Share

tujuh puluh satu

**

Pagi ini, Abian terbangun jam 5.30 pagi, sesuai janji pada teman-temannya ia membersihkan bada lebih dulu sebelum pergi lapangan untuk jogging.

Petinju Nirmala

Abian: “Bangun gengz”

Abian: “Ini belum ada yang bangun apay a”

Sagara: “Hadir”

Abian: “@Darrel”

Abian: “Gar, prepare dulu. Nanti langsung otw, kita ketemu disana”

Sagara: “Okesip”

Abian: “Rel, bangun kaga lo. Atau apart lo gua bakar nanti”

Darrel: “Anjing, ngancemnya serem amat bang”

Abian: “Udah bangun ternyata, kirain masih bolek”

Darrel: “Yaudah deh, gua mau siap-siap dulu. Ketemu nanti ya boqzue”

Abian sudah selesai bersiap, karena sudah jam 6 jadi ia keluar rumah dan berjalan kaki menuju lapangan. Rumah Abian dan lapangannya tidak terlalu jauh, jadi jalan kaki adalah alternatif yang tepat.

“Abang mau kemana?” tanya Safara, yang sudah duduk di depan tv minggu pagi ini. “Mau main ke lapangan bentar” sahutnya, “Hati-hati abang” ujar Safara sebelum Saga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status