Share

CHAPTER 106: PATAH HATI

Aku menghembuskan nafas besar menyandarkan diriku di balik pintu Rumahku yang tertutup rapat. Kegelapan dan keheningan yang menyelimuti Rumahku, membuatku merasakan kesepian dan kesedihan yang sejak tadi berusaha aku tahan dalam - dalam di depan Ni El.

Air mata kembali mengalir dari ujung mataku membuatku menunduk pelan sambil mengusap cepat pipiku yang mulai basah, aku menghembuskan nafas besar berusaha menahan rasa sesak di dadaku.

Namun, seberapa keras usahaku untuk menahan rasa sakit di hatiku, rasa sakit itu semakin membesar. Semakin membekas di hatiku.

000

Ni El terdiam bersandar di depan tembok Rumahku, ia menoleh kecil mendengar isak tangis yang semakin keras keluar dari mulutku. Nafas besarnya terhembus cepat, wajahnya menunjukkan rasa cemas yang ada dalam hatinya.

Getar panjang ponselnya, membuat Ni El memalingkan wajahnya cepat sambil mengeluarkan ponsel dari saku jasnya pelan. Gerakannya terhenti cepat melihat nama yang tertera di layar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status