Share

Bab 24-Kebohongan yang Menjerat Bunga

Bunga memandang handuk yang menempel di dahinya lewat pantulan cermin. Air menetes dari sela-sela jarinya sedari tadi. Alfian sudah pulang setengah jam yang lalu, tetapi Bunga masih dalam bayang-bayang laki-laki itu. Walaupun mereka berdua sama-sama mengenakan masker, tetapi melihat dari tampilan Alfian yang begitu rapi, Bunga tahu ucapan Danik tentang laki-laki itu benar. Apalagi suara laki-laki itu yang terdengar berat, suara yang membuatnya 'laki banget' menurut Bunga. Beda dengan suara Ismail tentu saja atau suara Nasir kakaknya.

Bunga menggelengkan kepalanya, mengusir pikirannya yang sudah melayang-layang entah ke mana. Harusnya saat ini dia mengurus Azkia. Karena Bu Irma tadi baru saja mengirimkan pesan sedang on the way dan Bunga disuruh menunggui Azkia sampai perempuan itu datang.

Akhirnya Bunga membuang es batu ke kamar mandi, dan memerah handuk yang tadi digunakan untuk mengompres. Dia lantas bergegas menuju rumah Bu Irma untuk mencari Azkia. Ternyata anak itu sedang bera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status