Share

Bab 3

Penulis: Afifah Talita
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-13 14:51:21
Dengan penuh kemarahan, tanganku gemetar saat mencoba menelepon ulang Sheldon. Namun kali ini, menara kontrol benar-benar memutuskan semua komunikasi dengan pesawat kami. Bukan hanya Sheldon yang tidak mau membantu, aku juga tak bisa lagi menghubungi rekan-rekan lainnya untuk meminta pertolongan.

Pesawat terus berguncang hebat. Suara ribut, teriakan, dan tangisan dari kabin penumpang terdengar hingga ke dalam kokpit. Ketika seorang pramugari masuk, suara makian penumpang pun terdengar jelas.

"Pesawat macam apa ini? Apa aku akan mati di sini hari ini?"

"Aku dengar ini semua karena masalah pribadi si pilot! Gila, perempuan sialan ini menyeret kita semua ke dalam bencana!"

"Apa lagi yang dia tunggu? Cepat keluar untuk minta maaf!"

Bahkan ada yang memaki putriku, "Katanya anak ini anak pilot! Kalau bukan karena dia, kita nggak akan mengalami kecelakaan ini!"

Namun, ada juga yang masih berpikir jernih dan mencoba menenangkan yang lain, "Tolong jaga sikap kalian! Kita semua belum mati, 'kan? Kita harus percaya sama pilot!"

Semua ucapan mereka, berbagai ekspresi dan sikap manusia, semuanya tampak jelas di saat genting seperti ini.

Dengan suara gemetaran, pramugari berkata, "Bu Jeanette, situasi di luar semakin sulit dikendalikan ...."

Aku menatap panel instrumen yang penuh dengan tombol dan indikator, lalu menarik napas panjang dan menoleh ke kopilot, "Hector, kita hanya bisa mengandalkan diri kita sendiri."

Wajah Hector pucat pasi dan berkeringat deras.

"Kau siap?" tanyaku. Dia menarik napas dalam, lalu menatapku dengan mantap dan mengangguk, "Siap."

Kami benar-benar telah ditinggalkan oleh menara kontrol. Agar tidak mengganggu penerbangan lain dan tidak mengacaukan jalur mereka, aku memutuskan untuk terbang ke arah perairan yang tak dilalui rute penerbangan biasa.

Dengan penuh perjuangan, kami berhasil menghindari badai petir dan akhirnya mendarat darurat di lautan dengan selamat.

Di saat-saat terakhir itu, hampir semua penumpang yang tadinya mencaci maki kini telah terdiam. Semua orang menutup mata. Ada yang diam, ada yang menangis, semuanya seolah-olah tengah menunggu "kematian" menghampiri mereka.

Namun, saat pesawat berhasil mendarat dengan aman di permukaan laut, seluruh penumpang langsung berdiri. Mereka membungkuk hormat padaku. Tiga ratus enam puluh nyawa di pesawat ini. Semua selamat, kecuali putriku.

Di rumah sakit, aku menatap tubuh putriku yang kini tertutup kain putih lekat-lekat. Emosi yang telah lama kutahan akhirnya pecah. Mataku memerah dan aku tak mampu lagi menahan isak tangis. Tak pernah terbayangkan olehku bahwa aku berhasil menyelamatkan lebih dari 300 orang, termasuk diriku sendiri. Namun, aku justru kehilangan putriku sendiri.

Hector menghela napas panjang dan mencoba menenangkanku, "Bu Jeanette, di luar sudah banyak wartawan yang menunggu untuk mewawancarai Anda. Bagaimana kalau Anda keluar dulu, biar saya yang urus anak Anda di sini ...."

Aku mengusap air mataku, lalu memegang tangan putriku yang kini dingin dan kaku. Setelah menguatkan diri, aku beranjak keluar. Namun di tengah jalan, aku bertemu dengan Sheldon dan Wina.

Begitu melihatku, Sheldon langsung tertawa dingin, "Lihat siapa yang datang, sang pilot heroik. Jadi, bukannya tadi bilang anak kita sudah mati? Anak kita sudah mati, tapi kamu masih punya waktu untuk diwawancarai?"

Amarahku membuncah hingga ke ubun-ubun. Tanpa berpikir panjang, aku langsung maju dan mencengkeram kerah bajunya sambil berteriak marah, "Sheldon, kamu ngomong apaan! Itu anak kandungmu!"

Sheldon menepis tanganku dengan tawa dingin, "Anak kandung apaan? Anak itu sama sepertimu, egois dan munafik! Memang benar kata pepatah, 'buah jatuh tak jauh dari pohonnya'. Punya ibu seperti kamu, nggak heran kalau dia tumbuh jadi pembohong yang menjijikkan!"

Tubuhku gemetar hebat karena marah dan wajahku semakin pucat. Aku nyaris tak mampu berdiri tegak, tetapi Sheldon tidak peduli. Dia justru merangkul Wina dengan lembut, lalu berkata dengan penuh perhatian, "Wina terlalu baik, sampai-sampai bisa kamu perlakukan seperti ini ...."

Aku tertawa getir, "Sheldon, kamu tahu nggak, putri kita benar-benar sudah tiada ...."

Sheldon hanya tertawa sinis, "Mati? Bagus sekali! Aku malah berharap dia pergi jauh, jadi kalian berdua nggak bisa lagi mengganggu Wina!"

Dendam dalam hatiku semakin membara, "Sheldon, jangan menyesal."

Dia hanya tertawa remeh, "Kalau aku sampai menyesal, kupotong kepalaku untuk dijadikan bola."

Baru saja dia selesai bicara, seorang perawat datang tergesa-gesa dari ujung lorong, "Bu Jeanette, surat kematian putri Anda sudah kami siapkan. Tolong segera hubungi pihak pemakaman agar jenazah anak Anda bisa segera diurus."

Wajah Sheldon berubah pucat seketika.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Chantiqa Chiqa
sdh tau laki selingkuh, bukan cerai malah bertahan. sampah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ganti Rugi Nyawa Putriku   Bab 4

    Aku menerima surat kematian yang terasa begitu ringan di tanganku. Seseorang yang pernah hidup, kini hanya tersisa sebagai selembar kertas. Dalam kebingungan, aku berbalik hendak pergi. Namun tiba-tiba, Sheldon mengulurkan tangan dan merampas kertas itu dariku.Raut wajahnya tampak sedikit pucat. "Mana mungkin ...," gumamnya pelan.Di sampingnya, Wina mendekat dan melihat surat itu, lalu menutup mulutnya dengan ekspresi terkejut, "Wah, stempelnya kelihatan asli. Jeanette, di mana kamu buat ini?"Sheldon tampak tersadar. Tanpa berpikir panjang, dia langsung merobek surat kematian itu menjadi potongan-potongan kecil dan melemparkannya ke arahku! Ujung kertas yang tajam melukai pipi kananku.Dia mengabaikan luka itu dan tertawa sinis, "Membuat surat kematian palsu adalah tindakan ilegal! Suster, kamu nggak takut terseret masalah kalau kerja sama dengan Jeanette untuk memainkan sandiwara ini?"Perawat itu mengerutkan alisnya, "Kamu bicara apa? Putrinya memang sudah ....""Cukup," Sheldon m

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-13
  • Ganti Rugi Nyawa Putriku   Bab 5

    Setelah kelahiran kembali, aku terus merasa ada yang kelupaan. Kini, ejekan Wina membuatku tersadar.Di kehidupan sebelumnya, setelah aku dan putriku dikurung, aku memohon kepada Sheldon. Aku bilang kami adalah istri dan anaknya. Kenapa dia tega memperlakukan kami seperti ini?Sheldon malah menyahut, "Istri? Anak? Belum tentu dia anakku!"Aku bertanya dengan terkejut, "Apa maksudmu?""Jeanette, kamu dan Hector pernah berhubungan intim, 'kan?"Sekujur tubuhku sontak bergetar.Sheldon meneruskan, "Jangan kira aku nggak tahu apa-apa. Aku melakukan kesalahan dan hampir dipecat waktu itu karena melihat catatan check-in kalian!""Saat aku membutuhkanmu di sisiku untuk menghiburku, kamu malah menghilang seminggu. Kamu bilang kamu liburan, pasti liburan dengan Hector! Kamu masih berani bilang dia putriku?"Aku hanya bisa menjelaskan dengan putus asa, tetapi balasan yang kudapat malah cambukan tanpa henti. Aku ingin memberitahunya bahwa kami check-in di hotel karena dinas. Aku menghilang seming

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-13
  • Ganti Rugi Nyawa Putriku   Bab 6

    Sheldon bak disambar petir. Dia terus mundur sambil bergumam dengan syok, "Ini nggak mungkin. Dia cuma menderita penyakit jantung ringan, 'kan? Ini pasti palsu! Ya, pasti palsu!"Sheldon menengadah dan meneruskan dengan geram, "Jeanette, dari mana kamu dapat jasad palsu ini! Kenapa begitu mirip?"Namun, terlihat jelas dari tatapan Sheldon bahwa keyakinannya telah goyah. Sebenarnya dia tahu bahwa ini adalah putrinya. Hanya saja, dia tidak berani memercayainya.Di tengah kerumunan, seseorang bertanya dengan ekspresi masam, "Apa yang sebenarnya terjadi? Putri Bu Jeanette benaran meninggal. Kenapa suaminya malah bicara begitu?""Kamu masih nggak ngerti? Kamu nggak lihat pelakor di sampingnya? Sudah pasti dia yang merusak rumah tangga orang! Pria ini memang berengsek!"Obrolan ini langsung membalikkan situasi. Orang-orang mulai menghujat Sheldon dan Wina. Wina segera bereaksi dan membisikkan sesuatu kepada Sheldon.Ekspresi Sheldon berubah drastis. Dia menegakkan tubuhnya sambil berseru, "K

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-13
  • Ganti Rugi Nyawa Putriku   Bab 7

    Suasana seketika menjadi makin heboh. Dengan ekspresi suram, Sheldon menyahut, "Itu karena Jeanette ingin mendarat duluan ....""Kamu sudah jadi pemandu lalu lintas udara bertahun-tahun, tapi lupa peraturan? Kalau ada pasien kritis, pesawat boleh mendarat duluan!" sergah Conan.Sheldon sontak tidak bisa berkata-kata. Conan meneruskan, "Kamu penasaran alasan Bu Jeanette menghilang seminggu, 'kan? Biar kuberi tahu! Supaya kamu nggak dipecat, dia memohon kepada semua orang sampai lambungnya berdarah karena terus minum alkohol! Dia diopname seminggu!""Dia nggak ingin kamu cemas, makanya nggak memberitahumu apa pun! Dia bertahan sendirian! Kamu kira kenapa bandara masih mengizinkanmu kerja? Dengan kesalahanmu itu, kamu seharusnya dipecat!"Conan mengembuskan napas dengan kecewa. "Sayang sekali. Bu Jeanette begitu tulus padamu, tapi malah mendapat pengkhianatan. Putrinya meninggal, tapi dia masih difitnah."Sheldon hanya bisa mematung di tempat. Dia menoleh dengan kaku untuk meminta penjela

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-13
  • Ganti Rugi Nyawa Putriku   Bab 8

    Dengar-dengar dari Conan, ketika mereka membawa Sheldon untuk diinterogasi, Sheldon seperti kehilangan akal sehatnya.Sheldon berlutut dan meminta waktu kepada mereka hanya untuk melakukan tes DNA. Setelah hasilnya keluar, hasil tes menunjukkan bahwa mereka memang ayah dan anak. Sheldon langsung menangis histeris. "Putriku, Ayah telah mencelakaimu .... Maafkan Ayah ...."Selanjutnya, aku tidak memperhatikan masalah Sheldon lagi. Setelah mendapat piagam dan bonus besar, aku memutuskan untuk mengundurkan diri.Conan menyuruhku untuk mempertimbangkan keputusanku lagi. Aku menghela napas dan berucap, "Sebenarnya aku sudah melanggar aturan saat memohon untuk Sheldon. Kalau banyak orang yang tahu, reputasi bandara bisa rusak. Kalau aku pergi, kalian bisa memberi penjelasan kalau ada yang tanya."Conan menyahut, "Sekarang kamu pahlawan. Siapa yang berani tanya begitu banyak?"Aku tersenyum. "Internet adalah pedang bermata dua. Mungkin suatu hari, pedang akan berbalik menyerangku."Conan meren

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-13
  • Ganti Rugi Nyawa Putriku   Bab 9

    Ketika mendapat kabar Sheldon lagi, aku sudah tinggal di Atarika selama sebulan. Tidak ada sinyal di sini. Aku bersenang-senang dengan tim yang berangkat bersama. Tempat ini sangat dingin, tetapi hatiku justru terasa hangat.Hari itu, kami tiba-tiba mendapat sinyal. Semua orang sibuk menelepon keluarga masing-masing, hanya aku yang tidak tahu harus mencari siapa.Aku membuka WhatsApp-ku, lalu mendapati ada banyak pesan yang belum dibaca. Aku menggeser layar ke bawah, hingga akhirnya melihat pesan dari Hector. Hector memberitahuku kondisi Sheldon terkini.Tidak lama setelah aku pergi ke Atarika, Sheldon akhirnya menjalani sidang. Dia bukan hanya kehilangan pekerjaan, rumah tangga, dan putrinya, tetapi juga harus dipenjara selama lima tahun.Sheldon merasa frustrasi. Dia menghabiskan sejumlah besar uang untuk mempekerjakan detektif swasta demi mencari jejak Wina.Saat itu, Wina telah membuat visa dan bersiap-siap untuk bersembunyi di luar negeri. Sheldon pun mencegatnya. Di bandara, Shel

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-13
  • Ganti Rugi Nyawa Putriku   Bab 1

    Putriku memegangi dadanya dengan penuh kesakitan. Tubuhnya terkulai lemas di lantai, wajah kecilnya sudah membiru keunguan. Penumpang di pesawat berteriak panik dan segera mengelilingi putriku.Dengan suara gemetar, aku mencoba menghubungi menara kontrol. Namun, yang terdengar hanya tawa dingin dari Sheldon, "Jangan cari alasan! Anakmu cuma punya masalah jantung ringan. Ini cuma akal-akalanmu biar bisa mendarat duluan!""Demi kepentinganmu sendiri, kamu mengabaikan nyawa ratusan orang di pesawat ini. Kamu benar-benar menjijikkan!" Mendengar kata-kata itu, tubuhku seolah-olah terjatuh ke dalam lubang es. Tampaknya, Sheldon juga telah bereinkarnasi.Ingatan masa lalu tentang api yang menyiksa dan membakar tubuhku masih terasa jelas. Rasa sakit yang menjalar dari kedalaman jiwaku membuatku menghela napas berat. Sambil tetap mengendalikan pesawat, aku berseru, "Sheldon, kamu nggak paham kondisi putrimu! Atas dasar apa kamu bicara seperti itu?""Dia benar-benar ...."Tiba-tiba suara listrik

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-13
  • Ganti Rugi Nyawa Putriku   Bab 2

    Aku kembali menghubungi menara kontrol. Sheldon berkata dengan tidak sabaran, "C2991 lagi ada masalah, harus mendarat lebih dulu! Kalian tunggu dulu sambil putar-putar di udara."Dengan tegas aku menjawab, "Ada indikasi badai petir di sekitar posisi kami ...."Sheldon tertawa sinis, "Sudahlah, Jeanette. Demi keselamatanmu sendiri, kamu bisa ngarang kebohongan apa saja! Apa sekarang sudah nggak ada alasan putrimu hampir mati?"Aku menarik napas dalam-dalam, berusaha keras mengendalikan emosiku, "Sheldon, kamu sedang melakukan pelanggaran prosedur. Ada lebih dari 300 nyawa di pesawat ini!""Kamu juga nggak menghargai 300 lebih nyawa di pesawat lainnya!" jawab Sheldon dengan nada tajam, "Sejak awal, yang kamu pikirkan hanya keselamatanmu sendiri. Egois sekali kamu!"Di sisi lain, terdengar suara lembut dari Wina, "Wah, Kak Sheldon, jadi ini menara kontrol ya. Aku belum pernah ke sini sebelumnya ...."Hatiku yang kupikir tak akan lagi terusik, seketika hancur berkeping-keping.Putriku dulu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-13

Bab terbaru

  • Ganti Rugi Nyawa Putriku   Bab 9

    Ketika mendapat kabar Sheldon lagi, aku sudah tinggal di Atarika selama sebulan. Tidak ada sinyal di sini. Aku bersenang-senang dengan tim yang berangkat bersama. Tempat ini sangat dingin, tetapi hatiku justru terasa hangat.Hari itu, kami tiba-tiba mendapat sinyal. Semua orang sibuk menelepon keluarga masing-masing, hanya aku yang tidak tahu harus mencari siapa.Aku membuka WhatsApp-ku, lalu mendapati ada banyak pesan yang belum dibaca. Aku menggeser layar ke bawah, hingga akhirnya melihat pesan dari Hector. Hector memberitahuku kondisi Sheldon terkini.Tidak lama setelah aku pergi ke Atarika, Sheldon akhirnya menjalani sidang. Dia bukan hanya kehilangan pekerjaan, rumah tangga, dan putrinya, tetapi juga harus dipenjara selama lima tahun.Sheldon merasa frustrasi. Dia menghabiskan sejumlah besar uang untuk mempekerjakan detektif swasta demi mencari jejak Wina.Saat itu, Wina telah membuat visa dan bersiap-siap untuk bersembunyi di luar negeri. Sheldon pun mencegatnya. Di bandara, Shel

  • Ganti Rugi Nyawa Putriku   Bab 8

    Dengar-dengar dari Conan, ketika mereka membawa Sheldon untuk diinterogasi, Sheldon seperti kehilangan akal sehatnya.Sheldon berlutut dan meminta waktu kepada mereka hanya untuk melakukan tes DNA. Setelah hasilnya keluar, hasil tes menunjukkan bahwa mereka memang ayah dan anak. Sheldon langsung menangis histeris. "Putriku, Ayah telah mencelakaimu .... Maafkan Ayah ...."Selanjutnya, aku tidak memperhatikan masalah Sheldon lagi. Setelah mendapat piagam dan bonus besar, aku memutuskan untuk mengundurkan diri.Conan menyuruhku untuk mempertimbangkan keputusanku lagi. Aku menghela napas dan berucap, "Sebenarnya aku sudah melanggar aturan saat memohon untuk Sheldon. Kalau banyak orang yang tahu, reputasi bandara bisa rusak. Kalau aku pergi, kalian bisa memberi penjelasan kalau ada yang tanya."Conan menyahut, "Sekarang kamu pahlawan. Siapa yang berani tanya begitu banyak?"Aku tersenyum. "Internet adalah pedang bermata dua. Mungkin suatu hari, pedang akan berbalik menyerangku."Conan meren

  • Ganti Rugi Nyawa Putriku   Bab 7

    Suasana seketika menjadi makin heboh. Dengan ekspresi suram, Sheldon menyahut, "Itu karena Jeanette ingin mendarat duluan ....""Kamu sudah jadi pemandu lalu lintas udara bertahun-tahun, tapi lupa peraturan? Kalau ada pasien kritis, pesawat boleh mendarat duluan!" sergah Conan.Sheldon sontak tidak bisa berkata-kata. Conan meneruskan, "Kamu penasaran alasan Bu Jeanette menghilang seminggu, 'kan? Biar kuberi tahu! Supaya kamu nggak dipecat, dia memohon kepada semua orang sampai lambungnya berdarah karena terus minum alkohol! Dia diopname seminggu!""Dia nggak ingin kamu cemas, makanya nggak memberitahumu apa pun! Dia bertahan sendirian! Kamu kira kenapa bandara masih mengizinkanmu kerja? Dengan kesalahanmu itu, kamu seharusnya dipecat!"Conan mengembuskan napas dengan kecewa. "Sayang sekali. Bu Jeanette begitu tulus padamu, tapi malah mendapat pengkhianatan. Putrinya meninggal, tapi dia masih difitnah."Sheldon hanya bisa mematung di tempat. Dia menoleh dengan kaku untuk meminta penjela

  • Ganti Rugi Nyawa Putriku   Bab 6

    Sheldon bak disambar petir. Dia terus mundur sambil bergumam dengan syok, "Ini nggak mungkin. Dia cuma menderita penyakit jantung ringan, 'kan? Ini pasti palsu! Ya, pasti palsu!"Sheldon menengadah dan meneruskan dengan geram, "Jeanette, dari mana kamu dapat jasad palsu ini! Kenapa begitu mirip?"Namun, terlihat jelas dari tatapan Sheldon bahwa keyakinannya telah goyah. Sebenarnya dia tahu bahwa ini adalah putrinya. Hanya saja, dia tidak berani memercayainya.Di tengah kerumunan, seseorang bertanya dengan ekspresi masam, "Apa yang sebenarnya terjadi? Putri Bu Jeanette benaran meninggal. Kenapa suaminya malah bicara begitu?""Kamu masih nggak ngerti? Kamu nggak lihat pelakor di sampingnya? Sudah pasti dia yang merusak rumah tangga orang! Pria ini memang berengsek!"Obrolan ini langsung membalikkan situasi. Orang-orang mulai menghujat Sheldon dan Wina. Wina segera bereaksi dan membisikkan sesuatu kepada Sheldon.Ekspresi Sheldon berubah drastis. Dia menegakkan tubuhnya sambil berseru, "K

  • Ganti Rugi Nyawa Putriku   Bab 5

    Setelah kelahiran kembali, aku terus merasa ada yang kelupaan. Kini, ejekan Wina membuatku tersadar.Di kehidupan sebelumnya, setelah aku dan putriku dikurung, aku memohon kepada Sheldon. Aku bilang kami adalah istri dan anaknya. Kenapa dia tega memperlakukan kami seperti ini?Sheldon malah menyahut, "Istri? Anak? Belum tentu dia anakku!"Aku bertanya dengan terkejut, "Apa maksudmu?""Jeanette, kamu dan Hector pernah berhubungan intim, 'kan?"Sekujur tubuhku sontak bergetar.Sheldon meneruskan, "Jangan kira aku nggak tahu apa-apa. Aku melakukan kesalahan dan hampir dipecat waktu itu karena melihat catatan check-in kalian!""Saat aku membutuhkanmu di sisiku untuk menghiburku, kamu malah menghilang seminggu. Kamu bilang kamu liburan, pasti liburan dengan Hector! Kamu masih berani bilang dia putriku?"Aku hanya bisa menjelaskan dengan putus asa, tetapi balasan yang kudapat malah cambukan tanpa henti. Aku ingin memberitahunya bahwa kami check-in di hotel karena dinas. Aku menghilang seming

  • Ganti Rugi Nyawa Putriku   Bab 4

    Aku menerima surat kematian yang terasa begitu ringan di tanganku. Seseorang yang pernah hidup, kini hanya tersisa sebagai selembar kertas. Dalam kebingungan, aku berbalik hendak pergi. Namun tiba-tiba, Sheldon mengulurkan tangan dan merampas kertas itu dariku.Raut wajahnya tampak sedikit pucat. "Mana mungkin ...," gumamnya pelan.Di sampingnya, Wina mendekat dan melihat surat itu, lalu menutup mulutnya dengan ekspresi terkejut, "Wah, stempelnya kelihatan asli. Jeanette, di mana kamu buat ini?"Sheldon tampak tersadar. Tanpa berpikir panjang, dia langsung merobek surat kematian itu menjadi potongan-potongan kecil dan melemparkannya ke arahku! Ujung kertas yang tajam melukai pipi kananku.Dia mengabaikan luka itu dan tertawa sinis, "Membuat surat kematian palsu adalah tindakan ilegal! Suster, kamu nggak takut terseret masalah kalau kerja sama dengan Jeanette untuk memainkan sandiwara ini?"Perawat itu mengerutkan alisnya, "Kamu bicara apa? Putrinya memang sudah ....""Cukup," Sheldon m

  • Ganti Rugi Nyawa Putriku   Bab 3

    Dengan penuh kemarahan, tanganku gemetar saat mencoba menelepon ulang Sheldon. Namun kali ini, menara kontrol benar-benar memutuskan semua komunikasi dengan pesawat kami. Bukan hanya Sheldon yang tidak mau membantu, aku juga tak bisa lagi menghubungi rekan-rekan lainnya untuk meminta pertolongan.Pesawat terus berguncang hebat. Suara ribut, teriakan, dan tangisan dari kabin penumpang terdengar hingga ke dalam kokpit. Ketika seorang pramugari masuk, suara makian penumpang pun terdengar jelas."Pesawat macam apa ini? Apa aku akan mati di sini hari ini?""Aku dengar ini semua karena masalah pribadi si pilot! Gila, perempuan sialan ini menyeret kita semua ke dalam bencana!""Apa lagi yang dia tunggu? Cepat keluar untuk minta maaf!"Bahkan ada yang memaki putriku, "Katanya anak ini anak pilot! Kalau bukan karena dia, kita nggak akan mengalami kecelakaan ini!"Namun, ada juga yang masih berpikir jernih dan mencoba menenangkan yang lain, "Tolong jaga sikap kalian! Kita semua belum mati, 'kan?

  • Ganti Rugi Nyawa Putriku   Bab 2

    Aku kembali menghubungi menara kontrol. Sheldon berkata dengan tidak sabaran, "C2991 lagi ada masalah, harus mendarat lebih dulu! Kalian tunggu dulu sambil putar-putar di udara."Dengan tegas aku menjawab, "Ada indikasi badai petir di sekitar posisi kami ...."Sheldon tertawa sinis, "Sudahlah, Jeanette. Demi keselamatanmu sendiri, kamu bisa ngarang kebohongan apa saja! Apa sekarang sudah nggak ada alasan putrimu hampir mati?"Aku menarik napas dalam-dalam, berusaha keras mengendalikan emosiku, "Sheldon, kamu sedang melakukan pelanggaran prosedur. Ada lebih dari 300 nyawa di pesawat ini!""Kamu juga nggak menghargai 300 lebih nyawa di pesawat lainnya!" jawab Sheldon dengan nada tajam, "Sejak awal, yang kamu pikirkan hanya keselamatanmu sendiri. Egois sekali kamu!"Di sisi lain, terdengar suara lembut dari Wina, "Wah, Kak Sheldon, jadi ini menara kontrol ya. Aku belum pernah ke sini sebelumnya ...."Hatiku yang kupikir tak akan lagi terusik, seketika hancur berkeping-keping.Putriku dulu

  • Ganti Rugi Nyawa Putriku   Bab 1

    Putriku memegangi dadanya dengan penuh kesakitan. Tubuhnya terkulai lemas di lantai, wajah kecilnya sudah membiru keunguan. Penumpang di pesawat berteriak panik dan segera mengelilingi putriku.Dengan suara gemetar, aku mencoba menghubungi menara kontrol. Namun, yang terdengar hanya tawa dingin dari Sheldon, "Jangan cari alasan! Anakmu cuma punya masalah jantung ringan. Ini cuma akal-akalanmu biar bisa mendarat duluan!""Demi kepentinganmu sendiri, kamu mengabaikan nyawa ratusan orang di pesawat ini. Kamu benar-benar menjijikkan!" Mendengar kata-kata itu, tubuhku seolah-olah terjatuh ke dalam lubang es. Tampaknya, Sheldon juga telah bereinkarnasi.Ingatan masa lalu tentang api yang menyiksa dan membakar tubuhku masih terasa jelas. Rasa sakit yang menjalar dari kedalaman jiwaku membuatku menghela napas berat. Sambil tetap mengendalikan pesawat, aku berseru, "Sheldon, kamu nggak paham kondisi putrimu! Atas dasar apa kamu bicara seperti itu?""Dia benar-benar ...."Tiba-tiba suara listrik

DMCA.com Protection Status