***Tiara tidak mengerti apa maksud Bayu. Baginya, tidak ada yang mengatur perpisahan antara dirinya dan sang mantan suami, karena sangat jelas dalam ingatan kalau Bayu memilih mnceraikan Tiara demi wanita lain.“Pergi dari rumah ini! Kau tidak bisa mewujudkan harapan keluargaku. Hanya Lisa yang akan melahirkan anak untukku.” Tiara kembali mengingat apa yang dikatakan Bayu saat dirinya diminta keluar dari rumah laki-laki tersebut.Setelah pergi dari rumah Bayu, laki-laki itu sama sekali tidak pernah menghubungi sang mantan istri, itu yang Tiara rasakan. Walaupun sebenarnya Bayu pernah berusaha mencari Tiara. Namun, wanita itu tidak mengetahuinya.Laki-laki yang peduli dan memberikan perhatian kepada Tiara sejak berpisah dengan Bayu, hanyalah Arya. Pria itu dengan ikhlas menerima Tiara apa adanya hingga menjadikan wanita tersebut sebagai pendamping hidup.Tiara bingung dengan apa yang ada dalam pikiran Bayu saat ini. Ia penasaran, tapi juga tidak berani untuk mengetahui lebih lanjut. T
*** Tiara tidak mengerti kenapa Bayu mengirim pesan yang tidak ia pahami. Dirinya bingung dan juga takut jika Arya mengetahui hal ini. Tanpa menunggu lama, Tiara kembali menghapus pesan dari Bayu. Setelah berlalu hampir dua tahun, entah kenapa Bayu kembali menghubungi Tiara. Padahal dirinya sudah lama menghapus bayangan dan perasaan yang ada selama ini terhadap laki-laki itu. Bagi Tiara, Bayu adalah pria yang telah memberinya penderitaan. Namun, Tiara tetap penasaran. Ia ingin berbicara kepada Bayu dan menanyakan apa maksud dari pesan yang dikirimkan ke ponselnya. Oleh karena itu, Tiara pun berharap agar Aditya dan Arga segera tidur siang seperti biasanya. Ia tahu kalau putra sulungnya sudah mulai mengerti pembicaraan orang tua. Setelah beberapa menit, kedua anak Tiara pun terlelap. Ia segera mencari nama Bayu di layar ponsel, lalu menelepon laki-laki itu. Sebenarnya, Tiara merasa terpaksa melakukan ini agar Bayu tidak mengirim pesan yang tidak dimengerti olehnya. Sementara itu, B
*** Arya merasa kecewa kepada sang istri. Ia tidak menyangka kalau wanita yang sangat dicintai tersebut menyembunyikan tentang Bayu yang menghubungi dirinya. Padahal Tiara tahu seperti apa rasa tidak suka Arya kepada Bayu. Arya memilih duduk di ruang keluarga bersama kedua orang tua dan adiknya. Ia masih tidak dapat menerima apa yang dilakukan Tiara. Hati dan perasaannya sangat sakit setelah membaca pesan dari Bayu. Laki-laki itu masih memanggil Tiara dengan sebutan sayang. “Muka kamu, kok, ditekuk gitu, Ya?” Ternyata sang ibu menyadari perubahan wajah anaknya. “Nggak apa-apa, Mih. Lagi kesal aja.” “Kesal kenapa? Jangan bilang kamu bertengkar dengan Tiara.” Bu Widi tidak ingin terjadi pertengkaran antara anak dan menantunya. “Nggak, kok, Mih.” Arya berusaha meyakinkan ibunya. Sementara sang ayah merasa heran melihat sikap Arya. Laki-laki paruh baya itu sangat tahu kalau putranya sedang dalam masalah. Raut wajah Arya menunjukkan kalau dirinya tidak sedang baik-baik saja. Ia pun m
***Sore pun tiba, Bayu dan ayahnya segera bergerak menuju tempat tujuan. Kedua laki-laki itu sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Aditya. Pak Agus dan Bayu membayangkan kalau anak itu tinggal bersama mereka, kebahagiaan akan menghiasi hari-hari mereka.Sementara itu, Tiara yang sedang berada bersama kedua putranya di halaman sangat terkejut melihat kehadiran sang mantan suami dan ayahnya. Ia pun segera membawa Aditya dan Arga memasuki rumah. Tiara merasakan sesuatu yang aneh setelah bertemu dengan Pak Agus dan Bayu.Arya dan sang ayah yang baru pulang dari kantor juga sangat terkejut melihat Bayu dan ayahnya yang kini duduk di depan teras. Arya tidak menyangka kalau laki-laki masa lalu Tiara kini ada di hadapannya. Ia kembali mengingat sebutan sayang yang ditujukan Bayu kepada Tiara semalam.“Ada perlu apa ke sini?” tanya Arya dengan ketus.“Mau ketemu anakku!” jawab Bayu dengan ketus juga.“Dasar laki-laki aneh. Dulu Tiara nggak anggap, sekarang butuh.” Arya tersenyum sinis kepada
***Di tempat lain, terdapat Lisa yang sudah sadarkan diri. Saat ini, ia sedang di rumah sakit karena akibat dari perbuatannya sendiri. Lani dengan berani menyebabkan Lisa kehilangan janin yang diharapkan selama ini.Saat Lisa menginginkan kehadiran sang buah hati, ia pun kehilangan anak itu sebelum lahir ke dunia. Pembantaian yang dilakukan oleh Lani dan lelaki bayarannya telah menyebabkan Lisa berpisah untuk kedua kali dengan darah dagingnya. Kejadian ini mengingatkan dirinya atas kepergian Keysa dari dunia ini.“Anakku, Buk.” Lisa membenamkan wajah di dada ibunya yang datang melihat keadaan putrinya.“Kamu yang ikhlas, ya, Nak. Dia sudah tenang di sana.” Wanita paruh baya itu berusaha menenangkan Lisa.Lisa berusaha untuk menggerakkan kaki, tetapi apa yang terjadi? Anggota tubuhnya tersebut tetap tidak bergerak. Lisa tidak mengerti apa yang terjadi saat ini. Ia pun menyibakkan selimut dari kakinya. Ternyata, Lisa tidak hanya kehilangan janin yang diharapkan, tetapi juga anggota tub
***Dua hari berlalu, Tiara mendapatkan irformasi dari mantan ibu mertuanya bahwa Bayu dan Pak Agus mengalami kecelakaan. Tiara sangat terkejut mendengar penuturan wanita paruh baya tersebut. Ternyata Bayu belum siuman dari pingsannya.“Tolong bantu Mami, Tia. Sudah dua hari ini Bayu tidak sadarkan diri. Mami berharap agar kamu bersedia mempertemukan Bayu dengan anaknya.” Bu Sandra berharap agar Tiara bersedia memenuhi keinginannya.Tiara takut mendengar permintaan Bu Sandra. Ia masih mengingat bagaimana Bayu berusaha ingin merebut Aditya dari dirinya. Tiara bingung harus berbuat apa sekarang. Ia sadar kalau Bayu adalah ayah kandung Aditya, tetapi ia tidak ingin kalau sampai sang buah hati jauh darinya.“Apa yang harus kita lakukan, Mas?” tanya Tiara kepada Arya setelah menerima telepon dari ibunya Bayu.“Terus terang, aku juga bingung, Sayang. Aku kasihan melihat Bayu, tapi aku juga kesal mengingat ancamannya yang ingin mengambil Adit dari kita.” Arya mengungkapkan apa yang ia rasaka
***“Mas, kamu udah jemput Adit?” tanya Tiara kepada Arya melalui telepon.“Bukannya tadi aku udah nelepon kamu, Sayang. Aku nggak bisa jemput Adit hari ini karena lagi ada meeting.” Arya bingung mendengar pertanyaan istrinya.“Tapi Adit nggak ada di sekolah, Mas. Aku menemui gurunya tadi, kata beliau ada laki-laki yang jemput Adit. Beliau pikir itu kamu.” Tiara mulai tampak khawatir.“Dari tadi aku tetap di kantor, Sayang.” Arya juga mulai panik.“Jadi, siapa yang jemput Adit, Mas? Adit ke mana?” Tiara tidak mampu menahan air matanya. “Kamu harus tenang, ya, Sayang. Kamu di mana sekarang? Masih di sekolah Adit?” tanya Arya kepada istrinya.“Iya, Mas. Aku ke sini sama Pak Amin.” Tiara menjelaskan kalau dirinya ke sekolah Aditya bersama Pak Amin, supir keluarga Arya.“Oke, Sayang. Kamu minta Pak Amin pulang sekarang. Sebentar lagi aku sampai di sekolah Adit. Aku tutup teleponnya, ya.” Arya pun memasuki mobilnya, lalu meluncur meninggalkan kantor.Tiara merasa dunianya berakhir setelah
*** Tiara semakin tidak tenang karena sampai malam hari tiba, keberadaan Aditya belum juga diketahui. Tiara pun tidak mampu untuk tetap diam, dia ingin memberitahukan apa yang terjadi kepada Bayu.Tiara berpikir bahwa ayah kandung Aditya berhak tahu keadaan putranya saat ini. Ternyata Arya juga memiliki pikiran yang sama dengan sang istri. Dia pun memberikan persetujuan kepada Tiara agar menghubungi Bayu.Arya sangat mengerti dengan perasaan Tiara saat ini. Dia tidak ingin melihat kesedihan berlarut-larut menghampiri istrinya. Jika malam ini Aditya belum juga ditemukan, Arya akan segera melaporkan kejadian ini kepada yang berwajib besok pagi.Tiara segera mencari nomor kontak Bayu di ponselnya, lalu menekan tombol simbol telepon berwarna hijau. Dia berharap agar Bayu bersedia mencari tahu keberadaan sang buah hati tercinta. Tiara sangat tahu seperti apa besarnya kasih sayang mantan suaminya terhadap Aditya.“Hallo, Tia.” Tiara pun mendengar suara Bayu. Wanita itu tidak tahu bahwa san