Share

Bab 2

Penulis: Jihan Umnia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-25 10:22:20
Aku meninggalkan rumahku. Setelah keluar dari kompleks kecil itu, aku menghela napas panjang. Aku terima tawaran untuk tinggal di rumah lama yang diberikan Ryan.

Karena sekarang sudah malam dan hujan deras, aku menginap di hotel terdekat. Mengenai masalah lainnya, pikirkan besok saja.

Umurku sudah tidak muda lagi, setelah kehujanan, malam itu aku demam.

Ponselku terus berbunyi. Berbaring di ranjang dalam kondisi setengah sadar, aku mengangkat telepon. Yang meneleponku adalah Juan.

"Bu, besok pagi Henny kerja, aku juga ada rapat, besok Ibu antarkan Chike pergi ke sekolah!"

Aku menolak sambil memejamkan mata. "Aku nggak mau. Linda sudah jadi ibumu, suruh dia saja. Mulai sekarang, jangan ganggu aku lagi."

Juan seharusnya menyadari kondisiku dari suaraku yang serak, tetapi dia pura-pura bodoh.

"Bu, apa maksudnya? Meskipun ibu sudah cerai dengan ayah, aku masih anakmu, 'kan?"

"Bagaimana nasib ibu ke depannya? Ibu hanya mengandalkan uang pensiun dua juta per bulan itu?"

Aku menjawab dengan nada mengejek, "Berapa pun uang pensiunku, kamu bukan anakku lagi. Juan, kamu yang menginginkan wanita itu menjadi ibumu, aku kabulkan keinginanmu!"

Setelah itu, aku menutup telepon. Tenggorokanku sangat sakit. Aku memegang dahi, panas sekali. Apa boleh buat, aku harus memaksakan diri bangun.

Baru turun dari ranjang, aku langsung terjatuh ke lantai.

Mendengar suara aku jatuh, ada seseorang di depan pintu mengetuk pintu. "Tante nggak apa-apa? Tante habis jatuh, ya?"

Aku mengenali suara itu adalah suara petugas resepsionis. Aku menjawab dengan suara serak, "Sakit …."

Setelah melihat bayangan orang di balik pintu, aku langsung jatuh pingsan.

Saat aku terbangun, ternyata aku sudah di rumah sakit.

Selain perawat, tidak ada seorang pun di dalam kamar. Perawat itu memberitahuku bahwa staf hotel yang mengantarku ke rumah sakit. Karena terjadi sesuatu padaku, staf hotel membawa koperku sekalian ke rumah sakit.

Aku mentertawakan kondisiku yang sial ini.

Sekarang aku hanya bisa mengandalkan diriku sendiri.

Namun, itu tidak masalah bagiku. Aku sudah pernah merasakan hidup susah, demam ini hanya masalah kecil.

Sambil menepuk tanganku, perawat itu bertanya, "Nyonya, apa yang terjadi? Kenapa kamu sendirian?"

Aku menggelengkan kepala. "Suamiku membohongiku agar kami bisa bercerai. Sekarang dia menikah dengan wanita lain.

Perawat itu menepuk kaki mendengar kata-kataku. "Nggak kusangka, ada orang sekejam itu."

"Jangan khawatir. Setelah kesehatanmu pulih, kamu bisa memulai hidup baru. Kamu pasti bisa melewati kesulitan ini. Aku contohnya."

Perawat itu menepuk dirinya sendiri. "Sejak umur 30 tahun, aku sudah ditinggal suamiku dan membesarkan anak-anakku sampai dewasa seorang diri. Aku orangnya nggak bisa diam, jadi kerja sambilan di rumah sakit ini, jadi aku bisa menghabiskan waktu sambil mendapatkan penghasilan!"

"Dalam hidup ini, kita harus mengandalkan diri sendiri. Kita egois sedikit, juga nggak masalah. Di usia kita yang sudah nggak muda lagi, kita berhak merasa bahagia!"

Kata-kata perawat itu membuka pikiranku. 'Benar juga,' pikirku.

Saat Juan menghubungiku, dia mengancamku tentang uang pensiun.

Aku masih bisa bertahan hidup. Lagi pula, aku masih punya rumah lama dan tabungan pribadi.

Seberat apa pun kehidupanku saat ini, apa lebih berat daripada penderitaan yang kualami di kehidupanku yang dulu?

Bagaimanapun juga, harus memikirkan kebahagiaan diri sendiri.

Aku sudah mengorbankan separuh hidupku untuk Ryan, selanjutnya aku akan mengutamakan kebahagiaanku sendiri.

Setelah mengurus prosedur keluar dari rumah sakit, aku keluar dengan membawa koper. Cuaca hari ini cerah.

Ryan tidak pernah menghubungiku. Entahlah, lebih baik aku pulang ke rumah lama dulu.

Sesampainya di rumah, Juan menghubungiku.

"Bu, kenapa? Bukankah aku sudah meminta Ibu mengantar anakku sekolah?"

"Gara-gara Ibu, guru di sekolah menghubungiku berkali-kali!"

Bab terkait

  • Gapai Mimpi di Usia Senja   Bab 3

    Mendengar putraku mengeluh, aku menjadi emosi."Juan, aku nggak berutang apa-apa padamu! Sudah kukatakan, kamu sudah bukan anakku lagi!""Bu, apa perlu berbuat sejauh itu? Kita hanya berdebat ….""Sudah kubilang, mulai sekarang, jangan ganggu aku lagi!"Aku langsung menutup telepon. Juan meluapkan emosinya melalui pesan singkat. "Bu, kamu keras kepala sekali! Pantas Ayah menceraikanmu!""Ibu keras kepala, kelak jangan bertemu denganku lagi. Jangan menyesal, ya!"Aku tertawa dan langsung memblokir nomornya.Yang membuatku paling menyesal adalah melahirkan dia dan membesarkan dia dengan susah payah. Pada akhirnya, anak kandungku tega membantu ayahnya untuk menceraikanku.Anak seperti dia tidak pantas mendapatkan cintaku!Setelah menutup telepon, suasana langsung hening.Aku mulai memikirkan apa yang bisa kulakukan agar hari-hariku jauh lebih bermakna.Saat akan menikah dengan Ryan, orang tuaku sudah memperingatkan bahwa Ryan bukanlah pria yang baik.Mereka khawatir aku akan hidup menderi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Gapai Mimpi di Usia Senja   Bab 4

    Ryan langsung mengajak Linda pergi. Sikapnya membuatku emosi.Mendengar ada keributan, Yessie datang."Ada apa ini? Kenapa kamu seemosi ini? Apa dia mengganggumu?""Mantan suamiku adalah salah satu juri kompetisi hari ini. Kemungkinan akan memengaruhi tim kita."Yessie tertawa. "Kupikir ada masalah apa. Buat apa takut? Juri kompetisi bukan hanya dia. Meskipun dia memberi skor rendah sekalipun, nggak akan memengaruhi skor."Mendengar itu, aku merasa lega. Yessie berkata sambil menatapku, "Tenanglah, kalau dia berani macam-macam, aku akan memberinya pelajaran!"Yessie memandangku. "Aku juga punya juri yang kukenal."Aku lega setelah mendengar kata-kata Yessue. Harapanku adalah masalah pribadiku dengan Ryan tidak memengaruhi kompetisi tim ku hari ini.Mereka sudah giat berlatih sejak lama. Aku baru bergabung selama dua minggu. Meskipun sudah dekat, aku tidak mau melibatkan mereka.Pada saat kompetisi berlangsung, aku terus memandang ke arah Ryan dari atas panggung. Ryan ternyata benar-ben

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Gapai Mimpi di Usia Senja   Bab 5

    "Ya, aku membencimu. Aku muak melihatmu! Kalau kamu jatuh cinta dengan Linda, semestinya kamu beri tahu sejak awal. Aku pasti mau cerai denganmu dan merestui hubungan kalian!""Sebaliknya, kamu justru menutupi hubungan kalian, sementara aku melayanimu dengan tulus selama puluhan tahun. Kamu tega menjebakku!""Sekarang kamu masih memerintahku seenaknya, di mana hati nuranimu?"Aku mendorong Ryan, lalu merayakan kemenangan bersama teman-temanku.Wajah Ryan memucat.Saat itulah, teman-teman tim mengetahui masalah antara aku dengan Ryan, lalu mereka memaki Ryan."Kak, kamu terlalu baik. Kalau aku jadi kamu, aku pasti akan memberinya ganjaran berat!""Pria itu menjengkelkan sekali, tapi kamu masih sabar menghadapinya. Kalau aku jadi kamu, aku nggak akan tinggal diam!"Aku tertawa. "Buat apa membalasnya?""Kupikir, kalau dia ingin bersama dengan wanita murahan itu, biarkan saja mereka.""Meskipun aku marah, aku nggak mau terus terjerat dalam masalah dengan pria tua itu. Aku harus memikirkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Gapai Mimpi di Usia Senja   Bab 6

    "Sekarang ini, orang-orang yang sudah lanjut usia jauh lebih energik dibandingkan dengan kaum muda. Kalau aku sudah pensiun nanti, aku mau bergabung dengan tim mereka!""Orang-orang zaman dulu memang serba bisa, nggak selemah aku.""Gerakan tarian mereka sangat luwes, bahkan aku nggak bisa menari seperti mereka!""Sepertinya, mereka sudah menari sejak muda, ya? Gerakannya bagus sekali!"Aku membagikan cerita masa mudaku kepada para netizen.Mereka berpendapat bahwa aku sangat energik, lembut, dan berpendidikan.Aku terharu membaca pujian mereka. Selama ini, Ryan selalu meremehkanku, jadi aku tidak pernah tahu kelebihanku.Sekarang berbeda, kini aku jauh lebih kuat.Pada saat bersamaan, Juan mengunggah video.Aku tidak menyangka mengunggah video mereka bertiga agar terlihat seperti keluarga harmonis.Memperlihatkan citra seorang ayah yang tegas, Ibu yang memiliki wawasan luas, dan anak yang hidupnya sial.Juan menganggap keluarga yang seperti ini adalah keluarga harmonis.Para netizen b

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Gapai Mimpi di Usia Senja   Bab 7

    Juan tampak marah. Begitu menoleh, Juan langsung menghampiriku. "Apa yang ibu lakukan? Ingin menghancurkan reputasiku?""Aku mengunggah video itu untuk menghasilkan uang, tapi ibu malah menghalangiku!""Selain itu, ibu sudah ganti kunci rumah? Juga merenovasinya?""Dapat uang dari mana?"Mendengar suara teriakannya, membuatku tertegun. Tidak sepantasnya dia berteriak seperti ini di depanku.Sikapnya sungguh membuatku kecewa.Aku menatapnya sambil mengernyit. "Berani sekali kamu berteriak di depanku? Kamu mau cari masalah, ya? Aku bisa laporkan kamu ke polisi!"Juan tertegun sejenak, lalu bergumam, "Ibu ….""Pergi sana! Kalau ada masalah, cari ayahmu sana, jangan ganggu aku!"Sikap dinginku membuat Juan terkejut. Dia tidak menyangka bahwa aku akan berkata demikian padanya."Bu!""Aku bukan ibumu, kamu salah orang."Aku mendorong Ryan ke samping. "Jangan halangi jalan. Cepat pergi. Kalau kamu masih mengacau di sini, aku lapor polisi!"Waktu melihat aku akan pergi, Juan sengaja menghalang

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Gapai Mimpi di Usia Senja   Bab 8

    Linda juga menambahkan, "Ryan benar. Aku sudah kenal dengan keluarga Elita selama bertahun-tahun, Elita nggak pernah marah padaku.""Aku sebisa mungkin menjauh dari Elita. Nggak kusangka, berita ini akan jadi sebesar ini. Nggak seharusnya dia menilaiku seperti itu."Omongan Juan lebih meyakinkan lagi, "Temperamen ibuku memang buruk, dia selalu marah-marah di rumah, aku sudah nggak tahan. Aku menerima Tante Linda karena dia baik hati.""Aku mendukung ayahku menikah lagi, apa salahnya? Lagi pula, Tante Linda bukan pelakor. Ayahku menikah dengan Tante Linda setelah cerai dengan ibuku. Nggak ada yang boleh memfitnah mereka!"Hidup mereka awalnya damai. Ketika ada yang membongkar masalah rumah tangganya ke publik, mau tidak mau seluruh keluarga menjadi terlibat.Yessie yang mengajarkanku. Melihat video klarifikasi mereka, aku tidak bisa menahan tawaku.Tidak kusangka, anak yang kubesarkan akan berubah menjadi seperti ini.Semua yang anakku lakukan tidak memedulikan masa depan ibunya kelak.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Gapai Mimpi di Usia Senja   Bab 9

    Saat ini, Linda berkata dengan suara gemetar, "Jangan berkelahi lagi. Akulah yang salah. Aku akan minta maaf pada Kak Elita, dia pasti mau memaafkanku.""Jangan pura-pura baik. Penyebab masalah ini adalah kamu. Dulu bagaimana cara ibuku menghidupi keluarga kami yang beranggotakan lima orang dengan uang 40.000? Masa kamu nggak tahu?"Juan menunjuk ke arah Linda. "Kamu dan putramu hidup mewah dengan gaji dari ayahku. Lihat, semua pakaian yang kamu kenakan ini pakai uang ayahku. Jangan pura-pura di depanku!"Juan sangat marah."Juan, apa maksudmu?""Apa omonganku salah? Ayah lebih memedulikan wanita ini dan anaknya daripada anak istrimu sendiri. Jangan-jangan anaknya adalah anak ayah!"Ryan menampar wajah Juan. Juan tidak terima, lalu mendorong ayahnya sampai terjatuh. Saat Linda mau membantu, dia juga ikut didorong sampai terjatuh.Juan memaki Ryan dan Linda dengan keras, tidak lagi terlihat tenang seperti biasanya.Aku menghela napas panjang. Bagaimanapun juga, aku dan Ryan sudah lama m

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Gapai Mimpi di Usia Senja   Bab 1

    …Aku menunggu di depan pintu rumah sampai pukul sembilan malam. Saat itulah, Ryan baru pulang bersama dengan Linda di sampingnya.Mereka berdua mengenakan pakaian merah dengan wajah berseri-seri. Saat mereka berpapasan denganku, ekspresi mereka berubah muram bersamaan."Ryan, jelaskan padaku, apa-apaan ini?"Ryan menjawab dengan tenang, "Nggak perlu ribut. Karena kamu sudah melihat kami, aku akan memberitahumu. Aku dan Linda sudah menikah.Linda memegang lengan Ryan dengan erat. "Ini semua salahku. Kak Ryan, bicaralah baik-baik dengannya.""Buat apa? Elita, kita sudah cerai!"Aku tertawa. "Ryan, kamu menceraikanku dengan dalih punya utang, ternyata kamu menikah lagi! Jadi, selama ini kamu membohongiku, 'kan?""Kamu kejam sekali! Aku bersedia cerai denganmu dan pergi tanpa membawa apa-apa. Selama puluhan tahun berkorban, ternyata kamu menjebakku!""Sahabat macam apa kamu, beraninya menikahi istri sahabatmu sendiri! Kalau sahabatmu tahu bahwa kamu menikahi istrinya, entah apa yang akan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25

Bab terbaru

  • Gapai Mimpi di Usia Senja   Bab 9

    Saat ini, Linda berkata dengan suara gemetar, "Jangan berkelahi lagi. Akulah yang salah. Aku akan minta maaf pada Kak Elita, dia pasti mau memaafkanku.""Jangan pura-pura baik. Penyebab masalah ini adalah kamu. Dulu bagaimana cara ibuku menghidupi keluarga kami yang beranggotakan lima orang dengan uang 40.000? Masa kamu nggak tahu?"Juan menunjuk ke arah Linda. "Kamu dan putramu hidup mewah dengan gaji dari ayahku. Lihat, semua pakaian yang kamu kenakan ini pakai uang ayahku. Jangan pura-pura di depanku!"Juan sangat marah."Juan, apa maksudmu?""Apa omonganku salah? Ayah lebih memedulikan wanita ini dan anaknya daripada anak istrimu sendiri. Jangan-jangan anaknya adalah anak ayah!"Ryan menampar wajah Juan. Juan tidak terima, lalu mendorong ayahnya sampai terjatuh. Saat Linda mau membantu, dia juga ikut didorong sampai terjatuh.Juan memaki Ryan dan Linda dengan keras, tidak lagi terlihat tenang seperti biasanya.Aku menghela napas panjang. Bagaimanapun juga, aku dan Ryan sudah lama m

  • Gapai Mimpi di Usia Senja   Bab 8

    Linda juga menambahkan, "Ryan benar. Aku sudah kenal dengan keluarga Elita selama bertahun-tahun, Elita nggak pernah marah padaku.""Aku sebisa mungkin menjauh dari Elita. Nggak kusangka, berita ini akan jadi sebesar ini. Nggak seharusnya dia menilaiku seperti itu."Omongan Juan lebih meyakinkan lagi, "Temperamen ibuku memang buruk, dia selalu marah-marah di rumah, aku sudah nggak tahan. Aku menerima Tante Linda karena dia baik hati.""Aku mendukung ayahku menikah lagi, apa salahnya? Lagi pula, Tante Linda bukan pelakor. Ayahku menikah dengan Tante Linda setelah cerai dengan ibuku. Nggak ada yang boleh memfitnah mereka!"Hidup mereka awalnya damai. Ketika ada yang membongkar masalah rumah tangganya ke publik, mau tidak mau seluruh keluarga menjadi terlibat.Yessie yang mengajarkanku. Melihat video klarifikasi mereka, aku tidak bisa menahan tawaku.Tidak kusangka, anak yang kubesarkan akan berubah menjadi seperti ini.Semua yang anakku lakukan tidak memedulikan masa depan ibunya kelak.

  • Gapai Mimpi di Usia Senja   Bab 7

    Juan tampak marah. Begitu menoleh, Juan langsung menghampiriku. "Apa yang ibu lakukan? Ingin menghancurkan reputasiku?""Aku mengunggah video itu untuk menghasilkan uang, tapi ibu malah menghalangiku!""Selain itu, ibu sudah ganti kunci rumah? Juga merenovasinya?""Dapat uang dari mana?"Mendengar suara teriakannya, membuatku tertegun. Tidak sepantasnya dia berteriak seperti ini di depanku.Sikapnya sungguh membuatku kecewa.Aku menatapnya sambil mengernyit. "Berani sekali kamu berteriak di depanku? Kamu mau cari masalah, ya? Aku bisa laporkan kamu ke polisi!"Juan tertegun sejenak, lalu bergumam, "Ibu ….""Pergi sana! Kalau ada masalah, cari ayahmu sana, jangan ganggu aku!"Sikap dinginku membuat Juan terkejut. Dia tidak menyangka bahwa aku akan berkata demikian padanya."Bu!""Aku bukan ibumu, kamu salah orang."Aku mendorong Ryan ke samping. "Jangan halangi jalan. Cepat pergi. Kalau kamu masih mengacau di sini, aku lapor polisi!"Waktu melihat aku akan pergi, Juan sengaja menghalang

  • Gapai Mimpi di Usia Senja   Bab 6

    "Sekarang ini, orang-orang yang sudah lanjut usia jauh lebih energik dibandingkan dengan kaum muda. Kalau aku sudah pensiun nanti, aku mau bergabung dengan tim mereka!""Orang-orang zaman dulu memang serba bisa, nggak selemah aku.""Gerakan tarian mereka sangat luwes, bahkan aku nggak bisa menari seperti mereka!""Sepertinya, mereka sudah menari sejak muda, ya? Gerakannya bagus sekali!"Aku membagikan cerita masa mudaku kepada para netizen.Mereka berpendapat bahwa aku sangat energik, lembut, dan berpendidikan.Aku terharu membaca pujian mereka. Selama ini, Ryan selalu meremehkanku, jadi aku tidak pernah tahu kelebihanku.Sekarang berbeda, kini aku jauh lebih kuat.Pada saat bersamaan, Juan mengunggah video.Aku tidak menyangka mengunggah video mereka bertiga agar terlihat seperti keluarga harmonis.Memperlihatkan citra seorang ayah yang tegas, Ibu yang memiliki wawasan luas, dan anak yang hidupnya sial.Juan menganggap keluarga yang seperti ini adalah keluarga harmonis.Para netizen b

  • Gapai Mimpi di Usia Senja   Bab 5

    "Ya, aku membencimu. Aku muak melihatmu! Kalau kamu jatuh cinta dengan Linda, semestinya kamu beri tahu sejak awal. Aku pasti mau cerai denganmu dan merestui hubungan kalian!""Sebaliknya, kamu justru menutupi hubungan kalian, sementara aku melayanimu dengan tulus selama puluhan tahun. Kamu tega menjebakku!""Sekarang kamu masih memerintahku seenaknya, di mana hati nuranimu?"Aku mendorong Ryan, lalu merayakan kemenangan bersama teman-temanku.Wajah Ryan memucat.Saat itulah, teman-teman tim mengetahui masalah antara aku dengan Ryan, lalu mereka memaki Ryan."Kak, kamu terlalu baik. Kalau aku jadi kamu, aku pasti akan memberinya ganjaran berat!""Pria itu menjengkelkan sekali, tapi kamu masih sabar menghadapinya. Kalau aku jadi kamu, aku nggak akan tinggal diam!"Aku tertawa. "Buat apa membalasnya?""Kupikir, kalau dia ingin bersama dengan wanita murahan itu, biarkan saja mereka.""Meskipun aku marah, aku nggak mau terus terjerat dalam masalah dengan pria tua itu. Aku harus memikirkan

  • Gapai Mimpi di Usia Senja   Bab 4

    Ryan langsung mengajak Linda pergi. Sikapnya membuatku emosi.Mendengar ada keributan, Yessie datang."Ada apa ini? Kenapa kamu seemosi ini? Apa dia mengganggumu?""Mantan suamiku adalah salah satu juri kompetisi hari ini. Kemungkinan akan memengaruhi tim kita."Yessie tertawa. "Kupikir ada masalah apa. Buat apa takut? Juri kompetisi bukan hanya dia. Meskipun dia memberi skor rendah sekalipun, nggak akan memengaruhi skor."Mendengar itu, aku merasa lega. Yessie berkata sambil menatapku, "Tenanglah, kalau dia berani macam-macam, aku akan memberinya pelajaran!"Yessie memandangku. "Aku juga punya juri yang kukenal."Aku lega setelah mendengar kata-kata Yessue. Harapanku adalah masalah pribadiku dengan Ryan tidak memengaruhi kompetisi tim ku hari ini.Mereka sudah giat berlatih sejak lama. Aku baru bergabung selama dua minggu. Meskipun sudah dekat, aku tidak mau melibatkan mereka.Pada saat kompetisi berlangsung, aku terus memandang ke arah Ryan dari atas panggung. Ryan ternyata benar-ben

  • Gapai Mimpi di Usia Senja   Bab 3

    Mendengar putraku mengeluh, aku menjadi emosi."Juan, aku nggak berutang apa-apa padamu! Sudah kukatakan, kamu sudah bukan anakku lagi!""Bu, apa perlu berbuat sejauh itu? Kita hanya berdebat ….""Sudah kubilang, mulai sekarang, jangan ganggu aku lagi!"Aku langsung menutup telepon. Juan meluapkan emosinya melalui pesan singkat. "Bu, kamu keras kepala sekali! Pantas Ayah menceraikanmu!""Ibu keras kepala, kelak jangan bertemu denganku lagi. Jangan menyesal, ya!"Aku tertawa dan langsung memblokir nomornya.Yang membuatku paling menyesal adalah melahirkan dia dan membesarkan dia dengan susah payah. Pada akhirnya, anak kandungku tega membantu ayahnya untuk menceraikanku.Anak seperti dia tidak pantas mendapatkan cintaku!Setelah menutup telepon, suasana langsung hening.Aku mulai memikirkan apa yang bisa kulakukan agar hari-hariku jauh lebih bermakna.Saat akan menikah dengan Ryan, orang tuaku sudah memperingatkan bahwa Ryan bukanlah pria yang baik.Mereka khawatir aku akan hidup menderi

  • Gapai Mimpi di Usia Senja   Bab 2

    Aku meninggalkan rumahku. Setelah keluar dari kompleks kecil itu, aku menghela napas panjang. Aku terima tawaran untuk tinggal di rumah lama yang diberikan Ryan.Karena sekarang sudah malam dan hujan deras, aku menginap di hotel terdekat. Mengenai masalah lainnya, pikirkan besok saja.Umurku sudah tidak muda lagi, setelah kehujanan, malam itu aku demam.Ponselku terus berbunyi. Berbaring di ranjang dalam kondisi setengah sadar, aku mengangkat telepon. Yang meneleponku adalah Juan."Bu, besok pagi Henny kerja, aku juga ada rapat, besok Ibu antarkan Chike pergi ke sekolah!"Aku menolak sambil memejamkan mata. "Aku nggak mau. Linda sudah jadi ibumu, suruh dia saja. Mulai sekarang, jangan ganggu aku lagi."Juan seharusnya menyadari kondisiku dari suaraku yang serak, tetapi dia pura-pura bodoh."Bu, apa maksudnya? Meskipun ibu sudah cerai dengan ayah, aku masih anakmu, 'kan?""Bagaimana nasib ibu ke depannya? Ibu hanya mengandalkan uang pensiun dua juta per bulan itu?"Aku menjawab dengan n

  • Gapai Mimpi di Usia Senja   Bab 1

    …Aku menunggu di depan pintu rumah sampai pukul sembilan malam. Saat itulah, Ryan baru pulang bersama dengan Linda di sampingnya.Mereka berdua mengenakan pakaian merah dengan wajah berseri-seri. Saat mereka berpapasan denganku, ekspresi mereka berubah muram bersamaan."Ryan, jelaskan padaku, apa-apaan ini?"Ryan menjawab dengan tenang, "Nggak perlu ribut. Karena kamu sudah melihat kami, aku akan memberitahumu. Aku dan Linda sudah menikah.Linda memegang lengan Ryan dengan erat. "Ini semua salahku. Kak Ryan, bicaralah baik-baik dengannya.""Buat apa? Elita, kita sudah cerai!"Aku tertawa. "Ryan, kamu menceraikanku dengan dalih punya utang, ternyata kamu menikah lagi! Jadi, selama ini kamu membohongiku, 'kan?""Kamu kejam sekali! Aku bersedia cerai denganmu dan pergi tanpa membawa apa-apa. Selama puluhan tahun berkorban, ternyata kamu menjebakku!""Sahabat macam apa kamu, beraninya menikahi istri sahabatmu sendiri! Kalau sahabatmu tahu bahwa kamu menikahi istrinya, entah apa yang akan

DMCA.com Protection Status