Share

Season2 part 3

Penulis: RENA ARIANA
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-01 01:37:38

Hah … kenapa bisa seperti ini. Itu vidioku dengan Hildan sedang memadu kasih. Siapa yang melakukannya? Apakah Hildan yang tega merekam? Tapi untuk apa? Air mataku menetes dengan sendirinya. Tak menyangka dengan apa yang kulihat. Bibirku bergetar tak berani menatap wajah Ilham. Tiara, Milka, Mas Adit, semua tak menyangka dengan perbuatanku. Saat Mbak Tiara melihat dengan jelly wajah laki-laki yang sedang buas menerkaku dia pun berucap.

"Itu bukanya Dokter Hildan?" tanya Tiara. 

"Ningrum!!!!" pekik Ilham membuatku takut. Ah, siapa yang tega melakukan ini. 

Di vidio itu aku nampak seperti perempuan yang menjijikan sungguh. Bagaimana ini ini? Apa yang harus aku katakan dengan Vidio itu. 

"I … itu bukan aku!" Sebisa mungkin aku mencoba untuk berkila

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Shuusaan Jayanti
parah si ningrum.ngk tau diri bgt...
goodnovel comment avatar
St Syamsiah
emang gak tau diri. baguslah kalo ketahuan biar diusir sekalian
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Gendut Alasan Suami Mendua   SEASON 2 PART 4

    "Mas Adit," lirihku."Hildan lepasin aku!" Kudorong tubuh Hildan hingga tersungkur. Mata ini terus menatap pada Mas Adit. Di belakang dia juga ada Ilham. Sial ….Buk!Buk!Buk!Tiga kali Mas Adit melayangkan tonjokan untuk Hildan."Kamu! Detik ini juga kujatuhkan talak tiga!" pekik Ilham."Jangan pernah injakan kaki di rumah atau pun klinik ini lagi!" tegas Mas Adit."Ini nggak kaya yang Mas Adit lihat! Ini salah paham," kelitku."Nggak usah banyak berkelit! Kamu pikir aku bodoh!" Ilham menimpali penuh emosi.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-01
  • Gendut Alasan Suami Mendua   SEASON2 PART 5

    "Am, lo ditinggal Ningrum selingkuh nggak ada rasa sedih?" tanya Milka sambil asik mengunyah cemilan favoritnya."Jujur ya, sebenarnya selama ini gue itu nggak ada perasaan untuk Ningrum. Cuma melihat perjuangan dia buat dapetin gue, Nggak ada salahnya gue nyoba. Eh apeknya, ketipu gue sama muka polosnya." Ilham tertawa mengingat awal perkenalan dengan Ningrum."Masa sih, nggak ada perasaan buat, Ningrum?" tanya Tiara menimpali. "Kamu nggak ingat waktu nggombalin Ningrum di depan kami? Ya 'kan, Mas?" Tiara mengalihkan pembicaraan pada suaminya."Ya, itukan dalam proses mencintai, Ra. Tapi sumpah, aku berusaha mencintai Ningrum itu membutuhkan perjuangan super extra. Berasa nikah sama ABG labil. Gila!" celetuk Ilham yang ditertawakan oleh Adit."Serius itu ngomong begitu?" Milka mengubah posisi duduk menghadap Ilham. Dia ingin m

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-01
  • Gendut Alasan Suami Mendua   SEASON2 PART 6

    "Mas kamu kenapa jarang pulang?" Protes Ida pada Hildan."Kamu nggak mau kan tinggal di rumahku yang dekat dengan rumah sakit dan kantor. Kamu lebih suka tinggal numpang bersama Abangmu yang benci banget sama aku! Tambah lagi si Sandra Kaka ipar kamu itu!" cetus Hildan."Pokoknya kamu jangan macam-macam lagi di belakang aku, Mas!" ancam Ida."Sadar diri kamu! Seperti apa bentuk tubuhmu! Tidak ada pria yang mau jadi suami kamu, Da! Nggak usah belagu!" cemoh Hildan berbisik di telinga Ida. Sungguh, seketika Ida teringat kelakuan Abangnya pada Tiara. Seperti inikah sebuah karma. Kalau tidak berpikir panjang tentang anak, mungkin saja Ida sudah meninggalkan Hildan. Tapi dia masih memberi kesempatan untuk Hildan. Dia menganggap ini karma hidupnya. Dulu dia sendiri mneyuruh Abangnya menduakan Tiara. B

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-01
  • Gendut Alasan Suami Mendua   SEASON 2 PART 7

    "Mas! Kamu nggak apa-apa?" tanya Ida pada Ningrum. Sebenarnya Ida sendiri syok melihat Ningrum dan suaminya. Seperti tidak ada tempat lain untuk melakukannya."Tutup pintunya," ucap Ilham. Ida mengangguk dan langsung menutup pintu. Sementara itu, Ida melihat madu dan suaminya tengah mengenakan pakaian. Sementara Ilham kembali memuntahkan sesuatu meski telah menahannya. "Hhhooekk.""Hhhooekkk." Hanya air liur yang keluar dari mulutnya."Mas! Kamu nggak apa-apa kan?""Nggak apa-apa gimana? Aku jijik. Emang kamu nggak jijik?" tanya Ilham pada Ida."Udah nggak usah dibahas. Kepalaku pusing," sungut Ilham. Ida jadi merasa tidak enak.Krek!

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-01
  • Gendut Alasan Suami Mendua   SEASON 2 PART 8

    Adit sudah sampai di Swiss beberapa jam yang lalu. Dia pun segera memberi kabar pada Tiara.Setelah memberi kabar pada Tiara, Adit dan Bara pun keluar untuk bertemu client.Bruk!Seorang perempuan menabrak Adit."Zilfa?" ucap Adit senang."Aa … Adit?" ucap Zilfa tak kalah senang."Ya Tuhan … Zil! Lo apa kabar? Nggak nyangka gue ketemu lo disini.""Iya, gue juga nggak nyangka ketemu lo disini. Lo apa kabar? Udah nikah?" tanya Zil."Udah mau punya anak tiga malah. Oh iya, gue buru-buru. Ni kartu nama gue. Jangan lupa lo hubungi gue," ucap Adit berlalu menyusul Bara.&nb

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-01
  • Gendut Alasan Suami Mendua   SEASON 2 PART 9

    "Bund! Bunda!" ucap Adit. Wajahnya sangat panik melihat perempuan yang dicintainya menangis."Bunda! Bangun! Ih, dicariin malah tidur dipojokkan gini," ucap Adit. Bara, Sandra serta Milka juga sampai geleng-geleng kepala. Mereka menyalakan senter hape masing-masing."Ayah!" teriak Tiara. Dia langusung memeluk suaminya dan melirik sinis pada Milka. Milka pun menjadi heran dibuatnya."Kok masih gelap? Bukannya tadi udah nyala lampunya? Terus, bukannya tadi aku di kamar yak?" tanya Tiara."Apa? Orang kami nyariin kamu. Malah kamu tidur, tapi nangis. Ayah bingung," ucap Adit."Aku mimpi buruk, Yah," ucapnya."Mimpi apa?" tanya Adit.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-01
  • Gendut Alasan Suami Mendua   SEASON 2 PART 10

    Pagi ini Ningrum bersiap untuk pergi melancarkan misinya. Rasa haus dalam diri mampu menutup mata hati dan pikiran. Rasa ingin memiliki setiap orang yang dia inginkan membuatnya nekat melakukan hal yang melawan aturan. Siapa mereka berani memainkan perasaanku? Selalu itu yang dipikirkan olehnya. Begitulah, Ningrum. Tak sadar akan apa yang dia lakukan. Dan yang dia pikir hanya benar dan benar. Tak mau mengakui kesalahan dan selalu merasa menjadi korban."Kamu mau kemana, Rum?" tanya Ida."Bukan urusan elu, gue mau kemana! Nggak usah banyak nanya! Nggak suka gue," celetuknya. Ida diam dan merasa malu mendengar jawaban Ningrum. Padahal dia bertanya baik-baik. Ningrum terdiam sejenak. "Gue akan bikin kalian yang nolak ataupun menghina bahkan mencaci, bertekuk lutut sama gue," batinnya."Minggir lu kebo!" sungutnya beranjak keluar. "Ja

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-01
  • Gendut Alasan Suami Mendua   SEASON 2 PART 11

    Sepulang dari Swiss, paginya mereka langsung berolahraga bareng. Badan Adit terasa kaku. Kebetulan juga, Sandra dan Bara menginap di rumah Adit. Karena, tiba di Indo larut malam."Tiara! Berhenti menatapku," ucap Adit karena istrinya menatap tanpa kedip. Mengagumi semua yang dimiliki oleh suaminya."Kenapa memang?" tanya Tiara."Aku lagi berkonsentrasi," jawabnya dengan bahasa formal."Dengan aku menatapmu, akan menambah konsentrasimu, Sayang …," ujar Tiara menggoda."Lebay banget sih kalian!" cetus Milka."Hhhhaah." Tiara tertawa."Jeles dia! Ilham masih belum nongol," sahut Adit tertawa."Ngomongin gue ye?" Ilham datang dengan memakai celana pendek dan kemeja putih lalu duduk santai di kursi ruangan kusus Gym."Kamu santai banget sih,Yang. Bukan olahraga," protes Milka. 

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-01

Bab terbaru

  • Gendut Alasan Suami Mendua   ENDING

    ENDING"Apa anda benar-benar tidak tahu dimana keberadaan Milka?" Ilham bertanya pada Rian bos istrinya itu."Saya tidak tahu, Pak Ilham. Benar. Untuk apa saya menyembunyikan istri anda?" jawab Rian mulai terbawa emosi dengan pertanyaan Ilham yang terkesan menyudutkan bahwa Rian mengetahui keberadaan Milka. "Sudah enam bulan ini saya kehilangan kontak dengan Milka semenjak dia mengundurkan diri dari perusahaan saya," lanjut Rian lagi. Ilham pun meminta maaf pada Rian. "Maaf, kalau begitu saya pamit dulu," ucap Ilham kemudian beranjak dari ruangan Rian. Sampai di depan ruangan Rian, Ilham menjambak rambutnya. Menahan pusing dan sakit kepala yang hampir pasrah mencari keberadaan Milka. Bahkan bertanya pada keluarganya pun Ilham tidak mendapatkan jawaban apapun."Kemana kamu, Sayang!" jerit Ilham dalam hati. "Aku sangat merindukan kalian berdua. Istri dan anakku. Rasanya begitu menyiksa. Tolong hubungi aku, Milka. Aku rindu. Aku bisa gila kalau seperti ini terus. Kenapa kamu tega sekali

  • Gendut Alasan Suami Mendua   Akhirnya

    POV IDA"Gimana?" ulangku bertanya. Setujukah? Biar adil. Hidup itu harus adil!" Aku mendekati wajah suami dan istri sirinya itu. "Kurang ajar kamu!" ucap Putri. "Wah! Aku gak kurang ajar dong. Mas Hildan itu suamiku. Dari mana aku kurang ajar? Disini ada hakku dan anak-anakku. Pilih saja! Kehilangan rumah, atau usaha dengan segala kemewahannya?" Aku kembali mengingatkan kehancuran mereka yang sudah berada di depan mata."Dasar wanita brengsek!" maki Putri tidak terima. Jelas saja aku meringis mendengar makiannya. Rasanya manusia bodoh satu ini memang ingin ditertawakan. "Ha! Aku brengsek? Loh, bukannya kamu yang brengsek?" kataku lagi. Muak sudah aku dengan keduanya. Tak peduli kalau kami harus bercerai. Tapi aku juga tidak mau jika cerai tidak mendapat apapun. Lagi, aku punya dua anak dengan Mas Hildan. "Udah, Mas. Kasih saja. Yang penting perempuan ini enyah dari kehidupan kita," ucap Putri. Aku tersenyum girang. "Yes!" batinku dalam hati. "Satu lagi." Aku kembali berbicara mem

  • Gendut Alasan Suami Mendua   Rencana

    RencanaPOV IDAKeributan besar terjadi di rumah malam ini. Mas Bara membawaku pergi ke sebuah rumah minimalis yang lumayan mewah dan mobil mewah terparkir di halaman itu. Saat kutanya pada Bang Bara itu rumah dan mobil siapa, Bang Bara jawab Hildan. Membuatku tak percaya. Namun ketidakpercayaan itu berubah jadi rasa percaya ketika Hildan keluar dari rumah itu bersama dengan perempuan cantik. Kemudian mereka masuk ke dalam mobil. Yang membuatku lebih kaget lagi, pakaian Mas Hildan sangat berkelas layaknya orang kaya berduit. Jelas saja membuatku terpana. Tega sekali dia berlaku seperti ini padaku dan kedua anakku. Singkat cerita, aku pun mengikuti Mas Hildan dan perempuan itu ternyata mereka pergi ke hotel. Setelah keduanya keluar lagi dari hotel, akupun masuk ke dalam hotel bersama Bang Bara, bertanya pada Resepsionis siapa mereka. Dan yang mengejutkan, ternyata mereka adalah pemilik hotel itu. Aku benar-benar ditipu mentah-mentah. Setelahnya, aku dan Bang Bara memutuskan pulang ke r

  • Gendut Alasan Suami Mendua   Kacau balau

    Kacau balauIlham menatap pilu kepergian Milka. Rasanya seolah ada yang menyayat hatinya. "Kenapa setelah aku menyadari perasaan sayangku, justru kamu pergi dariku, Milka," lirih Ilham. Laki-laki itu pun melangkah ke kamar dengan perasaan yang tak menentu. Seolah hilang arah dan seketika tidak memiliki semangat dalam hidup. Seharian, Ilham hanya diam di kamar. Tidak makan ataupun minum. Ia hanya meratap memikirkan Milka dan anaknya. Semua seolah berbalik 180 derajat Biasanya saat ada Milka dia tak pernah merasakan hal seperti itu meskipun dalam hatinya dia mencintai Tiara juga. Namun saat ini, perasaan cinta pada Tiara seolah hilang, dan justru terfokus pada Milka dan anaknya. "Seperti inikah rasanya berharga seseorang setelah pergi? Kenapa berharganya seseorang terasa setelah kepergiannya. Kenapa saat bersama seolah semua biasa saja?" lirih Ilham seraya menjambak rambutnya. ***"Bund, Ayah mau ke tempat Ilham dulu. Sudah tiga hari ini, dia tidak masuk kantor. Nomor juga tidak aktif

  • Gendut Alasan Suami Mendua   Butuh waktu

    Butuh Waktu"Hari ini kami tidak boleh berangkat kerja, Milka," cegah Ilham saat Milka sudah siap dengan pakaian kantor dan tas di tangannya."Aku kariawan orang. Tidak bisa seenaknya begitu!" balas Milka. "Tapi aku suami kamu, dan kau berhak melarangmu!" tekan Ilham lagi sembari menghalangi Milka yang sudah siap hendak membuka pintu. Ilham sendiri berdiri di depan pintu kamar lalu mengunci pintunya dan mengambil kunci itu supaya Milka tidak bisa keluar dari kamar. "Awas, Mas! Aku mau kerja nanti kesiangan!" ucap Milka geram. "Kamu gak ada masuk kerja hari ini. Begitupun aku. Aku tidak tahan didiamkan oleh kamu! Kita selesaikan masalah kita. Jangan keras kepala, Milka! Jangan seperti anak kecil! Kamu itu seorang Ibu. Mari bicara dengan kepala dingin!" ujar Ilham. "Duduk!" pintanya sambil mendorong tubuh Milka hingga wanita itu pun terduduk di tepi ranjang. Wajah Ilham mendekat pada Milka, sementara Milka membuang muka. "Aku tanya sama kamu, kamu benar-benar ingin pisah dari aku? T

  • Gendut Alasan Suami Mendua   Menyedihkan

    MenyedihkanTepat pada pukul 20.00 seperti yang telah disepakati, Bara pergi menemui Pak Santoso. Bersyukur Pak Santoso tidak membatalkan proyek kerja samanya. Jadi, Bara pun merasa aman. Setidaknya, Bara tidak kehilangan pekerjaannya. Setelah selesai menemui Pak Santoso, Bara pun langsung berpamitan untuk pulang. Namun, langkahnya terhenti ketika dirinya mendapati Hildan turun dari mobil bersama wanita cantik. Penampilannya juga sangat rapi tidak seperti saat sedang berada di rumah. Bahkan, pakaian yang Hildan gunakan juga tidak sama seperti pakaian yang dipakai saat bertengkar dengan Ida siang tadi. "Masa sih Hildan pura-pura miskin di depan istrinya? Kelewatan," batin Bara. Namun, saat dirinya ingin berontak, Bara kembali teringat kesalahannya di masa lalu. "Tidak mungkin kesalahanku ditanggung oleh Ida. Hildan! Rasanya aku ingin membunuhmu!" batin Bara sambil mengepalkan kedua tangannya. Diam-diam Bara pun mengikuti Hildan dan wanita itu. Langkah kaki Bara terhenti di sebuah ho

  • Gendut Alasan Suami Mendua   Ingatan Masa Lalu

    Ingatan Masa LaluPOV BaraBetul apa kata Sandra. Tepat pukul 13.00, sepasang suami istri datang melihat-lihat rumah ini. Kemudian, mereka juga memintaku untuk segera berkemas karena besok mereka akan menempati rumah ini. Aku pun dengan pasrah meninggalkan rumah ini beserta isi yang telah kubeli menggunakan uangku. Sandra kelewatan. Padahal rumah itu juga hasil jerih payahku juga. Semoga setelah ini hidupnya hancur. ***"Loh, Bang Bara ngapain kesini bawa-bawa koper?" tanya Ida bingung. "Sandra menggugat cerai dan rumah di jual," singkatku. "Terus Abang gak nuntut apa-apa? Enak banget Sandra," sinis Ida. "Aku malas berdebat. Pusing sakit kepala. Sudahlah biarkan saja. Yang penting aku tidak kehilangan pekerjaan. Sandra wanita ular. Berurusan dengannya membuat hidup tak tenang.""Oh, jadi Abang gak mau nuntut apa-apa?" Ida kembali bertanya dan menegaskan. Aku menggeleng. Aku memang malas berdebat dengan wanita itu. Malas sekali. Sudah pasti aku yang kalah. Lagi pula rumah itu dibel

  • Gendut Alasan Suami Mendua   Aku tidak bersalah

    POV BARAWaktu yang masih ada tidak boleh aku sia-siakan. Aku sangat yakin, kalau hubungan rumah tangga Milka dan Ilham pasti akan sulit dikembalikan seperti semula. Daripada dipecat tidak dapat apa-apa, hancur semuanya. Mending aku hancurin usaha Adit. Setidaknya meskipun aku hancur, Adit dan keluarganya juga sama. Jatuh miskin. Hancurku pun tak percuma. Tidak sia-sia. Kalian salah kalau melawanku. Kalian lupa kalau aku adalah orang yang sangat nekad."Lebih baik, kamu jangan gegabah, Bar. Ingat bagaimana nasib Ibumu, Ida? Mereka butuh kamu. Kalau kamu di penjara gimana? Mending yakinkan Milka saja," kata hatiku bicara demikian membuat aku merasa bimbang karena bertentangan."Aku harus memperbaiki semuanya. Langkah awal aku akan berusaha meyakinkan, Milka."***Tepat pukul 16.00, aku meninggalkan kantor. Kukebut mobil supaya bisa cepat berada di kantor Milka. Sebab, hari ini aku ingin mengajaknya bicara dari hati ke hati. Aku akan berusaha meyakinkan dia dulu. Setidaknya, ku kesampin

  • Gendut Alasan Suami Mendua   Kesempatan dalam kesempitan

    ##Bab 70Kesempatan dalam kesempitan"Milka, sendirian aja. Aku temani ya?" ujar Bara yang langsung menarik kursi di depan Milka dan duduk dengan santai serta rasa percaya diri. Milka sendiri langsung malas melihat kedatangan Bara. "Ngapain sih nih orang, ganggu aja," kesal Milka dalam hati. "Kamu, Bara. Ngapain?" tanya Milka sambil mengerutkan kedua alisnya."Nggak, aku lihat kamu sendirian sambil melamun. Ada apa? Ada masalah? Coba cerita sama aku. Siapa tahu aku bisa bantu," tawar Bara. Milka menyunggingkan sebelah bibirnya. Sangat tidak suka dengan ucapan Bara yang dirasanya terlalu ikut campur urusannya."Gak ada apa-apa, Bar. Sok tahu kamu," kesal Milka. Bara menghancurkan suasana tenang di pagi harinya. Milka pun langsung bangun dari tempat duduknya. Melihat respon Milka yang seperti itu, Bara merasa sangat kesal. Tapi dia harus bersabar. "Sombong sekali wanita ini," batin Bara kesal. Diperlakukan seperti itu oleh Milka, membuat Bara malu dan seolah jatuh harga dirinya."Mau k

DMCA.com Protection Status