“Mau salahkan siapa lagi, salahkan aku?” Herman berkata dengan marah: “Aku sudah memperkenalkan hampir semua sumber daya dan hubungan pribadi kepadamu, dan kamu bahkan tidak dapat menangani masalah sepele ini, masih ingin mewarisi posisiku, mimpi!”
“Aku juga tidak menyangka bahwa masalahnya akan menjadi seperti ini, aku juga menyelidiki pengalaman hidup bocah yang menentangku itu, tidak ada dukungan keuangan yang besar di balik Elafy Entertainment Company, aku benar-benar tidak dapat membayangkan, bagaimana dia bisa menjadi hebat seperti itu.”
Mendengar ini, Herman semakin marah, Juan tidak bisa mengatasi perusahaan kecil yang tidak ada latar belakang ini, bagaimana mungkin dia tidak marah.
“Yang kamu maksud adalah bahwa pesaingmu, tanpa adanya dukungan keuangan atau kekuatan besar, sudah membuat dirimu terlihat seperti ini!”“Aku ...” Sekarang Juan sangat menyesal, barusan mengapa mengucapkan kata-kata ini, bukankah ini senjata makan Tu
"Apa dia ini teman sekelasmu ?" Tanya Jeslyne dengan berterus terang , masalah ini tidak sesederhana yang dia pikirkan , Dari tatapan mata Andrew bisa dilihat mereka berdua pasti lebih dari sebatas murid . "Dia ..." "Dia adalah istriku Jeslyne." "Ternyata Jeslyne ." Kata Jessica sambil tersenyum , " Aku sangat suka dengan beberapa karya yang kamu buat dan juga kamu berakting dengan sangat bagus ." “ Terima kasih ! “ Jeslyne merasa aneh dan geli dengan sikapnya Jessica , terutama ketika dia memanggilnya saudara Jeslyne . "Suamiku , aku mau pergi cari sutradara dulu , hari ini aku akan di perusahaan sajaa , tidak kemana-mana , nanti kita pulang bareng ." "Ok..." Ini adalah pertama kalinya Jeslyne memanggilnya suamiku di depan umum , sampai-sampai Andrew tidak terbiasa dengan hal ini . Jeslyne tida
Andrew tidak akan mengurusi masalah perusahaannya selama beberapa hari ke depan dan karena itu dia menjadi sedikit tidak terbiasa . Terutama Group Li , terakhir kali Andrew menghancurkan mereka sampai begitu menyedihkan dan sampai sekarang mereka belum mengambil gerakan yang nyata untuk membalasnya , tapi mereka hanya menekan opini yang publik yang ada di Internet. Melihat situasi yang terjadi saat ini , ada dua kemungkinan . Yang pertama mungkin keluarga Li sudah tahu dengan batasan mereka , tapi kemungkinan ini tidak terlalu besar . Yang kedua mungkin keluarga Li tidak berani bertindak gegabah . Seperti biasa , Andrew pergi ke perusahaan bersama dengan John , namun dia tidak menyangka ada orang yang sudah menunggunya di kantor. Ketika Andrew membuka pintu kantor , lalu mendengar suara yang begitu besar , dia merasa pernah mendengarnya tapi dia tidak bisa mengingatnya . "Kamu adalah..." "Orang hebat memang mudah lupa , begitu ce
Dia berkata kepada orang yang datang melindungi dia. "Kalian jangan melamun , cepat ambil senjata mereka dan juga panggil mobil ambulans untuk Christine dan Budi ." "Baik, Direktur." Beberapa dari mereka langsung membawa Christine dan Budi ke bawah dan di saat yang sama mereka membawa keluar pengawal Sano . Saat ini hanya tersisa Andrew , Sano dan John di dalam kantor. "Bukankah kamu tadi ingin ingin berbicara denganku? Cepat katakan ." "Ha ha ha ... ternyata kamu punya nyali juga , apa kalian berdua pikir bisa mengendalikanku ? .” Andrew berkata : "Kenapa , kamu masih ingin membunuhku ? “Takutnya kamu sudah tidak punya kesempatan ini lagi ." "Apa kamu yakin hari ini ingin melepaskanku ?" "Jika aku tidak ingin melepaskanmu , aku tidak akan membiarkanmu dengan mudah memanggil polisi ." "Kamu..." Saat Sano sudah berada di dekat jendela , dia sudah ingin menelepon polisi , sepertinya k
"Apa yang lucu? Ya sudah, aku mau pergi ke tempatnya Budi ." Setelah mengatakan ini Andrew segera meninggalkan kamar itu , dia punya pemikiran yang lain tentang wanita dan hal itu benar-benar berada di luar imajinasinya , jika dia terus berada di dalam sana , dia mungkin akan jadi gila . ketika Andrew pergi menjenguknya , Budi terluka cukup parah dan luka memarnya terlihat semakin besar , Andrew memberinya libur panjang untuk membiarkannya istirahat dengan baik. Ketika Andrew ingin meninggalkan rumah sakit , Jessica tiba-tiba datang mengejarnya , tapi Andrew tidak begitu mempedulikannya . "Kenapa kamu terburu-buru sekali ?" "Aku mau kembali ke perusahaan , banyak hal yang masih belum diurus ." Jessica berkata : "Kalau begitu aku juga ikut ." "Kamu naik mobil kan ?" "Kenapa kamu dingin sekali , bagaimanapun kita pernah pacaran dan sekarang kita bekerja di perusahaan yang sama " Setelah mendengarnya , Andrew sambi
Saat ini, Andrew kebingungan, seharusnya ada orang di sekitar Jeslyne untuk melindunginya, bagaimana dia bisa diculik oleh orang lain. Kemudian Andrew berteriak: “Kemana perginya orang yang seharusnya melindungi Jeslyne? Cepat keluar...” Sebelum Andrew selesai berbicara, pintu kamar Jeslyne terbuka. “Apa yang kamu teriakkan, aku belum mati.” Ketika Andrew melihat Jeslyne, dia segera berlari ke lantai dua, dia meraih bahunya dan berkata: “Ada apa ini, lampu di dalam rumah tidak ada yang dinyalakan.” “Aku sedang istirahat di kamarku dan aku belum pernah keluar.” Jeslyne memang berada di dalam kamar dari tadi, saat dia melihat berita di ponselnya, dia tetap di kamar dan tidak makan malam. “Aku membelikanmu hadiah kecil.” Andrew berkata. Perkataan ini sangat mendadak. Tidak ada hari peringatan apa-apa, mengirim hadiah adalah hal yang aneh. “Mengapa kamu memberiku hadiah?” “Yah...” Andre
Saat ini, Andrew kebingungan, seharusnya ada orang di sekitar Jeslyne untuk melindunginya, bagaimana dia bisa diculik oleh orang lain. Kemudian Andrew berteriak: “Kemana perginya orang yang seharusnya melindungi Jeslyne? Cepat keluar...” Sebelum Andrew selesai berbicara, pintu kamar Jeslyne terbuka. “Apa yang kamu teriakkan, aku belum mati.” Ketika Andrew melihat Jeslyne, dia segera berlari ke lantai dua, dia meraih bahunya dan berkata: “Ada apa ini, lampu di dalam rumah tidak ada yang dinyalakan.” “Aku sedang istirahat di kamarku dan aku belum pernah keluar.” Jeslyne memang berada di dalam kamar dari tadi, saat dia melihat berita di ponselnya, dia tetap di kamar dan tidak makan malam. “Aku membelikanmu hadiah kecil.” Andrew berkata. Perkataan ini sangat mendadak.
Memikirkan tentang hal ini, dia segera mencari di dalam lemari bantal, kamu telah menemukan secarik kertas, karena Jeslyne tidak pernah peduli akan hal tersebut, maka itu tidak ada petinggal dalam telepon genggam. Setelah terhubungi nomor di kertas itu, penerima sana juga segera menjawab. “Hallo, apakah anda bapak Gunawan, Andrew sedang dalam masalah.” …. Ada sekitar 30 atau 40 orang dalam pabrik tersebut, setiap orang memegang senapan Amerika, tak dipungkiri, kali ini Sano sungguh tidak main-main, kenapa bisa memanggil begitu banyak anggota hanya untuk menghadapi dirinya sendiri. Andrew tersenyum pasrah dan berkata: “di mana Sano?” Selepas kata-kata dilontarkan, seseorang keluar dari lantai 2, pakaian orang ini sangat berlebihan, cuaca saat ini tidak begitu dingin, rasanya bukan waktunya mengenakan mantel, tetapi orang ini justru memakain mantel bulu, jemari dan lehernya juga penuh dihiasi cincin emas dan kalung emas, ta
Mendengar pernyataan ini Andrew membatuk kecil dan berkata: “Bisakah berkata yang lebih bagus, apa yang sudah siap? Bagaimana keadaan Budi, sudah sadar? “Budi baru saja tertidur, keadaanya sangat lemah, dua kali berturut-turut mengalami badai yang besar, siapa yang tahan? “ “Bagaimana para pengawal itu? “ “Maksud kamu pria berpakaian jas yang ada di sekitarmu? “ Jeslyne bertanya. “Benar, bagaimana keadaan mereka sekarang?” “Satu mati di tempat, satu lagi menghembuskan nafas ketika sampai di rumah sakit.” Andrew sangat pilu mendengar berita ini, dua nyawa telah pergi begitu saja. “Bagaimana sisanya?” “Sisa orang-orang yang tertinggal? Mana ada orang lagi, hanya mereka berdua.” “Baguslah! “ Andrew tahu sebenarnya sisa 3 orang lain lagi sudah kabur, lagipula mereka semua membawa senjata, jika ditemukan akan sulit dijelaskan. “Apa maksudmu? Kenapa bagus?” “tidak apa-apa. “ Andrew mengalihkan pembicar