Share

SEASON 2 PART 11

Penulis: RENA ARIANA
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-01 01:46:20

Sepulang dari Swiss, paginya mereka langsung berolahraga bareng. Badan Adit terasa kaku. Kebetulan juga, Sandra dan Bara menginap di rumah Adit. Karena, tiba di Indo larut malam.

"Tiara! Berhenti menatapku," ucap Adit karena istrinya menatap tanpa kedip. Mengagumi semua yang dimiliki oleh suaminya.

"Kenapa memang?" tanya Tiara.

"Aku lagi berkonsentrasi," jawabnya dengan bahasa formal.

"Dengan aku menatapmu, akan menambah konsentrasimu, Sayang …," ujar Tiara menggoda.

"Lebay banget sih kalian!" cetus Milka.

"Hhhhaah." Tiara tertawa.

"Jeles dia! Ilham masih belum nongol," sahut Adit tertawa.

"Ngomongin gue ye?" Ilham datang dengan memakai celana pendek dan kemeja putih lalu duduk santai di kursi ruangan kusus Gym.

"Kamu santai banget sih,Yang. Bukan olahraga," protes Milka.

 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gendut Alasan Suami Mendua   SEASON 2 PART 12

    Seperginya Bara dan Ningrum. Ketiga perempuan itu bermusyawarah untuk mendapat jalan keluar. Sementara, suara teriakan dari dalam kamar tidak lagi terdengar.Beruntung, di era moderen dan serba canggih, mereka cukup mnecari informasi lewat gogle."Tanda-tanda, suami kena pelet," ucap Sandra. Milka dan Tiara tertawa mendengar ucapan Sandra."Tanda-tanda perempuan pake susuk," ucap Milka."Cara membuat sadar suami yang terkena efek susuk pemikat," ucap Tiara. Ketiganya asal saja mencari informasi. Berbekal rasa curiga, mereka pun mencari kebenarannya."Eh, seandainya susuk tidak haram alias diperbolehkan, kelinik kecantikan, Adit sepi pelanggan kali ya?" tanya Sandra."Itulah kenapa

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-01
  • Gendut Alasan Suami Mendua   SEASON 2 PART 13

    "Allhamdullillah, untung ada Abah," ucap Milka mendengus lega."Iya, Mbak. Kalau nggak ada entah sampai kapan aku ngurung Mas Adit di dalam."Abah, apa nanti jika mereka bertemu dengan, Ningrum, akan terkena efek susuknya lagi?" Milka kembali bertanya pada Abahnya. Pria yang ia panggil Abah adalah Ayah dari Mamanya."Kemungkinan tidak akan. Asal mereka selalu mengingat untuk membaca surat pendek. Terutama ayat kursi," jawab Abah."Aku kenapa sih, Bund?" Adit datang sambil cekikikan. Membuat istrinya merasa geram."Gue juga bingung, Dit. Tau-tau dikurung sama Milka," timpal Ilham."Nih yang parah, istrinya sampai dibentak-bentak." Milka menunjuk pada B

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-01
  • Gendut Alasan Suami Mendua   SEASON 2 PART 14

    Ningrum seperti kesetanan. Dia jauh lebih mengerikan daripada istri yang ingin membunuh suaminya akibat ketahuan main perempuan. Begitu bringas dan sangat menakutkan."Awas kamu, Ida! Tega-teganya kalian menjebak-ku!" grutunya sepanjang jalan.Tak lama, Ningrum sampai di rumah sakit. Dia bertanya pada suster tempat Hildan dirawat. Namun, dia tidak menemukan keberadaan Ida. "Dimana Ida!" bentak Ningrum pada Hildan."Kamu kenapa? Datang-datang kaya orang gila!" ucap Hildan. Dia juga bingung kenapa wajah Ningrum berubah menjadi sedikit keriput."Jangan banyak bac--t! Dimana Ida!" tanyanya dengan tatapan tajam."Dia udah pulang! Dasar perempuan gila!" Karena kesal mendengar makian Hildan, Ningrum mengeluarkan ses

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-01
  • Gendut Alasan Suami Mendua   SEASON 2 PART 15

    "Semua, kita langsung ke rumah sakit aja ya?" ujar Ida. Sedang yang lain mengangguk. Sepertinya, Ida memang mengkhawatirkan keadaan Hildan."Sumpah, tadi itu di dalam bau banget ya?" celoteh Sandra."Azab tukang selingkuh mungkin. Dia itu udah bersuami, tapi rela berbagi tubuh dengan lelaki lain. Aku si enggak tahu ya, tapi kan kalau udah punya suami jangan sampai zinah atau berhubungan badan dengan lelaki lain," imbuh Ida sedikit geram. Membuat Sandra dan Bara sedikit tersentil."Untung aku udah nggak begitu lagi," ucap Sandra dalam hati. Begitupun dengan, Bara."Memang itu baunya beneran dari, Ningrum?" Bara ikut bersuara."Iya, sih. Tadi waktu aku ngomong sama dia itu, asal muasalnya emang dari Ningrum. Sangat menyengat," balas Sandra.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-01
  • Gendut Alasan Suami Mendua   SEASON 2 PART 17

    "Allhamdullillah, udah sampai kita di rumah. Duh anak-anak bunda, Bunda kangen banget," ucap Tiara meraih putranya."Gimana, Ra? udah clear masalahnya?" tanya Mama mertuanya."Allhamdullillah, Ma. Ningrum udah di penjara sekarang. Jadi nggak ada lagi deh pengganggu dalam rumah tangga Ara dan Adit," jawabnya sembari duduk."Tapi untungnya, semua kejahatan Ningrum tidak ada yang berhasil." Ibu Tiara ikut berkomentar."Berhasil, Bu. Itu ngelukai Hildan suami Ida," cetus Milka."Oh iya, bagaimana keadaan, Hildan, Da?" tanya Ibu Bara."Hildan Allhamdullillah, udah lebih baik, Bu. Mungkin nanti Ida balik l

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-01
  • Gendut Alasan Suami Mendua   Ekstra part akhir yang indah

    Extra Part 1Hari ini tiba waktunya persalinan Tiara. Semua orang berkumpul di rumah sakit. Merkea berdoa untuk keselamatan Tiara dan anaknya. Persalinan Tiara kembali dilakukan secara Caesar."Sayang, kamu kuat ya." Berkali-kali Adit mencium kening istrinya sebelum masuk ke ruang operasi."Aku pasti kuat, karena ada banyak orang yang mendukungku saat ini," balas Tiara. Brankar didorong oleh, perawat. Ruang oprasi pun ditutup. Adit, yang baru pertama kali melihat istrinya melahirkan, tak bisa diam seperti setrikaan. Mondar mandir hingga membuat Mama dan Papanya merasa pusing.Bukan hanya orang tuanya yang pusing. Ilham, Milka, Hildan, Ida dan Mertuanya pun merasa sama.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-18
  • Gendut Alasan Suami Mendua   Season 3 Mengulang kesalahan

    Mengulang kesalahanBara sedang duduk termenung di pinggir kolam dengan wajah lusuh dan bibir manyun. Melihat hal itu Sandra menghampiri. "Mas, kenapa?" tanya Sandra yang langsung ikutan duduk di pinggir kolam di samping suaminya. "Humh!" Bara malah membuang nafas kasar. "Kamu kenapa, Mas?" Sandra mengulang pertanyaan sedikit heran. "Bosen," singkatnya. Sandra mulai terdiam kemudian menundukkan pandangan ke bawah. "Bosen kenapa?" Ia lontarkan pertanyaan yang bahkan dia sendiri sudah tahu jawabannya. Ini pastilah soal anak. Itu yang ada di pikiran Sandra. "Bayangkan saja, Sand. Di rumah sebesar ini kita hanya berdua. Aku ingin punya anak. Kamu kapan sih bisa kasih aku seorang anak? Tiara sudah punya tiga orang anak. Ida juga sudah. Kamu kapan? Milka juga punya anak. Kamu kapan?" tanya Bara dengan nada yang menekan. Sandra menelan liur membasahi lehernya yang mendadak tercekat. "Aku gak tahu, Mas. Mungkin Tuhan belum mempercayakan seorang anak untuk kita. Lantas aku harus bagaimana

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-12
  • Gendut Alasan Suami Mendua   Api cemburu

    Api cemburuMendengar kata-kata Bara, Tiara menjadi gugup. Bahkan bakso di mangkok yang sedang ia pegang hampir saja terjatuh dari tangannya. Ia juga melihat ke arah Milka dengan perasan tidak enak. "Kenapa diam, Mas Ilham?" ucap Milka penuh penekanan dengan tatapan mata yang tajam. Suasana mendadak panas. Bara berhasil menciptakan kegaduhan. "Satu kali tepuk, empat nyamuk dalam genggaman," batin Bara. Ilham melihat ke arah Milka. Milka masih minta penjelasan. "Nggak bener kata-kata Bara. Aku memang pernah mencintai Tiara, tapi itu hanya bagian dari masa laluku. Untukku hanya kamu pengisi hatiku," ucap Ilham. Namun Milka seolah tak percaya. Ia balik arah untuk kembali pulang ke rumahnya dengan penuh sesak dan rasa sakit. Sesaat setelah mendengar penuturan Bara, wanita itu mendadak kehilangan rasa percaya pada Ilham. Yang ada di pikirannya, Ilham hanya mencintai Tiara dan menciintainya hanya sebua kepura-puraan. "Am, kejar Milka," kata Tiara. Kemudian perempuan itu pun meletkaan ba

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-12

Bab terbaru

  • Gendut Alasan Suami Mendua   ENDING

    ENDING"Apa anda benar-benar tidak tahu dimana keberadaan Milka?" Ilham bertanya pada Rian bos istrinya itu."Saya tidak tahu, Pak Ilham. Benar. Untuk apa saya menyembunyikan istri anda?" jawab Rian mulai terbawa emosi dengan pertanyaan Ilham yang terkesan menyudutkan bahwa Rian mengetahui keberadaan Milka. "Sudah enam bulan ini saya kehilangan kontak dengan Milka semenjak dia mengundurkan diri dari perusahaan saya," lanjut Rian lagi. Ilham pun meminta maaf pada Rian. "Maaf, kalau begitu saya pamit dulu," ucap Ilham kemudian beranjak dari ruangan Rian. Sampai di depan ruangan Rian, Ilham menjambak rambutnya. Menahan pusing dan sakit kepala yang hampir pasrah mencari keberadaan Milka. Bahkan bertanya pada keluarganya pun Ilham tidak mendapatkan jawaban apapun."Kemana kamu, Sayang!" jerit Ilham dalam hati. "Aku sangat merindukan kalian berdua. Istri dan anakku. Rasanya begitu menyiksa. Tolong hubungi aku, Milka. Aku rindu. Aku bisa gila kalau seperti ini terus. Kenapa kamu tega sekali

  • Gendut Alasan Suami Mendua   Akhirnya

    POV IDA"Gimana?" ulangku bertanya. Setujukah? Biar adil. Hidup itu harus adil!" Aku mendekati wajah suami dan istri sirinya itu. "Kurang ajar kamu!" ucap Putri. "Wah! Aku gak kurang ajar dong. Mas Hildan itu suamiku. Dari mana aku kurang ajar? Disini ada hakku dan anak-anakku. Pilih saja! Kehilangan rumah, atau usaha dengan segala kemewahannya?" Aku kembali mengingatkan kehancuran mereka yang sudah berada di depan mata."Dasar wanita brengsek!" maki Putri tidak terima. Jelas saja aku meringis mendengar makiannya. Rasanya manusia bodoh satu ini memang ingin ditertawakan. "Ha! Aku brengsek? Loh, bukannya kamu yang brengsek?" kataku lagi. Muak sudah aku dengan keduanya. Tak peduli kalau kami harus bercerai. Tapi aku juga tidak mau jika cerai tidak mendapat apapun. Lagi, aku punya dua anak dengan Mas Hildan. "Udah, Mas. Kasih saja. Yang penting perempuan ini enyah dari kehidupan kita," ucap Putri. Aku tersenyum girang. "Yes!" batinku dalam hati. "Satu lagi." Aku kembali berbicara mem

  • Gendut Alasan Suami Mendua   Rencana

    RencanaPOV IDAKeributan besar terjadi di rumah malam ini. Mas Bara membawaku pergi ke sebuah rumah minimalis yang lumayan mewah dan mobil mewah terparkir di halaman itu. Saat kutanya pada Bang Bara itu rumah dan mobil siapa, Bang Bara jawab Hildan. Membuatku tak percaya. Namun ketidakpercayaan itu berubah jadi rasa percaya ketika Hildan keluar dari rumah itu bersama dengan perempuan cantik. Kemudian mereka masuk ke dalam mobil. Yang membuatku lebih kaget lagi, pakaian Mas Hildan sangat berkelas layaknya orang kaya berduit. Jelas saja membuatku terpana. Tega sekali dia berlaku seperti ini padaku dan kedua anakku. Singkat cerita, aku pun mengikuti Mas Hildan dan perempuan itu ternyata mereka pergi ke hotel. Setelah keduanya keluar lagi dari hotel, akupun masuk ke dalam hotel bersama Bang Bara, bertanya pada Resepsionis siapa mereka. Dan yang mengejutkan, ternyata mereka adalah pemilik hotel itu. Aku benar-benar ditipu mentah-mentah. Setelahnya, aku dan Bang Bara memutuskan pulang ke r

  • Gendut Alasan Suami Mendua   Kacau balau

    Kacau balauIlham menatap pilu kepergian Milka. Rasanya seolah ada yang menyayat hatinya. "Kenapa setelah aku menyadari perasaan sayangku, justru kamu pergi dariku, Milka," lirih Ilham. Laki-laki itu pun melangkah ke kamar dengan perasaan yang tak menentu. Seolah hilang arah dan seketika tidak memiliki semangat dalam hidup. Seharian, Ilham hanya diam di kamar. Tidak makan ataupun minum. Ia hanya meratap memikirkan Milka dan anaknya. Semua seolah berbalik 180 derajat Biasanya saat ada Milka dia tak pernah merasakan hal seperti itu meskipun dalam hatinya dia mencintai Tiara juga. Namun saat ini, perasaan cinta pada Tiara seolah hilang, dan justru terfokus pada Milka dan anaknya. "Seperti inikah rasanya berharga seseorang setelah pergi? Kenapa berharganya seseorang terasa setelah kepergiannya. Kenapa saat bersama seolah semua biasa saja?" lirih Ilham seraya menjambak rambutnya. ***"Bund, Ayah mau ke tempat Ilham dulu. Sudah tiga hari ini, dia tidak masuk kantor. Nomor juga tidak aktif

  • Gendut Alasan Suami Mendua   Butuh waktu

    Butuh Waktu"Hari ini kami tidak boleh berangkat kerja, Milka," cegah Ilham saat Milka sudah siap dengan pakaian kantor dan tas di tangannya."Aku kariawan orang. Tidak bisa seenaknya begitu!" balas Milka. "Tapi aku suami kamu, dan kau berhak melarangmu!" tekan Ilham lagi sembari menghalangi Milka yang sudah siap hendak membuka pintu. Ilham sendiri berdiri di depan pintu kamar lalu mengunci pintunya dan mengambil kunci itu supaya Milka tidak bisa keluar dari kamar. "Awas, Mas! Aku mau kerja nanti kesiangan!" ucap Milka geram. "Kamu gak ada masuk kerja hari ini. Begitupun aku. Aku tidak tahan didiamkan oleh kamu! Kita selesaikan masalah kita. Jangan keras kepala, Milka! Jangan seperti anak kecil! Kamu itu seorang Ibu. Mari bicara dengan kepala dingin!" ujar Ilham. "Duduk!" pintanya sambil mendorong tubuh Milka hingga wanita itu pun terduduk di tepi ranjang. Wajah Ilham mendekat pada Milka, sementara Milka membuang muka. "Aku tanya sama kamu, kamu benar-benar ingin pisah dari aku? T

  • Gendut Alasan Suami Mendua   Menyedihkan

    MenyedihkanTepat pada pukul 20.00 seperti yang telah disepakati, Bara pergi menemui Pak Santoso. Bersyukur Pak Santoso tidak membatalkan proyek kerja samanya. Jadi, Bara pun merasa aman. Setidaknya, Bara tidak kehilangan pekerjaannya. Setelah selesai menemui Pak Santoso, Bara pun langsung berpamitan untuk pulang. Namun, langkahnya terhenti ketika dirinya mendapati Hildan turun dari mobil bersama wanita cantik. Penampilannya juga sangat rapi tidak seperti saat sedang berada di rumah. Bahkan, pakaian yang Hildan gunakan juga tidak sama seperti pakaian yang dipakai saat bertengkar dengan Ida siang tadi. "Masa sih Hildan pura-pura miskin di depan istrinya? Kelewatan," batin Bara. Namun, saat dirinya ingin berontak, Bara kembali teringat kesalahannya di masa lalu. "Tidak mungkin kesalahanku ditanggung oleh Ida. Hildan! Rasanya aku ingin membunuhmu!" batin Bara sambil mengepalkan kedua tangannya. Diam-diam Bara pun mengikuti Hildan dan wanita itu. Langkah kaki Bara terhenti di sebuah ho

  • Gendut Alasan Suami Mendua   Ingatan Masa Lalu

    Ingatan Masa LaluPOV BaraBetul apa kata Sandra. Tepat pukul 13.00, sepasang suami istri datang melihat-lihat rumah ini. Kemudian, mereka juga memintaku untuk segera berkemas karena besok mereka akan menempati rumah ini. Aku pun dengan pasrah meninggalkan rumah ini beserta isi yang telah kubeli menggunakan uangku. Sandra kelewatan. Padahal rumah itu juga hasil jerih payahku juga. Semoga setelah ini hidupnya hancur. ***"Loh, Bang Bara ngapain kesini bawa-bawa koper?" tanya Ida bingung. "Sandra menggugat cerai dan rumah di jual," singkatku. "Terus Abang gak nuntut apa-apa? Enak banget Sandra," sinis Ida. "Aku malas berdebat. Pusing sakit kepala. Sudahlah biarkan saja. Yang penting aku tidak kehilangan pekerjaan. Sandra wanita ular. Berurusan dengannya membuat hidup tak tenang.""Oh, jadi Abang gak mau nuntut apa-apa?" Ida kembali bertanya dan menegaskan. Aku menggeleng. Aku memang malas berdebat dengan wanita itu. Malas sekali. Sudah pasti aku yang kalah. Lagi pula rumah itu dibel

  • Gendut Alasan Suami Mendua   Aku tidak bersalah

    POV BARAWaktu yang masih ada tidak boleh aku sia-siakan. Aku sangat yakin, kalau hubungan rumah tangga Milka dan Ilham pasti akan sulit dikembalikan seperti semula. Daripada dipecat tidak dapat apa-apa, hancur semuanya. Mending aku hancurin usaha Adit. Setidaknya meskipun aku hancur, Adit dan keluarganya juga sama. Jatuh miskin. Hancurku pun tak percuma. Tidak sia-sia. Kalian salah kalau melawanku. Kalian lupa kalau aku adalah orang yang sangat nekad."Lebih baik, kamu jangan gegabah, Bar. Ingat bagaimana nasib Ibumu, Ida? Mereka butuh kamu. Kalau kamu di penjara gimana? Mending yakinkan Milka saja," kata hatiku bicara demikian membuat aku merasa bimbang karena bertentangan."Aku harus memperbaiki semuanya. Langkah awal aku akan berusaha meyakinkan, Milka."***Tepat pukul 16.00, aku meninggalkan kantor. Kukebut mobil supaya bisa cepat berada di kantor Milka. Sebab, hari ini aku ingin mengajaknya bicara dari hati ke hati. Aku akan berusaha meyakinkan dia dulu. Setidaknya, ku kesampin

  • Gendut Alasan Suami Mendua   Kesempatan dalam kesempitan

    ##Bab 70Kesempatan dalam kesempitan"Milka, sendirian aja. Aku temani ya?" ujar Bara yang langsung menarik kursi di depan Milka dan duduk dengan santai serta rasa percaya diri. Milka sendiri langsung malas melihat kedatangan Bara. "Ngapain sih nih orang, ganggu aja," kesal Milka dalam hati. "Kamu, Bara. Ngapain?" tanya Milka sambil mengerutkan kedua alisnya."Nggak, aku lihat kamu sendirian sambil melamun. Ada apa? Ada masalah? Coba cerita sama aku. Siapa tahu aku bisa bantu," tawar Bara. Milka menyunggingkan sebelah bibirnya. Sangat tidak suka dengan ucapan Bara yang dirasanya terlalu ikut campur urusannya."Gak ada apa-apa, Bar. Sok tahu kamu," kesal Milka. Bara menghancurkan suasana tenang di pagi harinya. Milka pun langsung bangun dari tempat duduknya. Melihat respon Milka yang seperti itu, Bara merasa sangat kesal. Tapi dia harus bersabar. "Sombong sekali wanita ini," batin Bara kesal. Diperlakukan seperti itu oleh Milka, membuat Bara malu dan seolah jatuh harga dirinya."Mau k

DMCA.com Protection Status