Share

Bab 40

Penulis: RENA ARIANA
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-26 02:30:14

"Pulang sama siapa, Rum? Kok gak diajak masuk?" tanyaku pada Ningrum.

"Biasa, Mbak. David Badrian si pemain bola!" Gak pernah mau kalau ku-ajak mampir. Selalu saja ada alasan untuk menolak," cetusnya.

"Itu David Beckham! Oneng!" celetukku. 

"Iya itu, Mbak. Eh, Mbak Tiara ngapain di depan pintu?" Dia balik bertanya.

"Tadi Mas Adit izin ke rumah sakit ketemu Dokter Doko," jawabku sambil duduk di kursi. Ningrum ikut duduk di sampingku. Dia mendekat dan mulai bertanya.

"Mbak! Mas Adit sakit apa? Belakangan ini aku lihat agak kurusan, pucat pula wajahnya."

"Mbak juga gak tau, Rum. Setiap Mbak mau ikut, dia selalu melarang. Mengucap seribu alasan agar aku tidak jadi ikut. Barusan i

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gendut Alasan Suami Mendua   Bab 41

    POV NingrumMengetahui kebenaran tentang David, sungguh membuat jantungku serasa mau copot. Lagi dan lagi cintaku harus bertepuk sebelah tangan. Hari ini aku memegang rahasia besar. Rahasia cinta segitiga di antara Ilham, Tiara, dan Adit. Kenapa dia pergi dan tak mau menampakan diri. Ilham juga sedang menyewa detektif untuk menyelidiki kasus kecelakaan yang dialami Bang Jaya karena diduga ada yang mensabotase. Yang lebih mengejutkan, selama ini Mas Adit menutupi penyakitnya. Ya, kanker hati yang ia derita sudah cukup parah dan harus segera mencari orang yang siap mendonorkan hatinya. Mbak Tiara sendiri masih terbaring lemah di ruang ICU setelah menjalani operasi caesar. Sehingga membuatnya tidak bisa langsung bertemu dengan kedua putranya. Ya, Mbak Tiara melahirkan dua orang putra kembar.Masalah livernya yang merupakan salah satu efek dari Sindrom HELLP membuatnya harus tetap di IC

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-26
  • Gendut Alasan Suami Mendua   Bab 42

    Sekarang tubuku sudah merasa lebih baik. Tapi, aku tidak melihat keberadaan Mas Adit. Bukankah Ibu dan yang lain bilang kalau Mas Adit baik-baik saja? Akhirnya kuberanikan diri bertanya pada Ibu. Aku memaksa karena perasaanku merasa tak enak. Dan Ibu pun jujur padaku kalau Mas Adit tengah melakukan oprasi bersama Ilham yang tak lain adalah Reno--sahabatku.Tidak ingin menunggu di ruang inap. Aku langsung meminta Ibu mengantarkan-ku ke ruang tunggu di mana suami dan sahabatku sedang dioperasi.Sampai di sana, aku mendengar Ningrum menangis sambil menggerundel tentang perasaannya pada Reno. Secara tidak langsung aku mendengar semuanya. Hingga akhirnya kutanyakan tentang kebenaran dari ucapannya itu. Dengan luruh air mata dia mulai bercerita. Cerita yang membuat tubuhku melemas seketika dan mataku mengeluarkan airnya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-26
  • Gendut Alasan Suami Mendua   Bab 43

    Saat tiba di ruang ICU, satpam melarangku untuk masuk. Namun, setelah Ningrum menjelaskan pasien ingin bertemu, mereka mempersilahkan. Dia berjanji, setelah mengantarku masuk maka akan segera keluar.Jantungku berdebar, tapi aku mencoba untuk tenang. Ruangan yang berisi tiga tempat tidur dengan jarak yang tak terlalu dekat itu berdinding tirai penyekat. Di ruangan itu hanya berisi dua pasien. Yang satu Mas Adit, dan yang satu Reno.Saat tiba, kudekati wajah suamiku. Dia masih terlelap. "Yah, anak kita sudah lahir," bisikku di telinganya. Meski Mas Adit memejamkan mata, tapi ada air mata yang keluar dari pelupuknya. Mungkin itu adalah sebuah respon. Banyak alat yang terpasang di tubuhnya. "Yah, cepat sembuh. Kami menunggu. Anak kita sangat tampan. Persis seperti, Ayahnya." Aku masih berbisik di te

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-26
  • Gendut Alasan Suami Mendua   Bab 44

    Ah rasanya baru kemaren aku melakukan oprasi. Bertaruh nyawa melahirkan keduanya. Sekarang tak terasa usianya sudah menginjak setahun. Seperti baru kemaren juga Mas Adit dan Ilham melakukan oprasi. Ternyata sudah setahun dan Allhamdullillah, Mas Adit masih bertahan meski harus mengkonsumsi obat setiap hari.Setahun berlalu kembar dan Bang jaya telah tiada. Berkat Ilham menyewa Detektif sehingga semua dapat terbongkar. Ternyata ulah Mang Jaja yang mensabotase mobil Mas Jaya. Siapa sangka Lina anak Mang Jaja ternyata mencintai Bang Jaya hingga gila. Sekarang, Mang Jaja sudah meringkuk di penjara untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Sangat cerdik Mang Jaja melakukan ini. Pantas saja dia yang notabenya sopir pribadi keluarga kami, saat itu mendadak tidak bisa ikut karena anak semata wayangnya tengah sakit. Setelah Mang Jaja tertangkap, terungkaplah semua. Cerdas, dia membawa mobil Ayah ke bengkel. Hingga ren

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-26
  • Gendut Alasan Suami Mendua   Bab 45

    Pov Ningrum"David! Mau ngapain? Jangan gitu aku deg-degan," ucapku karena tubuh David begitu dekat dengan tubuhku. Wajahnya mengarah ke wajahku membuat jantung ini berdegup tak beraturan."Panggil aku, Sayang! Abang! Mas! Atau Ayah kaya Tiara. Masa Davad David!" jawabnya seraya mengarahkan wajahnya lebih dekat."Ih David! Belum siap akuh!" Nanti juga akan mengalir dengan sendirinya panggilan Sayang itu," kilahku."Sayang," panggilnya lirih. Kali ini David berani mengecup bibirku."Davidddd!! Setopppp! Aku mau pipis," ucapku seraya berlari ke kamar mandi. Bukan apa, tapi jantung ini tak dapat kukendalikan.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-26
  • Gendut Alasan Suami Mendua   GASM2 PART 1

    Tak terasa pernikahan Ningrum dan Ilham sudah memasuki tahun pertama pernikahan. Rasanya baru kemarin mereka menikah, tapi sudah satu tahun. Begitu banyak kesabaran yang harus dihadapi Ningrum. Nyatanya, sikap asli Ilham mulai terlihat. Apa Ilham egois? Hanya Ilham yang tahu. Entah apa yang membuat pria itu menjadi dingin pada istrinya. Suaminya itu lebih banyak diam. Membuat Ningrum berpikir kalau Ilham belum bisa melupakan Tiara. Atau kehadiran seorang anak yang menyebabkan suaminya lebih banyak diam?Kebahagian rumah tangga Ningrum harus diuji ketika sikap Ilham mulai berubah. Apa sebenarnya penyebabnya?Keduanya ingin pindah dari rumah Adit dan Tiara. Namun, Adit tidak mengijinkannya. Bagi Adit kumpul bersama keluarga adalah yang paling utama. Semakin banyak keluarga maka akan semakin rame juga rumahnya. Di depan mereka, Ilham mampu terlihat biasa saja. Tapi jika hanya ber

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-26
  • Gendut Alasan Suami Mendua   SEASON 2 PART 2

    Pagi ini Ningrum pulang dengan rambut basah. Dan langsung duduk ikut sarapan dengan yang lain."Darimana kamu?" selidik Ilham curiga karena wajah Ningrum terlihat sangat senang tak seperti biasanya."Nginep di tempat temen, Mas. Mau pulang semalam udah keburu larut malam," jawab Ningrum sambil menyendok nasi goreng."Lain kali biasakan menghubungi suami, biar nggak panik di rumah," ujar Tiara."Udah deh, Mbak. Nggak usah dibahas." Ningrum urung melanjutkan sarapan dan langsung masuk ke kamar. Tiara jadi merasa tak enak terutama pada suaminya."Maaf, mungkin aku salah berbicara seperti itu," ucap Tiara.Ilham berpamitan pada Adit dan Tiara lalu menyusul Ningrum ke kamar. Sampai di kamar mereka berde

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-01
  • Gendut Alasan Suami Mendua   Season2 part 3

    Hah … kenapa bisa seperti ini. Itu vidioku dengan Hildan sedang memadu kasih. Siapa yang melakukannya? Apakah Hildan yang tega merekam? Tapi untuk apa? Air mataku menetes dengan sendirinya. Tak menyangka dengan apa yang kulihat. Bibirku bergetar tak berani menatap wajah Ilham. Tiara, Milka, Mas Adit, semua tak menyangka dengan perbuatanku. Saat Mbak Tiara melihat dengan jelly wajah laki-laki yang sedang buas menerkaku dia pun berucap."Itu bukanya Dokter Hildan?" tanya Tiara."Ningrum!!!!" pekik Ilham membuatku takut. Ah, siapa yang tega melakukan ini.Di vidio itu aku nampak seperti perempuan yang menjijikan sungguh. Bagaimana ini ini? Apa yang harus aku katakan dengan Vidio itu."I … itu bukan aku!" Sebisa mungkin aku mencoba untuk berkila

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-01

Bab terbaru

  • Gendut Alasan Suami Mendua   ENDING

    ENDING"Apa anda benar-benar tidak tahu dimana keberadaan Milka?" Ilham bertanya pada Rian bos istrinya itu."Saya tidak tahu, Pak Ilham. Benar. Untuk apa saya menyembunyikan istri anda?" jawab Rian mulai terbawa emosi dengan pertanyaan Ilham yang terkesan menyudutkan bahwa Rian mengetahui keberadaan Milka. "Sudah enam bulan ini saya kehilangan kontak dengan Milka semenjak dia mengundurkan diri dari perusahaan saya," lanjut Rian lagi. Ilham pun meminta maaf pada Rian. "Maaf, kalau begitu saya pamit dulu," ucap Ilham kemudian beranjak dari ruangan Rian. Sampai di depan ruangan Rian, Ilham menjambak rambutnya. Menahan pusing dan sakit kepala yang hampir pasrah mencari keberadaan Milka. Bahkan bertanya pada keluarganya pun Ilham tidak mendapatkan jawaban apapun."Kemana kamu, Sayang!" jerit Ilham dalam hati. "Aku sangat merindukan kalian berdua. Istri dan anakku. Rasanya begitu menyiksa. Tolong hubungi aku, Milka. Aku rindu. Aku bisa gila kalau seperti ini terus. Kenapa kamu tega sekali

  • Gendut Alasan Suami Mendua   Akhirnya

    POV IDA"Gimana?" ulangku bertanya. Setujukah? Biar adil. Hidup itu harus adil!" Aku mendekati wajah suami dan istri sirinya itu. "Kurang ajar kamu!" ucap Putri. "Wah! Aku gak kurang ajar dong. Mas Hildan itu suamiku. Dari mana aku kurang ajar? Disini ada hakku dan anak-anakku. Pilih saja! Kehilangan rumah, atau usaha dengan segala kemewahannya?" Aku kembali mengingatkan kehancuran mereka yang sudah berada di depan mata."Dasar wanita brengsek!" maki Putri tidak terima. Jelas saja aku meringis mendengar makiannya. Rasanya manusia bodoh satu ini memang ingin ditertawakan. "Ha! Aku brengsek? Loh, bukannya kamu yang brengsek?" kataku lagi. Muak sudah aku dengan keduanya. Tak peduli kalau kami harus bercerai. Tapi aku juga tidak mau jika cerai tidak mendapat apapun. Lagi, aku punya dua anak dengan Mas Hildan. "Udah, Mas. Kasih saja. Yang penting perempuan ini enyah dari kehidupan kita," ucap Putri. Aku tersenyum girang. "Yes!" batinku dalam hati. "Satu lagi." Aku kembali berbicara mem

  • Gendut Alasan Suami Mendua   Rencana

    RencanaPOV IDAKeributan besar terjadi di rumah malam ini. Mas Bara membawaku pergi ke sebuah rumah minimalis yang lumayan mewah dan mobil mewah terparkir di halaman itu. Saat kutanya pada Bang Bara itu rumah dan mobil siapa, Bang Bara jawab Hildan. Membuatku tak percaya. Namun ketidakpercayaan itu berubah jadi rasa percaya ketika Hildan keluar dari rumah itu bersama dengan perempuan cantik. Kemudian mereka masuk ke dalam mobil. Yang membuatku lebih kaget lagi, pakaian Mas Hildan sangat berkelas layaknya orang kaya berduit. Jelas saja membuatku terpana. Tega sekali dia berlaku seperti ini padaku dan kedua anakku. Singkat cerita, aku pun mengikuti Mas Hildan dan perempuan itu ternyata mereka pergi ke hotel. Setelah keduanya keluar lagi dari hotel, akupun masuk ke dalam hotel bersama Bang Bara, bertanya pada Resepsionis siapa mereka. Dan yang mengejutkan, ternyata mereka adalah pemilik hotel itu. Aku benar-benar ditipu mentah-mentah. Setelahnya, aku dan Bang Bara memutuskan pulang ke r

  • Gendut Alasan Suami Mendua   Kacau balau

    Kacau balauIlham menatap pilu kepergian Milka. Rasanya seolah ada yang menyayat hatinya. "Kenapa setelah aku menyadari perasaan sayangku, justru kamu pergi dariku, Milka," lirih Ilham. Laki-laki itu pun melangkah ke kamar dengan perasaan yang tak menentu. Seolah hilang arah dan seketika tidak memiliki semangat dalam hidup. Seharian, Ilham hanya diam di kamar. Tidak makan ataupun minum. Ia hanya meratap memikirkan Milka dan anaknya. Semua seolah berbalik 180 derajat Biasanya saat ada Milka dia tak pernah merasakan hal seperti itu meskipun dalam hatinya dia mencintai Tiara juga. Namun saat ini, perasaan cinta pada Tiara seolah hilang, dan justru terfokus pada Milka dan anaknya. "Seperti inikah rasanya berharga seseorang setelah pergi? Kenapa berharganya seseorang terasa setelah kepergiannya. Kenapa saat bersama seolah semua biasa saja?" lirih Ilham seraya menjambak rambutnya. ***"Bund, Ayah mau ke tempat Ilham dulu. Sudah tiga hari ini, dia tidak masuk kantor. Nomor juga tidak aktif

  • Gendut Alasan Suami Mendua   Butuh waktu

    Butuh Waktu"Hari ini kami tidak boleh berangkat kerja, Milka," cegah Ilham saat Milka sudah siap dengan pakaian kantor dan tas di tangannya."Aku kariawan orang. Tidak bisa seenaknya begitu!" balas Milka. "Tapi aku suami kamu, dan kau berhak melarangmu!" tekan Ilham lagi sembari menghalangi Milka yang sudah siap hendak membuka pintu. Ilham sendiri berdiri di depan pintu kamar lalu mengunci pintunya dan mengambil kunci itu supaya Milka tidak bisa keluar dari kamar. "Awas, Mas! Aku mau kerja nanti kesiangan!" ucap Milka geram. "Kamu gak ada masuk kerja hari ini. Begitupun aku. Aku tidak tahan didiamkan oleh kamu! Kita selesaikan masalah kita. Jangan keras kepala, Milka! Jangan seperti anak kecil! Kamu itu seorang Ibu. Mari bicara dengan kepala dingin!" ujar Ilham. "Duduk!" pintanya sambil mendorong tubuh Milka hingga wanita itu pun terduduk di tepi ranjang. Wajah Ilham mendekat pada Milka, sementara Milka membuang muka. "Aku tanya sama kamu, kamu benar-benar ingin pisah dari aku? T

  • Gendut Alasan Suami Mendua   Menyedihkan

    MenyedihkanTepat pada pukul 20.00 seperti yang telah disepakati, Bara pergi menemui Pak Santoso. Bersyukur Pak Santoso tidak membatalkan proyek kerja samanya. Jadi, Bara pun merasa aman. Setidaknya, Bara tidak kehilangan pekerjaannya. Setelah selesai menemui Pak Santoso, Bara pun langsung berpamitan untuk pulang. Namun, langkahnya terhenti ketika dirinya mendapati Hildan turun dari mobil bersama wanita cantik. Penampilannya juga sangat rapi tidak seperti saat sedang berada di rumah. Bahkan, pakaian yang Hildan gunakan juga tidak sama seperti pakaian yang dipakai saat bertengkar dengan Ida siang tadi. "Masa sih Hildan pura-pura miskin di depan istrinya? Kelewatan," batin Bara. Namun, saat dirinya ingin berontak, Bara kembali teringat kesalahannya di masa lalu. "Tidak mungkin kesalahanku ditanggung oleh Ida. Hildan! Rasanya aku ingin membunuhmu!" batin Bara sambil mengepalkan kedua tangannya. Diam-diam Bara pun mengikuti Hildan dan wanita itu. Langkah kaki Bara terhenti di sebuah ho

  • Gendut Alasan Suami Mendua   Ingatan Masa Lalu

    Ingatan Masa LaluPOV BaraBetul apa kata Sandra. Tepat pukul 13.00, sepasang suami istri datang melihat-lihat rumah ini. Kemudian, mereka juga memintaku untuk segera berkemas karena besok mereka akan menempati rumah ini. Aku pun dengan pasrah meninggalkan rumah ini beserta isi yang telah kubeli menggunakan uangku. Sandra kelewatan. Padahal rumah itu juga hasil jerih payahku juga. Semoga setelah ini hidupnya hancur. ***"Loh, Bang Bara ngapain kesini bawa-bawa koper?" tanya Ida bingung. "Sandra menggugat cerai dan rumah di jual," singkatku. "Terus Abang gak nuntut apa-apa? Enak banget Sandra," sinis Ida. "Aku malas berdebat. Pusing sakit kepala. Sudahlah biarkan saja. Yang penting aku tidak kehilangan pekerjaan. Sandra wanita ular. Berurusan dengannya membuat hidup tak tenang.""Oh, jadi Abang gak mau nuntut apa-apa?" Ida kembali bertanya dan menegaskan. Aku menggeleng. Aku memang malas berdebat dengan wanita itu. Malas sekali. Sudah pasti aku yang kalah. Lagi pula rumah itu dibel

  • Gendut Alasan Suami Mendua   Aku tidak bersalah

    POV BARAWaktu yang masih ada tidak boleh aku sia-siakan. Aku sangat yakin, kalau hubungan rumah tangga Milka dan Ilham pasti akan sulit dikembalikan seperti semula. Daripada dipecat tidak dapat apa-apa, hancur semuanya. Mending aku hancurin usaha Adit. Setidaknya meskipun aku hancur, Adit dan keluarganya juga sama. Jatuh miskin. Hancurku pun tak percuma. Tidak sia-sia. Kalian salah kalau melawanku. Kalian lupa kalau aku adalah orang yang sangat nekad."Lebih baik, kamu jangan gegabah, Bar. Ingat bagaimana nasib Ibumu, Ida? Mereka butuh kamu. Kalau kamu di penjara gimana? Mending yakinkan Milka saja," kata hatiku bicara demikian membuat aku merasa bimbang karena bertentangan."Aku harus memperbaiki semuanya. Langkah awal aku akan berusaha meyakinkan, Milka."***Tepat pukul 16.00, aku meninggalkan kantor. Kukebut mobil supaya bisa cepat berada di kantor Milka. Sebab, hari ini aku ingin mengajaknya bicara dari hati ke hati. Aku akan berusaha meyakinkan dia dulu. Setidaknya, ku kesampin

  • Gendut Alasan Suami Mendua   Kesempatan dalam kesempitan

    ##Bab 70Kesempatan dalam kesempitan"Milka, sendirian aja. Aku temani ya?" ujar Bara yang langsung menarik kursi di depan Milka dan duduk dengan santai serta rasa percaya diri. Milka sendiri langsung malas melihat kedatangan Bara. "Ngapain sih nih orang, ganggu aja," kesal Milka dalam hati. "Kamu, Bara. Ngapain?" tanya Milka sambil mengerutkan kedua alisnya."Nggak, aku lihat kamu sendirian sambil melamun. Ada apa? Ada masalah? Coba cerita sama aku. Siapa tahu aku bisa bantu," tawar Bara. Milka menyunggingkan sebelah bibirnya. Sangat tidak suka dengan ucapan Bara yang dirasanya terlalu ikut campur urusannya."Gak ada apa-apa, Bar. Sok tahu kamu," kesal Milka. Bara menghancurkan suasana tenang di pagi harinya. Milka pun langsung bangun dari tempat duduknya. Melihat respon Milka yang seperti itu, Bara merasa sangat kesal. Tapi dia harus bersabar. "Sombong sekali wanita ini," batin Bara kesal. Diperlakukan seperti itu oleh Milka, membuat Bara malu dan seolah jatuh harga dirinya."Mau k

DMCA.com Protection Status