penasaran, apakah hubungan itu sungguhan atau hanya mengelabui Sagara saja. Agar Laura tidak terlalu ngenes, sejak hari itu Laura belum cerita tentang apapun pada Abian. Laki-laki itu merasa k
Semenjak kemenangan itu, mereka mendapat banyak job untuk mengisi pertunjukan di beberapa café-café. Darrel selalu mengajak Laura untuk ikut bersamanya, sekarang mereka sudah seperti paket komplit yang kemana-mana harus bersama. Saat sekolah mengadakan Nirmala Art Festival atau biasa disingkat dengan Nafest, band 70 ditugaskan untuk menyumbang suara untuk mengisi malam festival. Mereka berlatih setiap hari agar bisa menampilkan yang terbaik untuk para penonton terkhusus anak-anak Nirmala. Laura berlatih keras agar tidak malu dihadapan teman-temannya, Darrel juga selalu membantunya setiap kali Laura merasa kurang. Laura dan Sagara juga masih dekat seperti biasa, ia pikir hari itu akan menjadi hari terakhir untuk dirinya dan Sagara. namun laki-laki itu masih mencarinya dan mengajaknya bermain bersama. Abian lebih fokus pada latihannya karena ia menjadi siswa satu-satunya yang mewakili sma Nirmala untuk bertanding di tingkat Provinsi. Ia tidak lagi punya banyak waktu untuk bermain,
Tidak heran jika band 70 memenangkan lomba ini sebagai juara pertama. Perpaduan suara antara Darrel dan Laura memang sangat cocok untuk disatukan, keduanya memiliki suara yang sangat indah. Abian dan Sagara menghampiri Darrel dan teman-temanya untuk mengucapkan selamat. Mereka mendapat juara pertama dan hadiah sebesar 5 juta rupiah. Jujur saja, alasan mereka ikut lomba ini bukan karena uang, tapi karena ingin menambah pengalaman saja. Laura menepuk jidatnya ketika ingat kejadian tadi, dimana saat pengumuman juara dan mereka memenangkannya Laura sangat excited sehingga memeluk orang disampingnya yang ternyata Darrel. Darrel juga malah merespon pelukan itu, sehingga ketika sadar keduanya langsung membuang muka seolah tidak terjadi apa-apa. “Congrats ya ra” ujar Abian menghampiri gadis itu. “Makasih bi” sahutnya. “Gua gabisa lama-lama disini, lo pulang bareng Darrel ya?” tanya Abian, ia harus pergi setelah ini. “Abian, makasih udah selalu dukung gua” ujar Laura memeluk laki-laki
Semakin hari Sagara lebih banyak menghabiskan waktunya bersama Laura. mereka semakin dekat saja setiap harinya. Membuat Abian dan Darrel kesal karena terus-terusan ditinggal oleh temannya. Besok 70 akan mengikuti lomba yang sudah ditunggu-tunggu sejak lama. Sekarang mereka sedang berkumpul kembali membahas persiapan untuk besok, Laura merasa sedikit gugup karena takut membuat kesalahan yang membuat 70 malu karenanya. “Jangan gugup ya Ra, gua yakin lo bisa!” ujar Dava membuat Laura menoleh percaya diri. “Kita udah kerja keras, kita latihan setiap hari dan berharap hasil terbaik buat band ini. Gua harap kita semua bisa tunjukin yang terbaik!” ujar Darrel pada anggotanya. Gina yang ikut duduk disana tersenyum, ia sudah melihat bagaimana kerja keras Laura selama kurang dari sebulan ini. Perempuan ini sangat berbakat, ia harap 70 bisa berhasil dalam lomba ini. Abian: “Dimana Ra?” Laura: “Di rumah kak Dava”Abian: “Udah jam sembilan, apa ga pulang aja? jangan begadang biar besok bangu
“Laura!” panggil Sagara yang sedang berdiri didepan koridor kelas sepuluh. Perempuan itu tersenyum, menunggu kedatangan Laura yang berjalan menghampirinya. “Kok sendirian aja?” tanya Sagara saat mereka sudah berhadapan sekarang. “Yang lain udah pada pulang duluan, kak Gara kenapa disini?” tanya Laura penasaran. “Lo sibuk ga? Gua ada dua tiket bioskop nih, mau nonton bareng?” Sagara memperlihatkan dua tiket bioskop yang sudah ia pesan. “Tadinya gua mau nonton bareng Darrel, tapi dia tiba-tiba ngecancel gitu aja. Sayang kalau dibuang” ujar Sagara lagi. Laura tidak mau menyianyiakan kesempatan yang tidak akan datang dua kali, dengan cepat ia setuju dengan ajakan Sagara. “Boleh deh” sahutnya bersemangat. Mereka berdua dengan cepat meninggalkan sekolah, Laura naik keatas motor besar milik Sagara. Tidak perlu waktu lama, mereka sampai di mall. Mereka berdua masuk kedalam mall lalu naik kelantai tiga tempat cinema21 berada. Karena mereka sampai tepat waktu jadi dua remaja itu langsu
**Abian mengendarai motornya pulang, ia meminta Darrel mengantar Nayla sedangkan Sagara dengan menawarkan dirinya untuk mengantar Laura. Abian masuk kedalam rumahnya yang seperti biasa pasti sepi, inginnya ada kejutan dari kedua orang tuanya yang tiba-tiba datang. Ponsel Abian berdering, panggilan masuk dari mamanya membuat ia buru-buru mengangkat telfon itu. “Hallo ma, kenapa?” tanya Abian, “Selamat ya sayang, dari tadi mama telfonin kenapa ga diangkat sih” “Makasih ma, maaf mah tadi Abi abis bareng temen-temen jadi ga pegang hp” ujarnya menjelaskan. “Minggu depan kosongin jadwal ya, kita liburan bareng, rayain kemenangan kamu” ujar mama membuat Abian gembira. “SERIUSAN MAH..” “Iya, seriusan mama ga bohong kok” “Aaaa mau banget banget banget, gasssin lah” ujarnya bersemangat. “Yaudah kalau gitu mama matiin telfonnya ya, nanti kita bahas mau liburan kemana” “Iya ma, seman
***Abian: “Ra, besok gua dispen ya. lo mau nebeng sama siapa ke sekolah? Atau gua anterin dulu aja?” Laura: “Gausah Bi, gua bareng temen gua aja” Abian: “Temen lo yang mana?”Abian: “Dezora sama Abella kan bawa supir” Laura: “Iya, gua bareng Vina aja” Abian: “Kalau dia gabisa lo langsung call gua ya. biar gua aja yang anter” Laura: “Iya Bi, udah malem juga mending lo istirahat gih. Biar besok fit” Abian: “Lo nonton kan Ra? Bisa kali bolos kelas siang” Laura: “Gua usahain ya Bi” Abian: “Okedeh. Good night, Laura” Abian mengecass ponselnya sebelum tidur, sudah menyetel alarm juga agar bangun pagi. Besok adalah waktu pembuktian, dia sudah berlatih jauh sebelum perlombaan diumumkan. Abian dan para anggota ekskul sudah menyiapkan diri, mereka harus mendapatkan piala itu. Abian sempat berhenti berlatih renang saat smp kelas 2, kakinya cedera karena terjatuh dari tangga di sekolahnya. Membuat ia merasa frustasi karena renang a